Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

DINAMIKA ORGANISASI INTERNASIONAL

Disusun Oleh :

1. I Kadek Dwi Payana (03\2102612010515)


2. Metodius Fernando (07\2102612010519)
3. I Gusti Putu Ngurah Surya Wardana (11\2102612010523)
4. Ni Komang Sindy Puspita Dewi (15\2102612010527)
5. Putu Gede Arya Nugraha (17\2102612010529)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya
kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Dinamika Organisasi
Internasional” ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Organisasi Internasional. Kami juga
menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat kritik dan saran
nantinya akan membuat kami lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah yang
kami buat ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan jangan lupa untuk mengajukan kritik dan saran dari pembaca.

Denpasar, 20 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Hubungan antara Organisasi Internasional dan Bisnis Internasional
.............................................................................................................. 3
B. Perserikatan Bangsa-Bangsa ............................................................ 4
C. Bank Dunia dan Bank Pembangunan Multilateral Lainnya ......... 6
D. Dana Moneter Internasional ............................................................. 8
E. Bank for International Settlements .................................................. 9
F. World Trade Organization................................................................ 11
G. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi ......... 12
H. Organisasi Negara Pengekspor Minyak........................................... 13
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16
A. Kesimpulan ......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi Internasional merupakan suatu persekutuan negara- negara yang
dibentuk dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu
sistem yang tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk
mencapai tujuan kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama
antara para anggotanya. Organisasi internasional atau organisasi antar
pemerintah merupakan subjek hukum internasional setelah negara. Negara-
negaralah sebagai subjek asli hukum internasional yang mendirikan organisasi-
organisasi internasional. Walaupun organisasi- organisasi ini baru lahir pada
akhir abad ke-19, akan tetapi perkembangannya sangat cepat setelah
berakhirnya Perang Dunia II. Fenomena ini berkembang bukan saja pada
tingkat universal tetapi juga pada tingkat regional
Para ahli hukum masing-masing memberikan definisi yang berbeda
mengenai organisasi internasional. Sumaryo Suryokusumo berpendapat bahwa
Organisasi internasional adalah suatu proses. Organisasi internasional juga
menyangkut aspek-aspek perwakilan dari tingkat proses tersebut yang telah
dicapai pada waktu tertentu. Organisasi internasional juga diperlukan dalam
rangka kerjasama menyesuaikan dan mencari kompromi untuk menentukan
kesejahteraan serta memecahkan persoalan bersama serta mengurangi
pertikaian yang timbul. Sedangkan Boer Mauna mendefinisikan Organisasi
internasional adalah suatu perhimpunan Negara- negara yang merdeka dan
berdaulat yang bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama melalui organ-
organ dari perhimpunan itu sendiri.
Selain itu, Daniel S. Cheever dan H. Field Haviland Jr memberikan
pandangan bahwa Organisasi internasional adalah pengaturan bentuk kerjasama
internasional yang melembaga antara Negara-negara, umumnya berlandaskan
suatu persetujuan dasar untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang memberikan
manfaat timbal balik yang dilaksanakan melalui pertemuan-pertemuan serta
kegiatan-kegiatan staf secara berkala.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, ditemukan rumusan
masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan antara organisasi-organisasi Internasional dan
Bisnis Internasional?
2. Apa itu Perserikatan Bangsa-Bangsa?
3. Apa itu Bank Dunia dan Bank Pembangunan Multilateral Lainnya?
4. Apa yang dimaksud dengan dana moneter internasional?
5. Apa yang dimaksud dengan Bank for International Settlements?
6. Apa yang dimaksud dari World Trade Organization?
7. Apa organisasi untuk kerja sama dan pembangunan ekonomi?
8. Apa organisasi negara pengekspor minyak?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditemukan di
atas, dapat dituliskan tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antara organisasi-organisasi internasional
dan bisnis internasional.
2. Untuk mengetahui tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa.
3. Untuk mengetahui Bank Dunia dan Bank Pembangunan Multilateral
Lainnya.
4. Untuk mengetahui tentang Dana Moneter Internasional.
5. Untuk mengetahui Bank for International Settlements.
6. Untuk mengetahui tentang World Trade Organization.
7. Untuk mengetahui kerja sama dan pembangunan ekonomi.
8. Untuk mengetahui organisasi negara pengekspor minyak

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan antara Organisasi Internasional dengan Bisnis


Internasional
Organisasi internasional merupakan organisasi yang dibentuk dan
dianggotai lebih dari satu negara yang dibuat dengan sukarela dengan dasar
kesamaan, tujuannya untuk menciptakan perdamaian dunia dalam tata
hubungan internasional. Organisasi internasional umumnya memiliki negara
sebagai anggota, namun seringkali entitas lain juga dapat mengajukan
keanggotaan. Keduanya membuat hukum internasional dan diatur olehnya.
Organisasi internasional dapat didefinisikan, sesuai dengan Komisi Hukum
Internasional sebagai organisasi yang didirikan oleh perjanjian atau instrumen
lain yang diatur oleh hukum internasional dan memiliki kepribadian hukum
internasionalnya sendiri. Menurut Quincy Wright, organisasi internasional
adalah seni menciptakan dan mengatur organisasi umum dan regional yang
terdiri dari negara-negara merdeka untuk memfasilitasi kerjasama dalam
maksud dan tujuan yang sama.
Organisasi internasional lahir dari kebutuhan akan kerja sama. Seiring
dengan perkembangan sosial, ketergantungan dengan yang lain semakin
meningkat, hal ini berlaku dalam masyarakat domestik dan juga masyarakat
internasional. Masalah umum yang membutuhkan tindakan bersama ini
pertama kali dirasakan di bidang non-politik. Awalnya organisasi internasional
dibentuk untuk memenuhi kebutuhan kerjasama selama revolusi industri.
Organisasi internasional memiliki peran sebagai wadah untuk menggalang
kerjasama dan mencegah intensitas konflik untuk sesama anggota. Selain itu,
organisasi internasional juga merupakan sarana untuk perundingan dan
menghasilkan keputusan yang disepakati bersama dan saling menguntungkan
pihak yang terlibat. Organisasi internasional juga berperan sebagai lembaga
yang mandiri dalam melaksanakan kegiatan seperti kegiatan sosial,
kemanusaian dan bantuan pelestarian lingkungan.

3
Organisasi internasional memiliki peran dalam masalah politik, ekonomi
dan sosial. Dalam isu sosial, organisasi internasional berperan untuk
mengamankan dan memelihara kondisi kerja yang adil dan manusiawi bagi
laki-laki, perempuan dan anak-anak di wilayah anggota organisasi. Selain itu
organisasi internasional berperan untuk mempromosikan dan membantu
organisasi Palang Merah yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan,
pencegahan penyair dan pengurangan penderitaan di seluruh dunia. Globalisasi
telah menyebabkan berkembangnya kegiatan bisnis internasional. Menurut
Griffin (2010) bisnis internasional adalah transaksi bisnis antara beberapa pihak
dalam lebih dari satu negara. Sedangkan menurut Hadi (2010) bisnis
internasional adalah suatu studi tentang transaksi ekonomi yang meliputi
perdagangan internasional (ekspor dan impor) dan foreign investment (direct
maupun indirect) yang dilakukan oleh individu dan perusahaan atau organisasi
dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan manfaat tertentu. Sedangkan
menurut Cavusgil (2008) bisnis internasional adalah aktivitas perdagangan dan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan melintas batas satu negara dengan
negara lainnya. Pertumbuhan aktivitas bisnis internasional meningkat sejalan
dengan fenomena semakin luasnya pasar yang diakibatkan globalisasi.

B. Perserikatan Bangsa-Bangsa
Pada awalnya negaralah yang memiliki yurisdiksi secara mutlak dan
ekslusifitas teritorialnya. Namun dalam perkembangannya, karena adanya
keinginan bekerjasama dalam hal ini adalah kerjasama internasional untuk
saling memenuhi kebutuhan antar negara yang satu dengan negara yang lain
maka muncul lah organisasai internasional. Organisasi internasional tumbuh
karena adanya kebutuhan dan kepentingan masyarakat antar-bangsa sebagai
wadah serta alat untuk melaksanakan kerjasama internasional. Organisasi
internasional akan menghimpun negara-negara di dunia dalam suatu sistem
kerjasama yang dilengkapi dengan organ-organ yang dapat mencegah atau
menyelesaikan sengketa-sengketa yang terjadi diantara mereka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan organisasi internasional
yang paling besar selama ini dalam sejarah pertumbuhan kerjasama semua

4
bangsa di dunia di dalam berbagai sektor kehidupan internasional. Oleh sebab
itu sebagai salah satu fungsi daripada PBB adalah untuk menyelesaikan kasus-
kasus internasional yang terjadi. Kedudukan Organisasi Internasional sebagai
subjek hukum internasional sekarang tidak diragukan lagi. Organisasi
Internasional mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam konvensi-
konvensi internasional yang merupakan semacam anggaran dasarnya. Oleh
sebab itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai salah satu organisasi
internasional juga memiliki hak dan kewajiban sebagaimana yang dimaksud.
Perkembangan sejarah organisasi internasional tidak terlepas dari
perkembangan hukum internasional. Pada periode hukum internasional klasik
ketika negara sebagai satu- satunya subjek hukum internasional, perkembangan
organisasi internasional belum begitu dominan dalam hubungan antar bangsa.
Guna mencegah terjadinya instabilitas, dibentuklah suatu kerjasama yang
dinamakan Liga Bangsa-Bangsa yang dilatarbelakangi oleh karena adanya
perselisihan dan peperangan antarumat manusia. Sebelum PBB didirikan, sudah
didirikan League of Nations atau “Liga Bangsa-Bangsa” pada tanggal 10
Januari 1920. Perjanjian Versailles merupakan perjanjian yang mendasari
didirikannya Liga Bangsa-Bangsa ini. Pengaturan tentang Liga Bangsa-Bangsa
terdapat di dalam the Covenant of the League of Nations pada Perjanjian
Versailles yang merupakan bagian pertama dimana dikatakan bahwa:“Part I of
the treaty was the Covenant of the League of Nations which provided for the
creation of the League of Nations, an organization intended to arbitrate
international disputes and thereby avoid future wars”
(Bagian I dari perjanjian ini adalah Kovenan Liga Bangsa-Bangsa yang
disediakan untuk mendirikan Liga Bangsa-Bangsa, organisasi ini dimaksudkan
untuk menengahi sengketa internasional dan dengan demikian menghindari
perang di masa yang akan datang).
Dasar pendirian dan pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
merupakan upaya kedua untuk membentuk suatu organisasi internasional yang
universal dengan tujuan utamanya adalah memelihara perdamaian di bawah
suatu sistem keamanan kolektif. Mukadimah Piagam PBB menyatakan cita-cita

5
serta tujuan bersama daripada negara-negara anggota yang membentuk PBB
tersebut. Adapun isi dari mukadimah Piagam PBB itu adalah:
“We the peoples of The United Nations determined, to save succeeding
generations from the scourge of war, which twice in our life has brought untold
sorrow to mankind, and to reaffirm faith in fundamental human rights, in the
dignity and worth of the human person, in the equal rights of men and women
and of nations large and small, and to estabilish conditions under which justice
and respect for the obligations arising from treaties and ther source of
international law can be maintained, and to promote social progress and better
standards of life in large freedom”

C. Bank Dunia dan Bank Pembangunan Multilateral Lainnya


Bank Dunia (World Bank) yaitu lembaga keuangan Internasional yang
memiliki perwakilan anggotanya di hampir di setiap negara khususnya negara-
negara berkembang.Bank Dunia berperan dalam menyediakan pinjaman
sebagai program pemberian modal dalam rangka mewujudkan salah satu
tujuannya yaitu mengurangi kemiskinan.Bank Dunia berdiri pada tanggal 27
Desember 1945 berdasarkan ratifikasi Internasional atau proses adopsi dari
perjanjian Internasional yang mana diadakan sebuah konferensi pada tanggal 1
– 22 Juli 1944 di kota Bretton Woods. Dari koferensi inilah menghasilkan
keputusan yang akhirnya mendasari sejarah berdirinya Bank Dunia yang saat
ini bermarkas di Washington, DC, Amerika Serikat. Dalam konferensi ini
diikuti oleh delegasi 44 negara, namun yang paling berperan dalam negoisasi
pembentukannya Bank Dunia ini yaitu AS dan Inggris
Bank Dunia mempunyai suatu visi yaitu pengembangan serta pembangunan
dalam melaksanakan MDGs dan juga mempunyai misinya mengurangi
kemiskinan secara profesional agar mencapai hasil yang berkelanjutan serta
membantu masyarakat agar dapat membantu dirinya sendiri dan lingkungan
yang dapat dicapai dengan cara menyediakan sumber daya, berbagi
pengetahuan, meningkatkan kapasitas dan kerjasama pada sektor-sektor umum
dan swasta. BankDunia menetapkan dua tujuan bagi dunia untuk dicapai tahun
2030 yaitu: mengakhiri kemiskinan ekstrim dengan mengurangi persentase

6
orang yang hidup dengan kurang dari US$ 1,90 sehari sampai tidak lebih dari
3% dan mempromosikan kemakmuran bersama dengan mendorong
pertumbuhan pendapatan dari bawah 40% untuk setiap negara.
Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar saat ini dalam
bentuk pinjaman yang diberikan kepada negara-negara anggota. Jumlah negara-
negara anggota yang bergabung dalam Bank Dunia mencapai 184 negara
dengan lebih dari 100 buah kantor perwakilan. Bank dunia telah menetapkan
target dalam pemberian pinjaman dengan pertimbangan bahwa Indonesia
merupakan salah satu negara yang berdampak besar terjadinya krisis sehingga
bank Dunia berupaya untuk memberikan bantuan agar Indonesia dapat terlepas
dari krisis ekonomi yang terjadi. Dampak krisis ekonomi ini disebabkan karena
banyak negara di dunia, terutama Negara-negara di Asia mengalami dampak
yang cukup besar sehingga menyulitkan suatu negara untuk meneruskan
pembangunan. Tingginya penggangguran, kemiskinan dan defisit perdagangan,
serta pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang menjadi pertimbangan bank
Dunia untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia.
Keberadaan Bank Dunia sejak tahun 1944 telah mengambil banyak peran
bagi perkembangan dunia Internasional. Mulai dari rekonstruksi dan rehabilitas
Negara- negara akibat dari korban perang dunia kedua, berbagai proyek mulai
dari pembangunan infastruktur seperti bidang pendidikan, pengetasan
kemiskinan, pelayanan politik, liberalisasi ekonomi dan keuangan, hingga
kesehatan dan lingkungan hidup. Dalam mewujudkan tujuannya Bank Dunia
ini melalui sebuah bantuan pinjaman dana, Bank Dunia sangat memperhatikan
dalam menyalurkan dana (utang luar negeri) ke Negara-negara berkembang
dengan persyaratan yang cukup lunak (soft loan), yaitu dengan bunga ringan
dan tenggang pembayaran yang lama yaitu 20 tahun atau kurang dengan masa
tenggang hingga lima tahun.
Bank pembangunan multilateral merupakan salah satu jenis lembaga
keuangan peminjaman internasional yang dipunyai oleh negara anggota.
Lembaga ini mempunyai peran penting dalam pemberian pinjaman kepada
negara-negara di dunia. Bank pembangunan multilateral merupakan lembaga
keuangan yang mengurus masalah peminjaman secara internasional yang

7
dipunyai oleh negara-negara anggota yang bergabung. Umumnya, mereka
saling bekerja sama untuk negara-negara yang masuk negara berkembang.
Tentu saja hal tersebut berhubungan dengan sasaran yakni, membantu
peningkatan perekonomian dan kemajuan sosial di tiap negara berkembang
dengan pemberian pinjaman. Beberapa bantuan pinjaman tersebut dapat
meliputi, bantuan teknis, penanaman modal dan perencanaan ekonomi.
Adapun macam macam bank pembangunan multilateral yaitu:
Istilah bank pembangunan multilateral lebih ditujukan kepada lima bank
pembangunan utama yang ada di seluruh dunia. Kelima bank tersebut dapat
meliputi, bank dunia, bank rekonstruksi dan empat bank pembangunan regional
seperti:
1. Bank Pembangunan Asia
2. Bank Pembangunan Afrika
3. Bank Rekonstruksi dan Pembangunan Eropa
4. Kelompok Bank Pembangunan Antar Amerika
Bank yang disebutkan di atas memiliki negara anggota yang meliputi,
negara berkembang peminjam maupun negara maju yang memberikan donor
pinjaman. Bank ini juga memberikan layanan pembiayaan guna membangun
kegiatan dengan beberapa fasilitas keuangan.

D. Dana Moneter Internasional


Dana Moneter Internasional atau IMF merupakan lembaga yang berfokus
kepada isu ekonomi makro suatu negara. Sementara Bank Dunia (World Bank)
menaruh perhatian pada pembangunan ekonomi jangka panjang melalui
investasi dan berbagai instrumen pendanaan lainnya. Hingga saat ini, peran
keduanya terus berkembang seiring dengan tantangan ekonomi global. Supaya
dapat bergabung dengan Bank Dunia, suatu negara harus menjadi anggota IMF
terlebih dahulu. Kedua organisasi tersebut berusaha mengakomodasi kebutuhan
negara miskin dan berkembang melalui instrumen pinjaman.
Perbedaan IMF dan Bank Dunia
1. Tanggal Resmi Pendirian

8
IMF diikuti oleh 29 negara anggota pertama pada 27 Desember 1945. Saat
ini sudah berkembang menjadi 190 negara dan 2.700 karyawan yang berasal
dari 150 negara. Sedangkan Bank Dunia berdiri pada 1 April 1944,
beranggotakan 189 negara dari seluruh dunia.
2. Tujuan dan Fungsi Pendirian
Perbedaan IMF dan Bank Dunia selanjutnya mengenai tujuan serta fungsi
pendiriannya. IMF bertujuan mendorong kerja sama moneter di tingkat
nasional. Serta memberikan saran kebijakan, bersikap solutif, dan
mendukung pengembangan kapasitas dalam membantu negara memperkuat
ekonomi. Sedangkan Bank Dunia merangsang pembangunan ekonomi
jangka panjang serta penurunan kemiskinan. Caranya dengan menyediakan
dukungan keuangan dan teknis lainnya.
IMF menjalankan misinya dengan langkah, yakni:
- memantau serta menilai kondisi ekonomi negara-negara anggota dan global.
- Memberikan pinjaman uang kepada negara yang mengalami kesulitan
pembayaran. Dengan catatan, sebuah negara tersebut mampu menerapkan
inisiatif yang disebutkan IMF.

E. Bank for International Settlements


Bank for International Settlement adalah institusi yang berperan penting
bagi kelangsungan stabilitas moneter global. Secara umum, fungsi bank ini
adalah sebagai bank dari para bank sentral. Sejak awal didirikan, institusi ini
telah banyak berkontribusi dalam upaya stabilitas moneter global, salah
satunya adalah saat pasca Perang Dunia ke I.
Didirikan pada tahun 1930 dan berbasis di Basel, Bank for International
Settlement adalah lembaga keuangan global tertua yang beroperasi di bawah
naungan hukum internasional. Institusi ini membina kerjasama moneter
keuangan internasional, serta berperan sebagai bank untuk para bank sentral.
Untuk menjalankan fungsi tersebut, BIS melayani kebutuhan keuangan
anggotanya dengan menyediakan transaksi emas dan valuta asing. Misi Bank
for International Settlement

9
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, secara umum misi dari Bank for
International Settlement adalah:
1. Meningkatkan stabilitas moneter dan keuangan.
Sebagai forum diskusi dan kerjasama antara bank sentral dan komunitas
keuangan.
2. Berperan sebagai bank bagi bank sentral dan organisasi internasional.

Peran Bank for International Settlement


Dalam praktiknya, Bank for International Settlement berperan sebagai
1. Pemberi Pinjaman
Sebagai bank dari para bank sentral, BIS menyediakan berbagai layanan
keuangan untuk mengelola cadangan devisa. Contohnya, ketika ada bank
sentral yang menginginkan likuiditas segera, BIS akan menawarkan kredit.
Sebagai opsi lain, BIS juga dapat membeli kembali instrumen keuangan
yang bisa diperdagangkan oleh bank sentral tersebut.
2. Seminar dan Workshop
Fungsi lain dari Bank for International Settlement adalah sebagai penyedia
seminar atau workshop seputar masalah keuangan internasional melalui
Financial Stability Institute. Melalui FSI, BSI menyelenggarakan kuliah dan
pelatihan praktis tentang stabilitas keuangan global. Selain itu, ada juga
pertemuan eksekutif, spesialis, ekonom, dan wali amanat bank sentral yang
berkontribusi pada kerja sama internasional.
3. Riset dan Statistik
Peran terakhir dari Bank for International Settlement adalah sebagai
penyedia data statistik tentang perbankan global, valuta asing, sekuritas
pasar keuangan, dan pasar derivatif. Untuk mendapatkan data tersebut,
Bank for International Settlement melakukan penelitian yang
beranggotakan staf BIS serta peneliti dari bank sentral. Informasi ini
nantinya akan dibagikan ke seluruh bank sentral yang menjadi anggotanya
sebagai bahan pertimbangan saat pengambilan keputusan.

F. World Trade Organization

10
Kepanjangan WTO adalah World Trade Organization yang merupakan
organisasi perdagangan berskala internasional. Tugas utama dari forum berikut
yaitu mengatur kedamaian ekonomi antar negara di seluruh dunia. WTO adalah
organisasi yang mengawasi, mengoperasikan, serta membantu jalannya
perdagangan internasional. Merupakan hasil dari ikatan perjanjian dan
negosiasi hampir seluruh negara di dunia, himpunan ini membantu
menyelaraskan kebutuhan global. Hingga saat ini, sebanyak 164 negara telah
menjadi anggota WTO. Di antara jumlah tersebut, 117 merupakan negara
berkembang atau termasuk kawasan yang masih terpisah. Terkait dengan itu,
setiap pihak tergabung memiliki hak untuk menyatakan pendapat dalam forum.
Sehubungan dengan informasi tersebut, sistem pengambilan hasil keputusan
WTO adalah aturan mufakat di mana seluruh negara anggota diberikan hak
untuk menyetujui atau menolak kesepakatan. Terkait dengan aturan dan peran
GATT sebelumnya, WTO adalah pihak yang mengurus perihal perdagangan
jasa serta kekayaan intelektual. Lalu, ketika ada kekurangan produksi di negara
berkembang, organisasi berikut bisa membantu membangun volume ekspor-
impor.
Adapun tugas- tugas WTO, yaitu:
- Meminimalisir hingga menghapuskan hambatan yang mengganggu
proses dagang barang dan jasa global
- Membantu kelancaran kegiatan transaksi ekonomi internasional
- Mengatur adanya perjanjian jual beli resmi antar negara
- Memfasilitasi forum negosiasi untuk keperluan perundingan
kesepakatan
- Mengawasi kebijakan perdagangan setiap anggota
- Memberikan bantuan pada negara berkembang
- Menjalin kerjasama dengan organisasi dunia seperti Bank Dunia (World
Bank) dan International Monetary Fund (IMF)
Sedangkan, tujuan pembentukan WTO adalah membuat perdagangan antar
negara menjadi semakin terbuka, memakmurkan masyarakat global, serta
menyelesaikan masalah ekonomi internasional.
Prinsip Dasar WTO

11
Salah satu dasar pendirian WTO adalah perjanjian Marrakesh yang
mengutarakan bahwa perdagangan seharusnya memperbaiki taraf hidup,
meningkatkan pendapatan riil, memastikan adanya lapangan kerja, serta
melebarkan spektrum konsumsi barang dan jasa. Selain itu, sudah selayaknya
WTO adalah pihak yang mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dunia
sehingga memajukan negara-negara berkembang.

G. Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi


Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (bahasa Inggris:
Organisation for Economic Co-operation and Development, OECD; bahasa
Prancis: Organisation de coopération et de développement économiques,
OCDE) merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara
yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas.
Berawal tahun 1948 dengan nama Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi Eropa
(OEEC - Organisation for European Economic Co-operation), dipimpin oleh
Robert Marjolin dari Prancis, untuk membantu menjalankan Marshall Plan,
untuk rekonstruksi Eropa setelah Perang Dunia II. Kemudian, keanggotaannya
merambah negara-negara non-Eropa, dan tahun 1961, dibentuk kembali
menjadi OECD oleh Konvensi tentang Organisasi untuk Kerja Sama dan
Pembangunan Ekonomi. Organization for Economic Co-operation and
Development, organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1961 untuk
mendorong kemajuan ekonomi dan perdagangan dunia. Anggota saat ini adalah
Australia, Austria, Belgia, Kanada, Chili, itu Republik Ceko, Denmark,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Israel, Italia,
Jepang, Korea Selatan, Luksemburg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru
,Norwegia ,Polandia ,Portugis ,Slowakia ,Slovenia ,Spanyol, Swedia, Swiss
,Turki, yang Inggris Raya, dan Amerika Serikat.
Negara-negara anggota menghasilkan dua pertiga dari barang dan jasa
dunia. Konvensi pembentukan OECD ditandatangani pada 14 Desember 1960
oleh 18 negara Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada dan mulai berlaku pada 30
September 1961. Ini merupakan perpanjangan dari Organisasi untuk Kerjasama

12
Ekonomi Eropa (OEEC), didirikan pada tahun 1948 untuk mengoordinasikan
upaya pemulihan ekonomi Eropa di bawah Rencana Marshall.
Salah satu tujuan mendasar OECD adalah untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi dan lapangan kerja setinggi mungkin dan standar hidup yang
meningkat di negara-negara anggota; pada saat yang sama menekankan
menjaga stabilitas keuangan. Organisasi telah berusaha untuk mencapai tujuan
ini dengan meliberalisasi perdagangan internasional dan pergerakan modal
antar negara. Tujuan utama selanjutnya adalah koordinasi bantuan ekonomi ke
negara-negara berkembang.
Kurangnya kekuatan untuk menegakkan keputusannya, OECD pada
dasarnya adalah majelis konsultatif yang menjalankan programnya melalui
bujukan moral, konferensi, seminar, dan berbagai publikasi. Meskipun aturan
kebulatan suara menghambat dampaknya terhadap negara-negara anggota,
OECD dianggap memiliki pengaruh yang signifikan sebagai badan penasehat.
Dengan mempertahankan kontak dengan banyak lembaga pemerintah dan
internasional, seperti Dana Moneter Internasional, organisasi tersebut telah
menjadi lembaga kliring untuk sejumlah besar data ekonomi. Ini menerbitkan
ratusan judul setiap tahun tentang berbagai mata pelajaran yang mencakup
pertanian, penelitian ilmiah, pasar modal, struktur pajak, sumber daya energi,
kayu,polusi udara , pengembangan pendidikan, dan bantuan pembangunan.
Majalah dua bulanannya, The OECD Observer, merupakan sumber informasi
yang berguna mengenai masalah ekonomi dan sosial terkait. Evaluasi tahunan
ekonomi masing-masing negara anggota juga diterbitkan.

H. Organisasi Negara Pengekspor Minyak


Organization of the Petroleum Exporting Countries atau disingkat OPEC
adalah salah satu organisasi dunia yang berisikan negara-negara pengekspor
minyak bumi. Organisasi ini didirikan pada 14 September 1961 di Baghdad,
Irak. Indonesia sendiri pernah bergabung menjadi anggota OPEC pada tahun
1962. Kemudian pada tahun 2008, Indonesia mengajukan diri untuk keluar dari
organisasi tersebut karena sudah tidak menjadi negara pengekspor minyak.
Namun, keputusan dari anggota OPEC adalah hanya menonaktifkan Indonesia

13
dalam sementara waktu dari keanggotaan. Indonesia kembali aktif menjadi
negara anggota OPEC secara resmi pada tahun 2014.
Lalu pada tahun 2016, Indonesia kembali mengumumkan keluar dari OPEC
lantaran itu merupakan dampak kebijakan OPEC yang menurunkan produksi
minyak Indonesia sebanyak 5 persen atau sekitar 37.000 barel per hari untuk
menghentikan penurunan harga minyak dunia. Seperti yang sudah dijelaskan di
atas bahwa organisasi OPEC menentang aksi monopoli oleh The Seven Mayors.
Sehingga tujuan OPEC adalah mengkoordinasikan masalah mengenai produksi
harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak di
dunia.
Adapun tujuan dari OPEC adalah Bersama-sama menyatukan kebijakan
perminyakan di antara negara anggota dan Memastikan stabilitas pasar minyak
untuk mengamankan pasokan minyak bumi yang efisien, ekonomis, dan teratur
kepada konsumen serta Mengatur pengembalian modal yang adil bagi pihak
yang berinvestasi di industri ini
Pada awalnya, negara anggota OPEC adalah Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait,
dan Venezuela. Seiring berjalannya waktu, negara-negara lain juga ikut
bergabung, di antaranya Qatar (tahun 1961), Indonesia dan Libya (tahun 1962),
Uni Emirat Arab (tahun 1967). Disusul oleh Aljazair (tahun 1969), Nigeria
(tahun 1971), Ekuador (1973), Gabon (tahun 1975), Angola (tahun 2007),
Guinea Khatulistiwa (tahun 2017), dan Kongo (tahun 2018). Pada Desember
1992, Ekuador keluar dari OPEC dan bergabung kembali pada Oktober 2007.
Namun mereka memutuskan untuk mundur dari anggota OPEC secara efektif
mulai 1 Januari 2020. Sementara Gabon juga mengundurkan diri dari
keanggotaannya di OPEC pada Januari 1995, namun kembali bergabung di Juli
2016. Qatar mengakhiri keanggotaannya pada 1 Januari 2019.
Hingga saat ini, terdapat 13 negara anggota OPEC yang aktif, di antaranya
sebagai berikut:
- Aljazair
- Angola
- Kongo
- Guinea Khatulistiwa

14
- Gabon
- Iran
- Irak
- Kuwait
- Libya
- Nigeria
- Arab Saudi
- Uni Emirat Arab
- Venezuela

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi internasional adalah salah satu aktor yang bergerak dalam
hubungan internasional, dimana sebuah organisasi internasional tertentu
bertanggungjawab atas permasalahan di dunia, dan sebagai bentuk
tanggungjawab sebuah organisasi internasional dapat berperan aktif untuk
membantu aktor lain yang sedang mengalami permasalahan. Sebaiknya
berbagai negara yang ada di dunia ini dapat ikut serta berperan aktif dengan
memberikan berbagai bentuk dukungan. Banyak sekali bentuk dukungan yang
bisa dilakukan oleh negara tertentu, berbagai negara tersebut dapat memberikan
bantuan berupa dana segar, bantuan tenaga, serta bantuan untuk segala tindakan
yang dilakukan oleh sebuah organisasi internasional. Kita sendiri, sebagai
seorang individu tentunya dapat juga berperan aktif untuk membantu organisasi
internasional dalam menangani permasalahan tertentu, dilihat dari berbagai
aktor dalam hubungan internasional yang mana individu juga sebagai salah satu
aktor didalamnya. Bantuan yang bisa kita berikan sebagai individu sangat
banyak, seperti memberikan sumbangan dana, serta menjadi relawan, baik
relawan yang turun langsung untuk memberikan bantuan aksi pelaksanaan
tindakan, maupun sebagai relawan yang membantu mengkampanyekan
berbagai isu permasalahan di dunia ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adolf Huala, 2011, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional, Keni


Media, Bandung
Anak Agung Banyu Perwita, 2011 Pengantar Ilmu Hubungan Internasional,
Bandung: Rosdakarya
Akehurst, Michael., 1971., A Modern Introduction to International Law, Minerva
Series of Students Handbooks no. 25 Second edition
Anwar, Chairul, 1983, Hukum Internasional, Pengantar Hukum Bangsa-Bangsa,
Djembatan, Jakarta
Barnett, A. Leroy, 1976, International Organization, New Jersey, Practice Hall Inc
Bengt Broms, 1991, State, dalam Mohammed Bedjaoui, International Law:
Achievements and Prospects, UNESCO, Martinus Nijhoff publ., Paris
B Hestu Cipto, 2003, Hukum Tata Negara, Kewarganegaraan, dan Hak Asasi
Manusia (Memahami Proses Konsolidasi Sistem Demokrasi di Indonesia),
Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

17

Anda mungkin juga menyukai