Daya saing merupakan kemampuan suatu komoditi untuk memasuki pasar luar
negeri dan kemampuan untuk dapat bertahan di dalam pasar tersebut, dalam
artian jika suatu produk mempunyai daya saing maka produk tersebutlah yang
banyak diminati konsumen (Tambunan, 2001).
Pendekatan yang sering digunakan sebagai indikator untuk mengukur daya
saing suatu komoditi, yaitu keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif.
Di mana :
Xij : Nilai ekspor komoditi mutiara Indonesia ke negara importir
mutiara Indonesia
Xj : Nilai total ekspor Indonesia ke negara importir mutiara
Indonesia
Xiw : Nilai ekspor komoditi mutiara dunia ke negara importir
mutiara Indonesia
Xw : Nilai total ekspor dunia ke negara importir mutiara Indonesia
Sebuah matriks EPD terdiri dari daya tarik pasar dan informasi
kekuatan bisnis.
Daya tarik pasar dihitung berdasarkan pertumbuhan dari permintaan
sebuah produk untuk tujuan pasar tertentu, di mana informasi
kekuatan bisnis diukur berdasarkan pertumbuhan dari perolehan
pasar (market share) sebuah negara pada tujuan pasar tertentu.
Kombinasi dari daya tarik pasar dan kekuatan bisnis ini
menghasilkan karakter posisi dari produk yang ingin dianalisis ke
dalam empat kategori. Keempat kategori itu adalah “Rising Star”,
“Falling Star”, “Lost Opportunity”, dan
“Retreat” (Bappenas, 2009).
Melalui analisis ini diperoleh empat posisi pangsa pasar yang
berbeda, yaitu:
- Rising Star: terjadi peningkatan pangsa pasar ekspor negara dan
pangsa pasar produk tertentu di perdagangan dunia. Posisi pasar yang
ideal adalah yang mempunyai pangsa pasar tertinggi pada ekspornya
sebagai “Rising Star” atau “bintang terang”, yang menunjukkan
bahwa negara tersebut memperoleh tambahan pangsa pasar pada
produk mereka yang bertumbuh cepat (fast-growing products)
- Lost Opportunity: terjadi penurunan pangsa pasar ekspor negara,
tapi terjadi peningkatan pangsa pasar produk tertentu di perdagangan
dunia. Lost Opportunity atau “kesempatan yang hilang”, terkait
dengan penurunan pangsa pasar pada produk produk yang dinamis,
adalah posisi yang paling tidak diinginkan
- Falling Star: terjadi peningkatan pangsa pasar ekspor negara, tapi
terjadi penurunan pangsa produk tertentu di perdagangan dunia.
Falling Star” atau “bintang jatuh” juga tidak disukai, meskipun
masih lebih baik jika dibandingkan dengan “Lost Opportunity” atau
“kesempatan yang hilang”, karena pangsa pasarnya tetap meningkat
- Retreat: terjadi penurunan pangsa pasar ekspor negara dan pangsa
pasar produk tertentu di perdagangan dunia. “Retreat” atau
“kemunduran” biasanya tidak diinginkan, tetapi pada kasus tertentu
'mungkin' diinginkan jika pergerakannya menjauhi produk-produk
yang stagnan dan menuju produk-produk yang dinamik.
6
Keterangan :
Sumbu x menggambarkan peningkatan pangsa pasar ekspor negara
tertentu di perdagangan dunia.
Sumbu y menggambarkan peningkatan pangsa pasar produk
tertentu di perdagangan dunia.
Keterangan :
Xij : Nilai ekspor produk i Indonesia ke negara importir mutiara
Indonesia
Wij : Nilai ekspor produk i Dunia negara importir mutiara
Indonesia
Xt : Nilai total ekspor Indonesia ke negara importir mutiara
Indonesia
Wt : Nilai total ekspor Dunia ke negara importir mutiara
Indonesia
T : Jumlah tahun analisis
Setelah dilakukan analisis daya saing, dapat diidentifikasi ke
negara tujuan ekspor mana saja komoditi mutiara yang memiliki
daya saing.
F = (G x Mi x Mj) / Dij
Di mana:
F = Volume interaksi antardua negara (aliran perdagangan bilateral)
M = Ukuran ekonomi untuk kedua negara
D = Jarak ekonomi kedua negara
G = Konstanta
Keterangan:
Tij = Nilai aliran perdagangan dari negara i ke negara j
Yi = Gross Domestic Product negara i
Yj = Gross Domestic Product negara j
Fij = Faktor-faktor lain yang mempengarhi perdagangan antara
negara I dengan negara j
Jika pendapatan per kapita suatu Negara dinilai cukup tinggi, maka
dapat dikatakan suatu negara tersebut merupakan pasar potensial bagi
pemasaran suatu komoditi ataupun produk tertentu.
Nilai Tukar
Nilai tukar (exchange rate) atau kurs diantara dua negara adalah
harga dimana penduduk kedua negara saling melakukan perdagangan.
Nilai tukar yang digunakan pada pemodelan gravity model ini adalah
nilai tukar riil yang merupakan nilai tukar nominal yang sudah
dikoreksi dengan harga relatif, yaitu harga-harga di dalam negeri
dibandingkan dengan harga-harga di luar negeri.
Nilai tukar riil = nilai tukar nominal x (IHK AS / IHK Negara tuj.ekspor)
Populasi
Jarak Ekonomi
Dalam analisis data panel, terdapat tiga pendekatan yang terdiri dari
pendekatan kuadrat terkecil (pooled least squre), model efek tetap
(fixed effects model), dan model efek acak (random effects model).
Pada pendekatan Fixed Effects Model (FEM) dan Random Effects
Model (REM) dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya korelasi
antara komponen error dengan peubah bebas (regresor).
Perumusan Model
di mana:
I : negara
T : periode waktu
di mana:
Keterangan:
GDP adalah ukuran daya beli masyarakat suatu negara terhadap
suatu produk. GDP riil negara pengimpor adalah GDP nominal
Negara pengimpor dibagi dengan IHK Indonesia dan dinyatakan
dalam satuan US$.
Nilai tukar adalah laju nilai tukar valuta asing yang biasa
digunakan dalam pembayaran transaksi internasional. Nilai tukar
yang dimaksud dalam model ini adalah nilai tukar negara
pengimpor terhadap US$.
15