POLA ORGANISASI
Dosen Pengampu : Endah Kurniawati, SE MM
Di susun oleh :
Kelas : 2A3
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Pola Organisasi. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3. Tujuan penulisan.................................................................................................5
BAB 2............................................................................................................................6
LANDASAN TEORI....................................................................................................6
2.1. Pengertian Pola Organisasi.................................................................................6
2.2. Pengertian Organisasi Formal.............................................................................6
2.3. Pengertian Organisasi Informal..........................................................................6
2.4. Pengertian Organisasi Primer.............................................................................7
2.5. Pengertian Organisasi Sekunder.........................................................................7
2.6. Pola Komunikasi Organisasi...............................................................................7
2.7. Lingkup kerja dan kaitan kerja...........................................................................8
BAB III........................................................................................................................10
STUDY KASUS..........................................................................................................10
3.1. Pemaparan Kasus..............................................................................................10
3.2 Analisa kasus.....................................................................................................11
3.3 Pemecahan kasus...............................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................13
BAB 4..........................................................................................................................13
2.9. Kesimpulan.......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa pendapat para ahli yang dapat dijadikan acuan dalam
mendefinisikan organisasi formal. Akan tetapi, kali ini kita akan menggunakan
definisi organisasi formal menurut Theodorson. Organisasi formal adalah suatu
perkumpulan yang sangat terorganisir secara objektif, memiliki peraturan dan
regulasi tertulis yang jelas dan sebuah sistem dimana setiap tugas, wewenang dan hak
diberikan secara terstruktur dan berkesinambungan
Dengan membedah definisi yang diberikan diatas, akan dapat diketahui berbagai
macam-macam ciri dari organisasi formal, termasuk di dalamnya bentuk komunikasi
dalam organisasi tersebut.
Jika ada pertanyaan atau soal yang berbunyi: sebutkan contoh organisasi formal? Apa
yang ada di benak pembaca? Sebetulnya dengan melihat ciri-ciri organisasi formal,
ada beberapa organisasi di sekeliling kita yang bisa dikategorikan sebagai organisasi
formal. Daftar contoh-contoh organisasi formal adalah:
Melihat acuan dari ciri-ciri organisasi formal, maka sifat organisasi non formal adalah
kebalikan atau negasi dari semua ciri-ciri yang terdapat pada organisasi formal. Ciri
ciri tersebut adalah:
Tidak mengikat
Keanggotaan bersifat terbuka dan bebas (tidak bisa dipastikan kapan menjadi
anggota, dan kapan tidak menjadi anggota)
Memiliki ketentuan tidak formal, bisa berubah-ubah dan tidak tertulis yang
bersifat kesepakatan Bersama
Perkumpulan bridge
Umumnya dalam satu kelompok diikuti sedikit orang. Karena jumlah yang
sedikit inilah yang menjadikan hubungan sosial mereka saling mengenal
dengan baik dan personal.
Memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama anggota. Tidak hanya itu,
ternyata sesama anggota saling bergantung sama lain karena mereka
memiliki prinsip atau nilai yang sema.
Memiliki perasaan yang sama. Kesamaan yang muncul ini pulalah yang
dapat mendorong terbentuk hubungan sosial yang dekat.
Jika ada sebuah kegiatan, kelompok primer dilakukan secara informal atau
tidak resmi, sehingga terkesan lebih bebas.
Sebagai tempat untuk mencurahkan hati dan pikiran, karena kelompok
primer sebagai tempat mencari kehangatan secara fisik dan emosional.
1. Kelompok Persahabatan
Saya yakin setiap orang pasti punya teman. Berbicara tentang pertemanan, pasti ada
teman yang tulus dan teman yang modus. Kelompok teman yang tulus dan selalu
ada saat sedih dan senang, mau menerima apa adanya, maka termasuk kelompok
persahabatan. Jumlah sahabat yang benar-benar akrab dengan kamu memang tidak
banyak. Karena tidak banyak, kamu memiliki hubungan dan interaksi yang cukup
intens satu sama lain. Sifatnya pun intens dan mendalam.
2. Keluarga
3. Kerabat
Contoh Organisasi primer yang ketiga adalah kelompok kerabat. Jumlah kerabat
jelas dari orang-orang dalam. Orang yang masih memiliki tali darah dan memiliki
persaudaraan yang dekat. Pasti masih ada hubungan personal yang intens satu sama
lain.
1. Partai Politik
Ternyata partai politik termasuk kelompok sosial sekunder. Dimana anggota yang
tergabung di dalamnya memiliki tujuan utama yang sama, yaitu mendapatkan
kekuatan politik dan memiliki tujuan internal yang sama.
Partai politik terbentuk dari berbagai kelompok, komunitas, ras, profesi dan etnis.
Jumlah anggotanya tersebar di berbagai belahan kota, dan mereka juga tidak selalu
bertemu. Jadi wajar jika secara personal antar anggota tidak saling mengenal satu
sama lain.
2. Serikat Pekerja
Contoh kelompok sekunder selain partai politik ada yang nama nya kelompok serikat
pekerja. Dimana kelompok ini anggotanya diikuti dari berbagai daerah yang bekerja
di perusahaan ataupun di luar perusahaan. Organisasi ini terbuka untuk masyarakat
umum, tanpa terkecuali. Sifatnya sukarela, mandiri, bebas dan terbuka.
3. Koperasi
Jika kamu ikut koperasi, itu juga termasuk dalam kelompok sekunder. Anggota
koperasi juga terbuka oleh siapa saja yang ingin bergabung. Asal cocok dan satu
tujuan, semua bisa menjadi bagian keluarga koperasi. Tentu saja setiap koperasi
memiliki aturannya sendiri-sendiri.
2. Komunikasi Informal
Selain memiliki jaringan komunikasi formal, setiap organisasi juga memiliki jaringan
komunikasi informal. Komunikasi informal adalah pola interaksi yang didasarkan
pada pertemanan, kedekatan antar karyawan, dan saling berbagi dalam hal minat karir
dan masalah pribadi. Komunikasi informal dalam sebuah organisasi memiliki
beberapa fungsi, yaitu conforming, expanding, expediting, contradicting,
circumventing, dan supplementing.
Untuk menyelesaikan konflik di atas dengan pola komunikasi roda dan pola
bintang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya proses musyawarah mufakat dalam
pengambilan keputusan, dalam pola roda pemimpin (ketua) menjadi pusat
pengambilan keputusan dan dalam konteks pola bintang menunjukkan bahwa para
anggota dapat saling bermusyawarah kemudian memberikan masukan kepada ketua
yang pada akhirnya ketua mengambil sebuah keputusan. Dengan adanya hal ini
kemudian anggota PAVESA yang memutuskan keluar akhirnya membentuk
organisasi baru yang diberi nama VOG. Dalam hal ini keputusan yang diambil tidak
ada lagi permusuhan antara anggota PAVESA dengan anggota VOG sehingga konflik
teratasi.
PENUTUP
BAB 4
4.1 Saran
4.2. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kriwul, Cak. 2019. “Organisasi Formal Dan Organisasi Informal Beserta Contohnya” ,
administrasi negara universitas terbuka (admnegara-ut.com) , diakses pada 23 mei 2022
pukul 08.30
Destiana, Nisa. 2022. “Kelompok Primer Dan Sekunder: Perbedaan , Ciri-ciri Dan
Contohnya”, Kelompok Primer dan Sekunder: Perbedaan, Ciri, dan Contohnya (majoo.id) ,
diakses pada 23 mei 2022 pukul 08.45
Sintia Permata,“Pola Komunikasi Jarak Jauh antara Orang Tua dengan Anak”, Acta Diurna, 1
(2013), 3.
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), 17.
Firdiansyah, Abrar. 2021. “Dianggap Pengaruhi Kinerja, Memangnya Apa Itu Lingkungan
Kerja?”, Lingkungan Kerja: Pengertian, Jenis, dan Faktor-faktornya (glints.com) , diakses
pada 23 mei 2022 pukul 09.00
Abdhul, yusuf. 2022. “Penjelasan Kelompok Primer Dan Sekunder”, Penjelasan Kelompok
Primer dan Sekunder - Buku Deepublish (penerbitbukudeepublish.com), diakses pada 26 Mei
2022 pukul 10.45