Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Bola Lampu dan Kegagalan Thomas Alfa

Edison
POSTED BY CHALID ADHE POSTED ON 07.33 WITH 7 COMMENTS

Nah pasti udah kenal kan dengan Thomas Alfa Edison, ya benar dia adalah bapak
yang telah menemukan bola lampu seperti yang selalu kita gunakkan di kala malam
menyapa. ternyata keberadaan bola lampu yang kita gunakkan adalah suatu usaha
yang tak pernah mengenal menyerah oleh bapak kita tersebut lo. perjuangan
panjang yang di lakukan bapak kita tersebut sekarang sudah medapatkan hasil,
yang dulunya selalu dan selalu gagal, kini penemuannya hampir semua orang
menggunakkannya. mau tau bagaimana cerita unik penemuan bola lampu ini, simak
artikel berikut.

Kegagalan adalah awal dari keberhasilan, begitu orang bijak berkata.


Memang kalimat itu tidak salah. Buktinya banyak orang-orang sukses
yang mana kesuksesannya diawali kegagalan terlebih dahulu. Salah satu
kisah kegagalan yang termasyhur adalah kisah yang dialami oleh penemu
lampu listrik, Thomas Alfa Edison. Beliau adalah penemu banyak benda,
salah satunya yang paling terkenal adalah lampu listrik. Lalu bagaimana
kisah penemu yang satu ini?

Awalnya, ketika ia masih kanak-kanak, ia dikatakan idiot oleh guru-guru di


sekolahnya. Ia dikeluarkan dari sekolah karena terlalu banyak bertanya
dan menurut para guru pertanyaannya tidaklah masuk akal. Ia pernah
bertanya "Kenapa ayam berbulu dan manusia tidak berbulu?", "Kenapa
bulu manusia berbeda dengan bulu ayam?", "Bagaimana bulu ayam bisa
menempel di tubuhnya?". Gurunya pun bingung untuk memberikan
jawaban yang tepat agar ia tak bertanya lagi. Akhirnya guru-guru pun
sepakat mengeluarkannya dari sekolah. Mereka tidak menyadari kalau
rasa ingin tahu Thomas Alfa Edison itu merupakan cerminan dari
kejeniusannya, sehingga pertanyaan yang ia lontarkan melampaui batas
usia dan zamannya saat itu.

Setelah dikeluarkan dari sekolah, Thomas kecil dikurung oleh orangtuanya


di gudang sebab mereka harus pergi bekerja. Namun, Thomas kecil tidak
bersedih, ia malah senang karena menemukan banyak benda yang bisa
dijadikan mainan, dibongkar dan dirakit kembali olehnya. Suatu hari, ia
pernah bertemu dengan anak perempuan tetangganya, Mary. Anak itu
bertanya, "Kamu sedang apa?" dan Thomas kecil menjawab, "Saya
sedang mengerami telur ayam". Mary heran dengan apa yang Thomas
kecil lakukan. "Apakah menurutmu telur ayam yang kau erami itu akan
menetas?", jawaban Thomas saat itu adalah, "Kalau saya belum
mencobanya, bagaimana saya bisa tahu ia akan menetas atau
tidak?"

Menginjak remaja akhirnya Thomas Alfa Edison kembali bersekolah.


Selesai menamatkan sekolahnya, ia harus bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ia pernah bekerja sebagai tukang koran dan
beberapa pekerjaan kasar yang menguras tenaga. Ia baru mapan setelah
berhasil menemukan mesin perekam suara. Ia pun menikah dengan Mary
dan tinggal di rumah yang sekaligus merangkap sebagai laboratorium
penelitiannya. Namun, Mary lebih dulu meninggal sebelum Thomas
berhasil menemukan lampu listrik. Beberapa tahun kemudian rumahnya
terbakar habis. Ia kemudian dilanda krisis keuangan yang memaksanya
untuk meminjam uang demi membangun kembali rumah dan
laboratoriumnya. Ia mengatakan akan menemukan lampu listrik yang saat
itu dianggap mustahil, untuk meyakinkan orang yang ia pinjami uang.

Setelah mendapat pinjaman, Thomas memulai percobaan-percobaannya


untuk menemukan lampu listrik. Percobaannya selalu gagal sampai
puluhan kali bahkan ratusan kali. Namun ia tidak menganggap dirinya
gagal. Ia mengatakan bahwa ia telah berhasil menemukan ratusan
benda yang tidak dapat menyalakan lampu listrik. Konon, ia telah
melakukan seribu kali percobaan. Ia sampai-sampai stress, bingung dan
panik, namun tak pernah menyerah. Dan percobaannya yang keseribu
itulah yang berhasil. Lampu listrik yang ia temukan kini mampu
menerangi dunia. Seandainya tidak ada penemuannya itu, pastilah dunia
tidak bisa seterang sekarang.

Pesan dari Thomas Alfa Edison adalah "Betapa banyak orang yang
menyerah padahal hanya perlu beberapa langkah lagi untuk
sampai pada keberhasilan." Dan satu kalimat bijak dari beliau, "Saya
pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan yang gagal."

Selamat jalan sang penemu besar. Kau tak hanya menerangi dunia
dengan penemuanmu tapi juga menerangi dunia dengan kisah kegagalan
yang menginspirasi orang-orang yang tak ingin gagal. Nah ingat selalu
pesan bapak kita tersebut, dan jangan menerah karena suatu saat nanti
kita pasti berhasil karena kita sudah kehabisan kata gagal seperti pesan
beliau.

Pesan dari Thomas Alfa Edison adalah "Betapa banyak orang yang
menyerah padahal hanya perlu beberapa langkah lagi untuk
sampai pada keberhasilan." Dan satu kalimat bijak dari beliau, "Saya
pasti akan sukses karena telah kehabisan percobaan yang gagal."

Anda mungkin juga menyukai