Anda di halaman 1dari 18

Makalah MK Studi Kelayakan Bisnis

MANAJEMEN KEORGANISASIAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII
MASWAR : 1602110038
AYU LESTARI : 1602110080
CAHAYA YASINTA : 1602110006
ALDRIAN SAPUTRA : 1602110037
MOHD. RIZKY F : 1602110061

DOSEN PENGASUH;
AIDA FITRI, SE,M.S.M

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini yang berjudul "Manajemen Keorganisasian ".
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh dosen matakuliah yang bersangkutan, yaitu mata kuliah “Studi Kelayakan
Bisnis”. Kami menyadari sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan banyak terdapat kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan, oleh
karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Banda Aceh, 24 Maret 2018


Penyusun,

Kelompok VII

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Landasan Teoritis .............................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penulisan ............................................................................... 3
Bab II Pembahasan
2.1 Pengorganisasian dan Organisasi ...................................................... 4
2.2 Struktur Organisasi ............................................................................ 4
2.3 Bentuk-Bentuk Organisasi ................................................................. 5
2.4 Macam-macam organisasi ................................................................. 8
2.5 Organisasi Formal dan Organisasi Informal ...................................... 9
2.6. Departementisasi ............................................................................... 10
Bab III Kesimpulan ........................................................................................ 14
Daftar Pustaka .................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah organisasi sering kita dengar bahkan dari tingkat sekolah menengah
pertama (SMP) sudah di kenalkan dengan organisasi OSIS bahkan di kehidupan
bermasyarakat semacam arisan ibu2, suatu organisasi pasti banyak memiliki visi
dan misi. dan berbeda-beda dengan setiap organisasi lainnya karena setiap
organisasi memiliki tujuan masing. dari beberapa artikel yang saya baca dapat
disimpulkan pengertian organisasi adalah : organisasi merupakan suatu system
atau perkumpulan yang disusun dalam kelompok, untuk bekerja sama mencapai
suatu tujuan bersama.
Sejak jaman dahulu sudah ada organisasi Contoh sejarah timbulnya organisasi di
indonesia pada jaman perjuangan :
1) Trikoro Dharmo/Jong Java Gerakan pemuda Indonesia.
2) Indiche Parthie
3) Darul Islam
4) Nahdlatul Ulama
5) Muhammadiyah, dan masih banyak lagi.
Dewasa ini banyak bentuk organisasi di masyarakat, misalnya negara,
partai politik, perkumpulan masyarakat, bahkan bentuk organisasi yang paling
kecil yaitu keluarga dan lain sebagainya. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum, yaitu sebagai suatu lembaga atau fungsional, seperti perguruan
tinggi, rumah sakit, perwakilan pemerintah, perwakilan dagang, perkumpulan olah
raga dan lain sebagainya, lainnya sebagai proses pengorganisasian pengalokasian
dan penugasan para anggotanya untuk mencapai tujuan yang efektif.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai organisasi, wewenang delegasi, koordinasi
dan tentang manajemen, serta penyusunan personalia.

1
1.2 Landasan Teori
v Definisi Organisasi (Organization)
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan
sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan
pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
Macam-macam pengertian organisasi :
1. James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama, “ sedang Chester I. Bernard
memberikan pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2. James L. Gibson c.s., sebagaimana yang dikutip oleh Winardi, berpendapat
bahwa:
“…organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan
oleh individu-individu yang bertidak secara sendiri”.
3. Jhon D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa
orang diselengarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
4. Chester L Bernard
Organisasi adalah suatu sistem tentang aktifitas kerjasama dua orang atau
lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak padang bulu, yang sebagian
besar bagian silaturahmi.
5. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan
bersama
6. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

2
`Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk
mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti badan yaitu suatu wadah atau tempat sekelompok
orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan
kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai
tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
1. Adanya tujuan bersama
2. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
3. Adanya pembagian tugas
4. Adanya kehendak untuk bekerja sama

1.3 Rumusan Masalah


1. Pengertian Organisasi
2. Struktur Organisasi
3. Bentuk-bentuk organisasi
4. Macam-macam Organisasi

1.4 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari organisasi
2. Mengetahui Struktur Organisasi
3. Bisa membedakan Bentuk-bentuk organisasi
4. Mengetahui macam-macam organisasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengorganisasian dan Organisasi


Organisasi (organization) dan pengorganisasion (organizing) memiliki
hubungan yang erat dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah
atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan kegiatan-
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk
struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi organik dari
manajemen dan ditempatkan sebagai fungsi kedua setelah perencanaan (planning).
Dengan demikian, antara organisasi dan pengorganisasian memiliki pengertian
yang berbeda.

2.2 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dan bisa didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur Organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu
dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam
struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa.
Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.

4
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1. Spesialisasi kegiatan
2. Koordinasi kegiatan
3. Standarisasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja

2.3 Bentuk-bentuk Organisasi


Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan
departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
1. Pembagian kerja
2. Rantai perintah
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G.
Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bentuk Piramidal
2. Bentuk Vertikal
3. Bentuk Horisontal
4. Bentuk Melingkar

5
1. Organisasi Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh
Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil,
jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi.
Kebaikannya :
a. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu
tangan.
b. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan
langsung dengan bawahan.
c. Proses pengambilan keputusan cepat.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat
segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
e. Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya :
a. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak
mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam
kehancuran.
b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
c. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang
tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf
yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi nasihat dan saran
dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
a. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun
tujuan perusahaan.
b. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adaya staf ahli.
c. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan
menjadi suatu spesiali-sasi.

6
d. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
e. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
g. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
a. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal.
b. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan
dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal
kewenangannya berbeda.
c. Kesatuan komando berkurang.
d. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi
ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan
jelas.
Kebaikannya :
a. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
b. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
c. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
d. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
a. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
b. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
c. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi Panitia

7
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka
selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang
dalam dan terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang
menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena
faktor kreatifitas lebih dipentingkan.

2.4 Macam – Macam Organisasi


1. Democratic Decentralized (DD)
Tidak memiliki pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk
menangani suatu tugas yang harus diselesaikan. Koordinator pun bisa
berubah/diganti bila ada perubahan dalam pekerjaan (task). Keputusan yang
dibuat harus berdasarkan konsensus kelompok, bukan hanya wewenang satu
orang saja.
Komunikasi sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham
akan segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar
anggota di sini adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan
dan bawahan dalam bentuk organisasi ini.
2. Controlled Decentralized (CD)
Memiliki satu pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-
tugas utama. Terdapat pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin
utama untuk mengkoordinir dan menangani sub-sub tugas yang dibagi
berdasarkan kebijakan pemimpin utama. Pemimpin sekunder ini menjadi
koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk berdasarkan pembagian tugas.

8
Pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam
masing-masing sub group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group
diputuskan oleh pemimpin utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu
sub group. Komunikasi dilakukan secara horizontal antar anggota dalam satu sub
group. Tetapi terjadi komunikasi vertikal antara sub-sub kelompok dengan
pemimpin utama tim.
3. Controlled Centralized (CC)
Hanya ada pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan
ditangani langsung oleh pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap
suatu masalah berada di tangan pimpinan utama.
Pimpinan utama ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus
bekerja dan tidak bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama.
Karena itu sifat komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.

2.5 Organisasi Formal dan Informal


Ragam arti organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis,
organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak,
organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi internasional
dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini, yaitu :
· Organisasi Statis :
Yaitu gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
· Organisasi Dinamis :
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema
organisasi, mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan
tanggung jawab.
· Organisasi Formal :
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang
dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara rasional.

9
· Organisasi Informal :
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir
untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama,
dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.

2.6 Departementasi (Departementation)


Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang
bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan
dikelompokkan disebutkan departementasi.
Macam bentuk departementasi yaitu :
1. Departementasi Fungsional
Mengelompokkan fungsi yang sama atau kegiatan sejenis untuk membentuk
satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk
dasar departementasi.
Kebaikannya :
a. Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
b. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
c. Memusatkan keahlian organisasi
d. Memungkinkan pengawasan mana-jemen puncak terhadap fungsi-fungsi
yang ada dalam organisasi.
Kelemahannya :
a. Menciptakan konflik antar fungsi
b. Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
c. Umpan balik yang lambat
d. Memusatkan pada kepentingan tugasnya
e. Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.

2. Departemen Devisional
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses,
dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a. Struktur organisasi divisional atas dasar produk

10
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan.
Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat
berbeda.
b. Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau
menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku,
tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
c. Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Pengelompokkan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama
dalam kegiatan pengelompokkan penjualan, pelayanan.

2.8 Koordinasi (Coordination)


Untuk melihat kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan
melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam
tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koordinasi
didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan
pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi dibutuhkan sekali oleh
para karyawannya, sebab tanpa ini setiap karyawan tidak mempunyai pegangan
mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.
1. Pedoman Koordinasi :
a. Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna
menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang
telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan
dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.
b. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan
yang saling mengisi dan memberi.
c. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling
menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya
keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.

11
d. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud
saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling
tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan dan Hambatan Koordinasi yang Efektif
Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar
bagian.
b. Tiap bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi
pencapaian tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat
memberikan saran dan komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian
antar bagian.
c. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat
pada waktunya.
Kelemahan :
a. Perbedaan tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu
c. Perbedaan orientasi antar pribadi
d. Perbedaan dalam formalitas struktur
3. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
1. Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa
hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
2. Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu
dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat
ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan
organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2) Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan
dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa
hubungan lateral :
· Hubungan langsung
· Hubungan Kelompok langsung

12
· Hubungan silang

2.9 Rentang Manajemen (Span of Control)


Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat
dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang manajemen
dapat bermacam-macam ada yang mengatakan span of control, span of authority,
span of attention atau span of supervition.
Berapa sebenarnya bawahan seorang manajer agar manajer dapat melaksanakan
tugasnya dengan efektif dan efisien. Disini belum ada ketentuan yang pasti berapa
seharusnya bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya. Bawahan yang terlalu
banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga
kurang baik. Ada dua alasan mengapa penentuan rentang yang baik dan tepat.
Pertama rentang manejemen mempengaruhi penggunaan efisiensi dari manajer
dan pelaksanaan kerja efektif dan bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan
antara rentang manajemen dengan struktur organisasi, dimana semakin sempit
tentang manajemen struktur organisasi akan berbentuk “tall” sedang rentang
manajemen yang melebar akan membentuk struktur organisasi “flat” yang berarti
tingkatan manajemen semakin sedikit.

13
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan


beberapa kesimpulan :
1. Organisasi adalah alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau
sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan anggota dalam bentuk
struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya.
3. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
4. Bentuk-bentuk organisasi bisa dibedakan atas : Organisasi baris,Organisasi
baris dan staf, Organisasi fungsional, dan Organisasi panitia.
5. Ada beberapa macam Organisasi, yang antara lain adalah :Democratic
Decentralize (DD), Controlled Decentralize(CD), dan Controlled Centralized
(CC)
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap adanya kritik dan saran yang membangun kepada kami
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
pada umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah dan Haris Budiyono, 2004. Pengantar Manajemen, Graha Ilmu –


Yogyakarta.

www.google.com

http://organisasi.org/
bentuk_jenis_macam_badan_usa_organisasi_bisnis_perusahaan_pengertia
n_dan_definisi_ilmu_sosial_ekonomi_pembangunan

http://organisasi.org/
arti_pengertian_definisi_fungsi_dan_peranan_koperasi_koprasi_indonesia
_dan_dunia_ilmu_ekonomi_koperasi_ekop

www.Wikipedia.org

15

Anda mungkin juga menyukai