Anda di halaman 1dari 35

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS SWOT, ETOP DAN SAP PADA PT HANJAYA MANDALA


SOMPOERNA TBK.

Program Studi: S1 Manajemen

Disusun Oleh:

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


(STIESIA) SURABAYA
2022
1. PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) merupakan

perusahaan rokok terkemuka Indonesia. Perusahaan telah memproduksi

sejumlah kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, di antaranya

Sampoerna A, Sampoerna Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang

legendaris Dji Sam Soe. Sampoerna merupakan anak perusahaan dari PT Philip

Morris Indonesia (PMID) dan afiliasi dari Philip Morris Internasional Inc.

(“PMI”) Sejak tahun 2005. PMI adalah perusahaan rokok internasional

terkemuka dan merek global, Marlboro. Pada akhir 2021, PT Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk memimpin pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar sebesar

28,0%. Sampoerna merupakan pelopor kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar

Rendah (SKM LT) di Indonesia dengan memperkenalkan produk Sampoerna A

pada tahun 1989. Tidak hanya itu, perseroan juga memproduksi sejumlah merek

rokok kretek yang telah dikenal luas yaitu Dji Sam Soe Magnum, Marlboro

Filter Black dan Sampoerna Kretek. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

memiliki ruang lingkup kegiatan yang meliputi, antara lain memproduksi,

memperdagangkan, dan mendistribusikan rokok termasuk juga

mendistribusikan Marlboro, merek rokok internasional terkemuka yang di

produksi oleh PMID. Dengan memiliki tim manajemen yang berpengalaman

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk senantiasa menerapkan praktik global

terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola lebih dari 20.900 karyawan

tetap di sampoerna dan anak perusahaan. Selain itu, sampoerna juga bekerja
sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (“MPS”) yang pabriknya tersebar di

pulau jawa dan secara bersama-sama memperkerjakan sekitar 44.900 orang

dalam memproduksi produk-produk Sigaret Kretek Tangan (“SKT”). Perseoran

menjual dan mendistribusikan rokok melalui 110 lokasi kantor cabang zona,

kantor penjualan, dan pusat distribusi di seluruh Indonesia.

Gambar 1
Kantor PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) didirikan di

Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar

Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Sampoerna disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal

30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik

Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran

dasar Sampoerna telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan

Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam

rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26


Januari 2010. Dan sekarang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk berpusat di

Surabaya, dengan kantor pusat di Jl. Rungkut Industri Raya No.18, Kali

Rungkut, Kec. Rungkut, Kota SBY, Jawa Timur 60293. serta memiliki pabrik

yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Sampoerna juga

memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Saham Sampoerna juga

tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan sahamnya HMSP.

1.2 Sejarah Perusahaan

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. atau yang dikenal dengan nama PT

HM Sampoerna Tbk. merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia dan

telah berdiri sejak 1913. Perusahaan rokok ini telah berperan penting dalam

mengembangkan industri tembakau Indonesia selama lebih dari satu abad.

Perusahaan rokok ini dimulai ketika seorang imigran asal Tiongkok bernama

Liem Seeng Tee datang ke Surabaya untuk berbisnis di Indonesia. Liem Seeng

Tee pertama kali bersinggungan dengan rokok tidak lama setelah menikah

dengan istrinya Tjiang Nio. Liem Seeng Tee bekerja pada suatu perusahaan di

Lamongan sebagai pencampur dan pelinting rokok. Enam bulan setelahnya,

Liem Seeng Tee keluar dari pekerjaan tersebut dan membuka kios kecil yang

menjual barang kebutuhan sehari-hari serta produk-produk tembakau. Liem

Seeng Tee juga berjualan produk tembakau keliling dengan menggunakan

sepeda. Pada 1913, bisnis mereka diresmikan dengan nama Handel

Maatschappij Liem Seeng Tee. Pada 1916, dengan menggunakan uang

tabungan istrinya, Liem Seeng Tee membeli sejumlah besar campuran

tembakau dari pedagang tembakau yang bangkrut. Pembelian tembakau ini


merupakan awal dari kesuksesan bisnis rokok keluarga Liem. Kemudian, Liem

Seeng Tee menciptakan Dji Sam Soe, produk yang kemudian dikenal sebagai

‘Rajanya Kretek’ hingga saat ini. Pada masa Perang Dunia II dan penjajahan

Jepang tahun 1942, tentara Belanda menyerahkan Surabaya ke tentara Jepang.

Sepertinya para tentara Jepang mendapat bocoran mengenai Liem Seeng Tee,

sang “Miliuner Jawa Timur dan Hindia Belanda”, karena hanya dalam waktu 6

jam setelahnya, Taman Sampoerna 10 dikepung Jepang. Jepang merampok

harta benda keluarga Liem, sementara Liem Seeng Tee sendiri ditangkap dan

dipenjarakan atas tuduhan mendukung Cina memerangi Jepang. Liem Seeng

Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah Perang Dunia II

berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali.

Namun, pada 1959 setelah wafatnya Liem Seeng Tee, anak keduanya Swie

Ling (kemudian dikenal sebagai Pak Aga) mengambil alih perusahaan, yang di

kala itu sedang dalam fase peralihan untuk membuat rokok kretek mesin. Di

tahun 1967, Pak Aga menciptakan produk baru, Sampoerna Hijau, yang

kemudian diubah menjadi A Hijau (A untuk Aga). Namun, konsumen tetap

mengenalnya sebagai Sampoerna Hijau karena warna kemasannya yang hijau.

Satu dasawarsa kemudian, Tien Pao (kemudian dikenal sebagai Pak Putera)

sebagai generasi ketiga, mulai bergabung sebagai direksi dan banyak

melakukan gebrakan bagi perusahaan. Dengan melakukan time motion analysis,

Pak Putera meningkatkan kecepatan produksi, keseragaman, dan kualitas dari

sigaret kretek tangan produksi perusahaan. Pada era ini, Sampoerna juga

membuat unit pemadam kebakaran internal (yang juga melayani daerah sekitar
pabrik) dan mendirikan PT Sampoerna Transport Nusantara sebagai sistem

pengiriman perusahaan. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip

Morris International Inc. (“PMI”), salah satu perusahaan rokok terkemuka di

dunia. Akhirnya pada bulan Mei 2005, PT Philip Morris Indonesia, afiliasi dari

PMI, mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas Sampoerna. Jajaran Direksi dan

manajemen baru yang terdiri dari gabungan profesional Sampoerna dan PMI

meneruskan kepemimpinan Perseroan dengan menciptakan sinergi operasional

dengan PMI, sekaligus tetap menjaga tradisi dan warisan budaya Indonesia

yang telah dimilikinya sejak hampir seabad lalu.

Gambar 2
Kantor PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
1.3 Informasi Pemegang Saham

Tabel 1
Informasi Kepemilikan Saham per 31 Desember 2021
Pemegang Saham Jumlah Pemegang Jumlah Saham Presentase
Saham Kepemilikan
Kepemilikan Lokal
Perorangan 91,594 5,380,437,877 4,63%
Institusi 501 109,556,722,023 94,19%
Sub Total 92,050 114,937,159,900 98,81%
Kepemilikan Asing
Perorangan 132 12,551,600 0.01%
Institusi 190 1,368,365,400 1.18%
Sub Total 322 1,380,917,000 1.19%
Total 92,372 116,318,076,900 100.00%
Sumber: Laporan tahunan PT hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 2021

Tabel 2
Jenis Kepemilikan Saham per 31 Desember 2021
Pemegang Saham Jumlah Pemegang Jumlah Saham Presentase
Saham Kepemilikan
Perorangan 91,594 5,380,437,877 4.63%
Asuransi 47 320,888,800 0.28%
Koperasi 8 8,352,275 0.01%
Perseroan Terbatas 407 109,873,088,781 94.46%
Yayasan 119 371,469,542 0.32%
Dana Pensiun 110 351,288,025 0.31%
Total 92,372 116,318,076,900 100.00%
Sumber: Laporan tahunan PT hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 2021

Pemegang saham dengan kepemilikan saham di atas 5% hanya PT Philip Morris

Indonesia.
Pemegang Saham 7,5%
Masyarakat
7,5%

92,5%
PT Philip Morris Insonesia

92,5%
1.4 Pembayaran Deviden

Tabel 3
Pembayaran Dividen Selama 3 Tahun Terakhir
Tahun Tanggal Jumlah Dividen dalam Presentase
Buku Pembayaran Miliar Rupiab (Bruto) Dividen
2018 29 Mei 2019 13,632 100.7%
2019 9 Juni 2020 13,935 101.6%
2020 18 Juni 2021 8,468 98.7%
Sumber: Laporan tahunan PT hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 2021

1.5 Logo Perusahaan

Gambar 3
Logo PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Logo ini mengandung berbagai filosofi dan arti sebagai berikut:

1. Sembilan bintang dengan sembilan sudut melambangkan angka hoki

(kemakmuran).

2. Falsafah tiga tangan melambangkan misi Sampoerna dan simbol kerja sama.

3. Dua Anjing Fu, makhluk legenda asal Tiongkok sebagai simbol pelindung

perusaahaan: Anjing jantan di kanan yang menginjak bola adalah lambang

pemersatu bangsa, sedangkan singa betina di sebelah kiri yang mengasuh

anak merupakan simbol kesuburan hingga generasi anak cucu.


4. “Anggarda Paramita” merupakan kalimat dalam Bahasa Sansekerta yang

berarti “menuju kesempurnaan”

5. Angka 1913 melambangkan tahun didirikannya Handel Maatschpaij oleh

Liem Sieng Tee. Sejak tahun 1946, nama perusahaan ini dibahasa

Indonesiakan menjadi Hanjaya Mandala.

1.6 Visi Misi Perusahaan

Gambar 4
Falsafah tiga tangan

Seluruh visi, misi, dan nilai-nilai perusahan PT HM Sampoerna Tbk.

dipayungi oleh filosofi Falsafah Tiga Tangan. Seperti yang digambarkan dalam

simbolnya (Gambar 3.1), logo ini merepresentasikan tradisi dan filosofi yang

telah menjadi kebanggaan serta landasan keberhasilan perusahaan. Falsafah tiga

tangan ini mewakili pemangku kepentingan utama yang harus dirangkul

perusahaan dalam mencapai visi dan misinya: perokok dewasa, masyarakat

luas, karyawan dan mitra usaha.

Sejak awal berdirinya, Sampoerna senantiasa percaya bahwa kontribusi

perusahaan bagi masyarakat luas harus melampaui makna literalnya. Dikutip

dari situs resmi perusahaan Sampoerna, dalam upayanya memberikan hasil


yang berkualitas tinggi, perusahaan harus mampu memberikan dampak positif

bagi seluruh stakeholders internal dan eksternal.

a. Visi Perusahaan:

Menjadi Perusahaan yang Paling Terkemuka di Indonesia

b. Misi Perusahaan:

“Tangan-tangan”, yang mewakili pemangku kepentingan utama yang harus

dirangkul Perusahaan untuk mencapai visi dan misinya

• Perokok Dewasa

• Karyawan dan Mitra Usaha

• Masyarakat Luas

1.7 Produk dan Aspek Pemasaran

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk terus berupaya untuk menyajikan

produk-produk berkualitas tinggi dalam berbagai kategori produk, kategori

harga, dan tampilan untuk memenuhi kebutuhan perokok dewasa. Portofolio

porsero menawarkan berbagai macam produk di kategori Sigaret Kretek Mesin

Kadar Tar Tinggi (SKM HT), Sigaret Kretek Mesin Kadar Tar Rendah (SKM

LT), Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Putih Mesin (SPM) dan Sigaret

Putih Tangan (SPT). Masing-masing produk tersebut menawarkan rasa yang

khas untuk menyesuaikan segmen pasar yang berbeda sekaligus menjawab

dinamika pasar Indonesia. Persero mengembangkan strategi periklanan kami

berdasarkan riset pasar terkait masukan dari perokok dewasa, di mana strategi

utama persero adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan ekuitas merek


(brand equity) dari produk kami melalui berbagai saluran pemasaran, seperti

iklan media luar ruang, interaksi dengan masyarakat, dan saluran digital,

sebagai bagian penting dari kampanye pemasaran dan periklanan kami di

Indonesia.

a. Dji Sam Soe

Dji Sam Soe adalah merek rokok pertama dari

Sampoerna yang dikembangkan oleh Liem Seng

Tee pada tahun 1913. Dji Sam Soe merupakan

merek SKT terkemuka saat ini yang menawarkan cita rasa kretek berkualitas

tinggi dari tembakau dan cengkeh terbaik Indonesia. Dji Sam Soe dikenal

sebagai “Raja Kretek” dan merupakan sebuah mahakarya di antara rokok

lainnya di Indonesia. Varian SKT termasuk Dji Sam Soe yang legendaris

dan Dji Sam Soe Super Premium. Dengan peluncuran Dji Sam Soe Magnum

pada tahun 2005, Dji Sam Soe memperluas kehadirannya di kategori SKM

dengan menawarkan produk SKM HT bagi perokok dewasa dan selanjutnya

merambah ke kategori SKM LT melalui peluncuran Dji Sam Soe Magnum

Mild pada Mei 2017.

Pada penghujung tahun 2021, Dji Sam Soe Elite diluncurkan di daerah

tertentu. Varian ini merupakan produk SKT inovatif dengan sensasi tobacco

shield yang menawarkan pengalaman merokok autentik dari Dji Sam Soe

dalam format SKT yang lebih modern. Dji Sam Soe terus membangun dan

melakukan inovasi terhadap aktivitas marketingnya dengan meningkatkan


kehadiran dan keterlibatannya di dunia digital serta memastikan

visibilitasnya di pasar.

Sebagai sebuah merek yang tetap setia menjaga keasliannya selama

bertahun-tahun, di bawah kampanye “Berani Asli”, Dji Sam Soe terus

menginspirasi prokok dewasa untuk mengapresiasi mahakarya asli

Indonesia.

b. Sampoerna Kretek

Pada tahun 1968, Sampoerna meluncurkan

merek keduanya yaitu Sampoerna Kretek, suatu

produk SKT yang lebih terjangkau bagi perokok

dewasa. Sampoerna Kretek menawarkan inovasi

dan keberagaman varian produk, termasuk

Sampoerna Kretek 10+2 Special Edition untuk mengapresiasi

perokokdewasa yang loyal. Selain itu, Sampoerna 234 hadir dengan adanya

inovasi berupa format modern dari produk SKT dengan diameter yang lebih

kecil. Di tahun 2021, Sampoerna Kretek berfokus pada kegiatan pemasaran

fundamental untuk memastikan visibilitas produk di toko-toko ritel

tradisional dan modern. Inisiatif ini juga diikuti dengan kampanye “Ambil

Asiknya” di media luar ruang maupun media daring yang

terverifikasi untuk mendorong Sampoerna Kretek sebagai pilihan

terjangkau dengan kualitas yang baik bagi perokok dewasa.


c. Sampoerna A

Diluncurkan pada tahun 1989, Sampoerna A adalah

produk pionir SKM LT di Indonesia dan memiliki citra

sebagai merek yang progresif dan inovatif. Sampoerna

A mempunyai beragam pilihan produk untuk

memenuhi kebutuhan perokok dewasa, dengan varian

yang tersedia, yaitu Sampoerna A Mild, Sampoerna A

Mild Menthol Burst, Avolution, A Splash dan varian baru yang diluncurkan

di tahun 2021, A UltraMild dan A Splash Spring. Sejak tahun 2020, “Bukan

Main” merupakan kampanye utama Sampoerna A dan telah memperkuat

posisi Sampoerna A sebagai sebuah brand yang relevan dan progresif. Salah

satu contoh inovasi untuk dapat beradaptasi dengan kondisi terkini adalah

digitalisasi. Sampoerna A meluncurkan “A Space”, dunia virtual 3D

pertama di Indonesia dalam situs resminya (www.amild.id).

Platform ini menawarkan berbagai kegiatan consumer engagement untuk

perokok dewasa yang telah terverifikasi, yaitu musik, fashion, karya seni

dan fotografi dengan cara yang baru dan unik. Dalam rangka terus menjadi

yang terdepan, Sampoerna A terus membangun berbagai aktivitas marketing

digital untuk perokok dewasa sekaligus memberikan wadah bagi para

seniman untuk terus berkarya

d. Marlboro

Marlboro adalah merek internasional

terlaris di dunia. Perseroan mendistribusikan


produk-produk Marlboro ke seluruh Indonesia di berbagai produk kategori.

Pada kategori SPM, tersedia varian Marlboro Red, Marlboro Gold, dan

Marlboro Ice Burst. Produk SKM HT, Marlboro Filter Black, diluncurkan

di September 2016 untuk memperluas posisi Perseroan di kategori ini.

Sebagai bagian dari upaya keberlanjutan untuk mendorong inovasi dan

investasi pada kategori linting tangan, pada November 2020, Marlboro

Crafted, varian Sigaret Putih Tangan (SPT) perdana diluncurkan untuk

menawarkan pengalaman baru pada perokok dewasa. Di bulan Maret 2021,

Marlboro Advance diluncurkan untuk menghadirkan ciri khas Marlboro di

segmen SKM LT. Marlboro mempertahankan kehadiran mereknya dengan

keterlibatan aktif dengan perokok dewasa melalui aktivitas offline dan

pengalaman digital online di situs resminya (www.marlboro.id) dengan

kampanye “You Decide” dan “Pursue Flavor”. Pada tahun 2021 Marlboro

melanjutkan kampanye “Leave No Trace” mengajak perokok dewasa untuk

lebih bertanggung jawab membuang sampah puntungnya.


1.8 Struktur Organisasi Perusahaan
Rapat Umum Pemegan Saham
(RUPS)

Dewan
Direksi
Komisaris

Jhon Gledhill Mindaugas Trumpaitis


Presiden Presiden Direktur
Komisaris

Paul Norman
Fransisca Rahardja Dina Lombardi Elvira Lianita Sharmen Karthigasu The Ivan Cahyadi
Janelle
Direktur Pemasaran Direktur Operasional Direktur External Affairs Direktur CFO Direktur Sales
Wakil Presiden
komisaris

-Kepala Sustainability -Kepala Hubungan -Kepala Perencanaan Bisnis


-Kepala Pelayanan Eksternal -Kepala Route to Market &
Justin Gay -Kepala Perencanaan
Pelanggan -Kepala Perencanaan KA
Mayall Operasional -Kepala Komikasi
-Kepala Consumer Offline Finansial
Komisaris Perusahaan -Kepala Pengembangan
Touch Point -Kepala Pabrik -Hubungan Investor
Independent Organisasi Komersial
-Kepala Proyek Pabrik -Kepala Urusan Regulatory
-Kepala Direct Retail,B2B & Science -Kepala Strategi Komersial
Coaches -Kepala Teknik
Luthfi -Kepala Urusan Ekternal -Kepala Pengembangan
-Kepala Pengelolahan Bisnis Komersial
Mardiansyah
Merek
Komisaris -Kepala Transformasi
Independen -Kepala Pemasaran dan Komersial
Riset Konsumen
-Manajer Umum
--Kepala Pemasaran Digital
-Kepala Pemasaran RPP
-Kepala Perencanaan
Strategi Pemasaran

Gambar 5
Struktur Organisasi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS adalah agenda yang rutin dilakukan sebuah perusahaan yang

dihadiri oleh dewan komisaris, direksi, dan pemegang saham. Dilansir dari

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, RUPS adalah salah satu organ

perusahaan selain direksi dan dewan komisaris. RUPS dapat diselenggarakan

oleh direksi memlaui pemanggilan RUPS, pemegang saham sepersepuluh

atau lebih dari jumlah seluruh saham, dan dewan komisaris. RUPS memiliki

kewenangan yang tidak diberikan kepada direksi maupun dewan komisaris

dalam batas yang ditentukan undang-undang atau anggaran dasar. Artinya,

RUPS adalah kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.

b. Direksi

Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab

penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan Sesuai dengan


maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam

maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar. Direksi

memiliki tugas sebagai berikut:

e. Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan kepentingan dan

tujuan perusahaan.

f. Menguasai, memelihara dan mengurus karyawan.

g. Mengatur pola pembagian tugas masing-masing.

c. Dewan komisaris

Dewan Komisaris adalah sekelompok individu yang dipilih oleh pemegang

saham untuk mengawasi kebijakan perusahaan dan memberikan nasihat

kepada direksi/dewan direksi. Dalam struktur perusahaan publik Indonesia,

Dewan Komisaris merupakan posisi kedua tertinggi setelah Rapat Umum

Pemegang Saham. Pemimpin dari Dewan Komisaris disebut Presiden

Komisaris atau Komisaris Utama.

Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, tugas dewan komisaris meliputi:

− Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan membuat salinannya

− Melaporkan kepemilikan saham pribadi dan/atau keluarga pada

perusahaan (baik perusahaan tempat individu menjadi komisaris maupun

perusahaan lain)
− Memberikan laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilakukan

selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS)

− Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan

perbuatan hukum tertentu

− Melakukan tindakan pengurusan perusahaan dalam keadaan tertentu untuk

jangka waktu tertentu, berdasarkan anggaran dasar atau keputusan RUPS

Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat setidaknya 1 kali dalam 2 bulan.

Selain itu, Dewan Komisaris juga wajib mengadakan rapat bersama Dewan

Direksi secara berkala setidaknya 1 kali dalam 4 bulan.

d. Komisaris Independen

Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi

dan/atau pemegang saham pengendali atau dengan perusahaan yang mungkin

menghalangi atau menghambat posisinya untuk bertindak independen sesuai

dengan prinsip-prinsip GCG. Komisaris Independen bertanggung jawab

untuk melakukan pengawasan dan juga mewakili kepentingan Pemegang

Saham minoritas.

e. Direktur Pemasaran

Direktur pemasaran bertanggung jawab pada operasi pemasaran dengan

secara keseluruhan perusahaan seperti merencanakan, mengarahkan dan

mengawasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.


Direktur pemasaran memiliki tugas sebagai berikut:

− Melakukan identifikasi, pada pengembangan serta evaluasi terhadap

strategi pemasaran yang sudah dijalankan berdasarkan dengan visi misi

perusahaan dan kebutuhan dalam pasar.

− Merumuskan, pengerahan dan serta melakukan koordinasi pada kebijakan

terkait dengan pemasaran barang atau jasa.

− Menjalin kerjasama yang intensif dengan manajer promosi untuk

mendiskusikan materi promosi yang sesuai kemauan.

− Menyusun strategi harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tujuan

promosi perusahaan.

− Memantau daftar penawaran produk atau jasa dari kompetitor.

− Mungkin tidak hanya jabatan-jabatan diatas saja, namun ada perusahaan-

perusahaan yang memiliki direktur yang lain sesuai dengan kebutuhan

masing-masing perusahaan.

f. Direktur Operasional

Direktur operasional adalah seorang yang memiliki tanggung jawab

terhadap semua kegiatan operasional perusahaan. Hal tersebut mencakup

proses perencanaan hingga pelaksanaan operasional. Tugas direktur

operasional selain membantu tugas direktur utama yaitu menjalankan tugas

operasional yang berkaitan dengan operasional perusahaan.Bentuk nyata

tugas seorang direktur operasional adalah sebagai berikut.

− Bertanggung jawab terhadap proses operasional, produksi, proyek hingga

kualitas produksi
− Bertanggung jawab terhadap pengembangan kualitas produk maupun

karyawan yang terlibat

− Menyusun strategi dalam pemenuhan target perusahaan, dan cara

mencapai target tersebut

− Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses

operasional perusahaan

− Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan serta

melakukan koordinasi dalam hal anggaran untuk operasional perusahaan

− Mengawasi seluruh karyawan dan memastikan mereka menjalankan tugas

sesuai dengan yang diperintahkan

− Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama.

g. Direktur External Affairs

Direktur External Affairs (EA) memiliki fungsi perhubungan masyarakatan.

EA adalah representatif dari perusahaan. ketika berhubungan dengan pihak

luar baik dalam proses perjanjian kerja sama, hubungan dengan masyarakat,

dan juga administrasi yang sifatnya tertuju untuk dan dari eksternal

organisasi, seperti sertifikat dan surat rekomendasi. Namun untuk fungsi

administratif, EA untuk saat ini juga menangani beberapa dokumen dan

persuratan yang sifatnya tertuju untuk internal organisasi, seperti surat

ketetapan. Dengan kata lain, EA memiliki dua fungsi utama dalam struktur

kepengurusan perusahaan, fungsi pertama adalah perhumasan dan fungsi

kedua adalah administratif. Dari kedua fungsi tersebut lahir pula tugas pokok
dari EA, tentunya fungsi perhumasan memiliki tugas pokok tersendiri dari

fungsi administratif meskipun keduanya berada dibawah kendali direktur EA.

h.Direktur CFO (Keuangan)

Direktur keuangan memiliki tugas yang hampir sama dengan direktur

lainnya, namun lingkup tugasnya meliputi bagian keuangan. Berikut adalah

beberapa tugas direktur keuangan.

− Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan sebuah perusahaan

− Bertanggung jawab membuat laporan rutin keuangan perusahaan

− Mengawasi laporan keuangan perusahaan dari seluruh divisi

− Menyusun strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan

perusahaan

− Meminimalisir resiko keuangan yang dapat merugikan perusahaan

− Melihat peluang perusahaan untuk mencapai keuntungan

i. Direktur Sales

Sales director atau direktur penjualan adalah pihak yang bertanggung

jawab dalam pengelolaan dan pengawasan fungsi-fungsi penjualan utama

dalam perusahaan. Seperti tim customer support, tim manajemen penjualan,

dan tim sales support. Sales director perlu memastikan bahwa semua

departemen bekerja secara efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan

produktivitas penjualan.

Sales director memiliki tanggung jawab seputar mengatur dan memonitor

perencanaan, penetapan, pengaturan kuota, pelaporan, manajemen,

optimisasi proses penjualan, pelatihan penjualan, desain tugas, implementasi


program penjualan, identifikasi dan rektrutmen sales, hingga keperluan

administrasi. Selain itu, sebagai direktur penjualan, kamu akan bertanggung

jawab atas produktivitas dan efektivitas proses kerja seluruh tim yang

ditugaskan dalam departemen penjualan.

1.9 Produksi Rokok

Dari pemetikan hasil tembakau dari beberapa lahan - lahan pertanian

hingga pabrik. Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh

dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau biasanya disimpan hingga selama 3 tahun

dalam lingkungan terkontrol untuk membantu meningkatkan cita rasanya.

Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama satu tahun

sebelum diproses menjadi “cengkeh rajang” (cut clove). Tembakau yang telah

disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan cengkeh

rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan

dilinting menjadi rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut “cut

filler,” disimpan dalam lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses

produksi rokok. Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau

sigaret kretek mesin (SKM). Salah satu keunikan industri kretek Indonesia

ialah masih digunakannya metode pelintingan secara manual dengan tangan,

dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat cepat,

bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam. Fasilitas linting tangan dan

buatan mesin. Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri

dari tiga tahapan:

• Pemrosesan daun tembakau;


• Produksi rokok;

• Pengemasan serta persiapan distribusi.

Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat

memegang peranan penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok

dibuat dengan standar tertinggi. Setelah siap, rokok kemudian dikemas dan

dikirimkan untuk proses distribusi.


2. PEMBAHASAN ANALISIS SWOT, ETOP DAN SAP

2.1 Analisis SWOT PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

2.1.1 Strength

a. Kualitas Bahan Baku

Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan

baku menjadi andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat

perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang garam, Djarum,

Bentoel Prima dan Wismilak). Dari pemetikan hasil tembakau dari

beberapa lahan - lahan pertanian hingga pabrik. Setelah dipanen dan

dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau

biasanya disimpan hingga selama 3 tahun dalam lingkungan terkontrol

untuk membantu meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati

proses penyimpanan serupa hingga selama satu tahun sebelum diproses

menjadi “cengkeh rajang” (cut clove). Tembakau yang telah disimpan

akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan cengkeh rajangan

yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting

menjadi rokok.

b. Menguasai Pangsa Pasar

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk memimpin pasar rokok Indonesia

dengan pangsa pasar sebesar 28,0%.

c. Kredibilitas Perusahaan

Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya

memiliki kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak


dibangun dalam semalam, tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai

prestasi yang telah didapatkankan. Kredibilitas perusahaan inilah yang

menjadi dasar terbentuknya trust ‘kepercayaan’ dari para stakeholder yang

terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.

d. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d’corps

sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut

menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi

lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya perusahaan yang baik

maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi.

e. Nilai Capital Yang Besar

Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan.

Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya

modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa dunia. Dengan

tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan untuk menjalankan

strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan

2.1.2 Weakness

a. Harga rokok yang cukup mahal

Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat

terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini berasal dari biaya

promosi yang besar dan bahan baku yang mahal.

b. Kurangnya peminat rokok SKM mild di internasional


Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah

candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok

kretek mild tidak bisa menggeser kedudukan rokok putih sebagai rokok

no. 1 di luar negeri untuk saat ini.

c. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing

Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh

yang tidak kalah dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji

Sam Soe filter tidak bisa menggeser kedudukan Gudang Garam

Internasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi dan promosi

membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional

sebagai Champion.

d. Modal yang terlalu besar untuk mengadakan event

Event berkala seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe,

Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline. Pengalokasian yang

dipakai sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu event, terlebih

lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL,

Proliga, COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka

waktu setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada

tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya

event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup

besar

e. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution


Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing

dengan rokok putih, tetapi yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat

lambat, permintaan turun dan profit menurun, akhirnya malah memberikan

kerugian dan memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution yang

seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa untuk

industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk ini tidak memberikan

laba yang sesuai harapan seiring berjalannya waktu.

2.1.3 Opportunity

a. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis

Dengan adanya bantuan dari PT Philip Morris yang mengakuisis

kepemilikan mayoritas atas sampoerna dapat memudahkan sampoerna

untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan

perusahaan Philip Morris

b. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di

Indonesia

Pada dasar nya perlu kita ketahui bahwa rokok dapat menyebabkan

kecanduan yang berlebih, tidak hanya hanya karena rokoknya tetapi juga

karena rasa dari rokok itu sendiri dan membuat seorang perokok tidak

berpindah ke produk lain. Di era sekarang rokok sudah banyak

berkembang dengan mengeluarkan produk rokok dengan banyak varian

rasa agar dapat menarik perhatian pelanggan. Meningkatnya jumlah anak

muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen

LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan
banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN, memberikan

angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak

muda yang merokok LTLN saat ini tidak bisa pindah ke merk lain

dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut.

Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang

menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend

pada industry rokok.

c. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk

baru

Dengan melakukan event berkala yang diadakan sampoerna menjadi

kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk baru tanpa

dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan

meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga

memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer.

d. Kemungkinan produk baru

Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan

Philip Morris, memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan

produk baru apabila ada pasar yang cocok.

e. Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna

Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan

pindahnya customer rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna

atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat tinggi karena

tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna


memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum

Super.

2.1.4 Threats

a. Regulasi dan perda mengenai anti rokok

Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas

rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.

b. Kompetitor dari rokok jenis Mild

Dengan ada trend positif rokok Mild, banyak produsen rokok besar sudah

memproduksi rokok Mild. Dapat kita ketahui bahwa sekarang dari pihak

PT Bentoel Prima memiliki Dunhill Mild, Dunhill Internasional dan

Lucky Stirke sedangkan dari PT Djarum memili Djarum Super Mild

(MLD), Djarum Black Mild, dan L.A. Light dengan berbagai varian rasa

bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut

meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class

Mild yang menduduki peringkat runner-up.

c. Bertambahnya competitor rokok jenis Mild

Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan

memungkinkan munculnya pendatang baru dalam persaingan industry

rokok mild.

d. Tingginya pajak rokok

Pada tahun 2022 dapa kita ketahui bahwa keputusan pemerintah untuk

menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar 12%, dengan

tingginya pajak rokok tersebut dapat membuat rendahnya daya beli


masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan

rokok.

e. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok

Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari

mindset masyarakat yang mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi

promosi rokok yang terdapat pada event khususnya event anak muda.

Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat

perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring

berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang.

2.2 Analisis Environtment, Threat, Opportunity and Profile (ETOP) PT

Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

Analisa ini dipergunakan untuk mempertimbangkan aspek peluang dan

ancaman lingkungan ekstern. Dengan menganalisis menggunakan ETOP dapat

membantu penyususnan trategi agar dapat memusatkan pada diagnosis yang

penting, mengurangi informasi yang berlebihan dan mendiagnosa secara efekti.

Sampai pada tahap tersebut, gambaran perusahaan yang diperoleh masih

sebatas pada aspek kualitatif. Oleh karena itu, kadangkala sebagai usaha

memperjelas, ada upaya melakukan kuantifikasi, sekalipun tidak dapat

meninggalkan peran pendapat manajemen. Salah satu bentuk upaya

kuantifikasi adalah dengan menyusun matriks ETOP.

Pada suatu analisa Environment, Threat, Opportunity and Profile (ETOP)

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk terdiri atas :


1. Faktor Sosial Ekonomi

 Masih trendnya rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diniliai cocok di

lidah semua perokok Indonesia

 Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk

baru

 Berkurangnya event yang di sponsori oleh perusahaan rokok

2. Faktor Teknologi

 produk SKT inovatif dengan teknologi Tobacco Shield yang mampu

menjaga kualitas rasa sebagai “raja kretek.” Dan memimpin di segmen

SKT

 Adanya produk LTNT costumer competitor beralih ke sampoerna

3. Faktor Persaingan

 Competitor dari rokok jenis Mild LTNT

 Bertambahnya competitor rokok LTNT

4. Faktor Pemasok

 Masuknya PT Philip Morris sebagai mitra bisnis

 Akan ada kemungkinan lahirnya produk baru

5. Faktor Pemerintah

 Regulasi dan perda mengenai anti rokok

 Meningginya pajak rokok

Sebagai perbandingan untuk analisa matriks pada ETOP bisa dijabarkan

dalam hasil analisa berbentuk tabel untuk mengetahui perbandingan pada

masing – masing faktor yang mempengaruhi


Tabel 4
Analisis ETOP PT hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
No Faktor-faktor Matriks Dampak dari settiap sector
lingkungan


1. Sosial Ekonomi − Masih trendnya rokok Low Tar Low
Nicotine (LTLN) diniliai cocok di lidah
semua perokok Indonesia
− Banyaknya spot yang terdapat pada event
untuk mempromosikan produk baru
− Berkurangnya event yang di sponsori oleh
perusahaan rokok


2. Tekonologi − produk SKT inovatif dengan teknologi
Tobacco Shield yang mampu menjaga
kualitas rasa sebagai “raja kretek.” Dan
memimpin di segmen SKT
− Adanya produk LTNT costumer
competitor beralih ke sampoerna


3. Persaingan − Competitor dari rokok jenis Mild LTNT
− Bertambahnya competitor rokok LTNT


4. Pemasok − Masuknya PT Philip Morris sebagai mitra
bisnis
− Akan ada kemungkinan lahirnya produk
baru


5. Pemerintah − Regulasi dan perda mengenai anti rokok
− Meningkatnya pajak rokok

2.3 Analisis Strategic Advantage Profile (SAP) PT Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk

Analisis SAP (Strategic Advantage Profile) SAP (Strategic Advantage

Profile atau Profil Keunggulan Strategi) adalah suatu evaluasi secara sistematis

faktor faktor keuntungan strategi perusahaan dengan cara menentukan

penimbang setiap faktor penting untuk perusahaan yang bersangkutan di dalam

lingkungannya. SAP digunakan untuk menentukan di bagian perusahaan itu

memiliki kekuatan dan kelemahan yang signifikan sehingga perusahaan dapat


memanfaatkan kesempatan-kesempatan dalam menghadapi ancaman yang ada

di dalam lingkungan perusahaan. Dilakukannya analisis faktor-faktor

lingkungan internal dapat ditemukan beberapa keunggulan atau kelemahan

perusahaan. Hal ini perlu agar perusahaan dapat menyesuaikan dan

mempersiapkan diri dengan kondisi lingkungan yang selalu berubah sehingga

mampu mengantisipasi ancaman yang ada serta memanfaatkan peluang yang

muncul.

Pada analisa Strategic Advantage Profile (SAP) PT. Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk terdiri atas :

1. Faktor Pemasaran

(+)

Menguasai Pangsa Pasar

(-)

Harga rokok yang cukup mahal

Kurang peminat produk rokok SKM mild di Internasional

Kalahnya pangsa pasar SKM fitered dari para pesaing

Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

2. Faktor Riset dan Pengembangang

(+)

Banyaknya teknisi dan ilmuan yang telatih dan berpengalaman

Kredibilitas perusahaan

Menerapkan cara kerja yang tangkas dan kolaboratif

Mendorong keunggulan operasional


SETC menjadi pusat penelitian teknologi tepat guna

3. Faktor Produksi

(+)

Total biaya operasi yang lebih rendah di bandingan pesaing

Kualitas bahan baku

4 fasilitas produksi SKT, 2 fasilitas produksi SKM dan 38 fasilitas produksi

oleh MPS

Lokasi fasilitas produksi dan kantor yang strategis

4. Faktor Personalia

(+)

Budaya organisasi

Gaya kepemimpinan dengan pendekatan dalam sistem manajemen kinerja

“Myperformance”

Kegiatan peningkatan kompetensi badan tata kelola

Kompensasi berbasis saham setelah 1-3 tahun kerja

(-)

Tingginya Turnover per tahun tergantung usia

5. Faktor Keuangan dan Akuntansi

(-)

Nilai capital yang besar

Modal yang besar untuk mengadakan event berkala


Sebagai perbandingan untuk analisa matriks pada SAP bisa dijabarkan

dalam hasil analisa berbentuk tabel untuk mengetahui perbandingan pada

masing – masing faktor yang mempengaruhi:

Tabel 5
Analisis SAP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
No Faktor-faktor Matriks Dampak dari settiap sector
lingkungan
1. Pemasaran + Menguasai pangsa pasar
− Harga rokok yang cukup mahal
− Kurangnya peminat produk rokok SKM
(-) Mild di Internasional
− Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari
para pesaing
− Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

2. Riset dan + Banyaknya teknisi dan ilmuan yang


pengembangan terlatih dan berpengalaman
+ Kredibilitas perusahaan
+ Menerapkan cara kerja yang tangkas dan
(+) kolaboratif
+ Mendorong keunggulan operasional
+ SETC menjadi pusat penelitian teknologi
tepat guna
3. Produksi + Total biaya produksi yang lebih rendah di
bandingkan pesaing
+ Kualitas bahan baku
+ 4 fasilitas produksi SKT, 2 fasilitas
(+) produksi SKM dan 38 fasilitas produksi
oleh MPS
+ Lokasi fasilitas produksi dan kantor yang
strategis
4. Personalia + Budaya organisasi
+ Gaya kepemimpinan dengan pendekatan
dalam sistem “Myperformance”
+ Kegiatan peningkatan kompetensi bada
(+) tata kelola
+ Kompensasi berbasis saham setelah 1-3
kerja
= Tingginya turnover pertahun tergantung
usia
5. Keuangan dan − Nilai capital yang besar
akuntansi
(-) − Modal yang besar untuk mengadakan
event berkala

2.4 Alternatif strategi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Anda mungkin juga menyukai