Anda di halaman 1dari 17

Tugas Makalah

PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN INDIVIDU
DI
S
U
S
U
N

OLEH:
CUT FAZA MAULINA : 1707110128
LAILATUL RAHMI : 1407110138
RAMADANU : 1707110107
IZARULLAH : 1707110108
NABILA NURUL KARIMA : 1707110168
SAFIRA FITRI : 1707110082

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BANDA ACEH
2018
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala
puji bagi Allah, tuhan semesta alam, kemudian shalawat beriring salam
disampaikan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, serta keluaga dan
sahabat-sahabatnya, yang telah membawa agama Islam sebagai petunjuk bagi
umat manusia dalam menjalankan kehidupan didunia dan diakhirat.

Makalah ini penulis beri judul “Perkembangan Kemampuan Individu”.


Penulisan Makalah ini kiranya tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun material. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tidak
terhingga dan setinggi-tingginya kepada para panitia pelaksana pelatihan yang
sudah membatu dan memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyusun
Makalah ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih banyak
terdapat kejanggalan dan kekurangan baik susunan kata maupun penulisannya hal
ini dikarenakan keterbatasan ilmu dan pengalaman penulis.
Mudah-mudahan kerya tulis ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis
sendiri dan pembaca pada umumnya.

Banda Aceh, 07 Mei 2018

Penyusun,

i
DAFTRA ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Definisi Perkembangan Individu.....................................................................3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan.......................................4
C. Prinsip-Prinsip Perkembangan Individu..........................................................4
D. Tugas-Tugas Perkembangan...........................................................................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan individu merupakan suatu proses perubahan terus menerus
sepanjang hidup individu yang bersangkutan. Perkembangan ini merupakan
perpaduan antara tenaga-tenaga asli dari dalam diri individu itu dan tenaga dari
luar (lingkungan). Dari kedua tenaga yang disebutkan tadi terdapat dua
kemungkinan yang akan terjadi pada individu, kedua tenaga tersebut dapat
menjadikan individu itu berkembang dengan lancar tanpa gangguan yang disebut
dengan perkembangan positif, atau berkembang dengan penuh gangguan dan
disebut dengan perkembangan negatif.
Pada diri manusia baik anak-anak maupun orang dewasa terdapat gejala-
gejala kejiwaan hal ini tentu saja erat kaitannya dengan psikologi. Dalam gejala
kejiwaan terdapat sensasi dan persepsi, yang pada keduanya terdapat perbedaan.
Setiap anak mempunyai kelebihan atau kekuatan-kekuatan tertentu dan juga tentu
saja kekurangan atau kelemahan. Hal ini tentu perlu digali agar perwujudan diri
dan semua bakat dan kemampuan pada anak dapat dikembangkan. Orang tua dan
guru dapat membantu anak dalam memenuhi kebutuhannya akan perwujudan diri.
Pengembangan pribadi anak akan dapat diperoleh melalui proses belajar di mana
proses belajar ini akan dapat meningkatkan kepribadian dan berupaya untuk
memperoleh hal-hal baru yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kontradiksi-
kontradiksi dalam hidup.
Dengan demikian perkembangan adalah hasil dari faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kehidupan individu yang bersangkutan selama hidupnya.
Kedua hal tersebut tergantung dari bagaimana individu itu menanggapi dan
dipengaruhi pula oleh bagaimana lingkungan menyajikannya.
Dengan melihat latar belakang di atas, penulis mencoba memaparkan
permasalahan tentang perkembangan individu.

1
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Perkembangan Individu
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
3. Prinsip-Prinsip Perkembangan Individu
4. Tugas-Tugas Perkembangan

C. Tujuan
Dalam definisi perkembangan tersebut, kata kunci yang menjadi bahasan
utama adalah perubahan. Perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan
kualitatif akibat dari perubahan psikis , dan perubahan kuantitatif akibat dari
perubahan fisik,untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi dan tahap-
tahap perkembangan individu didalam kehidupan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Individu


Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan ini bersifat
kualitas mengenani suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang
kompleks.
Ada 4 arti perkembangan :
1. perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme, mulai
lahir sampai mati
2. pertumbuhan
3. perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah
ke dalam bagian-bagian fungsional
4. kedewasaan atau kemunculan pola-pola dari tingkah laku yang tidak
dipelajari.
Dalam pengertian tersebut, kata kunci yang menjadi bahasan utama adalah
perubahan. Perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan kualitatif akibat
dari perubahan psikis , dan perubahan kuantitatif akibat dari perubahan fisik.
Perubahan kualitatif sering disebut dengan “perkembangan”, seperti perubahan
dari tidak mengetahui menjadi mengetahui, dari kanak-kanak menjadi dewasa dan
seterusnya.
Perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang
dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui, pertumbuhan, pematangan
dan belajar.
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru
yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sedarhana ke tahap yang lebih tinggi.
Perkembangan ini bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui satu
tahap ke tahap berikutnya yang kian hari kian bertambah maju.

3
Ini menunjukkan bahwa sejak masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu
tidak pernah statis, melainkan senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang
bersifat progresif dan berkesinambungan. Selama masa kanak-kanak sampai
menginjak remaja misalnya, ia mengalami perkembangan dalam struktur fisik dan
mental, jasmani dan rohani sebagai cirri-ciri dalam memasuki jenjang
kedewasaan. Demikian seterusnya, perubahan-perubahan individu itu berlangsung
terus tanpa henti.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan


Setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa heriditas tertentu
yang diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tua.faktor yang mempengaruhi
perkembangan yaitu:
1. HERIDITAS(PEMBAWAAN/KETURUNAN)
Heriditas merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki
komponen untuk berkembang.
2. LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan faktor penting disamping heriditas karena menentukan
individu linkungan yang berperan penting dalam perkembangan individu karena
kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan merupakan faktor yang
kondusif untuk mempersiapkan individu yang baik.

C. Prinsip-Prinsip Perkembangan Individu


Ada 10 fakta dasar mengenai perkembangan yang biasanya disebut
"prinsip-prinsip perkembangan", yaitu :
- Prinsip pertama perkembangan adalah bahwa perkembangan menyangkut
perubahan, tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian
kemampuan bawaan.
- Prinsip kedua perkembangan adalah bahwa perkembangan awal lebih
penting daripada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat
dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan

4
membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah
sebelum menjadi pola kebiasaan.
- Prinsip ketiga perkembangan menekankan kenyataan bahwa
perkembangan tmbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan
kematangan yang menetapkan batas bagi perkembangan.
- Prinsip keempat perkembangan adalah bahwa pola perkembangan dapat
diramalkan, walaupun pola yang dapat diramalkan ini dapat diperlambat
atau dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pralahir dan pascalahir.
- Prinsip kelima perkembangan adalah bahwa pola perkembangan
mempunyai karakteristik tertentu yang dapat diramalkan. Yang terpenting
diantaranya ialah adanya persamaan pola perkembangan bagi semua anak;
perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik,
perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang
berkembangan dengan kecepatan yang berbeda; dan terdapat korelasi
dalam perkembangan.
- Prinsip keenam perkembangan adalah bahwa terdapat perbedaan individu
dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan
sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan
fisik maupun psikologis.
- Prinsip ketujuh perkembangan adalah bahwa terdapat periode dalam pola
perkembangan yang disebut periode pralahir, masa neonatus, masa bayi,
masa kanak-kanak awal, akhir masa kanak-kanak dan masa puber. Dalam
semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan
ketidakseimbangan; serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari
periode sebelumnya biasanya disebut perilaku "bermasalah".
- Prinsip kedelapan perkembangan adalah adanya harapan sosial untuk
setiap periode perkembangan. Harapan sosial ini berbentuk tugas
perkembangan yang memungkinkan para orang tua dan guru mengetahui
pada usia berapa anak-anak mampu menguasai berbagai pola perilaku
yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.

5
- Prinsip kesembilan perkembangan adalah bahwa setiap bidang
perkembangan mengandung kemungkinan bahaya - baik fisik maupun
psikologis - yang dapat mengubah pola perkembangan.
- Prinsip kesepuluh perkembangan adalah bahwa kebahagiaan bervariasi
pada berbagai periode dalam pola perkembangan. Tahun pertama
kehidupan biasanya yang paling bahagia dan masa puber biasanya yang
paling tidak bahagia.
Prinsip dasar dalam perkembangan manusia, yaitu :
1. Perkembangan sebagai fungsi interaksi antara organisme dengan
lingkungan. Menurut aliran interactionist bahwa pembawaan menyediakan
potensi-potensi yang berinteraksi dengan lingkungan yang dinamis.
2. Perkembangan berlangsung lebih cepat pada tahun-tahun permulaan.
Perkembangan yang paling cepat terjadi pada tahun-tahun permulaan,
tetapi perlu disadari bahwa perkembangan itu berlangsung seumur hidup.
Sekalipun mungkin pola-pola kepribadian terbentuk pada usia sebelum
sekolah, manifestasi sifat-sifat kepribadian mengalami perubahan selama
manusia hidup.
3. Kematangan berpengaruh terhadap hasil-hasil latihan. Latihan dan
pengajaran dapat berlangsung secara produktif jika pertumbuhan dalam
diri individu kelak terjadi secara memadai, artinya otot, saraf dan otak
harus berkembang dulu sampai tingkatan tertentu.
4. Pola-pola tingkang laku berkembang secara berurutan. Perkembangan
adalah proses yang berlangsung secara teratur, selangkah demi selangkah.
Setiap ketrampilan, sifat atau pengetahuan harus mempunya dasar-dasar
yang mendahuluinya.
5. Laju perkembangan bersifat individual. Setiap individu memiliki laju
perkembangan sendiri-sendiri. Beberapa anak mencapai kematangan lebih
awal daripada anak-anak lainnya.

6
6. Perkembangan itu merupakan diferensiasi dan integrasi. Pertumbuhan fisik
pada usia sebelum lahir merupakan gambaran yang jelas dari diferensiasi.
Mula-mula bayi itu hanya merupakan sebuah sel yang bulat. Kemudian
pada usia 9 minggu, tatkala sudah menjadi embrio, bagian-bagian badan
dapat dengan jelas dibeda-bedakan. Perkembangan ketrampilan, konsep
dan pengetahuan adalah contoh-contoh diferensiasi dan pengkhususan-
pengkhususan. Adapun integrasi, yaitu tingkah laku yang terkoordinasi,
harmonis, dan efisien terjadi bersama-sama dengan diferensiasi. Gambaran
yang jelas dari integrasi antara lain tampak dalam berbicara. Seorang anak
kecil mula-mula mengalami kesulitan untuk mengucapkan suatu kata. Ia
membuka mulutnya lebar-lebar, menjulurkan lidahnya keluar, dan
kemudian ia mengucapkan suatu kata yang mungkin dapat kita pahami.
Selanjutnya integrasi terjadi, dan ia menjadi seorang pembicara yang fasih
tatkala ia mengucapakan kata-kata dibarengi dengan gerakan-gerakan
tangan, ekspresi muka dan sebagainya.
7. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never
ending process). Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah
yang dipengaruhi oleh pengalaman atau beajar sepanjang hidupnya.
Perkembangan berlangsung secara terus menerus sejak masa konsepsi
sampai mencapai kematangan atau masa tua.
8. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi. Setiap aspek
perkembangan individu (fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional)
satu dengan lainnya saling mempengaruhi.
9. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahapan
perkembangan merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya
yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
10. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan. Perkembangan fisik
dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang
berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat)

7
11. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas. Dalam fase
perkembangan selalu ada ciri-ciri tersendiri yang berlainan dengan fase
yang lain
12. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan.
Prinsip-prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal
dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase perkembangan :
bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua.

D. Tugas-Tugas Perkembangan
Dalam rentang kehidupannya, manusia melewati tahap-tahap
perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas perkembangan yang
harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian besar dari kita ingin berusaha
menguasai dan menyelesaikannya pada waktu yang tepat . Beberapa orang dapat
berhasil, sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari
tahap yang seharusnya.
Munculnya tugas-tugas perkembangan bersumber pada faktor-faktor
berikut:
1. Kematangan fisik
2. Tuntutan masyarakat secara cultural
3. Tuntutan dan dorongan dari individu itu sendiri
4. Tuntutan norma agama
Tugas-tugas perkembangan bagi setiap fase perkembangan dalam rentang
kehidupan individu dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tugas Perkembangan usia bayi dan kanak-kanak (0-6 tahun)
1. Belajar berjalan
2. Belajar memakan makanan padat
3. Belajar berbicara
4. Belajar buang air kecil dan buang air besar (toilet training)
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6. Mencapai kestabilan jasmani fisiologis

8
7. Belajar memahami konsep-konsep sederhana tentang kehidupan sosial
dan alam.
8. Belajar melakukan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan
orang lain
9. Belajar mengenal konsep baik dan buruk
10. Mengenal konsep, norma atau ajaran agama secara sederhana
b. Tugas Perkembangan usia Sekolah Dasar (7-12 tahun)
1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan
2. Belajar membentuk sikap positif, yang sehat terhadap dirinya sendiri
sebagai makhluk biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan
diri)
3. Belajar bergaul dengan teman sebayanya
4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya
5. Belajar ketrampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
6. Belajar mengembangkan konsep (agama, ilmu pengetahuan, adat
istiadat) sehari-hari.
7. Belajar mengembangkan kata hati (pemahaman tentang benar-salah,
baik-buruk)
8. Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi (bersikap
mandiri)
9. Belajar mengembangkan sikap positif kehidupan sosial.
10. Mengenal dan mengamalkan ajaran agama sehari-hari.
c. Tugas Perkembangan usia remaja (13-19 tahun)
1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang
mempunyai otoritas
3. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal
4. Mampu bergaul dengan teman sebaya atau orang lain secara wajar
5. Menemukan manusi model yang dijadikan pusat identifikasinya.
6. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.

9
7. Memperoleh self-control (kemampuan mengendalikan sendiri) atas
dasar skala nilai, prinsip-prinsip dan falsafah hidup.
8. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap dan perilaku)
yang kekanak-kanakan
9. Bertingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
10. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang
diperlukan bagi warga Negara.
11. Memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan)
12. Memiliki sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga.
13. Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
d. Tugas Perkembangan usia dewasa awal (20-40 tahun)
1. Mengembangkan sikap, wawasan dan pengalaman nilai-nilai (ajaran)
agama.
2. Memperoleh atau mulai memasuki pekerjaan
3. Memilih pasangan
4. Mulai memasuki pernikahan dan hidup berkeluarga
5. Mengasuh, merawat dan mendidik anak.
6. Memperoleh hidup rumah tangga
7. Memperoleh kemampuan dan kematangan karir
8. Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
9. Mencari kelompok sosial (kolega) yang menyenangkan.
e. Tugas Perkembangan usia dewasa madya (40-60 tahun)
1. Memantapkan pemahaman dan pengalaman nilai-nilai agama
2. Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara
3. Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
4. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan dan fungsi)
5. Memantapkan keharmonisan hidup berkeluarga
6. Mencapai dan menpertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir

10
7. Memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa, baik di
lingkungan kerja maupun masyarakat.
f. Tugas Perkembangan usia dewasa akhir (60 tahun - mati)
1. Lebih memantapkan diri dalam mengamalkan ajaran agama
2. Mampu menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan dan
kesehatan fisik
3. Dapat menyesuaikan diri dengan masa pensiun (jika pegawai negeri)
dan berkurangnya “income”, penghasilan keluarga.
4. Dapat menyesuaikan diri dengan kematian pasangan
5. Membentuk hubungan orang lain yang seusianya
6. Memantapkan hubungan yang lebih harmonis dengan anggota
keluarga (istri, anak, menantu, cucu dan saudara)
Dengan mengetahui secara garis besar tugas-tugas perkembangan di atas,
kita dapat menyusun program-program pembelajaran non formal untuk membantu
mengasah ketrampilan dan bakat individu sehingga tugas-tugas perkembangannya
dapat dikuasai dan diselesaikan tepat waktu. Sejak tahap perkembangan masa
bayi, individu dapat diberikan pendidikan non formal sesuai dengan kebutuhannya
untuk membantu menguasai tugas-tugas perkembangan.
Penting juga diketahui bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi
individu untuk menguasai dan menyelesaikannya. Faktor-faktor tersebut
(Hurlock);
 Faktor yang membantu
1. Tingkat perkembangan yang normal
2. Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam
perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya
3. Motivasi
4. Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh
5. Tingkat kecerdasan yang tinggi
6. Kreativitas

11
 Faktor Penghalang
1. Tingkat Perkembangan yang mundur
2. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau
tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya
3. Tidak ada motivasi
4. Kesehatan yang buruk
5. Cacat tubuh
6. Tingkat kecerdasan yang rendah

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang
dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui, pertumbuhan, pematangan
dan belajar.
Dalam setiap fase kehidupan, individu dihadapkan pada tugas-tugas
perkembangan yang harus di dijalaninya, setiap fase mempunyai karakteristik
yang berbeda dan saling terkait antara satu fase dan selanjutnya.
Tugas-tugas perkembangan yang tidak tertuntaskan akan berdampak pada
penyimpangan perilaku individu. Maka dari itu perlu adanya motivasi dan
dukungan dari semua faktor perkembangan, sehingga tugas-tugas perkembangan
dapat dijalankan dengan hasil yang maksimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Gasong, Dina. Dimensi Psikologi Dalam Pendidikan. Penerbit : CV. SULO.


Rantepao

Sudrajat,Akhmad. 2008. http://www.psb psma.org/content/blog/perkembangan-


individu di kutip tanggal 24 April 2009.

Yong’s. 2008. http://nurulzainab.blogspot.com/2009/01/hakikat-perkembangan.


html. di kutif tanggal 24 April 2009.

Bahri Syaiful, 2002 Psikologi Belajar. Rineka Cipta. Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai