Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 3

1. Amantasya Putri (1)


2. Chelsea Stefeni (5)
3. Damai El .A (6)
4. Dwi Murni .U (10)
5. Shalisya Juniandra .H (29)
6. Varra Audina .K (33)
Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

- Jepang pertama kali datang ke Indonesia pada 11 Januari 1942 di Tarakan,


Kalimantan Timur.

- Jepang ini mencari wilayah yang memiliki sumber bahan bakar minyak salah
satunya Indonesia. Mendaratlah mereka di Tarakan Kalimantan Timur yang pada saat
itu sedang dikuasai Belanda.

- kedatangan Jepang disambut baik oleh rakyat Indonesia karena, pada saat itu
Jepang datang ke Indonesia dengan mengaku sebagai saudara tua.

- gerakan 3A (Jepang cahaya Asia, Jepang pemimpin Asia, dan Jepang pelindung Asia).

- selama 3,5 tahun Jepang berhasil menguasai Indonesia dan meninggalkan sejarah
yang kelam karena kekejaman-kekejaman yang dilakukan.
1. banyak rakyat Indonesia yang merasakan
siksaan fisik

2. ditahan tanpa alasan yang jelas

3. adanya perbudakan seks, munculnya kerja


paksa atau romusha

4. Adanya tanam paksa

5. Merampas hasil pertanian rakyat


1. Restrukturisasi Pemerintahan
Pada saat Jepang berkuasa, Jepang melakukan restrukturisasi pemerintahan. Yaitu pembagian pemerintahan
menjadi dua yang terdiri dari (Rikugun) angkatan darat yang menguasai Sumatera serta Malaya dan (Kaigun)
angkatan laut yang menguasai Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua.

2. Reorganisasi Administrasi
Pada saat Jepang menguasai Indonesia, mereka melakukan reorganisasi administrasi. Jepang melakukan
perombakan terhadap struktur pemerintahan sesuai dengan kaidah Jepang.

3. Propaganda dan Akomodasi Tokoh Penguasa


Jepang membentuk organisasi-organisasi propaganda yang dipimpin oleh tokoh-tokoh penguasa Indonesia.
Tujuannya agar para pengikut tokoh-tokoh tersebut dapat mengajak rakyat Indonesia untuk mendukung
Jepang. Organisasi-organisasi propaganda tersebut antara lain adalah Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) yang
dipimpin oleh Bung Karno dan Bung Hatta, Badan Pertimbangan Pusat (CHUO SANGI IN) dipimpin oleh Bung
Karno, Himpunan Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai) yang dipimpin oleh Gunseikan dan penasihat utama
Soekarno.
Asimilasi Aset Swasembada Setoran Wajib
Ekonomi Rakyat Indonesia dipaksa rakyat diwajibkan untuk
Dalam asimilasi aset untuk memenuhi melakukan setoran kepada
ekonomi, Jepang mengambil kebutuhannya sendiri, pemerintah Jepang sebanyak 30%
aset-aset sisa Belanda, dari sehingga nggak perlu tu pendapatan yang mereka peroleh,
mulai perkebunan, harus impor dari negara kemudian 20% ke lumbung desa,
perbankan, pabrik dan lain. Tujuan Jepang pada 40% untuk pribadi dan sisanya
pertanian. Akibatnya, rakyat saat itu adalah supaya untuk koperasi bersama. Rakyat
yang hidup pada masa Indonesia hanya memiliki Indonesia diminta untuk aktif
pendudukan Jepang sangat ketergantungan pada Jepang mendukung adanya koperasi
menderita. aja. bersama.
Dalam bidang sosial, Jepang juga mengeluarkan beberapa kebijakan yang berdampak terhadap
kehidupan bangsa Indonesia. Dampak pendudukan Jepang dalam bidang sosial antara lain adalah:
Larangan Terhadap Seluruh Kebudayaan Barat
Jepang mengeluarkan kebijakan untuk melarang semua kebudayaan Barat untuk masuk ke
Indonesia. Salah satunya adalah larangan untuk menggunakan bahasa Belanda.
Untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Indonesia, Jepang memerintahkan untuk menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam pengantar pendidikan. Selain itu, Jepang juga
melakukan penghapusan sistem pendidikan yang merupakan warisan Belanda.
Tentu aja, sistem pendidikan ini kemudian diganti dengan sistem pendidikan Jepang.
Sama seperti sistem ekonominya, sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh Jepang juga
bercirikan militerisme.
Jadi, pada masa kependudukan Jepang di Indonesia, siswa itu menyanyikan lagu kebangsaan
Jepang (Kimigayo), disertai dengan pengibaran bendera kebangsaan Jepang (Hinomaru), dan harus
hormat Kaisar Jepang (Seikirei).
1. Larangan Terhadap Seluruh Kebudayaan Barat

Jepang mengeluarkan kebijakan untuk melarang semua kebudayaan Barat untuk masuk
ke Indonesia. Salah satunya adalah larangan untuk menggunakan bahasa Belanda.
Untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Indonesia, Jepang memerintahkan untuk
menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam pengantar pendidikan.
Selain itu, Jepang juga melakukan penghapusan sistem pendidikan yang merupakan
warisan Belanda.
Tentu aja, sistem pendidikan ini kemudian diganti dengan sistem pendidikan Jepang.
Sama seperti sistem ekonominya, sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh Jepang
juga bercirikan militerisme.
Jadi, pada masa kependudukan Jepang di Indonesia, siswa itu menyanyikan lagu
kebangsaan Jepang (Kimigayo), disertai dengan pengibaran bendera kebangsaan Jepang
(Hinomaru), dan harus hormat Kaisar Jepang (Seikirei).
2. Eksploitasi Rakyat.

Masa Pendudukan Jepang merupakan masa yang bisa dibilang paling kelam.
Selain melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam, Jepang juga melakukan
eksploitasi terhadap rakyat Indonesia.

Contohnya, mereka mengeluarkan kebijakan Romusha dan Jugun Ianfu. Pada saat
itu para laki-laki dipaksa untuk melakukan kerja paksa tanpa imbalanmereka
juga nggak punya kesempatan buat sekadar istirahat. Akibatnya, banyak rakyat
yang meninggal saat melakukan kerja paksa karena kelelahan. para perempuan
juga menjadi korban kekejaman Jepang. Mereka dipekerjakan sebagai perempuan
penghibur (Jugun Ianfu) dan dipaksa untuk memuaskan nafsu para tentara Jepang.

Anda mungkin juga menyukai