Anda di halaman 1dari 11

ALIRAN MANAJEMEN ILMIAH

Disusun oleh :
• Restu Ahmad Fauziah (5111211041)
• Shintia Maharani (5111211042)
• Wike Oktavia (5111211043)
• Dian Mardian Saeful Habibie (5111211044)
• Ropestaria Sipangkar (5111211045)
• Faisha Saskara Firjatulloh (5111211046)
• Rindi Handayani Putri (5111211047)
• Aden Nuryaman (5111211048)
Rio Draniestio (5111211049)
Devin Adi Shandyka (5111211050)
Rian Saputra (5111211051)
ALIRAN MANAJEMEN ILMIAH

Teori Aliran Manajemen Prinsip – prinsip Aliran


Ilmiah Manajemen Ilmiah

Keterbatasan
Manajemen Ilmiah
Frank &
Lillian  Henry L.
Gilberth Gantt (1861- Harrington
 Frederick W. (1868-1924 dan 1919)
Taylor (1856- Emerson
1878-1972)
1915). (1853-1931).

Kontribusi Aliran
Manajeman Ilmiah
NEXT
 Frederick W. Taylor (1856-1915).

Manajemen ilmiah mula-mula


dikembangkan oleh Frederick Winslow
Taylor sekitar tahun 1900-an. Karena
karyanya tersebut, Taylor disebut
“Bapak Manajemen Ilmiah”.
1. Manajemen ilmiah merupakan
penerapan metode ilmiah peta studi,
analisa, dan pemecahan masalah-masalah
Di Dalam organisasi.
buku
2. Manajemen ilmiah adalah seperangkat
Literatur
mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik
untuk meningkatkan efisiensi kerja
NEXT
organisasi.
 Ada 4 Prinsip dasar (filsafat) dari Frederick W.
Taylor (1856-1915).

1. Metode-metode ilmiah dalam manajemen.


2. Seleksi ilmiah untuk karyawan. Sesuai
kemampuan & tanggung jawab.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah pada
karyawan.
4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan
tenaga kerja.
NEXT
 Frank dan Lillian Gilberth (1868-1924 dan
1878-1972)
 Frank menciptakan berbagai teknik manajemen
yang diilhamni Taylor. Dia sangat tertarik
terhadap masalah efisiensi terutama untuk
mengemukakan “Cara Terbaik Dalam
Penyelesaian Suatu Tugas”.
 Lillian Gilberth lebih tertarik pada aspek-aspek
manusia dalam kerja seperti seleksi, penempatan
dan pelatihan personalia. Menekankan adanya
prinsip ”The Right Man In The Right Place”.

NEXT
 Henry L. Gantt (1861-1919)
Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan
metode grafik yang dikenal sebagai “Bagan
Gantt” (Gantt Chart), untuk perencanaan,
koordinasi dan pengawasan produksi menekannya
adanya prinsip :
1. Kerjasama yang saling menguntungkan antara
tenaga kerja dan manajemen.
2. Seleksi ilmiah tenaga kerja.
3. Sistem intensif (bonus) untuk merangsang
produktivitas.
4. Penggunaan intruksi-intruksi kerja yang
terperinci.
NEXT
 Harrington Emerson (1853-1931).
Pemborosan dan ketidak-efisienan adalah masalah-masalah yang dilihat
emerson sebagai penyakit sistem industri. Oleh sebab itu emerson
mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi, yaitu:

1. Tujuan-tujuan yang dirumuskan dengan jelas.


2. Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
3. Adanya staf yang cakap.
4. Disiplin.
5. Balas jasa yang adil.
6. Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan sistem informasi dan
akuntansi.
7. Pemberian perintah-perencanaan dan urutan kerja.
8. Adanya standar-standar dan skedul-skedul metode dan waktu kegiatan.
9. Kondisi yang distandardisasi.
10. Operasi yang distandardisasikan.
11. Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
12. Balas jasa efisien-rencana insentif.
Masalah keterbatasan Manajemen Ilmiah
Masalah penerapan manajemen ilmiah yaitu kenaikan produktivitas
sering tidak diikuti dengan kenaikan pendapatan. Perilaku manusia
yang bermacam-macam menjadi hambatan. Pendekatam “rasional”
hanya memuaskan kebutuhan-kebutuhan sosial karyawan.
Manajemen ilmiah juga mengabaikan keinginan manusia untuk
kepuasan kerja.
Kesimpulan
 Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada
dasarnya manajemen Ilmiah merupakan kerjasama dengan
orang-orang untuk menentukan, Menginterpretasikan dan
mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan
(controlling).
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai