KEAMANAN SDM
DISUSUN OLEH
AZHARATUL JANNAH
K022191017
PROGRAM PASCASARJANA
DEPARTEMEN MANAJEMEN RUMAH SAKIT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
merupakan salah satu faktor produksi yang harus diperhatikan
dalam suatu perusahaan karena merekalah kunci utama kesuksesan
perusahaan di masa sekarang dan mendatang. Karena hal
tersebutlah kita perlu mengadakan pemeliharaan yang baik terhadap
karyawan, baik yang sudah ada maupun untuk masa yang akan
datang. Agar semua tenaga kerja/karyawan semangat bekerja,
berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal dalam menunjang tujuan
perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian
manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan
konsentrasi penuh terhadap pekerjaanya jika kesejahteraan mereka
tidak diperhatikan dengan baik.Kekuatan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi semakin disadari keberadaannya sehingga
manusia dipandang sebagai aset terpenting dari berbagai sumber
daya dalam organisasi. Kuatnya posisi manusia dalam organisasi
melebihi sumber daya lainnya seperti material, metode, uang, mesin,
pasar sehingga mendorong para ahli memberi sumbangan teori
tentang manajemen sumber daya manusia.
Haris dan Ogbana (2001) menegaskan bahwa human
resources managements as programs, policies, and practices for
managing an organization’s work force. Lainnya melihat manajemen
sumber dayamanusia dari sisi aktivitas yang dilaksanakan seperti
Sedarmayanti(2009) menegaskan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalahkebijakan dan praktik menentukan aspek manusia
atau sumber dayamanusia dalam posisi manajemen, termasuk
merekrut, menyaring,melatih, memberi penghargaan dan penilaian.
Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM)
menempati kedudukan yang paling vital. Memang diakui bahwa
biaya itu penting. Demikian pula sarana, prasarana dan teknologi.
Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia
2
apabila ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang
komitmen. Upaya-upaya untuk merencanakan kebutuhan pegawai
(SDM), mengadakan, menyeleksi, menempatkan dan memberi
penugasan secara tepat telah menjadi perhatian penting pada setiap
organisasi yang kompetitif. Demikian pula kebijakan kompensasi
(penggajian dan kesejahteraan) dan penilaian kinerja yang dilakukan
dengan adil dan tepat dapat melahirkan motivasi berprestasi pada
para pegawai.
Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia seperti itu
masih belum cukup, apabila tidak disertai dengan kebijakan
pengembangan dan pemberdayaan pegawai yang dilakukan secara
sistematik. Dalam arti yang tradisional, konsep pengelolaan pegawai
terbatas pada urusan-urusan manajemen operatif, seperti mengelola
data pegawai (record keeping), penilaian kinerja yang bersifat
mekanistik (mechanical job evaluation), kenaikan pangkat dan gaji
secara otomatis (automatic merit increase). Perhatian terhadap SDM
pada masa kini mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan
keamanan dan kenyamanan pegawai (fisik, emosional dan sosial),
yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap cara-cara
mereka bekerja, dan dengan sendirinya berpengaruh terhadap
produktivitas mereka.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah segala
kegiatan yang berkaitan dengan pengakuan pada pentingnya tenaga
kerja pada organisasi sebagai sumber daya manusia yang vital,
yang memberikan sumbangan terhadap tujuan organisasi, dan
memanfaatkan fungsi dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber
daya manusia dimanfaatkan secara efektif dan adil demi
kemaslahatan individu, organisasi, dan masyarakat.
3
1.2. RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
melakukannya disebut manajer. Manajemen dibutuhkan setidaknya
untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan di antara tujuan-
tujuan yang saling bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitasManagement berasal dari kata manage yang bisa diartikan
secara langsung dengan kelola atau mengelola. Kata ini berasal dari
bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.
6
ingin mengirim pesan. Dari sekian banyak alat komunikasi (surat,
telegram, email, sms, atau telepon), maka sebaiknya yang dipilih
adalah telepon, karena berita bisa langsung diterima oleh orang
yang dituju tanpa jeda waktu.
Sedangkan efisien berarti berapa besar biaya yang anda
harus anda keluarkan untuk mencapai tujuan anda. Jika menilik
kasus di atas, dari berbagai pilihan alat komunikasi tersebut, yang
sebaiknya dipakai adalah sms, yang tarifnya paling murah.
Namun, yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
kita yaitu mengirim pesan dengan sms, karena pesan berbiaya
sangat murah. Dari segi kecepatan juga sangat memadai. Apalagi
jika pesan tersebut tidak perlu jawaban. Tujuan pun dapat dicapai
dengan cepat dan biaya yang sangat murah. Dari contoh di atas,
dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen adalah untuk mencapai
efektifitas dan efisiensi bagi para manajer.
7
karyawan dan kesuksesan yang dapat diraih oleh perusahaan
dengan SDM yang mereka miliki.
Departemen ini memiliki fungsi yang sangat penting karena
merekalah yang akan mengatur proses perekrutan tenaga kerja,
melakukan analisa kebijakan terkait tenaga kerja, pendidikan tenaga
kerja, dan juga kesejahteraan masing – masing tenaga kerja.
Dengan begitu, tim manajemen SDM adalah mereka yang
mengatur dan merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
hak dan kewajiban setiap SDM atau karyawan dalam perusahaan.
Manajemen ini termasuk dalam manajemen kinerja karyawan,
pelatihan dan pendidikan karyawan, administrasi, komunikasi, gaji
dan kompensasi, kesehatan, keamanan, hingga pengembangan
organisasi.
Mendesain organisasi
Mengatur cara dan sistem penilaian kinerja masing – masing
karyawan
Mengatur para karyawan
Mengembangkan potensi karyawan dan organisasi
Mengatur sistem asas manfaat, penghargaan dan juga tingkat
kepatuhan karyawan
8
Agar perusahaan bisa berjalan dengan baik dan bahkan
mengalami perkembangan yang cukup signifikan, ada beberapa
tanggung jawab yang harus diselesaikan oleh tim manajemen SDM
dengan baik, antara lain:
9
4. Mengembangkan Karyawan
Tanggung jawab yang diemban oleh Manajemen SDM dalam hal ini
adalah bagaimana departemen ini dapat membangun sistem
pemberian upah yang adil dan sesuai dengan apa yang telah
dikejakan karyawan. Sistem penghargaan ini dapat diberikan
dengan cara pemberian insentif tertentu atau pembagian untung
yang diberikan berdasarkan kinerja, kontribusi atau kompetensi.
Tanggung jawab ini juga mencakup pemberian bonus hingga insentif
pensiun.
10
Dengan adanya manajemen SDM yang baik, seluruh pekerjaan
yang berkaitan dengan karyawan pastinya dapat terselesaikan
dengan sempurna.
11
perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan
terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan.,
finansial atau masalah lainnya yang dihadapi atau dialami oleh
pekerja dan keluargaya di kemudian hari. Praktiknya, pemberi
proteksi ini kualitasnya tidak sama di antara masing masing
pekerja tergantung dari kedudukan dan tanggung jawab
merka masing-masing.
2. Factor-faktor yang menentukan proteksi
Pemberian keamanan atau proteksi di antara masing-
masing karyawan dipengaruhi oleh beberpa factor yaitu :
a. Responsibility (Tanggung jawab)
Semakin tinggi jabatan seorang karyawan dalam suatu
perusahaan, semakin besar pula tanggung jawab yang
diembannya. Seorang CEO, sebagai pimpinan tertinggi
dalam perusahaan, mengemban tanggung jawab paling
besar terhadap kelangsungan usaha perusahaan. Semakin
tinggi tanggung jawab yang diemban oleh seorang semakin
tinggi pula proteksi atau keamanan yang diberikan oleh
perusahaan.
b. Skill ( keahlian )
Untuk kelangsungan usaha perusahaan, perusahaan
membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian khusus.
Misalnya untuk bidang informasi, perusahaan
membutuhkan tenaga ahli di bidang information technology
yang menguasai teknologi computer. Keahlian mereka
sangat spesifik, sehingga untuk mempertahankan agar
mereka tetap bekerja di perusahaan tersebut, perusahaan
menerapkan program proteksi yang layak dan bahkan
kadang-kadang di atas rata-rata yang mampu diberikan
12
oleh pesaing. Program proteksi atau keamanan yang
diterapkan kepada pekerja yang memiliki keahlian khusus
akan lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang tidak
memerlukan keahlian khusus.
c. Mental effort (kerja otak/mental)
Karyawan yang lebih mengandalkan kemampuan otak atau
mental, mislnya analisis, programmer, marketer atau
akuntan. Kelas pekerja seperti ini sering disebut
“whtevcollar”. Kelas pekerja seperti ini biasanya
memperoleh tingkat proteksi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas pekerja yang lebih mengandalkan kekuatan
fisik.
d. Physical effort (kemampuan fisik)
Karyawan yanglebih mengandalkan kekuatan fisik (blue
collar), misalnya satuan pengaman (Satpam), peugas
kebersihan atau pekerja bangunan. Biasanya proteksi yang
diberikan oleh perusahaan kepada mereka lebih
difokuskan dalam bentuk perlindungan atas keselamatan
kerja.
e. Working condition (kondisi kerja)
Kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja untuk satu bidang
industri sering kali berbeda. Sebagai contoh, kondisi kerja
bagi pekerja dibidang perminyakan, yang bekerja di lepas
pantai akan berbeda dengan kondisi kerja di darat.
Semakin berat kondisi kerja yang dihadapi oleh pekerja,
semakin tinggi program proteksi yang diterapkan.
f. Goverment Rule (Peraturan pemerintah)
Pemerintah sebagai regulator biasanya membuat
peraturan yang mengharuskan pengusaha/perusahaan
13
untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi
pekerja. Sebagai contoh, pemerintah mengharuskan
perusahaan untuk memberikan perlindungan bagi pekerja
melalui jaminan asuransi tenaga kerja atau yang dikenal
sebagai Jamsostek. Melalui jaminan asuransi tersebut,
pekerja yang di PHK, pekerja yang mengalami kecelakaan
selama bekerja, atau pekerja yang sakit akan memperoleh
santunan yang layak dari pihak asuransi. Selain itu,
pemerintah juga mewajibkan perusahaan untuk
memberikan hak cuti bagi penyegaran fisik dan mental
pekerja.
3. Pemberian Jaminan Asuransi
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Risiko finansial yang dihadapi oleh karyawan dan keluarga
mereka dapat disebar atau didiversifikasi melalui lembaga
asuransi. Apabila risiko yang yang ditanggung tersebut benar-
benar terjadi, maka perusahaan asuransi akan memberikan
jaminan atau pertanggungan kepada pekerja sesuai dengan
jumlah polis yang telah disepakati.
14
Jaminan asuransi yang dapat diberikan kepada karyawan
antara lain :
a. Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan merupakan asuransi yang memberikan
perlindungan kepada karyawan apabila karyawan
mengalami masalah kesehatan yang harus memperoleh
penanganan medis, seperti dokter maupun rumah
sakit.Asuransi ksehatan dapat berbentuk asuransi
kesehatan umum, asuransi mata, asuransi gigi, dan
asuransi mental. Apabila karyawan memberikan jaminan
asuransi kesehatan pada karyawan, maka apabila
karyawan atau keluarganya menghadapi masalah
kesehatan yang memerlukan penanganan dokter atau
rumah sakit, asuransi akan menangani biaya-biaya
tersebut sampai dengan jumlah tertentu. Hal ini akan
memberikan rasa aman bagi karyawan karena mereka
tidak perlu mengeluarkan dana secara penuh untuk proses
penyembuhan. Premi yang dibayar perusahaan kepada
perusahaan asuransi dipotong dari gaji karyawan setiap
bulan dengan presentse tertentu.
1) Asuransi medis
Asuransi medis membayar berupa biaya untuk
pengobatan, kecelakaan, dan biaya rawat inap di rumah
sakit sampai pada batasan atau besarnya polis.Sebagai
tambahan, kebanyakan polis berisi daftar jaminan.
Daftar ini menetapkan penyakit, kecelakaan, atau biaya
opname yang ditanggung dan berapa biaya yang akan
dibayar. Sebaliknya, penanggung setuju untuk
membayar semua atau sebagian biaya yang
15
dikeluarkan tergantung kesepakatan antarperusahaan
denan asuransi.
2) Perawatan yang diatur
Pemeliharaan kesehatan melalui HMO (Health
Maintenance Organization) jika organisasi ini ada
didaerah mereka dan pemberi kerja menawarkan
bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan lainnya.HMO
adalah organisasi yang menyediakan fasilitas dan
dokter mereka sendiri.Pada umumnya suatu
perusahaan mengikutsertakan karyawan dan
keluarganya menggunakan jasa HMO untuk masalah
kesehatan.Banyak pemberi kerja besar didaerah
metropolitan (dimana ada HMO) menawarkan alternatif
ini untuk mendorong pencegahan daripada
pengobatan.Harapnnya yaitu yang melalui manajemen
HMO dapat lebih baik, dengan perawatan pencegahan,
dan tidak diperlukan tes, ujian, dan prosedur medis
lainnya, peningkatan biaya medis dapat
diperlambat.Daya tarik dari HMO bagi karyawan adalah
bahwa mereka menawarkan pelayanan yang baik
seperti cuma-Cuma atau murah untuk pemerikasaan
fisik dan pada umumnya biaya untuk kunjungan disebut
“copayment”.Banyak pemberi kerja besar menawarkan
HMO dan program kompensasi.Program kompensasi
membayar kembali kepada karyawan untuk biaya
pengobatan sesuai asuransi medis perusahaan, dan
sering member kebebasan kepada karyawan dalam
memilih penyedia layanan kesehatan, tetapi hal ini
16
menbuat karyawan membayar lebih besar dari tiap
rekening pelayanan kesehatan.
3) Asuransi jiwa
Asuransi jiwa berbeda dengan asuransi kesehatan,
dimana asuransi jiwa hanya menanggung diri pribadi
karyawan. Pemberian asuransi jiwa akan dapat
memberikan rasa aman bagi pekerja dalam bentuk
proteksi polis kepada keluarga karyawan apabila terjadi
kecelakaan kerja yang dapat menghilangkan nyawa
karyawan atau karyawan mengalami cacat permanen
sehingga tidak dapat bekerja secara permanen. Sama
seperti asuransi kesehatan, premi asuransi jiwa
dipotong dari gaji karyawan setiap bulan dengan
presentse tertentu.
4) Asuransi jiwa karena karena ketidakmampuan
fisik/mental karyawan
Apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja sehingga
untuk sementara waktu karyawan tidak dapat bekerja,
umumnya perusahaan memberlakukan kebijakan
pemberian santunan untuk jangka waktu tertentu,
misalnya antara 6-12 bulan, karyawan menerima
gaji.Namun, apabila karyawan mengalami
ketidakmampuan fisik/mental sehingga tidak dapat
bekerja secara penuh, secara ekonomis perusahaan
tidak mungkin membiayai karyawan yang tidak
produktif.Oleh karena itu, perusahaan mengikutsertakan
karyawan dalam program asuransi. Dalam hal terjadi
ketidakmampuan fisik/mental yang permanen, maka
17
karyawan akan memperoleh santunan sesuai dengan
polis yang telah dijanjikan.
5) Jaminan asuransi lain
Program kelompok membuat beberapa perusahaan
untuk menyediakan berbagai program asuransi yang
lain. Asuransi yang sah menurut undang-undang
member kemudahan kepada karyawan.Ini sepeti
program kesehatan kelompok, yang menyatukan
pembayaran dimuka, yang membolehkan anggotanya
mendapat bantuan yang mungkin secara individu tidak
siap.Departemen SDM biasanya mengontrol biaya
berapa maksimum uang atas jasa yang diterima setiap
tahun atau batasan uang pada setiap jasa, atau
membuat suatu rencana.Sekarang ini, serikat pekerja
mengharapkan rencana ini melalui negoisasi dengan
pemberi kerja.
18
diminimalisir dengan menerapkan program jaminan
pedapatan bagi pekerja.Manfaat pembayaran terpisah
memberikan karyawan pembayaran dalam jumlah
tertentu pada saat yang bersangkutan berhenti
bekerja.Besarnya pembayaran biasanya dikaitkan
dengan lamanya karyawan telah bekerja diperusahaan.
2) Jaminan pensiun
Pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja
diperusahaan untuk masa tertentu.Pensiun merupakan
salah satu program perusahaan dalam rangka
memberikan jaminan keamanan finansialbagi karyawan
yang sudah tidak produktif. Perusahaan biasanya
menetapkan kebijakan mengenai bata usia maksimum
bagi karyawan untuk dapat bekerja. Setelah batas
umum tersebut di lewati, maka karyawan tersebut
memasuki masa pensiun dab berhak untuk menerima
manfaat pensiun.
4. Keamanan, keselamatan serta kesehatan karyawan
Keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja memiliki arti
yang penting baik bagi perusahaan, terlebih karyawannya. Hal
ini harus di tanamkan dalam diri masing-masing karyawan
melalui pembinaan ataupun penyuluhan dari perusahaan.
Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja membantu
terwujudnya pemeliharaan karyawan yag baik. Apabila tidak
ada perhatian dalam keselamatan dan kesehatan kerja maka
kemungkinan akan menambah tingkat terjadinya kecelakaan
kerja yang juga dapat menurunkan tingkat produksi. Hal ini
dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
19
1. Pemeliharaan keamanan kerja SDM
Pemeliharaan keamanan kerja SDM itu perlu dilakukan
oleh setiap perusahaan, dengan sasaran agar SDM
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dapat
berjalan lancer, dan terlindungi dari hal-hal yang dapat
mengancam baik fisik maupun jiwanya. Bila keamanan
dan keselamatan kerja karyawan tidak terjamin dalam
suatu perusahaan, maka akan dapat menimbulkan
akibat-akibat yang merugikan kedua belah pihak, baik
karyawan maupun perusahaan. Dipihak karyawan akn
timbul keraguan, kekhawatiran dalam melaksanakan
tugas, karena mereka merasa tidak mendapatkan
perlindungan keamanan dan keselamatan kerjanya.
Sebaliknya dipihak perusahaan, bila terjadi kecelakaan
dalam perusahaan akan menyebabkan kerugian dan
resiko berhentinya kegiatan produksi perusahaan.
Pada umumnya ada beberapa faktor yang mendorong
suatu perusahaan perlu melakukan pemeliharaan
keamanan dan keselamatan kerja antara lain:
a. Kemanusiaan
Karyawan yang bekerja di perusahaan adalah
manusia biasa bukan hanya sebagai alat produksi
tetapi juga merupakan asset perusahaan. Oleh
sebab itu, program pemeliharaan keamanan dan
keselamatan kerja ini seharusnya didorong oleh
rasa belas kasihan sesama makhluk yaitu rasa
kemanusiaan. Sehingga para karyawan terhindar
20
dari segala malapetaka dan marabahaya dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.
b. Peraturan Pemerintah
Suatu Perusahaan bertujuan agar produknya itu
dapat dipakai/digunakan oleh masyarakat. Oleh
sebab itu keberadaannya perlu diatur melalui
berbagai mekanisme peraturan perundang-
undangan yang ada. Salah satu undang-
undangyang mengatur keamanan dan keselamatan
kerja adalah UU No.1 Tahun 1970 yang termuat
dalam lembaran Negara No.1 Tahun 1970.
c. Ekonomi
Untung rugi dalam pemeliharaan keamanan dan
keselamatan kermerupakan kerja pendorong
terkuat dalam suatu perusahaan. Hal ini dapat
dipahami bahwa suatu perusahaan dalam
kegiatannya akan selalu bergerak menurut
pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Dengan
pelaksanaan pemeliharaan oleh perusahaan maka
perusahaan itu harus mengeluarkan biaya yang
banyak. Namun biaya yang dikeluarkan akan lebih
besar jika terjadi kecelakaan kerja terhadap
karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan yang
melakukan pemeliharaan keamanan dan
keselamatan kerja dapat berhemat karena biaya
pemulihan akibat kecelakaan dapat diperkecil.
21
Sasaran Pemeliharaan kesehatan kerja SDM adalah
terciptanya karyawan yang sehat jasmani dan rohani
dalam melakukan pekerjaan. Karyawan yang sehat
akan memiliki kemampuan yang tinggi untuk
melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasannya.
Oleh sebab itu perusahaan berkewajiban melakukan
pemeliharaan kesehatan karyawan agar tujuan
perusahaan dapat dicapai bersama-sama. Ada
beberapa macam cara yang bisa dilakukan
perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan SDM
antara lain:
22
terutama bagi bagian-bagian organisasi yang memiliki
resiko kecelakaan tinggi. Biasanya tanggung jawab
pembinaan keamanan dan kesehatan karyawan
tersebut terletak pada manajer operasional
perusahaan atau organisasi yang bersangkutan, antara
lain meliputi :
1) Pemeliharaan peraturan-peraturan keamanan.
2) Standar kesehatan serta pencatatan dan
pelaporan kecelakaan.
3) Pengaturan program-program kesehatan dan
keamanan.
4) Pengaturan suhu udara dalam ruang kerja,
ventilasi dan keberhasilan lingkungan kerja..
5) Program-program latihan keamanan bagi
karyawan.
6) Pengaturan-pengaturan pencegahan kecelakaan
kerja dan sebagainya.
23
3) Mengatur lay out pabrik dan penerangan yang
sebaik mungkin.
4) Lantai-lantai, tangga-tangga dan lereng-lereng
dijaga harus bebas dari air, minyak dan oli.
5) Melakukan pemeliharaan fasilitas pabrik secara
baik.
6) Menggunakan petunjuk-petunjuk dan peralatan-
peralatan keamanan beserta larangan-larangan
yang dianggap perlu.
7) Mendidik para karyawan dalam hal keamanan.
8) Membentuk komite manajemen serikat pekerja
untuk memecahkan masalah-masalah keamanan
dan sebagainya.
24
BAB III
PENUTUP
1.1. KESIMPULAN
25
pekerja dapat beraktifitas dengan tenang dan dapat memberikan
kontribusi positif bagi peningkatan nilai tambah perusahaan.
Proteksi atau keamanan pekerja merupakan suatu keharusan
bagi perusahaan yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peraturan
perundang-undangan. Dalam melaksanakan program proteksi,
banyak perusahaan bekerja sama dengan perusahaan asuransi
yang memberikan pertanggungan terhadap kemungkinan timbulnya
masalah kesehatan., finansial atau masalah lainnya yang dihadapi
atau dialami oleh pekerja dan keluargaya di kemudian hari
1.2. SARAN
26
DAFTAR PUSTAKA
27