Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKIDAH AKHLAK

ETIKA DALAM ORGANISASI DAN PROFESI

Disusun Oleh :
Nama : 1. Hikni Saleha
2. Nur Ainie
3. Riska
4. Amelia
5. Siti Jajilatul
Kelas : XII IIS 2

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 1 LEBAK


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Etika Profesi dan Berorganisasi” dengan
tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Akidah Akhlak. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada guru. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Rangkasbitung, Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

PENDAHULUAN.........................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................1

ETIKA DALAM ORGANISASI DAN PROFESI......................................2


A. Pengertian Etika Organisasi......................................................................2
1. Pengertian Organisasi..........................................................................2
2. Etika dalam Berorganisasi..............................................................................3
B. Pengertian Etika Profesi.......................................................................................4
1. Pengertian Etika Profesi.......................................................................4
2. Etika Berprofesi...................................................................................5

PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................6
B. Saran....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
PENDAHULUAN

Latar belakang
Etika sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang di kehidupan sehari-hari. Kode
etika sangat dibutuhkan dalam bidang profesi dan, karena itu kode etika tersebut dapat
menentukan apa yang baik dan yang tidak serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
orang tersebut itu dapat dikatakan bertanggung jawab atau tidak. Di jaman yang sekarang ini
banyak sekali orang yang sudah tidak mementingkan etika dalam berprofesi. Dan akhirnya
menyebabkankan perselisihan yang juga merugikan kedua belah pihak. Dan orang tersebut
tidak bisa memegang tanggung jawab terhadap profesi tersebut.

Kode etik organisasi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang
telah dibahas dan di rumuskan dalam etika Berorganisasi. Etika berorganisasi juga sangat
dibutuhkan, karena bisa saja menimbulkan kesan buruk di mata orang lain. Menjaga tutur
kata saat menyampaikan pendapat juga sangat di perlukan, agar tidak terjadi perselisihan.
Dengan demikian kode etik organisasi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara
jelas dan tegas, tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik, apa yang benar dan apa yang
tidak benar dan apa yang harus dilakukannya.

1
ETIKA DALAM ORGANISASI DAN PROFESI

A. Pengertian Etika Organisasi


1. Pengertian Organisasi
Secara bahasa organisasi berasal dari bahasa Yunani organon yang berarti alat bantu
atau instrumen. Secara istilah organisasi adalah sistem sosial yang dikoordinasikan secara
sadar dengan aturan yang telah dibuat dan disepakati bersama untuk mencapai tujuan
tertentu. Organisasi merupakan interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah, untuk
melakukan sebuah tujuan yang sama. Namun, dalam Islam, organisasi dipandang dengan sisi
yang berbeda. Dimana organisasi merupakan suatu kebutuhan dan sangat penting dan
organisasi tidak hanya diartikan semata-mata, sebagai wadah perkumpulan beberapa orang
dengan cita-cita dan tujuan bersama.
Perintah dalam berorganisasi ini, terdapat di dalam Q.S Al-Hujurat 13
‫ارفُ ٓو ۟ا ۚ ِإنَّ َأ ْك َر َم ُك ْم عِ ن َد ٱهَّلل ِ َأ ْت َق ٰى ُك ْم ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ َعلِي ٌم َخ ِبي ٌر‬ ُ ‫ٰ َٓيَأ ُّي َها ٱل َّناسُ ِإ َّنا َخلَ ْق ٰ َن ُكم مِّن َذ َك ٍر َوُأن َث ٰى َو َج َع ْل ٰ َن ُك ْم‬
َ ‫شعُوبًا َو َقبَٓاِئ َل ِل َت َع‬
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Sebagaimana isi kandungan ayat tersebut, bahwa setiap orang berinteraksi dengan
lainnya, sehingga tujuan tercapai. Pada umumnya organisasi akan memanfaatkan berbagai
sumber daya tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan, seperti; uang, mesin, metode/
cara, lingkungan, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya, yang dilakukan secara
sistematis, rasional, dan terkendali. Agar sebuah organisasi berjalan dengan baik, maka harus
terdapat beberapa unsur penting di dalamnya. Berikut ini adalah unsur-unsur organisasi
secara umum:
1.) organisasi ialah untuk menghasilkan barang dan pelayanan. Organisasi non profit,
sebagai contoh: menghasilkan pelayanan dengan keuntungan masyarakat, seperti
pemeliharaan kesehatan, pendidikan, proses keadilan, dan pemeliharaan jalan. Bisnis
menghasilkan barang konsumsi dan pelayanan seperti mobil, perumahan, dan wahana
rekreasi.
2.) Pembagian kerja adalah sebuah proses melaksanakan pekerjaan ke dalam suatu
komponen kecil yang melayani tujuan organisasi dan untuk dilakukan oleh individu atau
kelompok. Pembagian kerja ini berlangsung untuk memobilisasi organisasi dalam
pekerjaan banyak orang untuk mencapai tujuan umum dari organisasi.
3.) Hirarki kewenangan adalah hak untuk bertindak dan memerintah pribadi orang lain. Hal
itu menunjukkan terkoordinirnya sebuah organisasi untuk menjamin hasil pekerjaan
mencapai tujuan organisasi.

2
4.) Sumber daya. Di sini sumber daya yang dimaksudkan adalah kumpulan orang yang
beraktivitas untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Etika dalam Berorganisasi


Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan
seorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam
suatu kelompok masyarakat atau satu organisasi. Etika organisasi menekankan perlunya
seperangkat nilai yang dilaksanakan setiap orang anggota.
Nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan bagaimana seharusnya bersikap dan
berperilaku dengan baik seperti sikap hormat, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
Seperangkat nilai-nilai tersebut biasanya dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai
prinsip-prinsip etis dan moral.
Dalam praktek kehidupan organisasi tidak ada tolok ukur yang mutlak tentang yang
benar dan yang salah. Ini tidak terlepas dari berbagai faktor seperti agama, budaya dan
sosial. Pemahaman tentang yang benar dan yang salah itulah yang mendasari perlunya
etika dalam organisasi, yaitu untuk membantu memberikan makna yang tepat tentang
kehidupan organisasi.
Dengan fakta di atas maka sudah seharusnya orang yang aktif di dunia organisasi
harus menguasai “etika berorganisasi”, agar dapat terjalin hubungan erat lahir dan batin
antar sesama anggota organisasi. Beberapa bentuk etika berorganisasi, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1. tidak merasa paling benar, jadikan orang lain di organisasi sebagai partner berdiskusi,
karena bisa saja pendapat terbaik datang dari orang lain, bukan dari diri sendiri.
2. terbuka dengan semua orang, salah satu masalah mendasar di organisasi adalah
adanya kubu atau blok yang saling berlawanan. Kerap kali menjadikan organisasi
berjalan lambat atau bahkan berhenti karena adanya kelompok-kelompok kecil, oleh
karena itu maka mulailah terbuka dengan semua orang. Tidak hanya yang sepaham
namun juga yang berbeda pemahaman.
3. mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi, ini menjadi
penting karena tidak jarang sebagian pihak menjadikan organisasi sebagai jalan untuk
mewujudkan ambisi pribadi saja.
4. tidak orientasi one man show, organisasi bukanlah tentang satu orang saja, berikan
kesempatan kepada semua orang sesuai porsi dan kemampuan.
Etika berorganisasi tidak saja membicarakan bagaimana memperlakukan orang lain
(outsider), namun juga tentang bagaimana memperlakukan diri sendiri (insider).
Kaitannya dengan etika berorganisasi insider, fokus pada dua hal yakni komitmen dan
kompetensi. Untuk menjalankan organisasi yang baik, hubungan antar individu dan
kelompok dalam organisasi pun juga harus baik. Hubungan baik dapat ditumbuhkan dan

3
dijaga dengan komunikasi yang baik. Dalam Islam, ada lima prinsip dalam
berkomunikasi yaitu:
1) Menggunakan kata-kata yang mulia dan penuh penghormatan terhadap sesama atau
diam jika tidak mampu (Qaulan Karīman)
2) Perkataan dikakukan dengan lemah lembut meskipun dengan lawan atau rival (Qaulan
Layyinan)
3) Perkataan berupa sesuatu yang benar dan jujur (Qaulan Sadīdan)
4) Pantas diucapkan sesuai dengan situasi dan kondisi (Qaulan Balīghan)
5) Perkataan yang keluar mudah dimengerti oleh pendengar (Qaulan
Ma’rūfan/Masyuran)

B. Pengertian Etika Profesi


1. Pengertian Etika Profesi
Menurut De George, profesi ialah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Dalam Islam,
profesi ialah segala aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan
tertentu dan di dalam mencapainya dia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk
mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdiannya kepada Allah Swt.

ِ ‫ون مِن َفضْ ِل ٱهَّلل‬ ِ ْ‫ُون فِى ٱَأْلر‬


َ ‫ض َي ْب َت ُغ‬ َ ‫ُون َيضْ ِرب‬ َ ‫َو َء‬
َ ‫اخر‬

“Dan yang lain orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia
Allah” (QS. Al-Muzzammil: 20)

Profesi ialah sesuatu yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus,


dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan purna waktu, dilaksanakan sebagai sumber nafkah
hidup, dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam. Secara umum
profesi ada beberapa ciri yang selalu melekat padanya, yaitu:
1) Adanya pengetahuan khusus.
2) Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
3) Mengabdi pada kepentingan masyarakat.
4) Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi.
5) Kaum profesional biasannya menjadi anggota dari suatu profesi.
Dalam Islam, profesi apapun boleh dikerjakan baik yang bercorak fisik seperti tukang
kayu, buruh tani dan pemindai besi atau pun profesi yang bercorak akal atau pikiran
seperti staff ahli dalam pemerintahan dan juru teknologi di sekolah.
Adapun tujuan dari berprofesi dalam Islam adalah untuk keridhaan Allah Swt,
memenuhi kebutuhan hidup baik primer (dharuriyat), sekunder (tahsiniyat), atau pun

4
tersier atau (hajiyat), memenuhi nafkah keluarga, untuk kepentingan amal sosial,
kepentingan ibadah, menolak kemungkaran.

2. Etika Berprofesi
Etika profesi merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis
umum yang telah disepakati pada lingkup kerja. Prinsip-prinsip dasar di dalam etika
profesi yaitu sebagai berikut.
 Tanggung Jawab, bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu sendiri maupun terhadap
hasilnya.
 Keadilan, dituntut untuk memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya.
 Otonomi, setiap profesi memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalankan
profesinya.
Etika Profesi juga berkaitan erat dengan kode etik profesi itu sendiri. Kode etik
profesi itu merupakan pedoman tingkah laku, sikap dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari hari. Kode etik profesi merupakan bagian dari etika
profesi. Kode etik profesi merupakan kelanjutan norma-norma yang bersifat umum yang
telah dibahas dalam etika profesi.
Tujuan dari kode etik profesi adalah sebagai berikut.
 Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
 Untuk meningkatkan mutu profesi.
 Menentukan standar hak-hak profesI.

5
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Etika pada dasarnya mengarah pada keberadaan satu aturan yang erat kaitannya
dengan keberadaan moral yang tidak dapat terlepas dari nilai budaya yang ada
disekitarnya
2. Etika organisasi diartikan sebagai pola sikap dan perilaku yang diharapkan dari setiap
individu dan kelompok dalam organisasi, yang pada akhirnya membentuk budaya
organisasi yang sejalan dengan visi, misi, dan tujuan organisasi.
3. Nilai-nilai etika dan moral harus diletakan sebagai landasan atau dasar pertimbangan
dalam setiap kegiatan dibidang keilmuan.
4. Para pemikir mengidentifiksikan paling sedikitnya ratusan gagasan/ ide bagus
menjadi enap prinsip etika yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan,
kebebasan, dan kebenaran.
5. Dimensi etika dalam organisasi meliputi birokrasi, prinsip manajemen organisasi,
pembagian kerja, wewewnang dan kesatuan perintah.
6. Didalam lingkungan organisasi pemeintah seorang apatur dituntut unruk bekerja
sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
7. Etika dalam jabatan adalah kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan
ditaati oleh pegawai dan kemudian mengendap menjadi normatif

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Hasnan Nahar/2021/https://muhammadiyah.or.id/akhlak-berorganisasi-


bagaimana-penerapannya/

Susi Susanti, Misti Mardiana, Lidya Febriani, M. Zulfikar/2018/https://suarabutesarko-


com.cdn.ampproject.org/v/s/suarabutesarko.com/berita-selengkapnya/pentingnya-
berorganisasi-menurut-pandangan-islam/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16426758091667&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fsuarabutesarko.com%2Fberita-selengkapnya%2Fpentingnya-berorganisasi-
menurut-pandangan-islam%2F

Agus Hasan Bashori/2012/https://www.binamasyarakat.com/etika-profesi-dalam-islam/

Garin kuncoro/2014/https://www.academia.edu/10473828/Etika_Profesi_Menurut_Islam

Anda mungkin juga menyukai