العالمة ال حتذف
َْ َوقَ ْْد َخ. قَ ْْد َْأفََْ ََْ َمن َز اَّك َها.فَأَلْهَ َمهَا فُ ُج َور َها َوتَ ْق َوا َها
اب َمن َد اسا َها
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan Sesungguhnya
merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams: 8-10).
Nafs al-Rububiyah/Uluhiyah
Nafs al-Mulukiyah
Nafs al-Mulukiyah
Nafs al-Bahimiyah
Nafs al-Syathoniyah
Paradigma Sekularistik
Pola relasi bejana dengan bejana. Islam sebagai ajaran
”langit” diturunkan di Jazirah Arab oleh seorang nabi,
sedangkan Sunda sebagai etnik dengan ajaran ”bumi”
diturunkan di nusantara oleh kepala suku (puun).
Mengawinkan keduanya suatu yang tidak mungkin. Relasi ini
menghasilkan ekspresi keberagamaan Nyunda tidak Nyantri,
atau Nyantri tidak Nyunda. Gerakan ini bersifat etno-
religious, yaitu pengentalan formalisasi agama dan etnik
dalam bentuk ekstrim yang dihubungkan dengan
primordialisme kesukuan. Gerakan kesundaan dan keislaman
dalam bentuk ini tidak bisa ”kawin” karena persoalan simbol,
atribut dan kesukuan.
Paradigma Integralistik
TAGOG (PENAMPILAN)
GOGOBROG (BANGUNAN)
(1)
NILAI KESUNDAAN SEBAGAI PRIBADI
Pendekatan
struktural
Pendekatan
kultural
Pendekatan virtual
STRATEGI MIKRO DI KAMPUS
Integrasi ke dalam KBM Pembiasaan dalam kehidupan
pada setiap Matkul keseharian di satuan pendidikan
Keluarga
Organisasi
Masyarakat terbuka