Anda di halaman 1dari 8

RESEARCH METHODS FOR BUSINESS

(CARA MENENTUKAN SAMPEL PENELITIAN)

SITTI ATHIRAH CAHYANI ANNAS


(A012191025)

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BEBERAPA PENDAPAT AHLI MENGENAI UKURAN SAMPEL
PENELITIAN

1. UKURAN SAMPEL DENGAN TEORI SLOVIN (1960)


Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuran sampel
menggunakan rumus slovin (1960). Seorang ahli yang bernama slovin ini ternyata
sampai saat ini belum diketahui Siapa nama aslinya, bahkan pernah menjadi perdebatan
mengenai tahun terbit dari naskah yang ditulis oleh slovin ini yaitu tahun 1960 dan
1843. Dalam tulisan Riduwan (2005), dengan judul penelitian “belajar mudah
penelitian untuk guru”, dia mengutip rumus slovin dengan formula sebagai berikut;
RUMUS SAMPEL: RUMUS SLOVIN
N
N=
1 + NE 2
n= besar sampel yang;
N= ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi ;
e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam
penelitian tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.

2. UKURAN SAMPEL PENELITIAN PENURUT GAY, LR DAN DIEHL, PL


(1992)
Hasil penelitian dari Gay, LR dan Diehl, PL (1992), dengan judul penelitian “Research
Methods for Business and Management disebutkan bahwa ukuran sampel penelitian
haruslah sebesar-besarnya. Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehl didasarkan
pada semakin besar sampel yang diambil maka semakin merepresentasikan bentuk dan
karakter populasi serta lebih dapat untuk digeneralisir. Meskipun demikian, ukuran
pasti sampel yang akan diambil sangat bergantung pada jenis penelitian yang sedang
digarap.
Berikut beberapa kondisi yang perlu diperhatikan;
1. Apabila penelitian yang sedang dikerjakan merupakan penelitian deskriptif, maka
ukuran sampel sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% dari total elemen populasi.
2. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat korelasi atau
berhubungan, maka ukuran sampel sekurang-kurangnya adalah sebesar 30 subjek
(unit sampel).
3. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian bersifat perbandingan,
maka ukuran sampel penelitian yang direkomendasikan adalah sebesar 30 subjek.
4. Apabila penelitian yang dikerjakan merupakan eksperimental berkelompok, maka
ukuran sampel yang direkomendasikan adalah sebesar 15 sampel perkelompok.

3. UKURAN SAMPEL PENELITIAN MENURUT WIRATNA SUJARWENI


(2008).
Dalam tulisan Wiratna Sujarweni (2008) tentang “Belajar mudah SPSS untuk skripsi,
tesis, desertasi & umum” memang tidak ada jumlah atau nilai tertentu yang syaratkan.
Sujarweni berbendapat bahwa jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili
populasi adalah keseluruhan anggota populasi itu sendiri.
Menurut saya pendapat ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam bahwa hampir
tidak mungkin untuk mendapatkan gambaran 100% populasi dari data sampel. Untuk
itu dibutuhkan kehati-hatian dalam memilih metode sampling, menentukan jumlah
sampel, dan perlunya memperhitungkan tingkat kesalahan.
Sujarweni juga menambahkan jika ukuran suatu populasi sangat besar maka
penelitiannya dapat dilakukan dengan survei sampel. Penentuan ukuran sampel boleh
menggunakan rumus slovin.

4. UKURAN SAMPEL PENELITIAN MENURUT JACOB COHEN (DALAM


SUHARSIMI ARIKUNTO, 2010:179)
Formula sampel Jacob Cohen
L
N=
F2 + U + 1

Dimana:
N = Ukuran sampel
F² = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0

5. UKURAN SAMPEL PENELITIAN BERDASARKAN PROPORSI (TABEL


ISAAC DAN MICHAEL)
Menentukan ukuran sampel penelitian menggunakan tabel Isaac dan Michael sedikit
lebih mudah, dimana sudah ditentukan tingkat kesalahan untuk 1%, 5% dan 10%.
Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel
berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.

6. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL DENGAN FORMULA COCHRAN, W.


G. (1977)
Cochran, W. G. (1977), dalam bukunya berjudul “Sampling techniques” edisi ke 3
menjelaskan suatu formula sampling yang dapat anda jadikan referensi. Cochran
membagi 2 teknik menentukan sampel berdasarkan data populasi yang bersifat kontinu
dan bersifat kategori.
FORMULA COCHRAN UNTUK DATA KATEGORI
Z 2 (P)(Q)
N=
E2

dimana:
n = ukuran sampel yang akan kita cari
z = nilai tabel z ( tabel distribusi normal) pada tingkat kepercayaan tertentu.
p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara
0-1, misal 0.5, 0.2, dst.
q = proporsi kategori lain selain p yang juga dituliskan sebagai (1-p)
e = margin error

FORMULA COCHRAN UNTUK DATA KONTINYU


𝑧 2𝑠2
N= 2
𝑒

dimana,
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu, lihat tabel z
s = standard deviasi dari populasi, dan
e = margin error

7. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN DENGAN FORMULA


LEMESHOW UNTUK POPULASI TIDAK DIKETAHUI
Formula Limeshow ini memang mirip dengan formula penentuan sampel kategori
Cochran.
𝑧 2 𝑃(1 − 𝑃)
𝑛=
𝑑2
Dimana
n = jumlah sampel yang dicari
z = nilai tabel normal dengan alpha tertentu
p = fokus kasus
d = alpha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan dalam
penelitian-penelitian.
Demikian beberapa referensi ukuran sampel penelitian menurut para ahli, Semoga
dapat menambah pemahaman dan pengetahuan. Silahkan dipilih dan sesuaikan
menurut penelitian yang sedang anda gunakan

8. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN MENURUT


MALHOTRA
Teknik lain untuk mendapatkan ukuran sampel yang cukup juga dikenalkan oleh
Malhotra (1993), menurutya ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan
mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5 kali jumlah variabel. Dengan demikian
jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 60, maka sampel minimalnya adalah 5 x
60 = 300. Meskipun belum jelas, apakah variabel yang dimaksud adalah semua variabel
(variabel bebas dan terikat) atau hanya variabel bebas saja.

9. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN MENURUT


ARIKUNTO SUHARSIMI

Ahli statistika, Arikunto Suharsimi (2005) memiliki teknik tersendiri dalam


memberikan panduan menentukan ukuran sampel yang cukup. Menurutnya,”...jika
peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka dapat
menentukan kurang lebih 25 – 30 persen dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota
subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan
datanya peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil
seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dan pengamatan,
jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sampel dan sesuai dengan kemampuan
peneliti.

10. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN MENURUT


SINGARIMBUN DAN EFFENDI

Menurut Singarimbun dan Effendi (1995) beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan besarnya sampel yaitu:
 Keragaman populasi
 Tingkat presisi yang dikehendaki
 Rencana analisis
 Pertimbangan tenaga, waktu, dan biaya

11. MENENTUKAN UKURAN SAMPEL PENELITIAN MENURUT


FRANKEL DAN WALLEN (1993)

Frankel dan Wallen (1993) menyarankan besar sampel minimum untuk:


1. Penelitian dengan analisis deskriptif sebanyak 100;
2. Penelitian dengan analisis korelasi sebanyak 50;
3. Penelitian dengan analisis kausal-perbandingan sebanyak 30 per group;
4. Penelitian bersifat eksperimental, misalnya penelitian indoor atau laboratorium,
maka menggunakan sebanyak 30/15 per group.

12. RUMUS SAMPEL PENELITIAN CROSS SECTIONAL

Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai menggunakan


proporsi binomunal (binomunal proportions). Jika besar populasi (N) diketahui, maka
dicari dengan menggunakan rumus berikut:

Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti bisa melakukan
pengambilan sampel secara acak).

Keterangan :

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan

= derajat kepercayaan

p = proporsi anak yang diberi ASI secara eksklusif

q = 1-p (proporsi anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif

d = limit dari error atau presisi absolut

13. RUMUS SAMPLING FRACTION PER CLUSTER


Kemudian didapat besarnya sample per cluster

ni = fi x n

Keterangan :
fi = sampling fraction cluster
Ni = banyaknya individu yang ada dalam cluster
N = banyaknya populasi seluruhnya
n = banyaknya anggota yang dimasukkan sampel
ni = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel

14. MENENTUKAN SAMPEL MENURUT PROF. DR. NANA SYAODI


SUKMADINATA
Dalam bukunya metode penelitian pendidikan cet 10 2015 halaman 260-261” beliau
menyatakan bahwa untuk penelitian korelasional, sampel sebanyak 30 dipandang
sudah cukup besar, untuk kausal komparatif dan eksperimental 15 setiap kelompok,
untuk peneltian survey 100 cukup memadai sedang untuk kelompok sampel 20-50.

Anda mungkin juga menyukai