Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI INTERNASIONAL

TEORI MODERN EKSPOR dan IMPOR

Nama Kelompok :

DELLA AVIT : 2014-1032-5119

MUCHAMAD ANSORI : 2012-1032-5105

SUPRIYADI : 2014-1032-5246

Kelas :4A

Dosen : Haryudi Anas,SE,MSM.

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA BEKASI

2015
EKONOMI INTERNASIONAL

Teori Modern
ekspor dan impor

Perkembangan Model H-O

Pada model perdagangan Heckscher-Ohlin terdapat beberapa asumsi yang tidak lagi sesuai
dengan perkembangan perdagangan saat ini. Berikut adalah asumsi teori perdagangan H-O

Asumsi Uraian Asumsi


1 Komoditas harus digolongkan pada kelompok tertentu.

2 Kedua negara memiliki tingkat teknologi produksi yang sama.


3 Komoditas X merupakan sebuah komoditas padat L (atau
padat tenaga kerja), sedangkan Y adalah komditas padat K
atau padat modal.
4 Skala hasil (return of scale) senantiasa konstan.
5 Adanya spesialisasi yang tidak menyeluruh di masing-masing
negara.
6 Adanya keseragaman selera konsumen.
7 Adanya persaingan sempurna di semua pasar produk dan
pasar faktor produksi
8 Adanya mobilitas sempurna. Mobilitas faktor produksi
internasional dapat berfungsi sebagai pendukung atau
pengganti (subtitusi) bagi perdagangan internasional (barang
dan jasa)
9 Ketiadaan biaya transportasi dan hambatan-hambatan arus
perdagangan dalam bentuk apa pun
10 Segenap sumber daya yang tersedia terkerahkan secara
penuh (full employment tercipta)

Skala Ekonomis dan Perdagangan Internasional

Keunggulan Komparatif, menggunakan asumsi skala hasil konstan


Produksi Produktivitas

> Skala Produksinya > Produktivitas

No Produk Jam Kerja

1 10 15

2 25 30

2,5 2

Skala ekonomis eksternal : dimana tidak ada keunggulan khusus bagi perusahaan-prusahaan yang
memiliki skala besar.

Skala ekonomis eksternal pasar persaingan sempurna

Skala ekonomis internal : memberikan perusahaan-perusahaan besar suatu keunggulan biaya atas
perusahaan-perusahaan kecil.

Skala ekonomis internal Pasar persaingan tidak sempurna

Pasar Persaingan Tidak Sempurna

• Pasar persaingan sempurna = perusahaan yang ada tidak bisa mempengaruhi harga (price-
tker).

• Pasar persaingan tidak sempurna

Perusahaan mopolis memiliki kurva permintaan melengkung kebawah

Tingkat output yang memaksimumkan keuntungan perusahaan monopolis tercapai ketika


pendapatan marjinal = biaya marjinal.

Model-model persaingan monopolistik telah diterapkan secara luas dalam menyoroti hubungan
perdagangan internasional serta permasalahannya. Model monopolistik terutama didasarkan
konsep adanya perbedaan dan penganekaragaman produk (product diferentiation). Suatu produk
dibuat sedemikian rupa sehingga masing-masing merek nampak unik dan berbeda dari yang lain.
kurva permintaan
12
10 kurva
8 perminta
6 an
4
2
0
1 2
Perdagangan Berdasarkan Diferensiasi Produk

Perdagangan Intra-industri adalah perdangan internasional yang melibatkan pertukaran produk dari
sektor industri yang sama.

1. Perdagangan intra-industri terjadi ketika ekspor suatu negara dan barang impor dalam
industri yang sama atau kelompok produk seperti mobil dan ekspor mobil pengimpor.

2. Perdagangan antar-industri terjadi ketika ekspor suatu negara dan barang impor yang
diproduksi di industri sangat berbeda seperti mesin pengekspor dan pengimpor tekstil

Perbedaan utamanya dari perdagangan antar-industri (inter-industri trade) adalah jika perdagangan
antar industri melibatkan produk-produk yang memang berbeda, sedangkan perdagangan intra-
industri mencakup produk-produk yang sesungguhnya masih satu jeni namun dibuat sedemikian
rupa sehingga tampak berbeda.

Perhitungan Atas Perdagangan Intra-industri

Besar kecilnya atau tingkata atau volume perdaganga intra-industri dapat diukur atau dihitung
berdasarkan indeks perdagangan intra-industri (intra-industri trade index).

Dimana :
GLp = GL index komoditas p,
Xp = nlai ekspor komoditas p,
Mp = nilai impor komoditas p.
GLp = 1- Xp – Mp x 100
Xp + Mp
GL berkisar antara 0 sampai dengan 100. Semakin dekat GL ke angka 100, semakin besar
perdagangan intra-industri. Sedangkan semakin dekat GL ke angka nol, semakin besar perdagangan
inter-industri.

Perdagangan Dengan Biaya Transportasi

Biaya transportasi memberikan pengaruh langsung yang sangat besar terhadap perdagangan
internasional, yakni menigkatkan harga atau komoditas yang diperdagangkan.

Pada prinsip homogen akandi perdagangkan jika selisish harga di kedua negara (sebelum
perdagangan )lebih besar dari biaya transportasi .di samping itu ,biaya tranportasi juga meberikan
pengaruh tidak langsung terhadap lokasi penyelenggaraan produksi dan pusat pusat industri secara
internasional .

Ada dua cara untuk menganalisis biaya tranportasi .cara pertama adalah analisis keseimbangan
umum yang menggunakan kurva batas-batas kemungkinan produksi atau kurva tawar menawar
suatu negara dan menyatakan biaya tranportasi tersebut dalam satuan harga relatif komoditas
.metode kedua bersifat lebih langsung ,yakni menganalisis selain itu kita juga memakai sejumlah
asumsi tambahan .

Indonesia Asmerix

Produksi Kain sebelum biaya transportasi 50 50

Pkain 5 11

Biaya transportasi 2 2

P setelah adanya biaya transportasi 7 9

Produksi kain setelah biaya tranportasi 70 30

Konsumsi 30 70

Ekspor 40

Impor 40

Perkembangan Spesifikasi Model Perdagangan


No Model Subtitusi Tidak Sempurna Model Subtitusi
Sempurna

1 Barang domsetik atau barang nondomestik akan terserap dipasar Banyaknya kendala yang
dunia ketika setiap barang diproduksi pada kondisi biaya tetap dibuat sebagai
hambatan tarif, quotq,
hubungan perdagangan
khusus.

2 Setiap negara akan berperan sebagai importir dan eksportir dari Terjadi perbedaan
trade good tetapi tidak dapat berperan sebagai importir dan metodologi statistik
eksportir langsung. dalam menghitung
harga internasional.

3 Ada wawasan tentang


elastisitas harga dan
pendapatan.

Hubungan Perdagangan Internasional dengan Ekspor

Faktor –faktor yang mempengaruhi ekspor bersih (net export):

1. Selera konsumen untuk barang-barang yang diproduksi didalam dan luar negeri.

2. Harga barang-barang di dalam dan di luar negeri.

3. Nilai tukar (kurs) yang menentukan jumlah mata uang domestik yang diperlukan untuk
membeli sejumlah mata uang asing.

4. Pendapatan konsumen di dalam dan di luar negeri.

5. Biaya membawa barang dari suatu negara ke negara lain.

6. Kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional.


Dalam teori perdagangan internasional disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor
dapat dilihat dari sisi permintaan dan penawaran (Krugman: 1998, dalam Tan: 2000)

Dari Sisi Permintaan

Harga Ekspor, Nilai Tukar, Pendapatan Dunia, Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Negara
Pengimpor, Devaluasi Di Negara Ekspor.

Dari Sisi Penawaran

Harga Ekspor, Harga Domestik, Nilai Tukar, Kualitas Produk, Teknologi, Kapasitas Produksi, Bunga
Modal, Upah Tenaga Kerja, Harga Output, Modal, Kebijakan Deregulasi (Negara Eksportir).

Teori Permintaan Ekspor

Teori permintaan : makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan terhadap
barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga suatu barang makin rendah permintaan
terhadap barang tersebut.

Ada lima hal dominan penyebab terjadinya perubahan permintaan ekspor, yaitu :

1. Harga barang itu sendiri

2. Tingkat pendapatan masyarakat

3. Cita rasa atau selera (taste) konsumen terhadap barang itu

4. Harga barang lain yang berkaitan (price of related goods), terutama barang pelengkap
(complementary goods) dan barang pengganti (subtitution goods)

5. Harapan atau perkiraan konsumen (consumer expectation)

Hubungan Perdagangan Internasional dengan Impor

• Kurva permintaan impor negara mitra dagang diturunkan dari kurva permintaan konsumen
dan penawaran produsen di negara mitra dagang.

PDB (Produk Domestik Bruto) diyakini sebagai indikator ekonomi terbaik dalam menilai
perkembangan ekonomi suatu negara.

Mankiw (2000), menyatakan kurs riil di antara kedua negara dihitung dari kurs nominal dan tingkat
harga di kedua negara.

Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negeri relatif lebih murah, dan barnag-barang domestik relatif
lebih mahal.

Pengaruh Resiko Nilai Tukar pada Perdagangan


• Kajian teori mengenai pengaruh nilai tukar pada perdagangan telah banyak dilakukan oleh
beberapa peneliti. Salah satunya Hooper dan Kohlhagen (1978) mendasarkan teorinya pada
fungsi penawaran dan permintaan yang diturunkan untuk individu perusahaan. Fungsi ini
kemudian di agregasi untuk mendapatkan permintaan pasar dan penawaran pasar untuk
tujuan memperoleh persamaan bentuk susut (reduced form) dari kuantitas dan harga pada
keseimbangan pasar.

Anda mungkin juga menyukai