Oleh:
Kelompok 1
1. Berliana Wahyuningsih (A1A020012)
2. Farras Nailah (A1A020052)
3. Rachel Elga Videlia (A1G021004)
4. Salma Hanifah Rosgianti (A1G021007)
5. Wahyu Heru Nugroho (A1G021010)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahaesa atas segala Rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa
kamu mengucapkan terima kasih terhadap semua bantuan dari pihak lain yang telah
berkontribusi dan memberikan dukungan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan serta pengalaman bagi pembaca. Kami sebagai penulis merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
3. Didirikan berdasarkan pada anggaran dasar dan harus mempunyai markas besar
(headquarters) demi kelangsungan organisasi;
4. Pejabat/pegawai yang mempunyai tugas menjalankan pekerjaan organisasi
harus terdiri dari berbagai bangsa/negara;
5. Organisasi harus dibiayai oleh anggota yang berasal dari berbagai
negara/bangsa. Organisasi harus berdiri sendiri (independent) dan harus masih
aktif. Organisasi yang tidak aktif lebih dari lima tahun tidak diakui lagi.
Salah satu contoh organisasi internasional adalah International Monetary
Fund (selanjutnya disebut IMF). Pada dasarnya, IMF adalah organisasi
internasional yang bergerak di bidang keuangan dan seringkali memberikan
pinjaman dana kepada negara-negara anggota yang membutuhkan bantuan. Peran
organisasi IMF adalah organisasi yang berada di tengah sistem moneter
internasional seluruh dunia. Sistem tersebut diantaranya pembayaran dan juga nilai
tukar mata uang. Serta, menjadi sumber dana untuk permasalahan neraca negara.
Markas besar IMF berlokasi di Washington DC, Amerika Serikat. Saat ini, anggota
IMF terdiri dari 189 negara seluruh dunia. Diantaranya, terdapat 24 direktur
eksekutif. Hingga sekarang, IMF telah memberikan bantuan mencapai US$ 1 triliun
bagi negara anggota dengan lebih dari 40 perjanjian pinjaman. Berdasarkan catatan
dari International Monetary Fund, dari total negara peminjam tersebut, Ukraina,
Portugal,Yunan dan Pakistan menjadi negara dengan total pinjaman terbanyak (data
diambil per September 2017).
Untuk mengetahui sejarah IMF beserta tujuan dan hal lainnya, dalam makalah
ini akan dibahas secara lebih rinci mengenai International Monetary Fund atau
IMF.
B. Rumusan Masalah
2
4. Negara mana saja yang merupakan anggota dari International Monetary
Fund?
5. Apa saja cakupan pekerjaan atau wewenangh International Monetary Fund?
6. Apa saja aturan atau kebijakan yang telah di aplikasikan International
Monetary Fund?
C. Tujuan
3
II. PEMBAHASAN
4
modal dari negara maju ke negara sedang berkembang mengalami kenaikan pesat
hingga enam kali lipat hanya dalam peiode enam tahun (1990-1996). Globalisasi
juga telah menyebabkan semakin berkembangnya pasar keuangan sejalan dengan
meluasnya liberalisasi perdagangan dan arus modal, termasuk aliran modal jangka
pendek yang cenderung bersifat spekulatif.
Sebagai lembaga keuangan internasional, IMF dalam sidang tahunan di
Hongkong 1997 bahkan berusaha melakukan penyesuaian terhadap Articles of
Agreement-nya, dengan maksud agar dapat mendorong negara tertentu
meliberalisasi capital account-nya. Namun demikian, di tahun 2003 berbagai pihak
dan bahkan IMF sendiri mengakui bahwa khususnya di kebanyakan negara
berkembang liberalisasi pasar modal tidak mampu membawa perekonomian
tumbuh lebih besar, sebaliknya justru mendorong terjadinya instabilitas (Stiglitz,
2006). Arus modal yang liberal tersebut semakin memperbesar volatilitas alioran
modal internasional sehingga meningkatkan risiko timbulnya krisis.
Serangkaian krisis di Asia dan Amerika Latin yang terjadi menimbulkan
sedikitnya tiga tantangan berat bagi IMF yaitu penurunan reputasi IMF sebagai
satu-satunya lembaga multilateral yang memiliki misi memeliohara stabilitas
keuangan internasional, ancaman terhadap kemampuan IMF dalam menyediakan
dana pinjaman, dan risiko kegagalan dalam menerapkan paket penyelamatan krisis
(Arifin, 2003). Hal ini berimplikasi pada tuntutan terhadap IMF untuk selalu
menjadi lembaga yang kredibel dalam memelihara stabilitas keuangan
internasional. Untuk itu IMF dituntut agar menemukan jati dirinya agar lebih efektif
dalam menghadapi berbagai tantangan perekonomian global.
5
membuat devaluasi mata uang nasional dan anjloknya perdagangan dunia sehingga
kerjasama moneter butuh pengawasan baru.
Pertengahan tahun 1944, akhirnya terjadi konfersensi Bretton Woods,
perwakilan dari 45 negara hadir untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi
internasional pasca perang dan pembangunan Eropa pasca - perang dunia II dan tata
kelola sistem keuangan global. Hingga muncul cikal bakal institusi multinasional
yaitu Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan
bersamaan dibentuknya Bank Dunia atau World Bank.
Secara resmi, IMF berdiri pada 27 Desember 1945 dengan 29 negara anggota
pertamanya meratifikasi perjanjian IMF, hingga saat ini beranggotakan 190 negara.
Organisasi ini didanai oleh kuota, atau langganan, dibayar oleh negara-negara
anggota berdasarkan kemampuan ekonomi khusus mereka. IMF merupakan
organisasi yang berada dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggungjawab
untuk melakukan tinjauan berkala dan menyeluruh terhadap sistem keuangan
negara-negara anggota. Ini dilakukan seperti yang ditetapkan oleh Program
Penilaian Sektor Keuangan (PASF), yang diprakarsai bersama oleh IMF dan Bank
Dunia.
Bertanggungjawab untuk menetapkan nilai tukar yang berbeda yang akan
mengatur di seluruh dunia agar menjadi stabilitas keuangan semua negara melalui
oembiayaan ekonomi, pemberian pinjaman kepada negara anggota, bergantung
pada pedoman negara penerima dan reformasi ketat undang-undang mereka. Serta
menetapkan nilai tukar yang berbeda yang akan mengatur seluruh dunia.
6
Untuk memastikan stabilitas nilai tukar mata uang asing. Hal ini dilakukan
dengan menjaga aturan pertukaran yang teratur dan tertata di antara anggota dan
juga untuk mengesampingkan depresiasi nilai tukar kompetitif yang tidak perlu.
3. Menyeimbangkan Pertumbuhan Perdagangan
Untuk meningkatkan perdagangan internasional guna mencapai ekspansi
yang dibutuhkan dan pertumbuhan yang seimbang. Ini akan memastikan
pengembangan sumber daya produksi sehingga dapat meningkatkan dan
mempertahankan tingkat pendapatan dan pekerjaan yang tinggi di antara semua
negara anggotanya.
4. Menghilangkan Kontrol Pertukaran
Untuk menghilangkan atau melonggarkan kontrol pertukaran yang
diberlakukan oleh hampir setiap negara sebelum Perang Dunia Kedua sebagai
alat untuk menetapkan nilai tukar pada tingkat tertentu. Penghapusan kontrol
pertukaran tersebut dilakukan agar dapat mendorong arus perdagangan
internasional.
5. Perdagangan dan Pembayaran Multilateral
Untuk membangun perdagangan multilateral dan sistem pembayaran
yang berhubungan dengan transaksi antara anggota dan untuk menggantikan
sistem lama dari perjanjian perdagangan bilateral.
6. Pertumbuhan Seimbang
Untuk membantu negara-negara anggota, terutama negara-negara
terbelakang, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan
pertukaran tingkat lapangan kerja.
7. Memperbaiki Penyimpangan BOP
Untuk membantu negara-negara anggota dalam menghilangkan atau
mengurangi disequilibrium atau ketidaksesuaian dalam neraca pembayaran.
Oleh karena itu, memberikan kepercayaan kepada anggota dengan menjual atau
meminjamkan sumber daya mata uang asing kepada negara anggota.
8. Meningkatkan Investasi Modal
Untuk mendorong aliran modal dari negara kaya ke negara miskin atau
terbelakang guna membantu negara-negara terbelakang mengembangkan
7
sumber daya ekonominya sendiri untuk mencapai standar hidup yang lebih
tinggi bagi rakyatnya, secara umum.
Visi yang dimiliki IMF adalah menjadi penjaga stabilitas makroekonomi dan
keuangan global yang efektif dan memberikan peran pendukung yang penting bagi
forum kerja sama global serta menjamin stabilitas sistem moneter internasional.
Misi utama IMF adalah
1. Mendukung kerjasama moneter internasional.
2. Berkolaborasi dengan perkembangan dan pertumbuhan perdagangan
internasional.
3. Berkontribusi pada stabilisasi nilai tukar yang berbeda.
4. Memberikan bantuan keuangan kepada anggotanya untuk membantu mereka
mengatasi krisis ekonomi.
E. Anggota IMF
8
Suriah, Lebanon, Australia, Finlandia, Austria, Thailand, Pakistan, Sri Langka,
Swedia, Myanmar, Jepang, Jerman, Jordania, Haiti, Israel, Afghanistan, Korea
Selatan, Argentina, Vietnam, Irlandia, Arab Saudi, Sudan, Ghana, Malaysia,
Tunisia, Maroko, Spanyol, Libya, Portugal, Nigeria, Laos, Selandia Baru, Nepal,
Siprus, Liberia, Togo, Senegal, Somalia, Sierra Leone, Tanzania, Kuwait, Jamaika,
Partai Gading, Niger, Burkina Faso, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad,
Republik Kongo, Benin, Gabon, Mauritania, Trinidad and Tobago, Madagaskar,
Aljazair, Mali, Uganda, Burundi, Republik Demokrat Kongo, Guinea, Rwanda,
Kenya, Malawi, Zambia, Singapura, Guyana, Indonesia, Gambia, Botswana,
Lesotho, Malta, Mauritius, Swaziland, Guinea Khatulistiwa, Kamboja, Barbados,
Fiji, Oman, Samoa, Bangladesh, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Rumania,
Bahamas, Grenada, Papua Nugini, Komoros, Guinea-Bissau, Seychelles, Sao Tomé
and Príncipe, Maladewa, Suruname, Kepulauan Solomon, Tanjung Verde,
Dominika, Djibouti, St. Lucia, St. Vinsent and the Grenadies, Zimbabwe, Bhutan,
Vanuatu, Antigua and Barbuda, Bilize, Hungaria, St. Kitts and Nevis, Mozambik,
Tonga, Kiribati, Polandia, Angola, Yaman, Bulgaria, Nambia, Mongolia, Albania,
Lithuania, Georgia, Kirigistan, Latvia, Kepulauan Marshall, Estonia, Armenia,
Swiss, Rusia, Belarusia, Kazakhtan, Moldova, Ukraina, Azerbaijan, Uzbekistan,
Turkmenistan, San Mario, Bosnia and Herzegovenia, Kroasia, FYR Makedonia,
Slovenia, Serbia, Republik Ceko, Slovakia, Tajikistan, Mikronesia, Eritrea, Brunei
Darussalam, Palau, Timor Leste, Montenegro, Kosovo, Tuvalu, Sundan Selatan,
Nauru, Andorra. Negara Indonesia sempat mengundurkan diri dari anggota IMF
pada tahun 1965, namun kembali bergabung pada tahun 1967.
9
- Mematuhi aturan main yang tercantum dalam Pasal Persetujuan IMF
- Menyediakan informasi soal perekonomian nasional.
Peraturan yang lebih ketat diterapkan kepada negara-negara yang mengajukan
pinjaman kepada IMF. Negara yang bergabung dengan IMF antara tahun 1945 dan
1971 sepakat untuk mengamankan nilai tukarnya sehingga dapat disesuaikan atas
persetujuan IMF apabila terjadi "ketimpangan mendasar" pada neraca pembayaran
(Clift, 2003). Sejumlah anggota memiliki hubungan yang rumit dengan IMF. Meski
sudah menjadi anggota, mereka tidak mau ekonominya diawasi IMF. Argentina,
misalnya, menolak berpartisipasi dalam Konsultasi Pasal IV dengan IMF.
Secara garis besar, IMF bertugas untuk menjaga stabilitas moneter dan
perdagangan dunia melalui penyediaan paket-paket bantuan lunak kepada negara-
negara yang sedang mengalami krisis neraca pembayaran pada tingkat yang dapat
membahayakan perekonomian regional dan global. IMF juga memiliki peran
konsultatif, dimana IMF bertugas untuk meningkatkan, memuji, dan
menyampaikan saran apa yang harus dilakukan oleh negara anggota saat kondisi
ekonomi memburuk. Namun, IMF memusatkan diri pada tiga macam kegiatan,
yaitu:
a. Surveillance
Surveillance atau pengawasan adalah proses dimana IMF mengumpulkan
data ekonomi nasional, perdagangan internasional, dan ekonomi global secara
agregat, kemudian melakukan penilaian secara reguler terhadap kinerja dan
kerangka kebijakan nilai tukar mata uang masing-masing anggotanya. Hasil
dari penilaian tersebut diterbitkan dua kali setahun dalam World Economic
Outlook yang disertai dengan diskusi panjang tentang pengaruh kebijakan
fiskal, moneter, dan perdagangan terhadap prospek pertumbuhan dan stabilitas
keuangan (Darajati, 2020).
IMF melaksanakan pengawasannya dalam tiga cara (Cliff, 2003), yaitu:
10
- Pengawasan Negara, dilakukan dalam bentuk konsultasi komprehensif
teratur (biasanya tahunan) dengan negara anggota secara individu tentang
kebijakan-kebijakan ekonomi mereka. Di samping itu, Dewan Eksekutif
juga sering mengadakan pertemuan informal, untuk meninjau
perkembangan keuangan dan ekonomi di negara anggota dan region
terpilih.
- Pengawasan Global, menyangkut peninjauan kecenderungan dan
perkembangan ekonomi global oleh Dewan Eksekutif IMF. Pengkajian
utama semacam ini adalah berdasarkan pada laporan Ramalan Ekonomi
Dunia (World Economic Outlook) yang disiapkan oleh staf IMF, biasanya
dua kali setahun, sebelum pertemuan Panitia Moneter dan Keuangan
Internasional yang diadakan dua kali setahun. Elemen lain dalam
pengawasan global IMF adalah biasanya diskusi tahunan Dewan tentang
isu-isu pembangunan, prospek, dan kebijakan dalam pasar modal
internasional, laporan staf tentang hal-hal ini juga diterbitkan.
- Pengawasan Regional, dimana IMF memeriksa kebijakan yang
dilaksanakan berdasarkan perjanjian regional.
b. Financial Assistance
Financial Assistance dilakukan dalam bentuk memberikan pinjaman
untuk membantu negara yang sedang berada dalam kesulitan. IMF memberikan
pinjaman valuta asing kepada negara dengan masalah neraca pembayaran.
Pinjaman IMF memudahkan penyesuaian yang harus dilakukan negara supaya
pembelanjaan sesuai dengan pendapatannya untuk mengoreksi masalah neraca
pembayarannya. Setiap negara anggota dapat berpaling kepada IMF untuk
pembiayaan jika memiliki kebutuhan neraca pembayaran (Cliff, 2003).
c. Technical Assistance
IMF mungkin terkenal karena nasihat kebijakannya dan pemberian
pinjaman bagi anggotanya, namun, IMF juga berbagi pengalaman keahliannya
dengan negara anggota secara teratur dengan memberikan pelatihan dan
bantuan teknis di berbagai bidang, seperti perbankan sentral, kebijakan valuta
asing dan moneter, kebijakan dan administrasi pajak, beserta statistik resmi.
11
Tujuannya adalah untuk membantu memperkokoh rancangan dan implementasi
kebijakan ekonomi anggota, termasuk dengan memperkuat ketrampilan dalam
Lembaga yang bersangkutan, seperti kementerian keuangan dan bank sentral.
Bantuan teknis melengkapi nasihat kebijakan IMF dan bantuan keuangan bagi
negara anggota dan menggunakan sekitar 20 persen dari biaya administrasi
IMF. IMF menawarkan kursus-kursus pelatihan untuk pejabat pemerintah dan
bank sentral negara anggota di markas besarnya di Washington dan di pusat-
pusat pelatihan regional di Abijan, Brasíl, Singapura, and Viena. Di lapangan,
IMF memberikan bantuan teknis melalui kunjungan staf IMF, ditambah dengan
konsultan dan ahli yang dikontrak. IMF menyediakan bantuan teknis dan
pelatihan terutama di empat bidang (Cliff, 2003), yaitu:
- Memperkuat sektor moneter dan keuangan melalui nasihat pengaturan
sistem perbankan, pengawasan, dan restrukturisasi, manajemen dan
pengoperasian sistem valuta asing, sistem kliring dan penyelesaian untuk
pembayaran, serta struktur dan pembangunan bank sentral;
- Mendukung manajemen dan kebijakan fiskal yang kuat melalui nasihat
administrasi dan kebijakan bea dan cukai, formulasi anggaran, manajemen
perbelanjaan, rancangan jaringan pengaman sosial, dan manajemen
hutang internal dan external;
- Menyusun, mengelola, and diseminasi data statistik dan meningkatkan
kualitas data; dan
- Penulisan konsep dan peninjauan peraturan perundang-undangan ekonomi
dan keuangan.
12
Dalam jangka panjang, umumnya IMF menekankan kebijakan-kebijakan
berikut:
- Liberalisasi perdagangan: mengurangi dan meniadakan kuota impor dan tarif;
- Deregulasi sektor perbankan sebagai 'program penyesuaian sektor keuangan';
- Privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara;
- Privatisasi lahan pertanian, mendorong agribisnis;
- Reformasi pajak: memperkenalkan/meningkatkan pajak tak langsung;
- ‘Mengelola kemiskinan' melalui penciptaan sasaran dana-dana sosial
- ‘Pemerintahan yang baik'.
Contoh penerapan kebijakan IMF yang telak dilaksanakan adalah kebijakan
IMF di Negara Venezuela. IMF dalam Laporan Tahunannya di tahun 2018 memiliki
kebijakan yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Perluasan akses pendidikan yang berkualitas
- Perluasan akses kesehatan bagi masyarakat miskin
- Investasi untuk pembangunan infrastruktur
- Upaya pendalaman inklusi keuangan dalam menjangkau yang paling rentan
- Pemberian insentif bagi peningkatan partisipasi tenaga kerja perempuan.
- Revenue Collection atau pengumpulan penerimaan dan belanja yang tepat
sasaran
- Merancang dengan baik pajak penghasilan progresif dan pajak kekayaan
tertentu.
13
III. PENUTUP
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Tim Bank Indonesia. 2007. IMF & Stabilitas Keuangan Internasional. Elex Media
Komputindo.
Zakky. 2019. Daftar Negara Anggota IMF (International Monetary Fund) Lengkap.
https://www.zonareferensi.com/negara-anggota-imf/. Diakses pada 07 Mei
2023.
16