Anda di halaman 1dari 24

LEMBAGA KEUANGAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional

Dosen Pengampu: Rizka Ariyanti S.E., M.M

Disusun Oleh:

Agung Tri Wandana (2013116293)

Nur Afniya (2013116297)

Yogi Dwi Purwati (2013116299)

Reni Alfiana (2013116310)

Kelas: E

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya
makalah yang berjudul “Lembaga Keuangan Dalam Perdagangan Internasional”
ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi dan junjungan kita, Muhammad SAW, keluarganya dan sahabatnya.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini :

1. Rizka Ariyanti S.E., M.M. selaku dosen pengampu


2. Teman-teman kelompok 4 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan
makalah ini.

Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.


Apabila dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dalam
pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima saran dan
kritik yang konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya. Semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan
bermanfaat.

Pekalongan, 19 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... i

Kata Pengantar ......................................................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Lembaga Keuangan Internasional ............................................................3


B. Fungsi dan Tujuan Lembaga Keuangan Internasional .............................3
C. Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Internasional ...................................4
1. World Bank (Bank Dunia) .................................................................4
2. International Monetary Fund (IMF) .................................................9
3. The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)...............12
4. Islamic Development Bank (Bank Pembangunan Islam) .................14

BAB III PENUTUP ................................................................................................19

A. Kesimpulan ..............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani atau
mengatasi masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik
berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian bantuan yang
dilakukan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak yang
berarti dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu
pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga
dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga
keuangan internasional swasta.
Ada beberapa lembaga keuangan internasional yang penting
kaitannya dengan lembaga perbankan di Indonesia, walaupun secara
umum peranan dari lembaga keuangan internasional tersebut lebih banyak
dirasakan dalam sektor pemerintahan, namun dapat dilihat bagaimana
sektor swasta (perbankan) dapat pula merasakan pentingnya peranan yang
dimainkan melalui lembaga-lembaga tersebut.
Bagi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank
Dunia tidak secara langsung mempengaruhi operasional perbankan, namun
efek sampingan yang timbul dari operasional lembaga tersebut perlu
diketahui dan diperhatikan mengingat dampaknya yang begitu besar pada
perekonomian, yang pada gilirannya mempengaruhi juga operasional
lembaga keuangan dan perbankan tersebut.
Banyak lembaga keuangan internasional yang menangani masalah
keuangan atau perekonomian suatu negara, salah satu negara yang
memanfaatkan fungsi dari lembaga keuangan internasional salah satu nya
adalah Indonesia, bagi Indonesia peranan IMF (International Monetary
Fund), ADB (Asian Development Bank), secara langsung akan
mempengaruhi operasional perbankan dalam negeri, namun dampaknya
sangat besar terhadap kondisi perekonomian suatu negara.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga keuangan internasional?
2. Bagaimana fungsi dan tujuan lembaga keuangan internasional?
3. Apa saja bentuk-bentuk lembaga keuangan internasional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian lembaga keuangan internasional
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan lembaga keuangan
internasional
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk lembaga keuangan internasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Lembaga Keuangan Internasional


Lembaga keuangan internasional adalah lembaga yang didirikan
untuk menangani masalah-masalah yang bersifat internasional, baik
berupa bantuan pinjaman maupun bantuan lainnya. 1 Pemberian bantuan
yang dilakukan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak
artinya dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu
pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga
dilakukan dengan tujuan komersial, yang biasanya dilakukan oleh lembaga
keuangan internasional swasta.2
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga keuangan yang
telah ditetapkan oleh lebih dari satu negara, dan merupakan subyek hukum
internasional. Pemiliknya atau pemegang saham umumnya pemerintah
nasional, meski lain lembaga-lembaga internasional dan organisasi lain,
terkadang berperan sebagai pemegang saham.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak sebagai
lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya. Umumnya
lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum
dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society
(sejenis koperasi di Inggris), Credit union, pialang saham, aset
manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun dan bisnis
serupa. Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank
(asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan,dan lain-
lain).
B. Fungsi dan Peran Lembaga Keuangan Internasional

1
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi revisi cet 8, (Jakarta: PT Raja
Grapindo Persada, 2007), hlm. 6
2
https://www.cekkembali.com/lembaga-keuangan-internasional/ diunduh pada tanggal
19 November 2019 pukul 13.00 WIB

3
Lembaga keuangan internasional berfungsi sebagai penyedia jasa
yang digunakan untuk perantara antara pemilik modal dan pasar utang
yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga
keuangan inilah yang memfasilitasi arus peredaran uang dalam
perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam
bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor beralih pada lembaga
keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk
pinjaman utang kepada yang membutuhkan.3
Ada beberapa tujuan lembaga internasional yang dapat
dikemukakan, yaitu:4
1. Membantu negara-negara asia khususnya dalam mengkoordinasikan
kebijakan dan rencana pembangunannya dengan tujuan antara lain:
menyehatkan perekonomian dan meningkatkan ekspansi perdagangan
luar negri.
2. Memanfaatkan sumber daya yang sedia dengan prioritas untuk
membangun negara-negara asia khususnya yang masih terbelakang.
3. Memberikan bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayai dan
melaksanakan berbagai program/proyek pembangunan termasuk
memformulasikannya usulan proyek.
C. Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Internasional
1. World Bank (Bank Dunia)
a. Sejarah
Bank Dunia adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah lembaga keuangan internasional yang
memberikan pinjaman leverage ke negara-negara berkembang
untuk program modal. Bank dunia didirikan dengan tujuan untuk

3
Arifah Handayani, Makalah Lembaga Keuangan Internasional,
https://www.academia.edu/36282631/makalah_lembaga_keuangan_internasional.docx diakses
pada tanggal 19 November 2019 pukul 12.50 WIB
4
Sadono Sukirno. Makroekonomi Teori Pengantar. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2010), hlm. 37.

4
memecahkan masalah-masalah internasional terutama yang
berkaitan dengan masalah-masalah internasional terutama yang
berkaitan dengan masalah moneter dan keuangan lainnya.
Kegiatan utamanya pada waktu itu lebih difokuskan untuk
membantu proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita
karena perang dunia II. Bantuan bank dunia selanjutnya dialihkan
kepada pemberian bantuan pinjaman dalam rangka membantu
negara-negara berkembang yang menjadi anggota bank dunia.
Pinjaman yang dibiayai oleh bank dunia hanya ditunjukkan untuk
proyek-proyek yang produktif.
Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari
gabungan beberapa negara, menganggap bahwa setelah perang
dunia II akan membawa pengaruh akan adanya kebutuhan atas
peraturan-peraturan mengenai kerja sama internasional untuk
memecahkan masalah dalam hal moneter dan permasalahan-
permasalahan keuangan lainnya. Dengan adanya beberapa
pertemuan yang diselenggarakan oleh gabungan beberapa negara,
pada bulan juli 1944, 44 negara mendirikan United Nations
Monetary and Financial Conference di Bretton Woods New
Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan Anggaran
Dasar yaitu dengan terbentuknya dua lembaga keuangan
internasional yaitu IMF (International Monetary Fund) dan IBRD
(International Bank for Reconstruction and Development)
kemudian lebih dikenal dengan World Bank. Tujuan berdirinya
kedua lembaga ini sama yaitu dalam rangka penyediaan perangkat
moneter dan keuangan untuk menuju ke arah kemakmuran dunia.5
Pada tahun 1945 Anggaran Dasar PBB diedarkan kepada
44 negara untuk disahkan. Akhirnya Anggaran Dasar tersebut
diberlakukan tanggal 27 Desember 1945, setelah ditanda tangani
5
Desi Aulia, Lembaga Keuangan Internasional,
https://www.academia.edu/25500672/_LEMBAGA_KEUANGAN_INTERNASIONAL_ diakses pada
tanggal 19 November 2019 pukul 12.50 WIB

5
oleh 28 negara di Washington D.C. seluruh negara yang aktif di
konferensi Bretton Wood, menjadi anggota dari kedua lembaga
itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai beroperasi 25 Juni
1946.
Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi
International jenis baru untuk memberikan atau menjamin kredit-
kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan
pertumbuhan yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal
Bank Dunia itu sendiri, yang terdiri dari kontribusi pemerintah
negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Modal
saham Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap
resiko dalam melaksanakan kegiatannya dibebankan ke negara-
negara asingnya dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka
masing-masing. Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank
Dunia ditujukan untuk membantu proses rekonstruksi bagi
negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan
Marshall Plan dari Amerika Serikat pada tahun 1948 Bank Dunia
mengalihkan usaha-usahanya terutama ditujukan untuk kegiatan
pembangunan.6
b. Fungsi dan tugas World Bank
Tugas dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan
pinjaman untuk proyek-proyek produktif demi pertumbuhan
ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi
anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah diberikan
oleh bank dunia untuk proyek-proyek pembangunan di Eropa,
australia dan New Zeland, selama 23 tahun terakhir ini (dari data
tahun 1970, sbanyak US $1,9 milyar untuk 28 negara di Afrika,
US $ 4,3 milyar untuk 16 negara di Asia dan US $ 3,8 milyar
untuk 22 negara-negara bagian Amerika Serikat bagian barat).

6
Halwani, H. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua. (Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 16.

6
Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenagan
listrik, pembangunan jalan, rel kereta api, pelabuhan-pelabuhan,
pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian
perindustrian, pengadaan air, pendidikan, dan dalam hal-hal
tertentu ditujukan untuk program pembangunan yang lebih umum
termasuk import. Bank Dunia memilki dua keanggotaan yaitu:
a) IFC (International Finance Corporation) yang memulai
kegiatannya pada tahun 1956.
b) IDA (International Development Assosiation) yang memulai
kegiatannya pada tahun 1960.

Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok


Bank Dunia (World Bank Group). Keanggotaan dari Bank Dunia
merupakan persyaratan keanggotaan IFC (yang kegiatannya
ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan
keanggotaan IDA (yang kegiatannya ditujukan untuk sektor yang
sama dengan kebijaksanaan dan sesuai dengan Bank Dunia).

Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk


negara-negara miskin, dengan syarat-syarat yang lebih mudah
dari pada pinjaman-pinjaman yang biasa diberikan oleh Bank
Dunia. Juga mensponsori International for The Settlement
Investment Development (ICSID).7
c. Keanggotaan Bank Dunia
Dewan komisaris memilki kekuasaan mengakui anggota-
anggota baru Bank Dunia untuk menentukan syarat-syarat
keanggotaan berdasarkan persyaratan-persyaratan berikut ini.
Setiap negara yang setuju memberikan kontribusinya kepada
modal Bank Dunia, dapat menjadi anggota. Sebelum semua itu
terlaksana, negara tersebut harus menjadi anggota IMF
(International Monetary Fund), yang meliputi perjanjian untuk

7
Sihombing, D. Modul Kuliah : Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Medan. 2012.

7
mengamati peraturan praktek Keuangan International yang
berlaku, disertai penjelasan mengenani pokok-pokok informasi
perekonomian demi kelayakan suatu negara dalam menerima
bantuan. Bila semua telah dilakukan, maka negara tersebut dapat
dipertimbangkan menjadi anggota Bank Dunia. Pada tahun 1969
Bank Dunia memiliki 112 negara anggota.
d. Peran Bank Dunia Bagi Indonesia
Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang
mendekat ke blok Uni Soviet menyulitkan Bank Dunia yang
memiliki paham berseberangan untuk mengambil peran lebih
banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Dunia baru mulai
berperan sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada
saat awal masa pemerintahan Presiden Soeharto, yaitu sekitar
tahun 1968. Namun sebelum memberikan pinjaman, Bank Dunia
“menjajaki” Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk
identifikasi kebijakan makroekonomi, kebijakan sektoral yang
diperlukan, dan kebutuhan pendanaan yang kritis.
Di masa-masa awal pemberian pinjaman, Indonesia masih
dianggap sebagai negara yang memiliki nilai credit
worthiness yang rendah. Oleh karena itu, pinjaman yang
diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema
IDA atau pinjaman tanpa bunga, kecualiadministrative fee ¾
persen per tahun dan jangka waktu pembayaran 35 tahun dengan
masa tenggang 10 tahun. Dana pinjaman pertama yang diberikan
kepada Indonesia adalah sebesar 5 juta dolar AS pada September
1968. Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank
Dunia digunakan untuk pembangunan di bidang pertanian,
perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan
sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil
menunjukkan performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-
rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen per tahun, jauh lebih

8
besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi negara peminjam yang
lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah
mulai dianggap sebagai negara yang lebih creditworthy untuk
memperoleh pinjaman Bank Dunia yang konvensional atau
dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode
sebelumnya, pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia
terlihat lebih terarah pada masalah deregulasi sektor keuangan,
selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-sektor
sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.8
2. International Monetary Fund (IMF)
a. Sejarah
IMF adalah organisasi internasional yang bertanggung
jawab di dalam mengatur sistem finansial global dan
menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk
membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan
masing-masing negara. Salah satu di dalam misinya adalah
membantu negara-negara yang mengalami kesulitan ekonomi
yang serius, dan sebagai imbalannya negara tersebut diwajibkan
melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi
Badan Usaha Milik Negara. Dari negara-negara anggota PBB
yang tidak menjadi anggota IMF dalah Korea Utara, Kuba,
Liechtenstein, Andorra, Monako, Tuvalu, dan Nauru.9
Kelahiran International Monetary Fund (IMF) bersamaan
dengan kelahiran Bank Dunia. International Monetary Fund
(IMF) muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods,
pasca Great Depression yang melanda dunia pada dekade 1930-
an. Pada Pada tanggal 22 Juli 1944 sebagai akibat dari Great

8
Arifah Handayani, Makalah Lembaga Keuangan Internasional,
https://www.academia.edu/36282631/makalah_lembaga_keuangan_internasional.docx diakses
pada tanggal 19 November 2019 pukul 12.50 WIB
9
Abimanyu, A. dan A. Megantara. Era Baru Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan
Implementasi, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009), hlm 45.

9
Depression, 44 negara mengadakan pertemuan di Hotel Mount
Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire,
Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi
internasional baru yang akan dibangun setelah Perang Dunia II.
negara-negara ini percaya bahwa kerangka kerja sama tersebut
sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan bencana
ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini
melahirkan “Bretton Woods Agreements” yang membangun IMF
dan organisasi kembarannya, The International Bank for
Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal dengan
nama World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29
negara, namun kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF
sudah mencapai 184 negara, yang berarti hampir semua negara
anggota PBB juga menjadi anggota IMF.
IMF diutamakan untuk membantu negara-negara
anggotanya melalui Bank Sentral masing-masing anggota IMF.
Keanggotaan IMF mengucurkan bantuan berupa kredit melalui
bank sentral mengingat bank sentral memegang peranan penting
dan pengambil kebijakan keuangan tertinggi di negaranya.
Sumber pendanaan IMF berasal dari sumbangan para anggotanya
yang dikenal dengan Quota. Sumber ini dapat berupa emas atau
valuta masing-masing anggota. Besarnya Quota dihitung
berdasarkan mata uang US Dolar. Selanjutnya Quota ditinjau
setiap 5 tahun sekali dan disesuaikan dengan kebutuhan dari
anggota masing-masing serta kebutuhan perdagangan
internasional. Disamping itu para anggota diwajibkan pula untuk
membayar iuran kepada IMF.
Adapun tugas dari International Monetary Fund (IMF)
adalah:

10
a) Mendorong pertumbuhan perdagangan dunia dengan
membuat peraturan untuk menjaga nilai tukar tetap.
b) Memberi pinjaman kepada Negara yang mengalami defisit
neraca pembayaran (balance of payment).
c) Mengumpulkan dan melakukan standarisasi data dan
perekonomian internasional.
b. Fungsi dan Tujuan IMF
IMF memiliki tiga fungsi yang berperan dalam pencapaian
dua tujuannya. Fungsi yang pertama yaitu pemantauan, yang
diartikan sebagai tanggung jawab mengawasi system keuangan
internasional dan mengawasi kepatuhan setiap negara anggota
dalam memenuhi kewajibannya untuk mengimplementasi
kebijakan-kebijakan yang kondusif bagi pertumbuhan yang
terpadu seperti stabilitas harga, membantu memajukan pengaturan
pertukaran yang stabil dan menghindari manipulasi nilai tukar,
serta memberikan data perekonomiannya kepada IMF sehingga
dapat memantau kondisi ekonomi dan keuangan di seluruh dunia
serta memeriksa apakah kebijakan di negara anggota terbukti
benar menurut sudut pandang internasional maupun nasional.
Selain itu juga IMF memiliki kewengan dalam memperingatkan
negara anggota untuk mewaspadai bahaya yang mengintai,
dengan demikian pemerintah dapat mengambil tindakan
pencegahan.
Untuk fungsi kedua yaitu peminjaman, yang diartikan
sebagai institusi yang memberikan pinjaman kepada negara-
negara yang mengalami kesulitan dengan neraca pembayarannya.
Tujuan utama peminjaman bagi negara-negara berpendapatan
rendah adalah demi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan
kemiskinan.
Sedangkan fungsi ketiga yaitu bantuan teknis dan pelatihan.
Fungsi ketiga ini membuat IMF membantu negara-negara

11
anggotanya dalam memberikan saran untuk mengembangkan
institusi pembuat kebijakan dan instrument kebijakan ekonomi
yang kuat.
Dalam status pendirian IMF disebut enam tujuan yang ingin
dicapai oleh IMF, yaitu:
a) Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan
dan perundingan untuk mencapai kerja sama internasional
dalam bidang keuangan
b) Membantu memperluas perdagangan internasional yang
seimbang diantara anggotanya dan membantu perekonomian
para anggotanya
c) Berusaha meniadakan competitive depresitions dan
mengusahakan tercapainya stable exchange rates.
d) Menghilangkan exchange retrictions.
e) Membantu para anggota yang mengalami kesukaran dalam
pinjaman luar negeri agar jangan mengambil tindakan-
tindakan yang dapat merugikan negara yang bersangkutan
dan negara lainnya. Tujuannya adalah memberikan
kepercayaan kepada para anggotanya.
f) Mengurangi waktu dan besarnya disekuilibrium dalam neraca
pembayaraan negara anggota IMF.
3. The Asian Development Bank (Bank Pembangunan Asia)
a. Sejarah
The Asian Development Bank merupakan lembaga
pengembangan keuangan internasional yang melaksanakan
penyaluran dana, menyokong investasi, dan memberikan kerja
sama teknis (technical assistance) kepada negara-negara
berkembang yang menjadi anggotanya. The Asian Development
Bank (ADB) berdiri tahun 1966, dan bertugas meningkatkan

12
pertumbuhan ekonomi, serta bekerja sama dengan semua pihak
yang berkepentingan di Asia.10
Pada pertengahan 1960-an, negara-negara di Asia sangat
membutuhkan bantuan ekonomi untuk membiayai pertumbuhan
dan pembangunannya. Dari berbagai penjuru dunia datang
bantuan untuk negara-negara Asia, baik berupa dukungan politis
maupun bantuan ekonomi. Semula bantuan ini diharapkan dan
datang dari negara-negara Barat, namun dengan adanya
perkembangan rasa nasionalisme terutama setelah selesainya
Perang Dunia II mendorong rasa kerja sama di antara negara-
negara Asia, dengan berusaha memperoleh bantuan politis
maupun ekonomi dari kalangan negara-negara Asia sendiri.
Kesemuanya ini tercermin dalam pembentukan berbagai
organisasi Asia, seperti Economics Commission for Asia and the
Far East (ECAFE) yang berdiri dari negara-negara Asia yang
telah menjadi anggota PBB pada saat itu, SEATO dan lain-lain.
Dalam suasanan seperti inilah, ADB lahir dan berkembang.
b. Fungsi dan Tujuan
Tujuan Bank Pembangunan Asia adalah berupaya untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara dibenua Asia
dan meningkatkan kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang
dengan sesama anggotanya. Pemberian bantuan kepada
anggotanya dapat berupa bantuan keuangan atau bantuan teknik
secara berkala atau sesuai kebutuhan.
1) Menyokong investasi modal pemerintah maupun swasta di
wilayah asia untuk tujuan-tujuan pembangunan.
2) Memanfaatkan sumber-sumber daya yang tersedia untuk
membiayai pembangunan, dengan memprioritaskan wilayah
dan sub-wilayah Asia, berupa berbagai proyek dan program
10
Desi Aulia, Lembaga Keuangan Internasional,
https://www.academia.edu/25500672/_LEMBAGA_KEUANGAN_INTERNASIONAL_ diakses pada
tanggal 19 November 2019 pukul 12.50 WIB

13
regional yang berperan secara efektif terhadap pertumbuhan
ekonomi yang selaras di wilayah tersebut secara keseluruhan.
Dan yang sangat diutamakan adalah kebutuhan dari negara-
negara kecil atau negara-negara yang sulit berkembang di
wilayah Asia.
3) Memenuhi permintaan negara-negara anggota untuk
membantu mereka dalam mengkoordinasikan kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan rencana pembangunan mereka dengan
tujuan untuk lebih memanfaatkan sumber-sumber daya yang
dimilki, menyehatkan perekonomian, dan meningkatkan
ekspansi perdagangan luar negeri, terutama diantara negara-
negara Asia sendiri.
4) Memberikan bantuan teknis (technical assistance) untuk
menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagai program
dan proyek-proyek pembangunan, termasuk
memformulasikan usulan bagi proyek-proyek tertentu.
5) Bekerja sama dengan PBB, dan badan-badan organiasi
dibawah PBB terutama ECAFE dan juga dengan berbagai
lembaga negara dan lembaga internasional lainnya, seperti
berbagai organisasi nasional baik pemerintah maupun swasta,
yang berkepentingan dengan investasi dari pengembangan
dana disuatu wilayah, serta memberikan berbagai kesempatan
untuk melakukan investasi bagi lembaga-lembaga terebut.
6) Melaksanakan berbagai kegiatan dan memberikan berbagai
jasa-jasa lainnya sesuai dengan tujuan Asian Development
Bank.
4. Islamic Development Bank (Bank Pembangunan Islam)
a. Sejarah
The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi
keuangan internasional yang didirikan sesuai dengan The
Declaration of Intent yang diterbitkan oleh Conference of

14
Finance Ministers of Muslim Countries yang diadakan di Jeddah
pada tahun 1973, dengan tujuan untuk mempromosikan
perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik
negara anggota maupun non anggota yang sejalan dengan syariah
Islam. Salah satu tujuannya yang penting adalah untuk membantu
mendorong perdagangan antara negara muslim. IDB merupakan
cabang keuangan dari Organization of The Islamic Conference
(OIC).
Ide awal pembentukan bank islam internasional guna
memayungi sistem keuangan negara-negara islam di seluruh
dunia adalah proposal yang di ajuka oleh mesir pada sidang
menteri luar negeri negara-negara islam (OKI) di Karachi,
Pakistan bulan desember tahun 1970. Proposal ini berisi tentang
studi pendirian Bank Islam internasional yang di fokuskan untuk
perdagangan dan pembangunan (International Islamic Bank For
Trade And Development) dan pendirian pederasi Bank Islam
(Federation of Islamic Bank). Proposal ini kemudian di kaji oleh
18 Negara Islam. Isi dari proposal tersebut mengusulkan sistem
keuangan yang selama ini di dasarkan kepada bunga yang harus
di ganti dengan sistem kerjasama dengan sekema bagi hasil, baik
bagi untung maupun bagi rugi.
Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam
2) Mengatur institusi pembangunan dan investasi
3) Merumuskan masalah transfer, kliring serta Settlement antar
Bank islam sebagai langkah awal menuju terbentuknya
sistem ekonomi Islam yang terpadu.
4) Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah
di negara-negara Islam

15
5) Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam
dalam hal pelaksanaan kebijakan-kebijakan yan sejalan
dengan kerangka kerja islam
6) Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat
7) Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara
Islam
8) Mengusulkan pembentukan badan-badan khusus yang di
sebut badan investasi dan pembangunan negara-negara islam.
Kelanjutan proposal yang diajukn oleh Mesir ini di
agendakan kembali pada sidang menteri luar negeri negara-negara
Islam (OKI) di Benghazil Libya bulan maret 1973. Kemudian
pada bulan juli 1973 negara-negara islam penghasil minyak yang
di wakili oleh komite ahli bertemu di Jeddah dalam rangka
membicarakan pendirian bank islam internasional. Pada
pertemuan ke dua, bulan mei 1974 dibahas rancangan anggaran
dasar dan rancangan anggaran rumah tangga.
Akhirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam
atau islamic development bank (IDB) di setujui pada sidang
menteri keuangan OKI di jeddah tahun 1975. Modal dasar
pendirian IDB adalah 2 miliar dinar islam atau setara dengan 2
miliar special drawing right (SDR). keanggotaan IDB seluruhnya
adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI. Saat ini IDB
memiliki jumlah anggota 43 negara yang bertugas memberikan
pinjaman bebas bunga untuk proyek infra struktur dan
pembiyayaan kepada negara anggota berdasarkan partisipasi
modal negara tersebut.
IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di
Maroko, Malaysia, dan Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara
anggota lainnya. Cabang dari bank hanya didirikan oleh negara
anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan dari negar-
negara Islam datang menghadiri pertemuan tahunan IDB yang

16
mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya. Dengan
masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah
anggota IDB yang awalnya 22 negara, dan sekarang telah
mencapai 55 negara.
b. Fungsi dan Tujuan IDB
Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek-
proyek produktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain
itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana khusus untuk
tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat muslim di
negara-negara non anggota IDB dan berwenang untuk menerima
dana dan memobilisasi dana tersebut berdasarkan sumber daya
keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut dengan
tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan
luar negri terutama dalam barang-barang modal diantara negara
anggota yakni memberikan bantuan teknis kepada negara-negara
anggota dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang
terlibat dalam kegiatan pembangunan di negara-negara muslim
untuk menyesuaikan diri dengan syariah.11
Sedangkan tujuan dari IDB adalah Untuk mendorong
pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara-negara
anggota dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun
bersama-sama sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yaitu hukum
islam.
c. Keanggotaan IDB
Saat ini keanggotaan IDB terdiri dari 56 negara, syarat dan
kondisi dasar untuk keanggotaan adalah bahwa negara calon
anggota harus menjadi anggota Organisasi Konferensi Islam
(OKI), membayar kontribusi kepada modal bank dan bersedia
menerima syarat-syarat dan kondisi sebagaimana dapat

11
http://yudhit.wordpress.com/fungsi-IDB diakses pada 19 November 2019 pukul 13.30
WIB

17
diputuskan oleh Dewan Gubernur IDB. Setiap negara anggota
dewan diwakili oleh seorang gubernur dan gubernur alternatif,
setiap anggota memiliki 500 suara dasar ditambah 1 suara untuk
setiap saham berlangganan. Secara umum keputusan diambil oleh
Dewan Gubernur berdasarkan mayoritas hak suara yang terwakili
dalam pertemuan. Dewan Gubernur bertemu sekali setiap tahun
untuk meninjau kegiatan Bank untuk tahun sebelumnya dan untuk
memutuskan kebijakan masa depan.
d. Pengkajian IDB
IDB adalah institusi pembiayaan perdagangan dan proyek
terbesar ddi dunia islam mereka telah berkontribusi besar dalam
mengembangkan kinerja ekonomi di negara-negara anggotanya
dan membantu meningkatkan kesadaran pendidikan dinegara
tersebut. IDB mempersiapkan negara anggota OIC untuk
keanggotaan World Trade Organization (WTO).
Fungsi badan ini adalah sebagai berikut :
1) Mengatur investasi modal islam.
2) Menyeimbangkan antara investasi dan pembangunan di
negara islam.
3) Memilih lahan/sektor yang cocok atau investasi dan mengatur
penelitiannya.
4) Memberi saran dan bantuan teknis bagi proyek-proyek yang
dirancang untuuk investasi regional di negara-negara lain.12

12
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2008), hlm. 29.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga yang didirikan
untuk menangani masalah-masalah yang bersifat internasional, baik
berupa bantuan pinjaman maupun bantuan lainnya. Lembaga keuangan
internasional berfungsi sebagai penyedia jasa yang digunakan untuk
perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab
dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut.
Bentuk-bentuk lembaga keuangan internasional, adalah sebagai
berikut:
1. World Bank adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
sebuah lembaga keuangan internasional yang memberikan pinjaman
leverage ke negara-negara berkembang untuk program modal. Bank
dunia didirikan dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah
internasional terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah
internasional terutama yang berkaitan dengan masalah moneter dan
keuangan lainnya.
2. International Monetary Fund adalah organisasi internasional yang
bertanggung jawab di dalam mengatur sistem finansial global dan
menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu
masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing
negara.
3. The Asian Development Bank merupakan lembaga pengembangan
keuangan internasional yang melaksanakan penyaluran dana,
menyokong investasi, dan memberikan kerja sama teknis (technical
assistance) kepada negara-negara berkembang yang menjadi
anggotanya.
4. The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan
internasional yang didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent

19
yang diterbitkan oleh Conference of Finance Ministers of Muslim
Countries yang diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan tujuan
untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial dari
komunitas muslim, baik negara anggota maupun non anggota yang
sejalan dengan syariah Islam. Fungsi IDB adalah memberikan
pinjaman untuk proyek-proyek produktif dalam pembangunan
ekonomi dan sosial.

20
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, A. dan A. Megantara. 2009. Era Baru Kebijakan Fiskal: Pemikiran,
Konsep, dan Implementasi. Jakarta: Kompas Media Nusantara
Halwani, H. 2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua.
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya edisi revisi cet 8. Jakarta:
PT Raja Grapindo Persada
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Sihombing, D. 2012. Modul Kuliah : Lembaga Keuangan Bank dan Non
Bank. Medan
Sukirno, Sadono. 2010. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Aulia, Desi. Lembaga Keuangan Internasional,
https://www.academia.edu/25500672/_LEMBAGA_KEUANGAN_INTER
NASIONAL_ diakses pada tanggal 19 November 2019 pukul 12.50 WIB
Handayani, Arifah. Makalah Lembaga Keuangan Internasional,
https://www.academia.edu/36282631/makalah_lembaga_keuangan_internas
ional.docx diakses pada tanggal 19 November 2019 pukul 12.50 WIB
http://yudhit.wordpress.com/fungsi-IDB diakses pada 19 November 2019 pukul
13.30 WIB
https://www.cekkembali.com/lembaga-keuangan-internasional/ diunduh pada
tanggal 19 November 2019 pukul 13.00 WIB

21

Anda mungkin juga menyukai