Anda di halaman 1dari 20

Proses Interaksi Indonesia

Jepang dan dampak


Pendudukan Militer Jepang
PROSES INTERAKSI INDONESIA
terhadap Kehidupan
JEPANG DAN DAMPAK
Masyarakat
PENDUDUKAN di Indonesia
MILITER JEPANG
TERHADAP KEHIDUPAN
MASYARAKAT DI INDONESIA
Masuknya Jepang ke wilayah Indonesia

Masuknya Jepang ke Indonesia, awalnya


disambut gembira oleh para pejuang
kemerdekaan waktu itu. Jepang dianggap
sebagai saudara tua, sesama Asia yang
membantu mengusir Kolonial Belanda .
Namun, sesaat setelah Jepang mendarat di
Hindia Belanda (Indonesia-saat ini),
ternyata Jepang berbuat yang tak kalah licik
dan bengisnya dari Kolonial Belanda
Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional Indonesia
bersedia melakukan kerjasama dengan Jepang.
Adapun alasannya sbb:
Kemenangan perang Jepang atas Rusia tahun 1905
mendorong kebangkitan bangsa-bangsa Timur
untuk melawan terhadap bangsa Barat
Percaya dengan ramalan Jayabaya bahwa
Indonesia akan dikuasai orang-orang Jepang tapi
seumur jagung dan sesudahnya akan mencapai
kemerdekaan
karena Jepang dianggap telah
membebaskan Indonesia dari
penjajahan Belanda
Rakyat menganggap Jepang sebagai
saudara tua
Zaman Hindia Belanda kaum
Nasionalis selalu ditekan dan
mengambil sikap non koperatif
Untuk menyukseskan ekspansinya Jepang
menggunakan banyak taktik antara lain
dengan mengebom Pearl Harbor agar
memutus kekuatan Amerika Serikat di
Asia-Pasifik serta memudahkan untuk
menguasai wilayah lainnya di Asia
termasuk Indonesia. Selain itu untuk
menambah kekuatan Jepang juga
menggabungkan diri dengan Jerman dan
Italia yang juga terlibat dalam Perang
Dunia II. Persekutuan itu dikenal dengan
sebutan Poros Roberto (Roma-Berlin-
Tokyo).
Jepang mengadakan aksi gempuran-
gempuran dalam menguasai wilayah
dan pada akhirnya Jepang pun
berhasil merebut Indonesia dari
kekuasaan Belanda. Walaupun
keberadaan Jepang di Indonesia tidak
lama, namun banyak sekali kebijakan-
kebijakan yang dibuat Jepang di
Indonesia baik dalam bidang
pemerintahan,ekonomi, sosial
politik,dan lainnya.
Dampak pendudukan Jepang di Indonesia
bidang politik:

Pada masa pendudukan Jepang, semua


organisasi pergerakan nasional yang
dibentuk pada masa pendudukan Belanda
harus dibubarkan kecuali MIAI. Bangsa
Indonesia boleh aktif berpolitik melalui
oganisasi Pergerakan Nasional yang
dibentuk oleh Pemerintah Jepang
(Gerakan Tiga A, Putera, Jawa Hokokai,
Cuo Sangi In)
PUTERA

Dibentuk tanggal 16 April 1943, bertujuan untuk


membentuk (membujuk)kaum nasionalis
sekuler dan golongan intelektual untuk menyerahkan
tenaga dan pikiran demi mengabdi pada usaha perang
Jepang. Berdirinya
PUTERA disambut baik, banyak organisasi masuk
PUTERA seperti:
PGI (Persatuan Guru Indonesia), PTTR(Pegawai Pos
Telegraf
Telepon dan Radio) dan lain-lain. Di tingkat daerah Syu
dan lebih
rendah, perkembangan PUTERA tidak begitu pesat
karena kondisi sosial ekonomi.
PUTERA mirip organisasi pemerintah tapi
kenyataannya harus menghidupi diri sendiri.
Dengan menggunakan
media komunikasi massa Jepang pemimpin
Indonesia
berkomunikasi dengan rakyat luas. Karena Jepang
menganggap
PUTERA lebih menguntungkan Indonesia, maka
Jepang berusaha membubarkan PUTERA dan
menciptakan organisasi baru.
Jawa Hokokai

Dibentuk dengan alasan rakyat perlu dihimpun


tenaganya lahir batin, merupakan organisasi resmi
pemerintah, dalam organisasi ini potensi politik,
ekonomi, dan sosial budaya digabungkan. Dipimpin
langsung oleh Gunseikan. Kaum nasionalis disisihkan,
kegiatannya dawasi, komunikasi dengan rakyat dibatasi.
Jawa Hokokai terdiri dari :
- Izi Hokokai (Himpunan Kebaktian Dokter)
- Kyoiku Hokokai (Himpunan Kebaktian Pendidik)
- Fujinkai (Organisasi Wanita)
- Kermin Bunka Syidosyo (Pusat Budaya)
- Hokokai Perusahaan
Dampak pendudukan Jepang bidang
ekonomi:
Jepang mengambil ali semua kegiatan dan pengendalian
ekonomi. Sebagai akibatnya, hampir seluruh kehidupan
ekonnomi lumpuh.Pada masa pendudukan di Hindia
Belanda, Jepang mengutamakan penguasaan atas sumber-
sumber bahan mentah untuk industri perang. Dengan
semua asas ekonomi perang, semua sektor ekonomi dikuasai
pemerintah dan perdagangan dimonopoli pihak swasta
jepang. Jepang berusaha menjadikan Indonesia sebagai
sumber biaya perang. Hasil bumi sepeti beras, gula, teh,
daging, kopi, ikan, dll dikuras habis untuk menyuplai tentara
di medan perang.
Dampaknya bagi masyarakat Indonesia: kelaparan,
kurang gizi, kekurangan makan, dll sehingga angka
kematian meningkat. Rakyat yang megalami
kekurangan sandang pangan menyebabkan mereka
mengkonsumsi bahan makanan yang tidak pantas
dimakan oleh manusia (keladi gatal, bekicot, pohon
pisang bagian dalam, dll). Mayarakat menggunakan
pakaian yang terbuat dari karung goni, lembaran
karet, daun-daunan, dll.)
Dampak pendudukan Jepang bidang sosial:

Selama masa pendudukan jepang kehidupan sosial


masyarakat sangat memperihatinkan. Penderitaan
rakyat semakin bertambah, karena segala kegiatan
rakyat dicurahkan utuk memenuhi kebutuhan
perang jepang dalam menghadapi musuh-
musuhnya, melalui ROMUSHA.
Mereka diperlakukan sebagai tenaga budak yang
tenaganya diperas, diperlakukan sangat buruk,
kesehatan tidak dijamin, makanan tidak dicukupi
dan harus tinggal di tempat yang jorok dan
menjijikkan. Sehingga banyak tenaga romusha yang
meninggal karena tidak kuat bekerja terlalu berat
dan kekurangan makanan. Begitu pula terhadap
kaum perempuan, tentara Jepang banyak yang
memperlakukan perempuan sangat kasar (muncul
istilah Iugun Ianfu)
Dampak pendudukan Jepang bidang Militer:

Jepang semakin terdesak dari Sekutu sehingga


tenaga rakyat Indonesia sangat diperlukan oleh
Jepang untuk membantu memenangkan perang.
Para pemuda dididik dan dilatih dalam bidang
kemiliteran. Maka terbentuk organisasi militer
seperti Seinendan (Barisan Pemuda), Keibodan
(Barisan Bantu Polisi), Fujinkai (Barisan Wanita),
Jibakutai (Pasukan berani mati), Heiho (Pembantu
Prajurit Jepang) dan Peta(Pembela tanah air).
Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak
besar terhadap bidang militer.
Walaupun pada awalnya para pemuda dipaksa oleh
Jepang dididik dan dilatih dalam bidang kemiliteran
demi kemenangan Jepang melawan Sekutu namun
ternyata hal ini hal ini sangat bermanfaat dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
KESIMPULAN
Dampak pendudukan Jepang di
Indonesia adalah sebagai berikut.

Keuntungan:

1. Kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menjadi birokrat.

2. Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar dalam dunia


pendidikan.

3. Status sosial pribumi mengalami kenaikan.

4. Adanya kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk memperoleh


pendidikan / bersekolah.

5. Dengan berdirinya PETA, para pemuda dapat memperoleh


pendidikan militer dan penanaman jiwa nasionalis.
Kerugian :

1. Semua organisasi politik dilarang untuk beraktivitas.

2. Kesengsaraan rakyat karena adanya Romusha.

3. Kontrol media cetak dan elektronik yang kuat.

4. Alam Indonesia diekspoitasi secara besar-besaran.

5. Banyak para pejuang yang dihukum mati.

6. Pemerintahan Jepang yang kejam karena berbau fascis


(adanya polisi militer yang kejam).

7. Banyak wanita Indonesia yang dijadikan Iugun Ianfu.

Anda mungkin juga menyukai