Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, July 2001) ..Pemerintah
[Indonesia] berkomitmen penuh untuk mereformasi sektor energi yang
dicantumkan pada MEFP 2000. Secara khusus pada bulan September, UU
Listrik dan Migas yang baru akan diajukan ke DPR. Menteri Pertambangan &
Energi telah menyiapkan rencana jangka menengah untuk menghapus secara
bertahap subsidi BBM dan mengubah tarifl listrik sesuai dengan tarif komersil.”
Sumber: IMF
PENGAKUAN WORLD BANK
Indonesia Country Assistance Strategy (World Bank, 2001) :
Sumber: USAID
PENGAKUAN PEMERINTAH
“Kegiatan Usaha Hulu dan Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 1 dan
angka 2 dapat dilaksanakan oleh: Badan Uaha Milik Negara; Badan Usaha Milik Daerah; Koperasi;
Usaha Kecil; Badan Usaha Swasta (Pasal 9).”
PP No. 31/2003 tentang Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi Persero. Tujuan utama persero
adalah mendapatkan keuntungan (Pasal 2) dan keputusan tertinggi ada pada RUPS. (Tahun 2011
anak Perusahaan Pertamina PT Pertamina Hulu Energy direncanakan akan melakukan Initial Public
Offering [IPO] di Bursa Saham)
Perpres No. 5 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 3c: “Penetapan kebijakan harga
energi ke arah harga keekonomian, dengan tetap mempertimbangkan bantuan bagi
rumah tangga miskin dalam jangka waktu tertentu.”
Blue Print Pengembangan Energi Nasional 2006-2025 Kementerian ESDM: Program utama (1)
Rasionalisasi harga BBM (dengan alternatif) melakukan penyesuaian harga BBM dengan harga
internasional
Road Map Pengurangan Subsidi BBM Kementerian ESDM: Konversi minyak ke gas dan
pembatasan subsidi BBM
MENGAPA HARUS
DITOLAK?
Menjadikan harga BBM mengikuti harga pasar sangat berbahaya karena menimbulkan
ketidakpastian dan sangat memukul konsumen menengah ke bawah jika terjadi lonjakan drastis.
Sumber: OPEC
MENYEBABKAN INFLASI
NAIKNYA HARGA BARANG DAN JASA
MENGAPA HARUS
DITOLAK?
3. Pembatasan BBM bersubsidi
menguntungkan SPBU Asing dan
merugikan rakyat. (Asing sudah
menguasai sektor hulu, juga ingin
menguasai hilir)
PENGHASIL MINYAK UTAMA INDONESIA
DIDOMINASI OLEH ASING
Sumber: Depkeu
MENGAPA HARUS DITOLAK?
5. PENGELOLAAN BBM TIDAK
PROFESIONAL
(Tidak efisien akibat adanya broker,
korupsi dan unbundling Pertamina,
sehingga hanya menguntungkan
segelintir orang/pihak dan merugikan
rakyat)
PEMECAHAN (UNBUNDLING) PERTAMINA
AMANAT UU 22/2001 Ps 10
2002
PT PERTAMINA EP
(PEP)
PT PERTAMINA HULU ENERGI
(PHE)
U
N PT PERTAMINA GAS
(PERTAGAS)
B HULU
PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
U PGE
N PT PERTAMINA DRILLING SERVICE
D INDONESIA
L PT E P T C
I
PT PERTAMINA TRADING LIMITED
N PETRAL
G HILIR
PT PERTAMINA NIAGA
PATRA NIAGA
Sumber: SP Pertamina
POLA INTEGRATED SYSTEM
BIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH
MURAH
UU No.8/1971 Margin Biaya Pokok
Cost Cost Cost
PERTAMINA/ Pengecer BBM
Integrated System
Biaya Pokok BBM << Harga Pasar BBM
Sumber: SP Pertamina
POLA UNBUNDLING
BIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH MAHAL
Internt’l
PT PT PT PT
Price
UU Migas No.22/2001
Unbundling System
Cost Cost Cost Cost
With transaction + + + + Harga
Costs + Taxes “Profit” “Profit” “Profit” “Profit” Pasar ?
Pasal 10
• Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melakukan Kegiatan Usaha Hulu dilarang
melakukan Kegiatan Usaha Hilir.
• Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Hilir tidak dapat melakukan Kegiatan
Usaha Hulu.
Pasal 13
Kepada setiap Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan 1 (satu) Wilayah
Kerja. Dalam hal Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap mengusahakan beberapa Wilayah
Kerja, harus dibentuk badan hukum yang terpisah untuk setiap Wilayah Kerja.
Sumber: SP Pertamina
PERTANGGUNG JAWABAN
PERTAMINA (BUMN), SESUAI UU NO. 8/1971
RAKYAT
MPR
DIREKTORAT
MANAJEMEN PRODUCTION SHARING
HULU HILIR KEUANGAN PEMASARAN UMUM
(d/h BADAN PEMBINAAN
PENGUSAHAAN KONTRAKTOR ASING)
Kontraktor/
Investor/ KPS &
Sumber: SP Pertamina
PERTANGGUNG JAWABAN
PT PERTAMINA (PERSERO), SESUAI UU NO.22/2001
PEMERINTAH
NKRI
KOMISI – KOMISI
KEPALA NEGARA KEPALA PEMERINTAHAN
DPR RI
GUBERNUR
PARA MENTERI BUPATI
UU 22/2001
UU 22/2001
UU 19/2003
UU 13/2003
UU 22/1999
UU 22/2001
UU 22/1999
UU 1/1995
UU 1/1995
UUD 1945
INVESTOR/ KPS/
KONTRAKTOR
PT PERTAMINA (PERSERO)
Sumber: SP Pertamina
ARUS MINYAK TAHUN 2006
Juta Barrel
MM PERTAMINA 46.9
EKSPOR
• Ke Kilang 45.5
IMPOR NON BBM NON BBM 16,1
• Ekspor 1.4
6,8
Sumber: Depkeu
BIAYA PRODUKSI BBM PERLITER
HARGA PRODUKSI HARGA INTERNASIONAL
KOMPONEN BIAYA
Rp/Lite
US$/bbl Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter US$/bbl
r
Minyak Mentah 10,00* 589 50,0 3.005 90,0 5.303
JUMLAH BIAYA POKOK BBM 13,30 804 53,3 3.220 93,3 5.517
•Biaya rata-rata produksi minyak mentah Pertamina per barrel (bbl) tahun 2005. Kurs Rp 9,368/US$, 1 bbl
setara 159 liter
Sumber: Realisasi Perhitungan Biaya Pokok BBM Sem. I 2005 Pertamina & Laporan Hasil Rapat Pimpinan Pertamina 2005, diolah
PANDANGAN ISLAM
Pembatasan/pencabutan subsidi merupakan bagian dari strategi asing yang
didukung Pemerintah untuk menguasai SDA Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya
merugikan rakyat secara ekonomi namun yang paling mendasar bertentangan
dengan syariat Islam;
Minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang melimpah sehingga
masuk dalam kategori barang milik publik (al milkiyyah al-ammah) yang
pengelolaannya harus diserahkan kepada negara dan seluruh hasilnya dikembalikan
kepada publik. Dengan demikian ia tidak boleh diserahkan/dikuasakan kepada
swasta apalagi asing;
ِ مِب َ َاسَت ْقطَ َعهُ الْ ِمْل َح ق ٍ
َ ال ابْ ُن الْ ُمَت َوِّك ِل الَّذى َأْ ِر
ب َف َقطَ َعهُ لَه ْ َ ف-صلى اهلل عليه وسلم- ِّ أَنَّهُ َوفْ َد إِىَل النَّىِب: ض بْ ِن مَحَّال َ ََع ْن أ َْبي
ِ ال فَا ْنتَ ِز
ُع منْه َ َ َت لَهُ الْ َماءَ الْعِ َّد قَ ت لَهُ إِمَّنَا قَطَ ْع ِ َِفلَ َّما أَ ْن َوىَّل قَ َال َر ُج ٌل ِم َن الْ َم ْجل
َ أَتَ ْد ِرى َما قَطَ ْع: س
Dari Abyadh bin Hammal: beliau menghadap kepada Nabi saw dan memohon diberikan
bagian dari tambang garam yang menurut Ibnu Mutawakkil, berada di daerah Ma’rib lalu beliau
memberikannya. Namun tatkala orang tersebut berpaling, seseorang yang berada di majelis
beliau berkata : “Tahukah Anda bahwa yang Anda berikan adalah [seperti] air yang mengalir?
Maka beliau pun membatalkannya.” (HR. Baihaqy & Tirmidzy)
PENUTUP
Rusaknya pengelolaan migas yang liberal di negeri ini berpangkal dari sistem
ekonomi kapitalisme yang menjadi pijakan pemerintah. Dalam sistem tersebut
kebebabasan memiliki dan kebebasan berusaha dijamin oleh negara melalui
undang-undang. Peran negara diminimalkan dalam kegiatan ekonomi dan hanya
diposisikan sebagi regulator. Dengan demikian peluang swasta khususnya asing
akan semakin besar dalam menguasai perekonomian negeri ini. Padahal Allah swt
berfirman:
ني َسبِياًلِِ ِ ِ
َ َولَ ْن جَيْ َع َل اللَّهُ ل ْل َكاف ِر
َ ين َعلَى الْ ُم ْؤمن
“Dan Allah tidak memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-
orang beriman.” (QS: An-Nisa: 141)
Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk membebaskan rakyat dari sistem
Kapitalisme yang terbukti menyengsarakan ini kecuali menerapkan sistem Khilafah
Islamiyyah, sebuah sistem yang bersumber dari Aqidah Islam dan mengatur seluruh
urusan masyarakat dengan syariat Islam termasuk dalam pengelolaan sumber daya
alam. Wallahu a’lam bisshawab
ٍ َو َل ْو أَنَّ أَهْ َل ْالقُ َرى َءا َم ُنوا َوا َّت َق ْوا َل َف َتحْ َنا َع َلي ِْه ْم َب َر َكا
ت ِم َن
َ ض َولَ ِكنْ َك َّذبُوا َفأ َ َخ ْذ َنا ُه ْم ِب َما َكا ُنوا َي ْك ِسب
ُون ِ ْال َّس َما ِء َو ْاألَر
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya” (TQS. Al A’raf [7] : 96).
Jazakallah Khairan,
WASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKAATUHU