Di Susun oleh :
Kelompok 1
ASY-SYAFI’IYAH FAKFAK
PAPUA BARAT
KATA PENGANTAR
Kami sadari hasil makalah ini masuh jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami berharap masukan dan saran dari para pembaca demi menyempurnahkan
makalah ini.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHSAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
a. Perusahaan yang Menciptakan Pengetahuan (The Knowledge Creating
Company)?
b. Persoalan “Hiperkompetisi”?
c. Manajemen Generasi Keempat (Fourth Generation Management)?
d. Segitiga Joiner (The Joiner Triangle)?
C. TUJUAN
Makalah ini di susun yaitu untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah teori-teori pembangunan. selain itu juga, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan kita tentang kapitas selekta organisasi dan teori
organisasi
1.
1
BAB II
PEMBAHASAN
KAPITAS SELEKTA ORGANISASI
DAN TEORI ORGANISASI
Menurut Nonaka:
bola rugbi tersebut mencakup sebuah pemahaman bersama tentang apa yang
mencerminkan perusahaan yang bersangkutan, ke arah mana ia sedang
menuju, dunia apa yang diinginkannya, Teori Organisasi dan
Pengorganisasian dan bagaimana cara membuat dunia tersebut menjadi realita.
Maka bola tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut:
ideal-ideal,
nilai-nilai, dan
emosi-emosi.
Bermain bola rugbi memerlukan interaksi secara intensif dan cermat antara
para anggota tim yang bersangkutan
Adapun proses interaktif tersebut, analog dengan bagaimana cara
pengetahuan diciptakan secara keorganisasian di dalam perusahaan-
perusahaan Jepang.
2
Yang dimaksud oleh penulis dengan "penciptaan pengetahuan keorganisasian"
(organizational knowledge creation), yaitu kemampuan sesuatu perusahaan
secara keseluruhan untuk menciptakan:
pengetahuan baru;
menyebarkannya melalui seluruh sistem yang ada;
"memasukkannya" ke dalam produk-produk, servis, dan sistem-sistem
3
Dalam karyanya Nonaka, memusatkan perhatiannya macam pengetahuan
sebagai batu landasan dasar dalam sebuah hubungan komplementer. Adapun
interaksi antara kedua macam pengetahuan tersebut merupakan penciptaan inti
dinamika pengetahuan pada organisasi bisnis.
Pada falsafah Barat dominan, sang individu merupakan agen utama yang
memiliki serta memproses pengetahuan. Akan tetapi, dalam studi ini
ditunjukkan bahwa sang individu berinteraksi di dalam organisasi yang ada
melalui pengetahuan. tingkatan
4
Inovasi yang berkelanjutan merupakan ciri khas perusahaan
perusahaan Jepang yang berhasil dalam berbagai industri.
Bagaimanakah kiranya perusahaan-perusahaan Jepang bisa
menimbulkan inovasi yang berkelanjutan demikian?
Salah satu cara adalah melihat ke "luar" dan melihat ke masa yang
akan datang dan mengantisipasi perubahan-perubahan pada pasar,
teknologi, persaingan atau produk
Perusahaan-perusahaan Jepang secara konstan dipaksa untuk
membuat keunggulan-keunggulan yang mereka miliki menjadi usang.
"...in fact, this trait--the willingness to abandon what has long been
succesful—is found in all succesful companies, not only those in
Japan."
Bagi perusahaan-perusahaan demikian, perubahan merupakan
kejadian setiap hari dan hal tersebut dianggap sebagai kekuatan positif.
Inovasi yang berkelanjutan menyebabkan timbulnya keunggulan
kompetitif seperti ditunjukkan pada Gambar 8.1.
PENCIPTAAN PENGETAHUAN
KEUNGGULAN KOMPETITIF
5
Terdapat empat macam cara konversi pengetahuan. Asumsi bahwa
pengetahuan diciptakan melalui interaksi antara pengetahuan “tacit” dan
pengetahuan “eksplisit” memungkinkan kita untuk mempostulasi empat
macam cara konversi pengetahuan.
Pengetahuan Pengetahuan
ke
“tacit” “Eksplisit”
Pengetahuan sosialisasi
“tacit”
Eksternalisasi
dari
Pengetahuan internalisasi
“Eksplisit” kombinasi
B. Persoalan “Hiperkompetisi”
Paragraf ini berlandaskan pandangan Richard D'Aveni dan Robert
Gunther dalam karya mereka yang berjudul Hypercompetition (D'Aveni,
1994). Beliau mengungkapkan pandangan baru tentang posisi kompetitif
perusahaan yang agak berbeda dibandingkan dengan pandangan
pandangan lama yang mengatakan bahwa posisi kompetitif suatu
perusahaan perlu dipertahankan selama mungkin.
6
keunggulan ditiru atau diungguli lagi maka ia tidak lagi merupakan sebuah
keunggulan
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seorang inovator hanya
mampu menarik manfaat dari keunggulan yang diciptakannya untuk
jangka waktu singkat, sebelum pihak pesaing mulai melaksanakan
serangan balik terhadapnya. Dengan munculnya serangan balik tersebut,
keunggulan original tersebut mulai memudar dan diperlukan suatu inisiatif
baru.
Kerangka kerja McKinsey menyatakan bahwa keunggulan
kompetitif muncul dari penciptaan keserasian tepat antara ciri-ciri
keorganisasian pokok dan kemudian memusatkan karakeristik tersebut
pada sebuah tujuan atau misi tertentu. Hal tersebut memerlukan
keselerasan antara strategi organisasi yang bersangkutan dan lingkungan,
maupun keselarasan tepat antara tujuh macam faktor-faktor intern.
7
C. Manajemen Generasi Keempat (Fourth Generation Management)
1. Generasi Pertama (Management By Doing- Manajemen Melalui
Pelaksanaan Kegiatan) Hal ini merupakan pendekatan yang paling
sederhana dan yang paling primitive. Laksanakanlah tugas-tugas
sendiri (just do it yourself). Kita tetap masih memanfaatkan
pendekatan demikian hingga kini.Ia merupakan cara efektif untuk
melaksanakan tugas-tugas, tetapi kepastiannya terbatas.
2. Generasi Kedua (Management By Directing- Manajemen dengan Jalan
Memberikan Pengarahan) Orang-orang mengetahui berdasarkan
pengalaman bahwa mereka dapat mengekspansi kapasitas mereka
dengan jalan menyatakan kepada pihak lainsecara eksak apa yang
harus mereka lakukan dan bagaimana cara melakukannya. Seorang
tenaga ahli memberikan pengarahan rinci kepada sejumlah pekerja
yang sedang magang.
3. Generasi Ketiga (Management By Results- Manajemen Berdasarkan
Hasil) Manusia bosan dan jenuh apabila mereka terus-menerus
diperintahkan bagaimana cara mereka secara rinci harus melaksanakan
tugas-tugas ini. Mereka cenderung mengatakan “…katakanlah apa
yang Bapak inginkan dan serahkan hal itu kepada saya untuk
melaksanakan tugas-tugas tersebut”. Maka, phak menajemen akan
mengatakan “Baiklah bila demikian halnya. Kurangi persediaan
dengan jumlah 20% tahun ini. Saudara akan diberikan penghargaan
atau hukuman sehubungan dengan kinerja saudara. Silahkan bekerja”.
4. Manajemen Generasi Keempat (4-Th. Generation Management).
Manajemen generasi keempat memahami problem-problem dasar yang
berkaitan dengan manajemen generasi-generasi pertama, kedua dan
ketiga, dan ia memasukkan metode-metode guna mengatasi problem-
problem tersebut.
8
D. Segitiga Joiner (The Joiner Triangle)
Kualitas
Kesemuanya
Pendekatan
merupakan satu tim
Ilmiah
Keterangan:
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
https://doku.pub/download/teori-organisasi-dan-pengorganisasian-oleh-j-
winardi-29202ps-408rd3xogxlx
https://www.google.com/search?
q=teori+tentang+penciptaan+pengetahuan+keorganisasian&rlz=1C1YTUH_
idID970ID970&oq=teori+tentang+penciptaan+pengetahuan+keorganisasian
&aqs=chrome..69i57j33i160.13681j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
11