TEKS STRUKTUR
SEJARAH PEMINATAN
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
MAN 2 PAMEKASAN
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari guru pengajar yang sudah membimbing kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Waalaikumsalam wr.wb
kelompok 1,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................iii
A. Latar Belakang.....................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................1
A. Kesimpulan..........................................................................................................vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi internasional merupakan sebagai suatu struktur formal dan berkelanjutan yang
dibentuk atas suatu kesepakatan antar anggota-anggota (pemerintah dan non pemerintah)dari
dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama para
anggotanya. lebih lanjut, upaya mendefinisikan suatu organisasi internasional harus melihat tujuan
yang ingin dicapai, institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan-peraturan yang
dibuat pemerintah terhadap hubungan antara suatu negara dengan aktor-aktor non negara.
Keberhasilan suatu organisasi internasional dapat dilihat dari kebijakan dan cara untuk
Mengimplementasikannya. Keberhasilan di bidang ini tergantung dari sikap otonomi organisasi dan
kepercayaan anggota atas kepemimpinan politis organisasi tersebut, tetapi yang paling penting
adalah persepsi dari pemerintah negara anggota tentang seberapa jauh bantuan maupun kebijakan
yang dikembangkan oleh organisasi yang akan sesuai dengan kepentingan nasional mereka. Oleh
sebab itu anggota dapat mendorong ataupun menghalangi perkembangan bantuan atupun
kebijakan yang dilakukan oleh organisasi sesuai dengan penilaian mereka dengan
mempertimbangkan untung dan ruginya bagi kepentingan nasional negara tersebut.
Bila pengembangan bantuan dan kebijakan tertentuoleh organisasi dipandang berguna oleh
pemerintah negara anggota dan bila organisasi Telah memiliki semacam otonomi yang meningkat
dan mengatur dengan kuat masalah kebijakan yang spesifik dan fungsional, maka perumusan
kebijakan tersebut akan dapat berjalan tanpa campur tangan yang spesifik dari negara anggota, dan
keberhasilan implementasinya akan bergantung dari seberapa baik bantuan maupun kebijakan
tersebut dapat diterima oleh negara yang bersangkutan.Selanjutnya, tanggapan dari negara anggota
atau isu yang menjadi tujuan dari bantuan manapun kebijakan organisasi adalah variabel yang
signifikan bagi pengembangan keberhasilan hasil kinerja. Hal ini khususnya dalam kasus di mana
implementasi kebijakan membutuhkan tindakan dari anggota organisasi.
B. Rumusan masalah
Organisasi internasional dapat didefinisikan, sesuai dengan Komisi Hukum Internasional sebagai
organisasi yang didirikan oleh perjanjian atau instrumen lain yang diatur oleh hukum internasional
dan memiliki kepribadian hukum internasionalnya sendiri. Organisasi Internasional sebagai
Tahun 1960-an merupakan masa-masa yang sulit bagi negara di Asia Tenggara. Ada
sejumlah perselisihan yang terjadi baik secara internal maupun eksternal.
Asia Tenggara merupakan tempat yang strategis sehingga beberapa negara di kawasan ini
menjadi basis blok untuk Timur dan Barat, seperti di negara Vietnam dan Filipina. Selain itu,
konflik militer juga terjadi di negara lain seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja. Ada pula
konflik bilateral yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia, serta Kamboja dan Vietnam.
Permasalahan-permasalahan ini berdampak pada stabilitas pertahanan dan ekonomi di
negara-negara Asia Tenggara. Akhirnya, beberapa pemimpin berinisiatif untuk menciptakan
suasana aman dan damai untuk kawasan Asia Tenggara dengan membentuk ASEAN.
nama perwakilannya:
1. Persamaan Geografis
Negara-negara di wilayah ASEAN berada di kawasan Asia Tenggara yang terletak di antara
Benua Australia dan daratan Benua Asia, serta di antara Samudra Hindia dan Pasifik.
2. Persamaan Budaya
Penduduk Asia Tenggara merupakan keturunan dari ras Malayan Mongoloid. Ras ini dalam
perkembangannya banyak menerima pengaruh budaya berupa warna kulit, makanan,
hingga adat istiadat dari wilayah India, Arab (Gujarat), dan Cina.
3. Persamaan Kepentingan
Semua negara di Asia Tenggara memiliki tujuan dan visi yang sama yaitu kesejahteraan,
kedamaian, keamanan, dan ketertiban, baik itu dalam lingkup nasional maupun regional.
4. Persamaan Nasib
Hampir seluruh negara di Asia Tenggara dijajah oleh negara lain, seperti Indonesia oleh
Belanda, Malaysia dan Singapura oleh Inggris, hingga Filipina oleh Spanyol dan Amerika.
Hanya negara Thailand yang bebas dari penjajahan.
3. OKI
Latar Belakang Pembentukan OKI
Setiap negara termasuk Indonesia memandang penting untuk menjalin hubungan
dengan internasional. Pasalnya, hubungan tersebut memiliki keuntungan bagi suatu negara
dan berdampak pada kesejahteraan rakyatnya. Salah satu organisasi internasional, dimana
Indonesia tergabung ke dalamnya adalah Organisasi Konfrensi Islam/ Organisasi Kerjasama
Islam (OKI). Nah, seperti apa pembentukan OKI ini?
OKI adalah organisasi internasional terbesar kedua setelah Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB). Organisasi Islam ini berdiri tepat pada tanggal 25 September 1969 yang
diprakarsai oleh Raja Husein II dari Maroko dan Raja Faisal dari Arab Saudi yang bertempat
di Rabat, Maroko.
Pembentukan OKI awalnya dilatarbelakangi karena keprihatinan negara-negara Islam
atas berbagai masalah yang dihadapi oleh umat Islam. Dimana, ada berbagai macam
pemicunya yaitu terjadinya pembakaran Masjid Suci yaitu Masjidil Aqsa oleh Israel pada 21
Agustus 1969.
Disamping itu, Israel menduduki wilayah Jerusalem, serta Israel menduduki negara-
negara Arab yang menyebabkan terjadinya perang Arab-Israel pada tahun 1967. Dengan
adanya pemicu tersebut, maka para pemimpin dari 24 negara mayoritas Islam pun
mengadakan Konfrensi di Rabat, Maroko pada 25 September 1969.
Dalam konfrensi tersebut, menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan
atas agama Islam, penghormatan pada piagam PBB dan hak asasi manusia. Deklarasi itu
berbunyi : “Pemerintahan muslim akan berupaya mempromosikan di antara mereka,
kerjasama yang erat, dan tolong menolong dalam hal ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya,
keyakinan, berdasarkan ajaran Islam yang abadi,”
Tujuan Pembentukan OKI
OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di
kawasan Asia dan Afrika. Selain itu sebagai organisasi negara-negara Islam, OKI mempunyai
tujuan dalam pendiriannya antara lain:
Melenyapkan perbedaan diskriminasi, kolonialisme dan rasial.
Memperteguh dan menjunjung tinggi perjuangan umat Islam.
Membantu dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Meningkatkan solidaritas antar negara-negara Islam.
Melindungi tempat-tempat suci dan ibadah agama.
OKI sebagai organisasi internasional yang pada awalnya lebih banyak menekankan
pada masalah politik, terutama masalah Palestina dalam perkembangannya OKI menjelma
sebagai suatu organisasi internasional yang menjadi wadah kerjasama di berbagai bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar negara-negara muslim di
seluruh dunia.
4. APEC
APEC adalah singkatan dari Asia Pacific Economic Cooperation atau Kerja sama
Ekonomi Asia Pasifik. Berikut latar belakang, tujuan hingga negara anggotanya lengkap.
Kemunculan APEC sebagai forum kerja sama ekonomi ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal,
di antaranya sebagai berikut.
Adanya perkembangan politik dan ekonomi dunia yang berubah dengan cepat, terutama
yang terjadi di Uni Soviet dan Eropa Timur.
Adanya keinginan meningkatkan perdagangan dan investasi di kawasan Asia Pasifik yang
berorientasi pada pasar bebas.
Indonesia memiliki peran penting dalam APEC. Indonesia tercatat menjadi anggota APEC
sejak pertama kali berdiri, yaitu pada tahun 1989. Bahkan, pada tahun 1994, Indonesia
menjadi tuan rumah dalam perumusan Bogor Declaration, di dalamnya termasuk Bogor
Goals.
Bogor Goals menjadi fokus utama APEC dalam membentuk suatu wilayah Asia-Pasifik yang
lebih bebas dan terbuka bagi perdagangan dan investasi.
TUJUAN APEC
Akan tetapi, tahukah kamu bahwa tujuan APEC akan tercapai jika melakukan kerja sama
melalui tiga ruang lingkup? Untuk mencapai tujuan APEC yang sudah dijabarkan di atas,
APEC melakukan kerja sama dalam tiga ruang lingkup yang disebut dengan Tiga Pilar Kerja
Sama APEC, yakni liberalisasi perdagangan dan investasi, fasilitas usaha, kerja sama ekonomi
dan teknik. Pilar Liberalisasi Perdagangan dan Investasi
Isinya adalah pemberlakuan perdagangan bebas dan terbuka, yaitu pada tahun 2010 untuk
negara-negara maju, dan tahun 2020 untuk negara-negara berkembang. Hasilnya, kegiatan
ekspor dan impor negara-negara anggota APEC serta kegiatan investasi di wilayah Asia-
Pasifik mengalami peningkatan.
Di bawah pilar ini, APEC juga mampu menjadi katalisator yang berperan membantu
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam melakukan negosiasi-negosiasi perdagangan
multilateral.
KEANGGOTAN
Saat ini APEC memiliki 21 (dua puluh satu ) anggota ekonomi yaitu : Australia, Brunai
Darussalam, Kanada, Chili, Cina, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru,
Philipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Indonesia, Hong
Kong, Jepang dan Korea selatan.
5. OPEC
OPEC adalah singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries. OPEC
merupakan organisasi berisikan negara pengekspor minyak bumi.
Indonesia bergabung menjadi anggota organisasi OPEC pada tahun 1962. Kemudian tahun
2008, Indonesia sempat mengajukan diri untuk keluar dari organisasi ini karena sudah tidak
menjadi pengekspor minyak.Namun, setelah anggota OPEC merundingkan hal tersebut,
Indonesia hanya dinonaktifkan sementara dari keanggotaan OPEC.Lalu pada 2014, Indonesia
kembali aktif tapi keluar kembali pada November 2016.
Simak penjelasan berikut ini untuk memahami lebih dalam terkait sejarah didirikannya
OPEC, tujuan OPEC, dan anggota OPEC
LATAR BELAKANG
Di awal pembentukan OPEC, organisasi ini memiliki anggota lima negara produsen minyak
terbesar di dunia, yaitu Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.
Pertama, OPEC berdiri sebagai akibat dari merosotnya harga minyak dunia pada Februari
1959 yang merupakan buntut dari monopoli perusahaan minyak raksasa dunia bernama The
Seven Mayors.
Kedua, kebutuhan akan minyak dunia kian lama kian meningkat, khususnya pada sektor di
negara maju
Berdirinya organisasi negara-negara pengekspor minyak ini dipicu oleh keputusan sepihak
dari perusahaan minyak multinasional, The Seven Sisters, tahun 1959/1960.
The Seven Sisters merupakan perusahaan minyak yang menguasai industry minyak dan
mampu menetapkan harga di pasar internasional tanpa memedulikan usulan dari negara
lain.
TUJUAN OPEC
Adapun tujuan OPEC yang paling utama adalah menegosiasikan masalah produksi hingga
hak konsesi minyak bumi.
Sampai saat ini, anggota OPEC sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan
adanya anggota dari beberapa negara penghasil minyak mentah. Adapun syarat menjadi
anggota OPEC, antara lain negara pengekspor minyak, memiliki keperluan yang sama
dengan negara-negara, dan disetujui oleh mayoritas anggota OPEC.
OPEC berdiri karena dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak internasional
(The Seven Sisters) tahun 1959 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga
internasional. OPEC sudah lebih dari 40 tahun berdiri dan mencoba berbagai macam
strategi.
Secara umum, tujuan OPEC dibagi menjadi dua, yaitu tujuan ekonomi dan tujuan politik.
Tujuan ekonomi adalah mempertahankan harga minyak dan menentukan harga sehingga
menguntungkan negara produsen. Sedangkan, tujuan OPEC dari segi politik, yaitu mengatur
hubungan dengan perusahaan minyak asing atau pemerintah negara konsumen.
KEANGGOTAAN
Di awal pembentukan OPEC, organisasi ini memiliki anggota lima negara produsen minyak
terbesar di dunia, yaitu Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.
6. MEE
Selain itu, beberapa negara Eropa menginginkan sebuah kerja sama ekonomi dan politik
untuk meningkatkan kesejaheraan dan perdamaian masyarakat Eropa.
Sejarah
Dalam buku Sejarah Uni Eropa: Mendedah Masa Lalu dan Isu Terkini (2016) karya Petrikor
Immanuel, gagasan pembentukan MEE berawal ketika Perancis dan Jerman Barat memiliki
keinginan untuk melakukan kerja sama dalam sektor industri baja dan batu bara.
Pada tahun 1950, keinginan Perancis dan Jerman dapat terealiasi dengan penandatanganan
European Coal and Steel Community (ECSC) oleh Perancis, Jerman Barat, Belanda, Belgia,
Luksemburg, dan Italia. Keenam negara yang tergabung dalam ECSC biasa disebut dengan
The Six State.Pada perkembangannya, The Six State ingin memperluas kerja sama ekonomi
dengan cara mengajak negara-negara lain di kawasan Eropa. Usulan kerja sama The Six
State mendapat repons positif dari 9 negara Eropa lainnya.
Pada 1 Juni 1955, The Six State mengadakan pertemuan di Messina (Italia) untuk membahas
rencana kerja sama ekonomi antar negara-negara Eropa. Pertemuan ini menghasilkan
keputusan pengangkatan Menteri Luar Negeri Belgia Henry Spaak sebagai ketua komite
badan kerja sama ekonomi negara-negara Eropa. Henry Spaak mengusulkan untuk
membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) sebagai wadah kerja sama ekonomi negara-
negara Eropa. MEE secara resmi terbentuk pada 25 Maret 1957 setelah usulan Henry Spaak
disepakati oleh 15 negara Eropa dalam perjanjian Roma 1957.
Tujuan MEE
Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi
Djaja, pembentukan MEE memiliki tujuan, sebagai berikut:
5. Melakukan perlindungan terhadap industri dan produk dari negara-negara anggota MEE
7. GATT
Pada perkembangannya, GATT berhasil menjadi forum resmi antar pemerintah dunia untuk
membahas permasalahan dan solusi perdagangan internasional. GATT terbentuk setelah
Perang Dunia II berakhir. Keadaan sosial, politik dan ekonomi yang kacau mendorong
negara-negara di dunia untuk saling bekerja sama demi mengatasi krisis dalam negeri. Selain
itu, latar belakang pembentukan GATT juga dipengaruhi oleh keinginan dari negara-negara
dunia untuk melakukan negosiasi terhadap perdagangan bebas internasional. GATT secara
resmi terbentuk melalui kesepakatan 23 negara pada 30 Oktober 1947 di Jenewa, Swiss.
Hingga tahun 1994, GATT memiliki jumlah anggota sebanyak lebih dari 128 negara.
Tujuan WTO
3.Pertumbuhan pendapatan yang lebih realistis dan permintaan terhadap barang dan jasa
yang efektif.
9. NAFTA
Latar Belakang NAFTA
Pembentukan NAFTA dilatarbelakangi oleh dua hal khusus, yaitu krisis ekonomi Meksiko
dan adanya kebijakan Presiden Amerika Serikat. Jadi, di tahun 1980, Meksiko itu mengalami
krisis ekonomi yang hebat.
Tujuan Berdirinya NAFTA
Menurut Modul Sejarah Kelas 12 yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, tujuan yang ingin dicapai dengan diberlakukannya NAFTA, antara lain:
Pada 27 Agustus 2018, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengusulkan pergantian
NAFTA. Kesepakatan ini diganti dengan USMCA atau United States-Mexico-Canada-
Agreement.
USMCA memiliki tujuan baru untuk meningkatkan penegakan hak-hak pekerja dan menekan
harga untuk obat-obatan biologis. Kesepakatan akhirnya disetujui pada 30 September 2018
oleh ketiga negara.
Meski sudah berganti nama menjadi USMCA, NAFTA masih memiliki tujuan yang sama, yaitu
bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko.
10. CAFTA
Pembahasan:
Latar belakang CAFTA adalah keiningnan menciptakan zona perdagangan bebas di Amerika
Tengah. Kemudahan perdagangan ini diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Azmerika Tengah.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan