Anda di halaman 1dari 40

Acara: Kajian IMM Komisariat FKK UMJ-31032011

Oleh: Drs. Wahyudi Almaroky


Sekilas biodata:
Nama : Wahyudi al Maroky
Tempat,tgl lahir : Merauke, 28 Agustus 1974
Alamat Rumah : Jl. Kuningan no. 37 Gintung Ciputat
Pendidikan : SD, SMP, SMA, STPDN, IIP

Pekerjaan dan Aktivitas

1. Pemred. Majalah Pamong Readers


2. Direktur eksekutif Pamong Institute
3. Redaktur Tabloid Media Umat
4. Komisaris WADI Press
5. DPN Forum Komunikasi alumni Sekolah Pamong
6. Anggota Partai Internasional Hizbut Tahrir Indonesi(HTI)
BBM untuk Rakyat ?

Apakah BBM utk kesejahteraan rkyt?


Siapa yg mengatur kuasai BBM kita?
Bgmn pengelolaan seharusnya?
Kapan BBM utk Rakyat?
Bgmn sikap kita?
PENGHASIL MINYAK UTAMA INDONESIA
DIDOMINASI OLEH ASING

Sumber: Dirjen Migas 2009


Strategi Asing Menguasai Migas Melalui Liberalisasi
Migas
TOLAK
PEMBATASAN BBM BERSUBSIDI
Jalan Tol Menuju Liberalisasi Migas
MENGAPA HARUS
DITOLAK?
1. PEMBATASAN SUBSIDI BBM
JALAN TOL MENUJU LIBERALISASI MIGAS
(AKAR MASALAH KISRUH BBM)
PENGAKUAN IMF
”(pada sektor migas, Pemerintah berkomitmen: mengganti UU yang
ada dengan kerangka yang lebih modern, melakukan restrukturisasi
dan reformasi di tubuh Pertamina, menjamin bahwa kebijakan fiskal
dan berbagai regulasi untuk eksplorasi dan produksi tetap kompetitif
secara internasional, membiarkan harga domestik mencerminkan
harga internasional). Memorandum of Economic and Financial
Policies (LoI IMF, Jan. 2000):

Memorandum of Economic and Financial Policies (LoI IMF, July 2001) ..Pemerintah
[Indonesia] berkomitmen penuh untuk mereformasi sektor energi yang
dicantumkan pada MEFP 2000. Secara khusus pada bulan September, UU
Listrik dan Migas yang baru akan diajukan ke DPR. Menteri Pertambangan &
Energi telah menyiapkan rencana jangka menengah untuk menghapus secara
bertahap subsidi BBM dan mengubah tarifl listrik sesuai dengan tarif komersil.”
Sumber: IMF
PENGAKUAN WORLD BANK
Indonesia Country Assistance Strategy (World Bank, 2001) :

(Utang-utang untuk reformasi kebijakan memang


merekomendasikan sejumlah langkah seperti privatisasi
dan pengurangan subsidi yang diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi belanja publik…Banyak subsidi
khususnya pada BBM cenderung regresif dan merugikan
orang miskin ketika subsidi tersebut jatuh ke tangan
orang kaya).

Sumber: World Bank


PENGAKUAN USAID
Energy Sector Governance Strengthened (USAID, 2000): USAID intends to obligate a total of $4
million in DA in FY 2001 to strengthen energy sector governance and help create a more efficient and
transparent energy sector. USAID advisors play a catalytic role in helping the Government of
Indonesia develop and implement key policy, legal and regulatory reforms. … (Pada tahun 2001 USAID
bermaksud memberikan bantuan senilai US$4juta [Rp 40 miliar] untuk memperkuat pengelolaan
sektor energi dan membantu menciptakan sektor energi yang lebih efisien dan transparan. Para
penasehat USAID memainkan peran penting dalam membantu pemerintah Indonesia
mengembangkan dan menerapkan kebijakan kunci, perubahan UU dan peraturan );
USAID helped draft new oil and gas policy legislation submitted to Parliament in October 2000. The
legislation will increase competition and efficiency by reducing the role of the state-owned oil company
in exploration and production. (USAID telah membantu pembuatan draft UU MIgas yang diajukan ke
DPR pada Oktober 2000. UU tersebut akan meningkatkan kompetisi dan efisiensi dengan
mengurangi peran BUMN dalam melakukan eksplorasi dan produksi );
In FY 2001, USAID plans to provide $850,000 DA to support NGOs and universities in developing
programs for raising awareness and supporting involvement of local government and the public of
energy sector issues, including removal of energy subsidies and phase out of leaded gasoline. (Pada
tahun 2001 USAID merencanakan untuk menyediakan US$ 850 ribu [Rp 8.5 miliar] untuk mendukung
sejumlah LSM dan Universitas dalam mengembangkan program yang dapat meningkatkan kesadaran
dan mendukung keterlibatan pemerintah lokal dan publik pada isu-isu sektor energi termasuk
menghilangkan subsidi energi dan menghapus secara bertahap bensin bertimbal )
Sumber: USAID
PENGAKUAN USAID
USAID works closely with the Asian Development Bank (ADB) and the World Bank on
energy-sector reform. USAID assistance is leveraging a $20 million ADB power sector-
restructuring loan, with USAID advisors playing project management and planning roles. ”
(USAID bekerja sama dengan ADB dan Bank Dunia untuk mereformasi sektor energi.
Bantuan USAID mampu meningkatkan manfaat utang ADB untuk restrukturisasi sektor listrik
senilai US$ 20 juta [Rp 200 miliar] dimana para penasehat USAID berperan dalam
manajemen proyek dan perencanaan;
“An increase or decrease in political will for energy sector reform may warrant adjustments
to this objective. The appointment in 2000 of a private sector-oriented reformist as the new
head of the State oil and gas company bodes well for reform agenda progress.” (Pasang
surutnya kemauan politik terhadap reformasi sektor energi akan menjamin penyesuaian
terhadap tujuan ini. Oleh karena itu pengangkatan Direktur Utama Pertamina yang baru
pada tahun 2000 yang berjiwa reformis dan berorientasi swasta [pasar] sangat mendukung
kemajuan agenda reformasi tersebut.

Sumber: USAID
PENGAKUAN PEMERINTAH

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro:“Liberalisasi sektor hilir migas membuka


kesempatan bagi pemain asing untuk berpartisipasi dalam bisnis eceran migas....
Namun, liberalisasi ini berdampak mendongkrak harga BBM yang disubsidi pemerintah.
Sebab kalau harga BBM masih rendah karena disubsidi, pemain asing enggan masuk.''
(Kompas, 14 Mei 2003).
Dirjen Migas Dept. ESDM, Iin Arifin Takhyan: Saat ini terdapat 105 perusahaan yang
sudah mendapat izin untuk bermain di sektor hilir migas, termasuk membuka stasiun
pengisian BBM untuk umum (SPBU) (Trust, edisi 11/2004). Diantaranya adalah
perusahaan migas raksasa seperti British Petrolium (Amerika-Inggris), Shell (Belanda),
Petro China (RRC), Petronas (Malaysia), dan Chevron-Texaco (Amerika).
REGULASI LIBERALISASI
MIGAS
UU Migas No. 22 tahun 2001: menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian usaha
Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan Niaga secara akuntabel yang
diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan(Pasal
2).

“Kegiatan Usaha Hulu dan Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 1 dan
angka 2 dapat dilaksanakan oleh: Badan Uaha Milik Negara; Badan Usaha Milik Daerah; Koperasi;
Usaha Kecil; Badan Usaha Swasta (Pasal 9).”

PP No. 31/2003 tentang Pengalihan Bentuk Pertamina Menjadi Persero. Tujuan utama persero
adalah mendapatkan keuntungan (Pasal 2) dan keputusan tertinggi ada pada RUPS. (Tahun 2011
anak Perusahaan Pertamina PT Pertamina Hulu Energy direncanakan akan melakukan Initial Public
Offering [IPO] di Bursa Saham)

Perpres No. 5 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 3c: “Penetapan kebijakan harga
energi ke arah harga keekonomian, dengan tetap mempertimbangkan bantuan bagi
rumah tangga miskin dalam jangka waktu tertentu.”

Blue Print Pengembangan Energi Nasional 2006-2025 Kementerian ESDM: Program utama (1)
Rasionalisasi harga BBM (dengan alternatif) melakukan penyesuaian harga BBM dengan harga
internasional

Road Map Pengurangan Subsidi BBM Kementerian ESDM: Konversi minyak ke gas dan
pembatasan subsidi BBM
MENGAPA HARUS
DITOLAK?

2. Karena membebani rakyat.


Harga Pertamax bisa melambung
tinggi sesuai harga internasional.
Kenaikan ini akan mengakibatkan
kenaikan harga barang dan jasa.
HARGA MINYAK MENTAH DUNIA
BERFLUKTUASI TAJAM AKIBAT SPEKULASI

Menjadikan harga BBM mengikuti harga pasar sangat berbahaya karena menimbulkan
ketidakpastian dan sangat memukul konsumen menengah ke bawah jika terjadi lonjakan drastis.
Sumber: OPEC
MENYEBABKAN INFLASI
NAIKNYA HARGA BARANG DAN JASA
MENGAPA HARUS
DITOLAK?
3. Pembatasan BBM bersubsidi
menguntungkan SPBU Asing dan
merugikan rakyat. (Asing sudah
menguasai sektor hulu, juga ingin
menguasai hilir)
PENGHASIL MINYAK UTAMA INDONESIA
DIDOMINASI OLEH ASING

Sumber: Dirjen Migas 2009


ASING JUGA INGIN MENGUASAI HILIR
(PEMASARAN BBM)
MENGAPA HARUS
DITOLAK?
4. SUBSIDI ADALAH HAK RAKYAT YANG
MEMANG SEMESTINYA DIANGGARKAN
(Yang membebani APBN adalah
pembayaran utang dan bunga utang
kepada segelintir orang, bukan subsidi
yang dinikmati oleh jutaan rakyat
Indonesia)
UTANG MEMBEBANI APBN,
BUKAN SUBSIDI

Sumber: Depkeu
MENGAPA HARUS DITOLAK?
5. PENGELOLAAN BBM TIDAK
PROFESIONAL
(Tidak efisien akibat adanya broker,
korupsi dan unbundling Pertamina,
sehingga hanya menguntungkan
segelintir orang/pihak dan merugikan
rakyat)
PEMECAHAN (UNBUNDLING) PERTAMINA
AMANAT UU 22/2001 Ps 10
2002
PT PERTAMINA EP
(PEP)
PT PERTAMINA HULU ENERGI
(PHE)
U
N PT PERTAMINA GAS
(PERTAGAS)
B HULU
PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY
U PGE
N PT PERTAMINA DRILLING SERVICE
D INDONESIA
L PT E P T C
I
PT PERTAMINA TRADING LIMITED
N PETRAL
G HILIR
PT PERTAMINA NIAGA
PATRA NIAGA

Sumber: SP Pertamina
POLA INTEGRATED SYSTEM
BIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH
MURAH
UU No.8/1971 Margin Biaya Pokok
Cost Cost Cost
PERTAMINA/ Pengecer BBM
Integrated System
Biaya Pokok BBM << Harga Pasar BBM

Eksplorasi Storage/ Transportasi Retail MASYARAKAT


& Kilang Whole & SPBU
Eksploitasi Seller Distribusi

Sumber: SP Pertamina
POLA UNBUNDLING
BIAYA POKOK BBM PERTAMINA LEBIH MAHAL

Internt’l
PT PT PT PT
Price
UU Migas No.22/2001
Unbundling System
Cost Cost Cost Cost
With transaction + + + + Harga
Costs + Taxes “Profit” “Profit” “Profit” “Profit” Pasar ?

Eksplorasi Storage/ Transportasi Retail MASYARAKAT


& Kilang Whole & SPBU
Eksploitasi Seller Distribusi

Pasal 10
• Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melakukan Kegiatan Usaha Hulu dilarang
melakukan Kegiatan Usaha Hilir.
• Badan Usaha yang melakukan Kegiatan Usaha Hilir tidak dapat melakukan Kegiatan
Usaha Hulu.
Pasal 13
Kepada setiap Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap hanya diberikan 1 (satu) Wilayah
Kerja. Dalam hal Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap mengusahakan beberapa Wilayah
Kerja, harus dibentuk badan hukum yang terpisah untuk setiap Wilayah Kerja.

Sumber: SP Pertamina
PERTANGGUNG JAWABAN
PERTAMINA (BUMN), SESUAI UU NO. 8/1971

RAKYAT

MPR

DPR PRESIDEN BPK


KEPALA NEGARA / KEPALA PEMERINTAHAN
Direktur Utama
PERTAMINA MENTERI MENTERI
(BUMN) PERTAMBANGAN KEUANGAN
bertanggung DAN ENERGI
jawab langsung
kepada Presiden
sebagai Kepala
DIREKTUR UTAMA INPRES
Negara dan
PERTAMINA NO.12/1975
Kepala
Pemerintahan

DIREKTORAT
MANAJEMEN PRODUCTION SHARING
HULU HILIR KEUANGAN PEMASARAN UMUM
(d/h BADAN PEMBINAAN
PENGUSAHAAN KONTRAKTOR ASING)

Kontraktor/
Investor/ KPS &
Sumber: SP Pertamina
PERTANGGUNG JAWABAN
PT PERTAMINA (PERSERO), SESUAI UU NO.22/2001
PEMERINTAH
NKRI

PRESIDEN KETUA PARTAI POLITIK PARTAI-PARTAI DPR RI


WAKIL PRESIDEN KETUA PARTAI POLITIK POLITIK

KOMISI – KOMISI
KEPALA NEGARA KEPALA PEMERINTAHAN
DPR RI

GUBERNUR
PARA MENTERI BUPATI

KEU ESDM BUMN NAKER KUMDANG PERINDAG DN

BPMIGAS BPH MIGAS


INPRES NO.12/1975

UU 22/2001
UU 22/2001

UU 19/2003

UU 13/2003
UU 22/1999
UU 22/2001

UU 22/1999
UU 1/1995

UU 1/1995
UUD 1945

INVESTOR/ KPS/
KONTRAKTOR

PT PERTAMINA (PERSERO)

Sumber: SP Pertamina
ARUS MINYAK TAHUN 2006
Juta Barrel

MM PERTAMINA 46.9
EKSPOR
• Ke Kilang 45.5
IMPOR NON BBM NON BBM 16,1
• Ekspor 1.4
6,8

M.M INDONESIA DALAM NEGERI


NON BBM
KILANG BBM. GAS & •NON BBM 34,2
383,2 PETROKIMIA 361,8 85,8
•BBK 20,7
•MM Pertamina 45,5
MM KPS 336,3
•MM KPS 193,5 OFFTAKE
Hak Pemerintah 221,1
•Gas 8,4 NBBM 21,6
• Ke Kilang 179,6
•Impor MM 114,4
• Ekspor 42,5 BBM = 259,4

Hak KPS 114,2 41,2 JUTA KL


BBM D. NEGERI
• Ke Kilang 10,4 •UP I-V, Cepu 224,2
382,9 (60,9 JT KL)*
• IP/BOB Ptm 3,3 •UP VI, VII 34

•Ekspor 100,3 •Petkim & Gas 1,2


VAR. STOK
1,7 (0,3 JT KL)
IMPOR BBM IMPOR 127,3

MM. 114.4 20,2 JT KL


MM EKSPOR
PERTAMINA
* Sejumlah 41,6 juta KL dijual kepada Masyarakat dengan harga bersubsidi 1,4
Ket.: MM (Minyak Mentah), KPS (Kontraktor Production Sharing)
Sumber: Pertamina
BBM Akan Memberi Banyak Manfaat
Buat Rakyat Jika Dikelola Secara
PROFESIONAL DAN SESUAI SYARIAH
INDONESIA MEMILIKI CADANGAN MIGAS
SANGAT BESAR
Cadangan minyak bumi sebesar 4,4 miliar barel
Cadangan gas sebesar lebih dari 300 triliun kaki kubik
Juga barang tambang lain yang melimpah
Indonesia Indonesia adalah sumber sekaligus pasar yang
sangat menggiurkan
Tapi tidak banyak memberikan manfaat kepada rakyat,
karena sebagian besar dikuasai oleh perusahaan asing.
Usaha menguasai migas Indonesia sudah lama dilakukan
Ini harus dihentikan, dengan pengelolaan yang profesional
dan sesuai dengan syariah
CADANGAN MINYAK TERBESAR DI DUNIA
DIDOMINASI NEGERI-NEGERI ISLAM

CADANGAN TERBUKTI PRODUKSI


NO NEGARA
Miliar barrel % thd dunia Ribu barrel/hari % thd dunia

1 Saudi Arabia 264.6 19.8% 9713 12.0%


2 Venezuela 172.3 12.9% 2437 3.3%
3 Iran 137.6 10.3% 4216 5.3%
4 Iraq 115 8.6% 2482 3.2%
5 Kuwait 101.5 7.6% 2481 3.2%
6 United Arab Emirates 97.8 7.3% 2599 3.2%
7 Russian Federation 74.2 5.6% 10032 12.9%
8 Libya 44.3 3.3% 1652 2.0%
9 Kazakhstan 39.8 3.0% 1682 2.0%
10 Nigeria 37.2 2.8% 2061 2.6%
27 Indonesia 4.4 0.3% 1021 1.3%

Sumber: BP Statistical Reviws of World Energy, 2010


POTENSI ENERGI INDONESIA
PENERIMAAN NEGARA DARI MIGAS
MINYAK BUMI PADA APBN
KENAIKAN HARGA MINYAK MENGUNTUNGKAN
PEMERINTAH

Sumber: Depkeu
BIAYA PRODUKSI BBM PERLITER
HARGA PRODUKSI HARGA INTERNASIONAL
KOMPONEN BIAYA
Rp/Lite
US$/bbl Rp/Liter US$/bbl Rp/Liter US$/bbl
r
Minyak Mentah 10,00* 589 50,0 3.005 90,0 5.303

Pengolahan 1,53 90 1,5 90 1,5 90

Angkutan Laut 0,80 47 0,8 47 0,8 47

Distribusi 0,97 57 1,0 57 1,0 57

Bunga, Biaya Kantor Pusat & Penyusutan 0,00 20 0,0 20 0,0 20

JUMLAH BIAYA POKOK BBM 13,30 804 53,3  3.220 93,3  5.517

•Biaya rata-rata produksi minyak mentah Pertamina per barrel (bbl) tahun 2005. Kurs Rp 9,368/US$, 1 bbl
setara 159 liter

Sumber: Realisasi Perhitungan Biaya Pokok BBM Sem. I 2005 Pertamina & Laporan Hasil Rapat Pimpinan Pertamina 2005, diolah
PANDANGAN ISLAM
Pembatasan/pencabutan subsidi merupakan bagian dari strategi asing yang
didukung Pemerintah untuk menguasai SDA Indonesia. Kebijakan ini tidak hanya
merugikan rakyat secara ekonomi namun yang paling mendasar bertentangan
dengan syariat Islam;
Minyak bumi dan gas merupakan sumber daya alam yang melimpah sehingga
masuk dalam kategori barang milik publik (al milkiyyah al-ammah) yang
pengelolaannya harus diserahkan kepada negara dan seluruh hasilnya dikembalikan
kepada publik. Dengan demikian ia tidak boleh diserahkan/dikuasakan kepada
swasta apalagi asing;
‫ِ مِب‬ َ َ‫اسَت ْقطَ َعهُ الْ ِمْل َح ق‬ ٍ
َ ‫ال ابْ ُن الْ ُمَت َوِّك ِل الَّذى َأْ ِر‬
‫ب َف َقطَ َعهُ لَه‬ ْ َ‫ ف‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ِّ ‫ أَنَّهُ َوفْ َد إِىَل النَّىِب‬: ‫ض بْ ِن مَحَّال‬ َ َ‫َع ْن أ َْبي‬
ِ ‫ال فَا ْنتَ ِز‬
ُ‫ع منْه‬ َ َ َ‫ت لَهُ الْ َماءَ الْعِ َّد ق‬َ ‫ت لَهُ إِمَّنَا قَطَ ْع‬ ِ ِ‫َفلَ َّما أَ ْن َوىَّل قَ َال َر ُج ٌل ِم َن الْ َم ْجل‬
َ ‫ أَتَ ْد ِرى َما قَطَ ْع‬: ‫س‬
Dari Abyadh bin Hammal: beliau menghadap kepada Nabi saw dan memohon diberikan
bagian dari tambang garam yang menurut Ibnu Mutawakkil, berada di daerah Ma’rib lalu beliau
memberikannya. Namun tatkala orang tersebut berpaling, seseorang yang berada di majelis
beliau berkata : “Tahukah Anda bahwa yang Anda berikan adalah [seperti] air yang mengalir?
Maka beliau pun membatalkannya.” (HR. Baihaqy & Tirmidzy)
PENUTUP
Rusaknya pengelolaan migas yang liberal di negeri ini berpangkal dari sistem
ekonomi kapitalisme yang menjadi pijakan pemerintah. Dalam sistem tersebut
kebebabasan memiliki dan kebebasan berusaha dijamin oleh negara melalui
undang-undang. Peran negara diminimalkan dalam kegiatan ekonomi dan hanya
diposisikan sebagi regulator. Dengan demikian peluang swasta khususnya asing
akan semakin besar dalam menguasai perekonomian negeri ini. Padahal Allah swt
berfirman:

‫ني َسبِياًل‬ِِ ِ ِ
َ ‫َولَ ْن جَيْ َع َل اللَّهُ ل ْل َكاف ِر‬
َ ‫ين َعلَى الْ ُم ْؤمن‬
“Dan Allah tidak memberikan jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-
orang beriman.” (QS: An-Nisa: 141)
 Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk membebaskan rakyat dari sistem
Kapitalisme yang terbukti menyengsarakan ini kecuali menerapkan sistem Khilafah
Islamiyyah, sebuah sistem yang bersumber dari Aqidah Islam dan mengatur seluruh
urusan masyarakat dengan syariat Islam termasuk dalam pengelolaan sumber daya
alam. Wallahu a’lam bisshawab
ٍ ‫َو َل ْو أَنَّ أَهْ َل ْالقُ َرى َءا َم ُنوا َوا َّت َق ْوا َل َف َتحْ َنا َع َلي ِْه ْم َب َر َكا‬
‫ت ِم َن‬
َ ‫ض َولَ ِكنْ َك َّذبُوا َفأ َ َخ ْذ َنا ُه ْم ِب َما َكا ُنوا َي ْك ِسب‬
‫ُون‬ ِ ْ‫ال َّس َما ِء َو ْاألَر‬
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya” (TQS. Al A’raf [7] : 96).

Jazakallah Khairan,
WASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKAATUHU

Anda mungkin juga menyukai