INDONESIA
MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang
Daya saing adalah konsep perbandingan kemampuan dan kinerja perusahaan sub-
sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang dan atau jasa yang diberikan
dalam pasar. Daya saing sebuah negara dapat dicapai dari akumulasi daya
saing strategis setiap perusahaan. Sedangkan pada level perusahaan, daya saing
dibentuk dengan cara melakukan proses penciptaan nilai tambah (value added
dihasilkan oleh tenaga kerja. Daya saing ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu
perusahaan dan sangat bergantung pada tingkat sumber daya relatif yang dimilikinya
pentingnya daya saing karena tiga hal berikut: (1) mendorong produktivitas dan
menciptakan efisiensi. Selain itu, menurut porter juga ada empat factor yang
mempengaruhi daya saing negara yaitu: (1) strategi, struktur dan tingkat persaingan
perusahaan, (2) sumber daya di suatu negara, (3) permintaan domestic, (4)
Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar.
Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan, dan tidak unggul
berarti tidak ada alasan bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar
berkualitas baik adalah perusahaan yang efektif dalam arti akan mampu bersaing.
terjadi disebuah perusahaan memiliki daya saing yang tinggi, tetapi dilain waktu ketika
para pesaingnya berganti dengan yang lebih kompeten, bisa saja daya saingnya
Di sisi lain, ada juga persaingan daya asing yang bernilai positif. Demi
meningkatkan daya saing terlebih dahulu meningkatkan kualitas diri dari berbagai sisi
meningkatkan daya saing tentu itu sangat baik bagi kemajuan seseorang karena
Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang tinggi terus-menerus (World
sama tetap dapat memperoleh imbalan yang meningkat pada sumber dayanya
yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat
daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan
Daya saing juga dapat juga diartikan sebagai kapasitas bangsa untuk
struktur rata-rata yang nilainya lebih rendah daripada nilai/harga pokok. Daya saing
makin menjadi kata kunci dalam perkembangan ekonomi global yang melahirkan
standar global dan transnasional. “Meskipun pasarnya lokal atau regional, namun
Pada hal ini peningkatan daya saing bergantung kepada iklim. Contoh saja suatu
produk teh, jika saja iklim tidak mendukung maka daya saing di pasar akan menurun
karena tanaman teh belom dapat diproduksi. Ini dikarenakan iklim yang tidak
2. Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo.
jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya
yang lebih murah daripada negara lainnya. Adapun keunggulan kompetitif lebih
Keunggulan kompetitif tidak hanya dimiliki oleh suatu negara, tetapi juga
1. Lokasi
Memperhatikan lokasi usaha sangat penting untuk kemudahan pembeli dan menjadi
faktor utama bagi kelangsungan usaha. Lokasi usaha yang strategis akan menarik
perhatian pembeli. Menurut Frans (2003:439) : letak atau lokasi akan menjadi sangat
akan mencari jarak tempuh terpendek. Walau tidak menutup kemungkinan konsumen
2. Harga
Menurut Sunarto (2004:206) Harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar
banyak dikunjungi konsumen atau tidak. Faktor harga juga berpengaruh pada seorang
pembeli untuk mengambil keputusan. Harga juga berhubungan dengan diskon,
pemberian kupon berhadiah, dan kebijakan penjualan. Harga adalah nilai suatu
barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah
barang atau jasa yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar
sejumlah uang. Bagi pelangggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang
3. Pelayanan.
dilayani sepenuhnya melalui persediaan produk yang ada, produk yang bermutu.
(trolley atau keranjang belanja), tempat parkir yang nyaman, penerangan ruangan
pendapat Adam dan Ebert yang menyatakan : “product quality is the appropriateness
of design specifications to function and use as well as the degree to which the product
spesifikasi desain dengan fungsi atau kegunaan produk itu sendiri, dan juga
daya saing apabila perusahaan itu menghasilkan produk yang berkualitas dalam arti
berbagai iklan baik di media cetak, elektronik, maupun media lain. Sunarto (2004:298)
mengatakan bahwa promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelanjaan atau penjualan produk atau jasa, yang mana promosi
penjualan ini mencakup suatu variasi yang luas dari alat-alat promosi yang didesain
untuk merangsang respons pasar yang lebih cepat, atau yang lebih kuat.
macam strategi yang bias menempatkan pada suatu posisi yang strategis dan lebih
2003)
tingkat kemampuan produk untuk dijual atau kemampuan manajemen produksi pada
suatu perusahaan dalam menghasilkan struktur biaya variable atau nilai harga yang
berbeda-beda.
Nilai manfaat yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan lainnya, kalaupun ditiru maka
Kemampuan suatu negara dalam menciptakan nilai tambah yang bertujuan untuk
Dalam istilah Michael Porter, perusahaan mempunyai keunggulan dari segi biaya
(cost leadership). Dengan efisiensi ini, perusahaan memperoleh margin yang sama
atau lebih besar meskipun menetapkan harga yang murah karena biaya yang lebih
kecil. Menurut Michael Porter ada tiga cara untuk menentukan daya saing yaitu;
produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat
kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price
sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi
perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang
atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang
signifikan.
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu
organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan
di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: pemasaran produk, kreativitas dan bakat
SDM, pengawasan yang ketat, riset pasar, distribusi yang kuat, ketrampilan kerja,
serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi,
fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi, insentif
produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan
Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan
sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata
maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai
berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari
diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang
produk standar yang beredar telah (relatif) memenuhi kebutuhan konsumen atau jika
penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan
Resiko lainnya dari strategi ini adalah jika perbedaan atau keunikan yang ditawarkan
produk tersebut ternyata tidak dihargai (dianggap biasa) oleh konsumen. Jika hal ini
terjadi, maka pesaing yang menawarkan produk standar dengan strategi biaya
rendah akan sangat mudah merebut pasar. Oleh karenanya, dalam strategi jenis ini,
segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani
fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market
size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh
pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya. Strategi ini akan menjadi lebih
efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati
oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini
lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu, wilayah geografis tertentu,
atau produk barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan
Muhardi (2007:40) dengan mengutip Ward et all (1998:1036-1037) adalah terdiri dari
(flexibility). Keempat dimensi tersebut lebih lanjut diterangkan oleh Muhardi (2007:41)
1. Biaya adalah dimensi daya saing operasi yang meliputi empat indikator yaitu
persediaan. Unsur daya saing yang terdiri dari biaya merupakan modal yang
perusahaan tersebut.
daya saing yang juga sangat penting, yaitu meliputi berbagai indikator
oleh pasar, semakin lama umur produk di pasar menunjukkan kualitas produk
tersebut semakin baik. Adapun daya tahan produk dapat diukur dari umur
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
sementara dalam saat yang sama tetap dapat memperoleh imbalan yang meningkat
pada sumber dayanya (Scott, B. R. and Lodge, G. C., “US Competitiveness in the
World Economy”, 1985). Daya saing di Indonesia sendiri masih rendah mengingat
suatu produk tidak kompetitif dipasar lokal apalagi pada pasar Internasional.
3.2 Saran
http://kkdsi.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=11&Itemid=2
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/view/11015
https://www.dictio.id/t/apakah-yang-dimaksud-daya-saing-atau-heightened-
competition/6286/2
https://womanpreneur-community.com/blog/5-strategi-meningkatkan-daya-saing-
ukm/?lang=en
Michael E. Porter (1995): “Competitive Advantage”New York: The Free Press., edisi
Pustaka.