Anda di halaman 1dari 12

5 PERMASALAHAN KUMKM DAN SOLUSINYA

(PENGALAMAN MENDAMPINGI PELAKU USAHA MIKRO-KECIL


WIRAUSAHAWAN MUDA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN) 1

Bahrul ulum Ilham, S.Pd2

A. PENDAHULUAN

Kaum muda di Indonesia, seperti kaum muda di seluruh dunia, menghadapi


tantangan-tantangan sosial dan ekonomi. Tantangan utama tersebut, antara lain,
mencakup pengangguran dan pengangguran terselubung. Sejak tahun 1980-an,
angka pengangguran kaum muda telah meningkat, baik di kota maupun di desa, dan
sekarang angka pengangguran tersebut mencapai +25% di daerah perkotaan dan
+15% di daerah pedesaan. Selama sepuluh tahun terakhir, angka pengangguran
telah meningkat, dan peningkatan tersebut sangat besar bagi kaum perempuan dan
lulusan universitas. (www.ilo.org)
Pengembangan kewirausahaan menjadi salah satu program yang menjadi
perhatian berbagai stakeholder di Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengatasi
pengangguran, kemisikinan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Pemerintah
provinsi memberikan perhatian dan dukungan yang cukup luas, demikian juga
lembaga pendidikan, swasta, asosiasi pengusaha dan lembaga internasional.
Data menunjukkan, jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah
Garis Kemiskinan) di Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2009 masih sebesar 963
ribu (12,31%), dengan sebagian besar (87,08%) penduduk miskin berada di daerah
perdesaan. Jumlah penganggur terbuka di Sulawesi Selatan pada Agustus 2009
sebesar 314,7 ribu penganggur, tetapi jumlah setengah penganggur terpaksa dan
setengah penganggur sukarela masing-masing mencapai 505,4 ribu penganggur dan
632,4 ribu penganggur. (BPS Sulsel, 2009)
Dengan gambaran di atas, pengembangan kewirausahaan di Sulawesi Selatan
harus menjadi program dan perhatian utama berbagai pihak. Namun fakta di
lapangan menunjukkan pula banyaknya pengangguran di Indonesia dan Sulsel

1
Disusun dalam rangka tugas individu Bimbingan dan Konsultasi Peningkatan Standar Kompetensi Konsultan
Pendamping LPB/BDS-P, 27 Maret – 1 April 2012

2
Konsultan UMKM Lembaga Pengembangan Bisnis Makassarpreneur Provinsi Sulawesi Selatan, Trainer
kewirausahaan “Start and Improve Your Business” SIYB-ILO

1
khususnya disebabkan karena minat menekuni wirausaha atau menjadi
entrepreneur masih sangat rendah.
Rendahnya minat berwirausaha menurut M. Asdar (2011) dari Pusat
Pengembangan Wirausaha Universitas Hasanuddin yang menyayangkan keengganan
pemuda, khususnya mahasiswa dan sarjana di Sulawesi Selatan untuk menggeluti
usaha mikro. Jumlah mereka yang serius terjun ke dunia usaha modal kecil ini tidak
lebih dari satu persen setiap tahun sehingga memperlambat pertumbuhan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah di Sulawesi Selatan.
Rendahnya minat berwirausaha pemuda di Sulawesi Selatan ini disebabkan
pula tidak ada skema pembentukan usaha mikro dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah yang dibutuhkan untuk menciptakan wirausaha baru yang akan
menyerap dan membuka lapangan kerja. Pembentukan skema usaha ini hendaknya
mendapatkan stimulus dari anggaran negara atau APBN, Departemen Koperasi, dan
perguruan tinggi dalam bentuk pelatihan dan pembinaan.
Dalam rangka penumbuhan wirausahawan baru, Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan meluncurkan program Gema Perekat Sejuta UMKM untuk menumbuhkan
semangat dan kemampuan berwirausaha bagi pemuda dan masyarakat, serta
memberdayakan koperasi sebagai pelaku sekaligus penggerak ekonomi yang
potensial. Adapun Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan (Sulsel)
menjalankan program kewirausahaan yang direncanakan mengakomodir 1000
pemuda dengan menggandeng KADIN. Sementara Himpunan Pengusaha Muda
Indonesia (HIPMI) Sulsel juga menggiatkan program kewirausahaan melalui
program “HIPMI Goes To Campus” dan pendirian HIPMI Perguruan Tinggi. Dukungan
program kewirausahaan juga datang dari lembaga internasional yaitu International
labour Organization (ILO) melalui program EAST (Education and Skill) Training di
Sulawesi Selatan.
Dalam 2 (dua) tahun program kewirausahaan di Sulawesi Selatan yang
menyasar kaum muda maka jumlah pengusaha muda yang tersebar di seluruh
daerah di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami peningkatan yaitu mencapai
angka 630 orang pada tahun 2011. Pengusaha muda ini terbagi dalam berbagai
tingkat, mulai dari yang masih berskala kecil, menengah, maupun yang sudah
mencapai usaha ekonomi skala besar. (antara, 18 Mei 2011)

2
Dengan lahirnya wirausahawan baru dalam bisnis mikro maka langkah kritis
selanjutnya adalah bagaimana mendampingi mereka, memotivasi, dan membangun
jaringan agar usaha yang dirintis bisa tumbuh dan berkembang.
Berbagai kebijakan dan program pengembangan kewirausahaan di Sulawesi
Selatan merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Business Development Service atau
Business Development Service-Provider untuk secara khusus untk turut serta
berkontribusi mengambil peran, utamanya keberlanjutan program berupa
pendampingan bagi pelaku wirausaha muda yang sementara mengembangkan
usahanya.
Mengacu hal ini, selaku konsultan dan secara kelembagaan BDS-P kami terlibat
langsung dalam pendampingan wirausahawan muda pemuda pelaku usaha mikro di
provinsi Sulawesi Selatan dan kota Makassar pada khususnya sejak tahun 2008 sampai
saat ini.

B. KONDISI EKSISTING KUMKM


Kondisi eksisting UMKM dalam tulisan ini adalah gambaran secara umum usaha
mikro yang didampingi, yaitu wirausahawan muda yang telah menjalankan usaha mikro
dalam jangka waktu minimal satu tahun sejak tahun 2009.
Profil usaha mikro yang kami gambarkan lebih spesifik adalah pemuda berusia
20-30 tahun yang merupakan alumni pelatihan kewirausahaan “Start Your Business”
atau mulai bisnis anda yang dikembangkan lembaga buruh internasional (ILO) di
Sulawesi Selatan dalam program EAST (Educatin and Skill Training).
Project ILO EAST Sulsel membuktikan bahwa tingkat pendidikan, usia, latar
belakang keluarga dll bukanlah penghambat menjadi seorang wirausahawan. Modul
SIYB ILO yang mengedepankan aspek pendidikan dan pengalaman merupakan salah
satu kunci keberhasilan alumni. Pembelajaran dari program ILO EAST juga bahwa
adanya link antara pelatihan vokasi dengan pelatihan Kewirausahaan sangat mutlak
dilakukan karena mampu mendongkrak “business start-up rate”.
ILO EAST project memberikan pelajaran bahwa tingkat keberhasilan memulai
bisnis atau business start-up rate jika hanya menggunakan modul SIYB adalah 40 %.
Namun apabila modul SIYB dipadukan dengan program vokasi atau skil training maka
business start-up rate mencapai 72 %.

Adapun kondisi eksisting yang kami uraikan di bawah ini adalah profil usaha
mikro yang dijalankan sebanyak 45 (empat puluh lima) orang pemuda yang telah

3
menjalankan bisnis di provinsi Sulawesi Selatan yang selanjutnya menjadi dampingan
BDS-P Makassarpreneur. Adapun gambaran umum kondisi eksisting usaha mikro yang
kami dampingi adalah sebagai berikut :
No Tenaga
Nama UMKM Alamat Usaha Pemilik Produk/Jasa Rencana Pengembangan
. Kerja
Perum Citra Daya Penambahan peralatan
BAKSO IKAN Bakso ikan dalam
1. Permai 2 Blok A1 Tasrin Halid 2 orang (modal investasi) untuk
“ORIN” kemasan (frozen food)
No.1 Makassar perluasan pangsa pasar
Jl. Paccinang Servis handphone,Jual
Fajrin Pengembangan layanan
2. FAJAR CELLULAR Raya No. 9 beli pulsa dan 3 orang
Fahrezi service Komputer dan ATK
Makassar pengetikan
Pembuatan jas
Menambah jumlah pegawai
SIDUMIDURA Jl. Mannuruki II almamater, jas untuk
3. Nirmalasari 5 orang untuk menambah kapasitas
TAYLOR No.84 Makassar organisasi, sekolah dan
produksi
lembaga lainnya
Rencana membuka
Kursus sempoa,
Jl. St. Alauddin jaringan ke beberapa
4. NAYLA COURSE Maryam Bahasa Inggris dan 6 orang
No. 76 Makassar daerah/kab. di Sulsel
bimbel
melalui sistem franchise
Jl. Monginsidi Baru
TEPUNG GANYU Penambahan modal kerja
5. AB.4 No. 7 Asgaf Tepung Ganyu 5 orang
CAP LAYAR untuk peningkatan produksi
Makassar
Menambah mesin fotocopy
7 PUTRI (FOTO dengan daya kerja yang
Jl. Racing center Wildan Ketikan, print, fotocopy,
7. COPY, ATK, 4 orang lebih kuat serta
kota Makassar Jannah jual ATK
PENGETIKAN) meningkatkan kualitas
pelayanan
usaha delivery ikan
menambah jumlah motor
Jl. Perintis segar (Ikan segar sunu,
opersional pengantaran,
PAJUKU Kemerdekaan Km kerupuk, kakap,
8. Sasliansyah 4 orang dan menambah outlet-
INDONESIA 6 No. 6 Kota kepiting lunak, cumi,
outlet ikan dititik-titik
Makassar udang, bandeng cabut
tertentu di kota Makassar
duri)
Aneka handmade
KERAJINAN KAIN Jalan Perintis
(tempat HP,gantungan Menambah kapsitas dan
9. FANEL SR Kemerdekaan 6 Karmila 6 orang
kunci, dompet, boneka, kualitas produk serta
CAKRAWALA No. 20 Makassar,
dll) pemasaran
BENGKEL Jl. Andi Tonro V
10. Mustaqim Service handphone 2 orang Penambahan peralatan
PONSEL REVOLT No. 57 Makassar
service
Jasa Pelayanan
Komputer Terpadu /
Jl. St. Alauddin Laptop mati, hang, Pengembangan jual beli
11. SENTRAKOM Dasmin 4 orang
No. 76 Makassar virus, harddisk spare part computer/Laptop
bermasalah, dan
troubleshooting
Jahitan kebaya, Pengembangan usaha
Jl. Tinumbu Lr.148
12. ASMA TAILOR Asmawati pakaian anak, border, 5 orang kursus menjahit dan butik
No.43 Makassar
payet dll
Menambah jumlah
Jalan Onta Baru
WARNING CELL Jual pulsa,service stand/konter
Pasar Mamajang
13. DAN Wardah handphone dan 3 Orang
Dalam Kota
PERCETAKAN percetakan
Makassar
Jl. Abd. Daeng
Sirua, samping Sarabba instan dan Peningkatan omzet
14. UD. TOKO LARIS Syamsuddin 2 orang
Pasar Paropo barang campuran penjualan melalui promosi
Makassar

4
jasa percetakan buku-
BTN TONASA, Jl.
LALAMBATE buku, nota/faktur,
15. Racing Centre 1 Rifai 3 orang Penambahan peralatan
DESAIN kwitansi, dus-dus
Blok C5-Makassar
kemasan makanan
Bumbu dapur dan
Banggae Kec. Renovasi tempat usaha
perlengkapan rumah
16. KIOS BANGGAE Barbo Kab. Suherman 2 orang dan peningkatan item
tangga
Takalar produk
Muh.
BAIM PPLH Puntondo Pengolahan hasil Pengembangan unit bisnis
17. Ibarhim 3 orang
PRODUCTION Kab. Takalar perikanan lainnya
Bakri
Cetak undangan,Cuci
Kamp. Beru /
PERCETAKAN foto,Pengetikan,Kursus
18. Solonga Kec. Merlina 3 orang Menambah fasilitas usaha
MERLINA computer, Scan, dan
Polut Kab. Takalar
games
Sapiriah Desa
Jahit baju Baju pesta,
USAHA JAHIT Kalenna Pengembangan jaringan
19. Kasmawati Baju dinas dan 2 orang
KASMAWATI Bontongape, Kab. bisnis
seragam sekolah
Takalar
Jl. T. A. Gani
Jual beli computer dan Menambah modal pinjaman
20. TOKO MATHA Kabupaten Darwis 2 orang
rental dari bank
Bantaeng
BTN Tamarunang Harun Service HP
21. DERVI CELLULER 1 orang
indah F1/2 /Gowa Samboro (Handphone)/counter Menambah peralatan
Soreang desa
TOKO PAKAIAN Husna Pengembangan item
22. Tamalate, Kab. Jual aneka pakaian 2 orang
HUSNA Haruna produk (aneka aksesories)
Takalar
Daeng
BUDIDAYA Desa Buakkang Serang 20 Pelatihan dan peningkatan
23. Ganyu
GANYU Kab. Gowa (Koord. orang produksi
Gapoktan)
Perumnas Antang
24. USAHA KERUPUK Afiluddin Usaha krupuk 2 orang Membuka cabang di Sultra
Blok 8 Makassar
Pengetikan,
CREATOR A BTN Tanetea Ahmad percetakan, scan, isi Menambah PC dan
25. 3 orang
BHONTAING Makmur Bantaeng Hamid lagu, dan cetak foto renovasi tempat usaha
digital
Allippang Kec.
PETERNAKAN Meningkatkan jumlah
26. Takkalalla, kab. Ambo Ogi Ternak kambing 2 orang
KAMBING ternak
Wajo
Jl. Poros Galesong
SAYUR SEHAT Aneka hasil pertanian Menyalurkan produk ke
27. Utara, Kab. Amiruddin 2 orang
BONTOPAJJA organik supermarket
Takalar
Jl. Pramuka
28. ASWIN PS Palampang, Kab. Muh. Aswin Rental Play Station 2 orang Penambahan modal kerja
Gowa
Meningkatkan pelayanan
ketikan, cetak foto HP,
Desa Bonto dan penambahan modal
PELANGI scanner,cetak
29. Karaeng, Kab. Haryanto 2 orang
KOMPUTER undangan dan jual
Bantaeng
pulsa
CELEBES
Kelurahan Peneki,
INTERNATIONAL
30. Kec. Takkalalla, Irma Saofika Kursus Bahasa Inggris 3 orang Renovasi tempat usaha
SCHOOL
Wajo
(Cabang)
Dengan menambah
Salajangki Bone-
KRIPIK BAWANG peralatan dan karyawan
31. Selatan, Kab. Islamuddin Kripik bawang 5 orang
UDHIN
Gowa

5
Baringeng Kec. Renovasi dan
PENGETIKAN AZ- Jasa pelayanan
32. Lilirilau Kab. Sulfiana 2 orang pengembagan bisnis
ZAHRA computer terpadu
Soppeng (kursus computer)
Jl. Rahimi, Akan menyewa sebuah
MAHKOTA Tombolo Gorden, taplak meja, 13 ruko dan membuka cabang
33. Mariati
GORDEN Jenetallasa, bantal kursi, lap tangan. orang di daerah Kalimantan dan
Kabupaten Gowa Mamuju (Sulbar).
KONVEKSI Seragam sekolah, baju
13 Pengembangan akses
34. BARUGA SAYANG Jl. H. Solthan Umar Zhose olahraga, sarung bantal
orang pasar
ASSAMATURU kursi
Perumnas Bajeng Menyewa tempat/ruko di
TOKO PAKAIAN
35. Blok A No.59, Nur Endang Jual pakaian 2 orang lokasi yang lebih strategis
NUR ENDANG
Kabupaten Takalar
KUPP YAMA Bantaeng, Jl. Pengembangan bisnis
36. Nur Wahidah Jasa computer terpadu 3 orang
BAHAGIA Sungai Calendu melalui kursus komputer
Membuka toko di jalan
Bontosanra, Kel.
RAHMA Jahit pakaian dan poros dan mengantar
37. Maradekaya, Rahmawati 3 orang
PRODUCTION pembuatan tas barang jualan langsung ke
Kabupaten Takalar
Jakarta dan Surabaya
Jl. Poros
Manjalling, Desa Jual Barang campuran
38. TOKO RAMLAH Ramlah 2 orang Menambah item produk
B. Bunga Kab. dan pulsa
Maros
Terus mengadakan
promosi, penelitian pasar,
USAHA Jl. Solthan Kel. Seragam sekolah (baju
12 dan terus melakukan
39. KONVEKSI Lembang Kab. S ahrul olahraga), seragam
orang perbaikan-perbaikan di
‘ASSAMATURU’ Bantaeng kantor
bidang stok, pemasaran,
penjualan, biaya-biaya
Loka Desa Bt.
JASA KOMPUTER Marannu Kec. Ulu Pengembangan bisnis (jasa
40. Suryanti 2 orang
YANTI Ere, Kabupaten Jasa Komputer terpadu foto copy dan ATK)
Bantaeng
Complex Pasar
Jual pulsa dan barang Menjaga kualitas dan
41. TOKO THIEN hewan Boru, Thienwati 2 orang
campuran meningkatkan pelayanan
Kabupaten Toraja
Desa
BUDIDAYA IKAN
Pa’bentengan Kec. Pmbangembangan akses
42. KOI Bahtiar Budidaya ikan koi 3 orang
Bajeng pasar
PABBENTENGAN
Kabupaten Gowa
Jl. H. Kalla No.6
Makassar dan UIN Gadis Counter Pulsa & Pengembangan produk dan
43. GADIS CELL 2 orang
Samata kab. Kinanti Aksesoris Dan Servis layanan
Gowa
MAKASSAR
CLOTHING & Jl. Perintis Baju kaos khas Pengembangan desain dan
44. Kiamuddin 5 orang
ZOUVENIR kemerdekaan Makassar pemasaran
“MACZ”
Jl. Tamangapa
ANEKA OLAHAN Bakso ikan dan otak-
45. Raya No.112 Herawati 3 orang Pengembangan pemasaran
IKAN otak
Makassar

6
C. PENGALAMAN PENDAMPINGAN KUMKM
Pendampingan bagi klien dalam hal ini usaha mikro dan kecil yang kami lakukan
menggunakan metode konseling individual serta kunjungan langsung (on the spot)
dengan sebelumnya mengadakan pengumpulan data kuantitatif maupun kualitatif.
Tujuan dari konseling individual adalah untuk memungkinkan pengusaha untuk
memecahkan masalah-masalahnya sendiri dengan menggunakan pengetahuan dan
pengalaman yang diperoleh dari intervensi-intervensi pelatihan sebelumnya.
Pendekatan konseling kami lakukan daripada pendekatan konsultasi karena
klien kami adalah pengusaha mikro periode “start up” , dengan harapan klien bisa
dipandu untuk untuk menemukan solusinya sendiri. Dengan demikian, pengusaha
bukan hanya memperoleh solusi terhadap masalah-masalahnya tetapi ia juga
mendapatkan keterampilan untuk menghadapi masalah-masalah serupa di masa
mendatang.
Tempat terbaik untuk konseling dilakukan di tempat kerja pengusaha. Dengan
demikian kami dapat melihat sendiri aspek-aspek praktis dari bisnis tersebut dan cara
bisnis tersebut dioperasikan. Gambaran konseling individual yang dilakukan adalah :
1. Menjelaskan peran selaku pendamping.
2. Minta pengusaha untuk menyatakan masalah-masalahnya dan menyusun
prioritas untuk masalah-masalah tersebut
3. Menyepakati masalah-masalah yang paling penting dengan pengusaha.
4. Pilih beberapa masalah yang paling mendesak.
5. Menganalisa masalah dengan mengidentifikasi akar permasalahannya.
6. Memandu pengusaha melalui proses pemecahan masalah dengan menangajukan
pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti apa, mengapa, dimana, siapa, kapan,
bagaimana, dll.
7. Menyepakati rencana aksi untuk diikuti pengusaha dalam memecahkan masalah.
8. Membuat kesimpulan
9. Menyarankan kunjungan ke usaha yang lain
10. Menyepakati tanggal dan waktu pertemuan berikutnya dengan pengusaha.

7
Pengalaman mendampingi anak muda yang memulai dan mengembangkan usaha
menunjukkan tingkat antusiasme yang begitu tinggi. Dalam melakukan pendampingan
dibutuhkan pembangunan mental wirausaha serta manajemen usaha kecil serta bekal
sofft skill. Pengembangan soft skill sangat berkaitan dengan pengembangan mental dan
karakeristik seorang wirausahawan yaitu karakter tangguh, lebih telaten, dan lebih
cerdas dalam menghadapi seluruh situasi kewirausahaan yang relatif kompleks,
sebagaimana menghadapi kompleksitas kehidupan sehari-hari.

D. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENDAMPINGAN


Pengalaman pendampingan yang kami lakukan pada pengusaha mikro dalam
periode start up memiliki karakteristik tersendiri yang harus dipahami seorang
pendamping. Karena usaha yang dijalankan masih dalam rentang setahun sampai dua
tahun beberapa karakteristik yang ditemuai yaitu penjualan produk kadang meningkat
tajam namun pengusaha mikro sering menolak permintaan, pasar tidak mampu
dipenuhi seluruhnya, kapasitas tidak memadai, umumnya “over confidence” (investasi
tidak tepat), hanya sedikit yang peningkatan penjualannya disebabkan strategi
pemasaran yang baik, manajemen produksi tidak mendukung (produk gagal/reject
meningkat), manajemen usaha belum teratur, kekurangan modal kerja dan muncul
pesaing baru.
Bila diuraikan masalah Usaha mikro dan kecil yang didampingi, setidaknya
terapat 5 (lima) masalah utama sebagaimana diuariakan di bawah ini :

1. Kurangnya Permodalan
Saat pendampingan, masalah klasik yang selalu disampakan klien adalah modal tetap
menjadi kendala lanjutan untuk berkembang. Permodalan merupakan faktor utama
yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan
UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha
perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan pada modal
dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank
atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh, karena persyaratan secara
administrative dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.

8
2. Sumber Daya Manusia (SDM) yang Terbatas
Dalam program SIYB ILO yang kami damping peserta pelatihan adalah anak-anak
muda putus sekolah dengan usia antara 20-30 tahun. Dengan latar belakang ini maka
keterbatasan SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan
dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan
usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal.
Disamping itu dengan keterbatasan SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk
mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk
yang dihasilkannya.

3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar


Dalam pendampingan yang dilakukan tampak pula jaringan usaha yang sangat
terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, oleh karena produk yang
dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang
kompetitif.

4. Terbatasnya Akses Pasar


Umumnya pasar usaha mikro sangat terbatas pada lingkungan sekitar usaha.
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat
dipasarkan secara kompetitif baik di pasar lokal maupun pasar nasional. Lemahnya
akses pasar tidak bisa dilepaskan lemahnya akses informasi klien.

5. Karakteristik kewirausahaan lemah


Usaha mikro dan kecil umumnya masih lemah dalam karakter wirausaha sehingga
kurang memiliki daya saing. Oleh katena itu untuk mengembangkan jiwa
kewirausahaan, antara lain kejujuran adalah modal dasar yang harus dimiliki seorang
wirausaha. Selanjutnya, hal lain seperti kreativitas, inovasi, dan berani mengambil
risiko baru menjadi karakter yang perlu dimiliki wirausahawan dan hendaknya selalu
ditransformasikan kepada usaha mikro dan kecil.

9
D. SOLUSI YANG DITAWARKAN
Berkaitan dengan 5 (lima) masalah yang dihadapi usaha mikro dan kecil
sebagaimana yang diuraikan di atas, maka ditempuh upaya sebagai berikut :
1. Memfasilitasi ke sumber permodalan
Sumber permodalan usaha mikro dan berasal dari modal sendiri dengan
menggunakan tabungan dan asset berharga untuk di jual sebgai modal usaha
untuk menunjang berkembangnya suatau usaha yang di jalani. Kami juga
memfasilitasi akses modal ke lembaga keuangan non BANK yang bergerak
simpan pinjam,dengan cara mengajukan permohonan pinjaman dana atau modal
sebagai tambahan modal usaha, antara lain
• Program Pemerintah
Untuk program sumber modal dari pemerintah tentunya dalam bentuk pinjaman
lunak bergulir, ini bisa jadi peluang sebagai sumber modal usaha
• Perusahaan besar dan perusahaan multi nasional
Perusahaan pemerintah dan swasta tentunya punya angaran tersendiri dalam
memberdayakan ekonomi rakyat sekitar yang bertempat perusahaan itu
berinvestasi ini bisa menjadi peluang untuk mendapatkan modal usaha secara
bergulir
• Kerja sama
Sistem permodalanan kerja sama dalam usaha beberapa tahun terakhir paling
banyak di minati pengusaha kecil. Dengan meyakinkan peluang usaha yang di
jalankan akan menghasilkan profit di masa mendatang serta bisa berkembang
dengan pesat. Pengalaman mendampingi klien menunjukkan pula pentingnya
bersinergi seluruh stakeholder dalam pengembanan kewirausahaan di Indonesia.
Link dengan LKM, PNPM Mandiri, Bank, Koperasi sangat mutlak dilakukan.

2. Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Mikro


Dari sisi kelayakan manajemen bisnis seperti pencatatan keuangan, pemasaran,
pengembangan produk dll. masih sangat lemah. Akan halnya dari sisi
sumberdaya manusia (SDM) UMKM berpendidikan relative rendah mereka juga
memiliki kemampuan menajerial dan teknis yang memadai, yang berakibat pada
rendahnya produktifitas, kualitas dan daya saing, bahkan tidak jarang UMKM

10
dijalankan ala kadarnya atau asal jalan saja. Peningkatan kapasitas ini dilakukan
melalui pendampingan secara langsung maupun dalam bentuk bimbingan teknis.

3. Pembentukan Komunitas Wirausahawan Muda


Salah satu faktor keberhasilan bisnis adalah kemampuan membangun jaingan
atau networking. Pengembangan jaringan salah satunya dapat ditempuh dengan
pengembangan komunitas wirausaha. Komunitas Wirausaha ini beranggotakan
wirausahawan maupun calon Entrepreneur. Bagi Calon Entrepreneur ini
diharapkan bisa banyak belajar dari mereka yang telah menjadi Entrepreneur,
dan bisa semakin bersemangat tinggi untuk mewujudkan impiannya menjadi
Entrepreneur sejati.

4. Memfasilitasi akses pemasaran


Aspek pemasaran sangat berpegaruh dengan nilai jual produksi suatu usaha
sehingga sebelum menjalankan suatu usaha maka analisa pasar menjadi sangat
penting. Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang
kuat adalah dengan membangun strategi pemasaran yang baik dan tepat sasaran.
Berkaitan aspek pemasaran maka dilakukan langkah :
 klien diarahkan melakukan penelitian pasar sederhana
 klien didampingi menyusun marketing plan atau rencana pemasaran
 klien selnajutnya mengembangkan strategi pemasaran untuk perluasan
usaha.

5. Pengembagan karakteristik kewirausahaan


Membangun karakter mental kewirausahaan pemuda memang tidaklah mudah.
Selain kesadaran pemuda, dukungan keluarga, lingkungan yang kondusif serta
peran pemerintah dan pihak lainnya sangat dibutuhkan. Hal ini karena
entrepreneurship sesungguhnya tak sebatas profesi, namun lebih berkaitan
dengan mindset dan mental seseorang yang dibutuhkan di beragam bidang
kehidupan. Pengalaman pendampingan memberikan pembelajaran pentingnya
untuk mengubah mind set tertinggal dari klien. Mind set tertinggal disini masih
adanya pola pikir lama, tidak mandiri, miskin kreatifitas dan inovasi serta
kelemahan aspek manajerial. Saat pendampingan, selain peningkatan aspek
manajerial, pendamping juga senantiasa menekankan perubahan aspek pola
pikir, disamping terus membangun motivasi.

E. PENUTUP

11
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu bentuk
alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian Indonesia.
Peranan UMKM terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat
terbukti dapat membantu Pemerintah dalam mensukseskan program
pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran. Selain menyerap
tenaga kerja dalam jumlah besar, usaha mikro kecil dan menengah terbukti tahan
menghadapi krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai bagian integral dunia
usaha merupakan kegiatan ekonomi rakyat mempunyai kedudukan, potensi dan
peran yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional dan
khususnya pengembangan ekonomi lokal. Dan kepercayaan yang diberikan
kepada bds/bds-p untuk bekerja dengan sebaik-baiknya untuk UMKM sebagai
amanat negara yang patut mendapat perhatian lebih dalam pelaksanaannya.

12

Anda mungkin juga menyukai