Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

“LEMBAGA INTERNASIONAL DALAM PERSPEKTIF


BISNIS INTERNASIONAL”

Disusun Oleh:
NUR ADINDA SYAFITRI 041910116
RENDI FATKHUR ROZI 041910117
SULAIMAN 041910119

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKOMONI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas
rahmat dan karunia jualah kami dapat menyeselasikan makalah ini yang
berjudul Bisnis international tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah
ini merupakan tugas “ Pengantar Bisnis.

Makalah ini merupakan sebuah sacara pembelajaran dan sebuah inovasi


pembelajaran dan pengembangan wawasan tentang segala sesuatu yang dapat
berguna dan dapat menjadi bahan ajar bagi para mahasiswa.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu selaku


dosen pembimbing atas segala bimbingannya dan pengarahannya selama ini
hingga terjadinya penyusunan makalah ini. Serta tidak lupa kami mengucapkan
kepada seluruh pihak yang ikut membantu dan berperan serta baik tenaga,
materil dan moral dan tentunya kepada semua pihak yang telah memfasilitasi
dalam pengerjaan makalah ini.

Kami pun juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan
bahkan penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapakan
tanggapan, saran, dan kritikan yang membangun kepada kami yang bertujuan
agar kami dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini agar dimasa datang akan jauh lebih baik lagi.

Lamongan, 15 February 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan......................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pentingnya lembaga-lembaga Internasional bagi pembuat keputusan bisnis dan
perusahaan mereka.........................................................................................................3
2.2 Tipe-Tipe Lembaga Internasional Global dan Regional..........................................3
2.3 PBB Sebagai Lembaga-Baik dalam Teori Konstitusional yang baru maupun dalam
hal stukturnya, dan hubungannya dengan Bisnis Internasional.....................................4
2.4 Tujuan-Tujuan Dua Lembaga Moneter, yaitu IMF dan Bank Dunia.......................6
2.5 World Trade Organization, Tujuannya, dan Tantangannya.....................................9
2.6 Mengapresiasi Sumber Daya Organizatiton For Economic Cooperation and
Development................................................................................................................11
2.7 Mendeskripsikan Tujuan Utama dan Keberhasilan OPEC....................................12
2.8 Pengaruh Uni Eropa dan Tantangannya di Masa Depan........................................12
BAB III.........................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Masalah lembaga international bisnis international adalah masalah yang


sering diperbincangkan di setiap negara. Perekonomian sebuah negara erat
kaitannya dengan sistem dan pengelolaan aktivitas organisasi bisnis international.
Dalam makalah ini penyusun akan membahas lembaga international dalam
perspektif bisnis international. Definisi ini yaitu pemikiran kelompok-kelompok
yang dibangun secara social dengan aktivitas dan sumber daya terkait
menyediakan stabilitas dan makna kehidupan social.

Jika melihat tipenya, lembaga international ini mempunyai beberapa


bentuk yaitu Lembaga Formal yaitu lembaga yang mempengaruhi perliaku
melalui hukum dan regulasi, sementara Lembaga Informal merupakan lembaga
yang menggunakan kultur dan ideologi.

Lembaga international bisa dikatakan kompleks dan berbelit-belit . Hal ini


disebabkan oleh batas-batas politik serta kenegaraan yang akhirnya sedikit
menghambat aktifitas kinerja organisasi, misalnya adanya peraturan antar negara,
kultur, dan masalah politik negara tersebut. Oleh karena itu, lembaga
international ini akan dibahas lebih lanjut.

1.2 Rumusan masalah

1. Pentingnya lembaga-lembaga Internasional bagi pembuat keputusan bisnis


dan perusahaan mereka
2. Tipe-Tipe Lembaga Internasional Global dan Regional
3. PBB Sebagai Lembaga-Baik dalam Teori Konstitusional yang baru maupun
dalam hal stukturnya, dan hubungannya dengan Bisnis Internasional
4. Tujuan-Tujuan Dua Lembaga Moneter, yaitu IMF dan Bank Dunia
5. World Trade Organization, Tujuannya, dan Tantangannya
6. Mengapresiasi Sumber Daya Organizatiton For Economic Cooperation and
Development

1
7. Mendeskripsikan Tujuan Utama dan Keberhasilan OPEC
8. Pengaruh Uni Eropa dan Tantangannya di Masa Depan

1.3 Tujuan penulisan

Dengan makalah ini kami menjelaskan serta menjabarkan tentang materi


lembaga internasional dalam perspektif bisnis internassional. Dalam makalah ini
kami menjabarkan tentang materi lembaga internasional dalam perspektif bisnis
internassional yaitu adalah tentang lembaga dilihat sebagai kumpulan norma
yang “mengatur hubungan individu terhadap satu sama lain. Dan kami harap
dengan makalah ini, kami dapat menjelaskan dan menjabarkan apa itu lembaga
internasional dalam persspeftif lembaga internasional dengan baik dan benar
serta dapat diterima oleh para pembaca

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya lembaga-lembaga Internasional bagi pembuat keputusan


bisnis dan perusahaan mereka

Apakah Lembaga itu ?

Salah satu pengertian kontemporer mengenai lembaga yang telah


dikembangkan oleh kelompok kerja kolaboratif antara ekonom, ahli politik,
dan sosiolog menyatakan bahwa Lembaga adalah pemikiran kelompok-
kelompok yang dibangun secara social dengan “elemen-elemen regulative,
normative, dan kognitif-kultural, yang bersama dengan aktivitas dan sumber
daya terkait menyediakan stabilitas dan makna kehidupan social”.

Salah satu aspek penting dari teori lembaga baru, seperti yang sudah
diketahui, yaitu lembaga dilihat sebagai kumpulan norma yang “mengatur
hubungan individu terhadap satu sama lain. Jadi, lembaga dibangun secara
social-sebuah kelompok, masyarakat, atau kultur yang membangunnya, dan
mereka membatasi perilaku.

Cendekiawan-cendekiawan penting dalam teori baru ini adalah W.


Richard Scott, Douglass North, Paul J. Di Maggio, Walter W. Powell da M. W.
Peng.

2.2 Tipe-Tipe Lembaga Internasional Global dan Regional

 TIPE – TIPE LEMBAGA

Lembaga Formal yaitu lembaga yang mempengaruhi perliaku melalui


hukum dan regulasi, sementara Lembaga Informal merupakan lembaga yang
menggunakan kultur dan ideologi. Contoh dari lembaga Formal adalah
Directorate General for Competition Uni Eropa. Badan ini mempengaruhi
perilaku perusahaan Internasional ketika ia ingin melakukan penggabungan
atau akuisisi, meskipun perusahaan-perusahaan yang terlibat didalam transaksi

3
yang diajukan bukan merupakan Negara Eropa. Jika penggabungan bisnis
ingin menjualnya ke Uni Eropa, akuisisinya memerlukan persetujuan Uni
Eropa.

Sementara lembaga formal menggunakan hukum dan regulasi untuk


memperoleh kesesuaian, lembaga-lembaga Informal bergantung pada norma-
norma dan nilai-nilai untuk membentuk perilaku. Contoh dari lembaga
Informal dapat ditemukan dalam pola-pola yang melingkupi hubungan
pemasok perusahaan, yang sangat kontras antara Jepang-Amerika Serikat.

 TEORI KELEMBAGAAN DAN BISNIS INTERNASIONAL

Lembaga berfungsi untuk mempengaruhi rangkaian tindakan yang bisa


dilakukan perusahaan. Lembaga formal seperti pemerintah pusat, adalah
pemeran utama dalam wilayah geografisnya.

2.3 PBB Sebagai Lembaga-Baik dalam Teori Konstitusional yang baru


maupun dalam hal stukturnya, dan hubungannya dengan Bisnis
Internasional

LEMBAGA TINGKAT GLOBAL

PERSATUAN BANGSA-BANGSA (PBB)

PBB dilatar belakangi dalam optimisme dan harapan yang datang


dengan berakhirnya perang dunia II, perwakilan 50 negara bertemu di San
Fransisco tahun 1945 untuk merancang piagam PBB. PBB sekarang Organisasi
yang paling dikenal di seluruh dunia, dan terdapat 192 negara anggota yang
berdedikasi pada kemajuan perdamaian stabilitas global. Dan sebagian
aktivitasnya berhubungan langsung dengan bisnis dan tindakan yang mungkin
dilakukan perusahaan.

PBB beraktivitas dalam perjanjian, secara garis besar PBB adalah


lembaga informal yang otoritasnya bersandaar pada pilar normative.

Berikut beberapa cara PBB memainkan peranan penting dalam bisnis


internasional :

4
 Perjanjian PBB mengatur standar dan norma teknis. Standar dan norma ini
berfungsi sebagai “Infrastruktur lunak” untuk ekonomi global. United
Nations Center for Trade Facilitation and Electronic Business
(UN/CEFACT) menstandardikasi dokumen perdagangan dan standar yang
telah dikembangkan untuk pertukaran data elektronik.
 Bermacam-macam badan PBB mengatasi kerugian globalisasi, seperti
terorisme, kejahatan, obat-obatan terlaarang, dan lalu lintas senjata.
Perjanjian difokuskan pada daerah terorisme (seperti pengambilan
sandera) yang telah dikembangkan sehingga ada tanggapan kesepakatan
antara anggota-anggota PBB.
 PBB mengatasi masalah pendidikan dan kesehatan yang memerlukan
solusi tingkat global yang dapat dicapai dengan kemitraan bersama
pengusaha, melalui Global Compact, sebuah usaha untuk memitrakan
industry swasta dengan kelompok di Negara-negara berkembang.
 PBB mendorong terciptanya keadilan social dan hak asasi manusia dan
buruh. Lembgaga yang focus pada masalah ini adalah Economic and
Social Council dari PBB.

Majelis Umum adalah badan konsultatif utama PBB yang terdiri dari semua
Negara PBB dan masing-masing memiliki hak suara yang terlekas dari
keyakinan, ukuran, dan kekuatannya.

Dewan Keamanan adalah dewan penjaga keamanan PBB yang utama, yang
terdiri dari 15 anggota dan termasuk 5 anggota tetap.

Economic and Social Council (ECOSOC) adalah badan PBB yang


berkonsentrasi pada permasalahan ekonomi dan social seperti perdagangan,
pengembangan pendidikan, dan hak asasi manusia.

Berikut adalah beberapa contoh spesifik perjanjian PBB yang berfungsi untuk
memudahkan perusahaan adalah membuat keputusan :

 Peraturan-peraturan untuk menghindari pelayaran bebas yang telah


disahkan dalam konferensi PBB

5
 International Civil Aviation Organizatiton merundingkan jaringan
perjanjian yang mengirimkan perusahaan penerbangan komersil untuk
terbang melintasi perbatasan, dan tanah dalam keadaan darurat.
 World Health Organization mengatur standar kualitas obat-obatan, dan
menstandarsisasi nama-nama obat
 Protocol milik Universal Postal Union mencegah kerugian dan
memungkinkan surat dipindahkan melintasi perbatasan.
 International Telecommunication Union mengalokasi frekuensi
gelombang suara
 International Labor Organizatiton mendorong terciptanya hak buruh,
kondisi pekerjaan yang aman, dan pelatihan.

International Court of Justice (ICJ) , juga disebut dengan “Pengadilan


Dunia” yaitu badan PBB yang memiliki tugas untuk memberikan keputusan
legal yang melibatkan perselisihan antar pemerintah nasional.

Secretariat adalah staf PBB yang dikepalai oleh sekretaris jenderal. Sekretaris
jenderal dipilih oleh majelis umum atas rekomendasi dewan keamanan untuk
jangka waktu 5 tahun pergantian. Sekretaris jenderal yang ke-8 adalah Ban Ki-
Moon dari Korea memulai masa jabatannya pada tahun 2007. Sekitar 8600
orang dari 170 negara menjadi staf secretariat PBB. Di seluruh dunia, lebih
dari 52.000 orang bekerja untuk PBB dan organisasi yang terkait.

2.4 Tujuan-Tujuan Dua Lembaga Moneter, yaitu IMF dan Bank Dunia

 LEMBAGA MONETER INTERNATIONAL

Tahun 1944, ketika mendekati akhir perang dunia II, perwakilan 44


negara sekutu bertemu di Hotel Mount Washington di Bretton Woods New
Hampshire, untuk merencanakan masa depan moneter.

Di Bretton Woods merupakan sebuat pertemuan para perwakilan


keuangan Negara-negara sekutu dan bank sentral mendekati akhir Perang
Dunia II untu menetapkan International Monetery Fund (IMF) dan Bank
Dunia. Bretton Woods penting karena menghasilkan perjanjian pertama yang

6
dinegosiasikan dunia antar negara-negara merdeka untuk mendukung
perdagangan melalui lembaga moneter.

Tujuan IMF adalah untuk menetapkan peraturan bagi kebijakan


moneter internasional dan pelaksanaannya. Bank Dunia juga disebut sebagai
bank International Bank for Recuntruction and Development (IBRD) yang
didirikan untuk meminjamkan uang bagi proyek pengembangan.

International Monetary Fund (IMF) yaitu lembaga yang


mengkoordinasi peraturan-peratuan moneter multilateral dan pelaksanaannya.
Alasan dari International Monetary Fund (IMF) yang bergerak sebagai bentuk
kerja sama berbagai Negara adalah untuk menjangkau kepentigan umum
semua Negara dalam penerapan system moneter international yang jauh
melampaui konflik kepentingan nasional. Masing-masing dari 185 anggota
menyumbangkan dana yang disebut dengan “Quota”, yang ditentukan dengan
ukuran relative Negara dalam ekonomi dunia.

Artikel pertama dalam IMF articles of agreement menguraikan tujuan lembaga


dalam 6 poin, yakni untuk :

 Mendorong kerjasama moneter internasional


 Memfasilitasi pertumbuhan ekspansi dan keseimbangan perdagangan
international
 Mendorong stabilitas pertukaran dan pengaturan pertukaran yang tertib
antar anggota
 Membantu penetapan system pembayaran multilateral
 Membuat sumber dana yang ada untuk koreksi neraca pembayaran
 Memperpendek durasi dan menurangi ketidakseimbangan neraca
pembayaran anggota.

“Isu-Isu IMF terkini”

Ekonom Jeffrey Sachs, direktur Earth Institute, memperhatikan bahwa


IMF telah menemukan kembali jati dirinya karena tantangan telah berkembang
dalam tingkat ekonomi, moneter, dan financial.

Lima bidang utama yang harus direformasi IMF untuk memastikan


system moneter internasional berfungsi dengan baik.

7
1. Bangkitnya ekonomi Asia akan membuat pendekatan IMF yang
berorientasi kepada Amerika Serikat menjadi ketinggalan zaman.
Seperti yang ia katakan bahwa Amerika Serikat tidak akan berdiri lebih
lama lagi dalam posisinya sebagai konduktor untuk orchestra moneter
global.
2. Karena adanya peningkatan ekonomi Asia, akan ada godaan ke arah
proteksionisme pada AS dan Eropa. Negara-negara tersebut akan
berusaha menekan Cina untuk memanipulasi mata uangnya demi
mencapai tujuan mereka , dan IMF akan membantu memastikan bahwa
kebijakan moneter CIna diatur, baik oleh Cina maupun oleh stabilitas
multilateral jangka panjang.
3. Krisis financial akan semakin mendunia dan rumit sehingga disarankan
bahwa IMF harus lebih banyak melakukan tindakan.
4. Perdagangan global terus meningkat, maka lebih sedikit mata uang yang
beredar, kedua hal tersebut disebabkan oleh hal perekonomian-
perekonomian yang lebih kecil akan mengadopsi mata uang utama
seperti dolar atau euro, dan kelompok-kelompok perdagangan regional
akan mengembangkan mata uang regional seperti model euro. IMF
dapat mendukung proses ini yang merupakan tantangan didalam politik,
ekonomi, dan teknik.
5. Tantangan yang harus dihadapi berkaitan dengan meningkatnya jumlah
kejutan ekologi seperti Tsunami di Asia Tenggara baru-baru ini, gempa
bumi di Pakistan dan Indonesia, serta badai di Amerika Serikat.

 Bank Dunia

Bank Dunia didirikan bersamaan dengan IMF pada pertemuan Brettton


Woods untuk mengatasi persoalan pembangunan. Bank Dunia adalah Lemaga
yang focus terhadap pendanaan proyek pembangunan. Fungsi lembaga ini
adalah sebagai bentuk kerjasama nonprofit bagi 185 negara anggotanya. Bank
Dunia memiliki kemampuan untuk meminjamkan dana dengan kisaran nilai
rendah kepada Negara-negara berkembang.

8
Dua lembaga utama Grup Bank Dunia adalah International Bank for
Recuntruction and Development (IBRD) yang sering disingkat dengan Bank
Dunia, dan International Development Assosiation (IDA).

Bank Dunia Bergerak Maju. Ketika Negara-negara berpendapatan


menengah mengurangi kemiskinan dan tumbuh dalam kemakmuran , mereka
memperoleh akses pinjaman dari pendanaan swasta yang lebih disukai oleh
sebagian besar Negara karena komitmen peminjaman ini tidak terikat dengan
konsultasi, seperti pinjaman dari Bank Dunia.

2.5 World Trade Organization, Tujuannya, dan Tantangannya

 WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO)

WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) adalah satu-satunya


organisasi internasional global yang dirancang untuk menetapkan dan
membantu menjalankan peraturan perdagangan antar Negara. Dibentuk pada
tahun 1955, tujuan WTO adalah untuk mengurangi atau menghilangkan
penghalang dan pembatas perdagangan diseluruh dunia dan untuk membantu
para produsen barang dan jasa, eksportir, dan importer melakukan bisnis
mereka dengan biaya yang lebih rendah. WTO adalah aturan dasar, organisasi
yang digerakkan oleh anggota, dengan keputusan yang dinegosiasikan oleh
semua pemerintahan anggota. Perjanjian WTO membatasi kemungkinan
tindakan pemerintah yang diambil dalam perdagangan mereka (misalnya,
dalam menetapkan tarif dan penawaran subsidi untuk produsen domesik).
Peraturan ini mempengaruhi perusahaan dengan 2 cara : langsung, dalam
transasi perdagangan mereka, dan ditingkat yang lebih luas, yakni ketika
mereka menyederhanakan lingkungan perdagangan.

 Perkembangan WTO

Setelah perang dunia ke II para pemimpin baarat berusaha mendirikan


organisasi perdagangan internasional untuk mempromosikan liberalisasi
perdagangan. Organisasi tersebut diharapkan bisa berfungsi dengan area
perniagaan seperti fungsi PBB di sector politik dan pemeliharaan perdamaian.
General Agreement on Tarif and Trade (GATT) dibentuk pada tahun 1947

9
dengan keanggotan awal 23 negara. Prinsip-prinsip dasar GATT yang disebut
sebagai “most favored nation (MFN) clause” adalah perjanjian bahwa
Negara-negara anggota GATT harus memperlakukan seluruh anggotanya
secara sama dan dalam perdagangan.

Uruguay Round merupakan Round GATT terakhir adalah pembentukan


World Trade Organization. Uruguay Round adalah sebuah usaha ambisius,
sebagian karena ketujuh round sebelumnya telah mengurangi tariff produksi
industry secara signifikan. Negosiator Uruguay telah berhasil menurunkannya
sampai lebih dari target mereka yaitu dengan tambahan sepertiga.
Prinsip-Prinsip WTO :
1. Perdagangan Tanpa Diskriminasi, ini adalah prinsip most-favored
nation (MFN), dan hal ini menuntut semua anggota atau Negara
memperlakukan yang lain secara sama.
2. Perdagangan Yang Lebih Bebas, Secara Bertahap, Melalui
Perundingan. Penurunan hambatan perdagangan, baik yang terlihat
nyata seperti tariff impor maupun yang kurang terlihat seperti birokrasi
dapat mendorong pertumbuhan perdagangan.
3. Prediktabilitas melalui ikatan dan transparansi. Prediktabilitas
membantu perusahaan untuk mengetahui berapa biaya yang
sesungguhnya terjadi. WTO mengoperasikan dengan tariff “mengikat”
atau kesepakatan untuk tidak menaikkan tariff tertentu selama waktu
yang ditentukan.
4. Mempromosikan komposisi yang adil. Walaupun banyak yang
mendeskripsikan WTO sebagai organisasi “perdagangan bebas” dan
memang berhasil dalam liberalisasi perdagangan, disadari bahwa
hubungan perdagangan antarnegara dapat menjadi sangat kompleks.\
5. Mendorong reformasi pembangunan dan ekonomi. Tiga perempat dari
anggota WTO adalah Negara dengan ekonomi berkembang dan dalam
masa transisi menjadi ekonomi pasar.

10
Lembaga-Lembaga Tingkat Regional :

PERJANJIAN KERJA SAMA MILITER DAN KEAMANAN


Dua perjanjian militer terkini adalah “North Atlantic Treaty Organization
(NATO), dan Collective Security Treaty Organization (CSTO)”.
 North Atlantic Treaty Organization (NATO)
Aliansi keamanan dari 26 negara-negara Amerika Utara dan Eropa
yang telah diatur dengan perjanjian atlantik Utara tahun 1949. Ketentuan utama
dari perjanjian ini adalah kesepakatan “bahwa serangan bersenjata terhadap
salah satu atau lebih dari mereka di Eropa atau Amerika Utara akan dianggap
sebagai suatu serangan terhadap mereka semua”.
 Collective Security Treaty Organization (CSTO)
10 negara dari bekas Republik Sosalis Uni Soviet membentuk aliansi
keamanan dibawah Collective Security Treaty. Tujuan dari dibentuknya
aliansi keamanan ini adalah untuk memperluas aktivitas organisasi termasuk
kekuatan penjagaan perdamaian yang bisa dikerahkan secara internal dan
eksternal dibawah mandate PBB, dan akan memastikan penjualan senjata
internal dalam harga domestic Rusia.

2.6 Mengapresiasi Sumber Daya Organizatiton For Economic Cooperation


and Development

LEMBAGA-LEMBAGA REGIONAL DAN SEKTOR EKONOMI

 Organization for Economic Cooperation and Development


(OECD)

Organisasi ini sering disebut “kelompok orang-orang kaya” karena


sekarang organisasi ini terdiri dari 30 negara-negara terkaya di dunia. OECD
adalah kelompok Negara-negara maju yang berdedikasi untuk mendorong
perluasan ekonomi di Negara-negara anggotanya. OECD mendukung
pemerintah dalam usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

11
memerangi kemiskinan, mempertahankan stabilitas financial, dan membantu
pembangunan ekonomi Negara-negara non anggota.

OECD telah menjadi banyak penolong di daerah, termasuk menolong


Negara-negara anggota untuk menghapus penyuapan, membangun kode etik
untuk perusahaan-perusahaan multinasional, dan mengajukan penerapan
perundang-undangan tertentu.

2.7 Mendeskripsikan Tujuan Utama dan Keberhasilan OPEC

Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) adalah kartel


dari 12 negara-negara pengekspor minyak bumi.

Kekuatan ekonomi OPEC menjadi bukti bagi dunia impor minyak di


akhir tahun 1973 dan awal tahun 1974 melalui embargo minyak oleh anggota-
anggota Arab terhadap Belanda dan Amerika Serikat, bersamaan dengan
kenaikan harga yang sangat tinggi untuk konsumen. Kekuatan OPEC berasal
dari kekompokan komparatif dari anggota dan dari control 68 persen pada
jumlah cadangan minyak bumi dunia. OPEC memasok 84 persen kebutuhan
minya Eropa dan lebih dari 90 persen kebutuhan Jepang.

The Group of Eight (G8)

The Group of Eight dikembangkan dari kelompok kecil Negara-negara


industry yang ekonominya sangat dipengaruhi oleh krisis minyak pada tahun
1973 dan resesi yang diakibatkan oleh hal tersebut.

G8 merupakan kelompok pemimpin pemerintah dari Negara-negara industry


yang bertemu secara rutin untuk membahas mengenai masalah-masalah yang
menjadi kekhawatiran.

2.8 Pengaruh Uni Eropa dan Tantangannya di Masa Depan

Uni Eropa adalah sebuah lembaga yang terdiri dari 27 negara merdeka
yang telah berkomitmen untuk kerja sama ekonomi dan politik tertutup. Uni
eropa berasal dari sebuah serikat pabean, kemudian menjadi pasar umum, dan
sekarang terus berkembang mencapai integrasi ekonomi dan politik yang besar.

12
Lembaga-Lembaga Uni Eropa
Ada Sembilan lembaga utama Uni Eropa yang melaksanakan fungsi yang sama
dengan yang dilaksanakan oleh pemerintah nasional, yaitu sbb :
 Parlemen Eropa (European Parliament)
Dipilih dengan suara terbanyak diseluruh Eropa setiap 5 tahun dan dilihat
secara luas sebagai suara rakyat Eropa di Uni Eropa. Anggota parlemen
Eropa saat ini memiliki 785 anggota dari 27 negara Uni Eropa.
 Dewan Uni Eropa (Council of the European Union)
Lembaga pengatur kebijakan utama Uni Eropa dan suara dari Negara-
negara anggota. Council minister, merupakan anggota pemerintahan
nasional masing-masing Negara, membuat keputusan penting pada
kebijakan luar negeri dan permasalahan keamanan bersama.
 Komisi Eropa (European Commision)
Lembaga eksekutif dan mewakili seluruh kepentingan seluruh Eropa.
Lembaga ini merupakan lembaga yang menjalankan kegiatan operasional
harian Uni Eropa dan menjamin pelaksanaan ketentuan Treaty of Roma.
Selanjutnya, komisi Eropa membuat Undang-Undang yang kemudian akan
diserahkan kepada Dewan dan Parlemen Eropa.
 European Court of Justice (ECJ)
Merupakan lembaga yang memutuskan kasus-kasus yang mucul dibawah
perjanjian Roma. Terkait masalah Uni Eropa, otoritasnya menggantikan
pengadilan nasional Negara-negara anggota. Pengaruh ECJ terus
berkembang karena ECJ mengadili banyak kasus.
 Lima Lembaga Uni Eropa yang tersisa memiliki focus pada permsalahan
keuangan dan social :
1. Court of Auditor adalah kesadaran financial Uni Eropa. Lembaga
ini meninjau pengeluaran dana Uni Eropa untuk meyakinkan
bahwa pengeluaran tersebut bersifat legal dan sesuai dengan tujuan
yang dimaksudkan.

13
2. European Economic and Social Committee (EESC), adalah
lembaga penasihat dan konsultasi khusus pada kepentingan kerja
dan social.
3. Committee of Region (CoR), adalah kelompok konsultasi yang
mewakili sudut pandang local atau isu-isu seperti trannsportasi,
pendidikan, dan kesehatan. CoR memastikan bahwa Uni Eropa
melanjutkan komitmennya pada empat tingkat partisipasi : local,
regional, nasional, dan Eropa.
4. Bank Sentral Eropa (European Central Bank-ECB) adalah
lembaga yang mengatur euro untuk memastikan stabilitas harga
pasar-pasar Eropa. Perhatian utamanya adalah untuk mengatur
inflasi, dan membuat keputusan terlepas dari pemerintah anggota.
5. European Investmens Bank (EIB) adalah lembaga yang
mendukung program-program pinjaman untuk proyek-proyek
kepentingan Uni Eropa, baik Internal dan Eksternal. Akitvitasnya
meliputi pembangunan infrastruktur, seperti system transportasi
dan bangunan, khusus nya didaerah yang kurang berkembang,
mendorong usaha kecil, dan pinjaman bagi pemerintah yang
menjadi anggota.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemahaman dalam materi ini bahwa bisnis internasional itu


mutlak harus diatur, diawasi, serta dikembangkan oleh lembaga-lembaga yang
ada tergabung dalam suatu organisasi bisnis agar dalam kegiatan bisnis itu sendiri
akan ada aturan-aturan yang memperketat kegitan bisnis itu sendiri. Dengan ini,
setiap pelaku bisnis internasional akan lebih mematuhi dan berhati-hati dalam
menjalankan akitivitasnya dalam bisnis dengan sesuai ketentuan maupun
peraturan yang berlaku dalam masing-masing Negara yang melakukan aktivitas
bisnis tersebut.
PBB sebagai lembaga yang mengatur penuh dalam kebijakan kegiatan
aktivitas bisnis dalam lingkup internasional. PBB berhak membuat kebijakan
yang bersifat absolute bagi anggota yang menjalankan bisnis internasional
tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

International Business, twelfth edition, Donal A.Ball, J. Michael Geringer, Minchael


S. Minor, dan Jeanne M. Mcnett

16

Anda mungkin juga menyukai