Anda di halaman 1dari 9

RESEARCH AND DEVELOPMENT

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


(RESEARCH AND DEVELOPMENT)

oleh:

Pasuria Christine Situmorang


Suciati

Linguistik Terapan (LT) C

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian terapan bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis atau
menghasilkan produk baru. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan langsung oleh
orang-orang yang berkepentingan dengan penelitian tersebut. Neuman melalui
Mulyaningsih (2011: 51) mengemukakan bahwa dalam penelitian terapan, terdapat
empat macam jenis penelitian, yaitu Action Research, Experiment, Evaluation, dan
Research and Development. Makalah ini hanya akan memfokuskan pada Research
and Development (Penelitian R & D). Penelitian pengembangan berbeda dengan
Research and Development (penelitian dan pengembangan). Perbedaan tersebut
terletak pada research and development merupakan jenis penelitian yang
mengembangkan suatu produk ataupun menciptakan suatu produk yang berguna
untuk kemajuan bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada masanya
sedangkan penelitian pengembangan tidak menghasilkan produk pada akhir
penelitiannya. Bila dibandingkan dengan bidang lainnya, kemajuan bidang
pendidikan dirasakan masih lambat. Gall and Borg (1983) menuding hal tersebut
terjadi karena kurangnya alokasian dana dan kurangnya peran research and
development (R&D). Oleh karena itulah R&D dianggap cukup tepat dalam
mengembangkan model-model pembelajaran guna perbaikan pendidikan
selanjutnya. Untuk memperoleh pengetahuan lebih terperinci mengenai R&D akan
penjelasannya dibahas pada bab selanjutnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Setelah melakukan diskusi dan berdasarkan latar belakang masalah tersebut
diperoleh beberapa masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan (R&D)?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan (R&D)?
3. Apa saja yang menjadi model-model pengembangan dan penelitian (R&D)?
4. Apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan pengembangan dan penelitian (R&D)?
5. Bagaimana tips-tips dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan (R&D)?

C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. menjelaskan pengertian dari penelitian dan pengembangan (R&D)
2. menjelaskan langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D)
3. menjelaskan model-model pengembangan dan penelitian (R&D)
4. menyebutkan kekurangan dan kelebihan pengembangan dan penelitian (R&D)
5. menyebutkan tips-tips dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan (R&D)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian R & D
Metode penelitian penelitian dan pengembangan (Research and Development), yang
disebut juga sebagai research-based development, merupakan metode penelitian
yang mengembangkan produk baru dan menyempurnakan produk yang telah ada.
Produk yang dimaksud bersifat longitudinal ataupun bertahap. Hal ini didukung oleh
pendapat Sugiyono (2008: 407) yang mendefinisikan metode penelitian dan
pengembangan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Lebih lanjut, Richey and
Klein (2007) melalui Emzir (2012: 264), mendefinisikan R & D sebagai the systematic
study of design, development and evaluation processes with the aim of establishing
an empirical basis for the creation of instructional and non-instructional products
and tools and new or enhanced models that govern their development. R&D terdiri
dari siklus dimana sebuah versi produk dikembangkan, di tes lapangan (field-tested),
dan direvisi berdasarkan data lapangan (Gall & Borg, 1983). Penelitian R & D
merupakan jembatan penghubung antara penelitian penelitian pendidikan dan
praktik pendidikan karena tujuan utama penelitian R & D adalah menerapkan
pengetahuan (yang dihasilkan oleh penelitian pendidikan) dan menggabungkannya
menjadi sebuah produk yang dapat digunakan di sekolah (Gall & Borg, 1983).
Berbeda dengan penelitian lainnya, R & D bertujuan untuk mengembangkan dan
memvalidasi produk-produk pendidikan dengan menggunakan langkah-langkah yang
disebut siklus R&D. Siklus ini secara umum terdiri dari kajian terhadap temuan
penelitian yang terkait dengan produk yang akan dikembangkan, uji lapangan dalam
setting sebenarnya (di mana produk tersebut akan digunakan), dan merevisinya
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam tahap uji
lapangan. Agar hasilnya lebih teliti dan tepat, siklus tersebut diulang hingga data
lapangan menunjukkan bahwa produk tersebut telah mencapai tujuannya.

B. Langkah-Langkah R & D
Menurut Sugiyono (2008: 409-426) secara umum langkah-langkah penelitian dan
pengembangan meliputi:

1. Identifikasi masalah Pada tahap ini masalah yang diidentifikasi merupakan sesuatu
yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah yang diperoleh harus
sesuai dengan data empirik yang bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau
dokumentasi laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari
perorangan atau instansi yang terbaru.
2. Mengumpulkan informasi Setelah masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan
terbaru, maka selanjutnya dikumpulkan berbagai informasi yang digunakan sebagai
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut
dan memerlukan metode penelitian tersendiri.
3. Desain produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian R & D bermacam-macam.
Desain produk dapat diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Atau dalam bentuk
sistem yang disertai dengan penjelasan mekanisme penggunaan sistem, cara kerja,
serta kelebihan dan kekurangannya.
4. Validasi desain Proses ini merupakan kegiatan untuk menilai apakah rancangan
produk secara rasional akan lebih efektif daripada yang lama atau tidak. Dikatakan
secara rasional karena dalam proses ini masih bersifat penilaian berdasarkan
pemikiran rasional belum termasuk fakta lapangan. Penilaian ini dapat dilakukan
dengan cara mendatangkan para ahli yang berpengalaman untuk menilai produk
tersebut sehingga selanjutnya diketahui kelemahan dan kekuatannya dalam sebuah
forum diskusi. Misalnya saja pada penelitian pengembangan model dan perangkat
pembelajaran tim ahli yang dimaksud adalah pakar teknologi pemebelajaran, pakar
bidang studi pada mata pelajaran yang sama, dan pakar evaluasi pembelajaran.
5. Perbaikan desain Setelah diketahui kelemahan dari produk tersebut dilakukanlah
percobaan untuk perbaikan desain. Yang bertugas untuk memperbaiki desain adalah
peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Uji coba produk Uji coba produk tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan
produk tersebut. setelah disimulasikan maka dapat diujicobakan pada kelompok
terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah
produk tersebut lebih efektif dibandingkan produk yang lama.
7. Revisi produk Revisi produk dilakukan karena uji coba yang dilakukan masih terbatas
sehingga tidak mencerminkan situasi dan kondisi yang sesungguhnya, dalam uji coba
ditemukan kelemahan dan kekurangan produk yang dikembangkan, dan data untuk
produk dapat dijaring melalui pengguna produk.
8. Uji coba pemakaian Setelah direvisi produk tersebut akan diterapkan pada kelompok
yang lebih luas. Dalam uji coba ini produk tetap harus dinilai kekurangan dan
hambatannya yang muncul guna perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk tahap akhir Apabila dalam pemakaian produk pada kelompok yang
lebih luas terdapat kekurangan, maka pembuat produk harus mengevaluasi kembali
bagaimana kinerja produk. Dari hasil evaluasi produk tersebut dapat dijadikan untuk
penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
10. Pembuatan produk massal Tahap ini merupkana tahap akhir dari penelitian R & D.
Bila produk tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian maka
produk tersebut dapat diterapkan pada kelompok massal dengan membuat produk
massal. Validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui
expert judgment dengan teknik-teknik seperti yang dilakukan dalam penelitian
survey, quasi-experiment, action research, dsb.

C. Model-Model R & D
Terdapat beberapa jenis pengembangan dalam penelitian R & D menurut
Mulyatiningsih (2011), yaitu:

1. Pengembangan Model
2. Pengembangan Tes
3. Pengembangan Data-Based Management System
4. Pengembangan Media Audio-Visual
5. Pengembangan Sistem Pembelajaran
Masing-masing jenis tersebut dijelaskan lebih lanjut pada sub-bab berikut ini.
1. Pengembangan Model
Model yang dikembangkan dalam hal ini adalah model fisik yang biasa disajikan
dalam bentuk tiga dimensi, model naratif yang berwujud tulisan atau ucapan, model
grafik yang berwujud chart atau diagram yang digunakan agar informasi lebih mudah
disampaikan, dan model dalam dunia pendidikan yang bersifat konseptual.
2. Pengembangan Tes
Model pengembangan ini banyak dilakukan oleh orang-orang mengembangkan
perangkat tes baru untuk keperluan evaluasi atau penyusunan bank soal. Untuk
menyusun bank soal diperlukan butir soal baku yang telah teruji baik secara teoretis/
kualitastif maupun empiris/ kuantitatif.

3. Pengembangan Data-Based Management System


Data based management system (DBMS) menrupakan sistem penyimpanan data
elektronik dalam komputer yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pekerjaan. Kelebihan pengarsipan data menggunakan DBMS adalah dapat
menyimpan data dalam jumlah sangat banyak dan mudah melakukan penelusuran
kembali. DBMS juga dapat menghindari pengulangan dara yang sama karena dalam
DBMS tidak dapat memasukkan data yang sama lebih dari satu kali.

4. Pengembangan Media Audio Visual


Pengembangan media audio visual membutuhkan dua kegiatan yaitu perancangan
tampilan media dan perancangan isi media. Perancangan isi media menurut
Hackbarth melalui Mulyatiningsih (2011: 174) meliputi tahap-tahap:
a. memilih materi,
b. menulis tujuan khusus perencanaan program,
c. memilih dan mengorganisasikan isi program,
d. membuat storyboard,
e. menguji storyboard dengan teman sejawat dan peserta didik merevisi storyboard
berbasis pada hasil pengujian,
f. menulis skrip secara rinci berbasis pada storyboard yang sudah lengkap,
g. menguji dan merevisi skrip,
h. produksi video, mencatat urutan kegiatan yang memudahkan dalam proses
pengambilan gambar, dan mengedit gambar.
Setelah media audio visual selesai diproduksi, pengembang media masih perlu
menguji tampilan media dan efektivitas media tersebut dalam proses pembelajaran.
Pengujian pertama dilakukan oleh beberapa pakar media. Hal-hal yang diuji meliputi
tampilan gambar, suara, dan isi yang termuat dalam video. Pengujian kedua
dilakukan dengan mengukur efektivitas penggunaan media video. Selama
penggunaan video dilakukan pengamatan respon peserta didik dalam melihat
tayangan video. Setelah penayangan dilakukan pengukuran hasil belajar sesuai
dengan tujuan belajar yang dicapai.

5. Pengembangan Sistem Pembelajaran


Tahap pengembangan sistem pembelajaran mengembangkan komponen input,
proses, dan output. Komponen input terdiri dari karakteristik peserta didik dan guru,
sarana dan prasarana, serta perangkat pendukung pembelajaran. Komponen proses
menitikberatkan pada strategi, model, dan metode pembelajaran. Komponen output
berupa hasil dan dampak pembelajaran.
Dalam model pengembangan ini peneliti dapat memilih salah satu komponen namun
dalam penempatannya harus mempertimbangkan komponen sistem lain.
Mulyatiningsih (2011) memberikan dua model R&D untuk pengembangan sistem
pembelajaran, yaitu 4D (Thiagarajan, 1974), ADDIE (Dick & Carrey, 1996), serta
ditambah dengan pendekatan system (systems approach)
a. 4D (Define, Design, Develop, dan Disseminate)
Tahapan model 4D (four-D model) yang dikembangkan Thiagarajan (1974) ini
meliputi tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap
pengembangan (develop) dan tahap ujicoba (disseminate).
1) Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan pada tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat
pembelajaran di awali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang
dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu:
(a) Analisis ujung depan,
(b) Analisis siswa,
(c) Analisis tugas.
(d) Analisis konsep, dan
(e) Perumusan tujuan pembelajaran.

2) Tahap Perencanaan (Design)


Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini
terdiri dari empat langkah yaitu,
(a) Penyusunan tes acuan patokan, merupakan langkah awal yang menghubungkan
antara tahap define dan tahap design. Tes ini merupakan suatu alat mengukur
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa setelah kegiatan belajar
mengajar,
(b) Pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk menyampaikan materi pelajaran,
(c) Pemilihan format, yaitu misalnya dapat dilakukan dengan mengkaji format-
format perangkat yang sudah ada dan yang dikembangkan di negara-negara yang
lebih maju.

3) Tahap Pengembangan (Develop)


Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi
berdasarkan masukan dari pakar. Tahap ini meliputi:
(a) validasi perangkat oleh para pakar diikuti dengan revisi,
(b) simulasi yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pengajaran, dan
(c) uji coba terbatas dengan siswa yang sesungguhnya.
Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi. Langkah berikutnya adalah
uji coba lebih lanjut dengan siswa yang sesuai dengan kelas sesungguhnya.

4) Tahap penyebaran (Disseminate)


Tujuan dari tahap ini adalah
a) mengetahui penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang
lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, oleh guru yang lain, dan
b) menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam KBM.

b. ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)
Model ADDIE dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Reiser dan Mollenda bersifat
lebih generik. Model ADDIE dideskripsikan sebagai berikut.
1. Tahap Analysis model, mencakup: penilaian kebutuhan, identifikasi tujuan, tugas,
konteks, tujuan, dan analisis keterampilan;
2. Tahap Design mencakup pengembangan tujuan, item tes , dan strategi
pembelajaran;
3. Tahap Development meliputi persiapan bahan pengajaran;
4. Tahap Implementation meliputi kegiatan dalam mendukung pengiriman instruksi
5. Tahap Evaluation mencakup formatif dan evaluasi dumatif
Hasil akhir dari tahap ini adalah laporan evaluasi dan revisi dari masing-masing tahap
untuk digunakan sebagai acuan revisi masing-masing tahapan serta umpan balik
secara keseluruhan dari yang telah dibuat.

c. Pendekatan Sistem (Systems Approach Model)


Selain kedua model diatas, ada pula model Pendekatan Sistem (Systems Approach
Model) yang dikemukakan oleh Dick, Carey dan Carey (2001, dalam Gall, Gall, &
Borg: 2003). terdapat 10 tahapan dalam model ini, yaitu:

1) Identifikasi Tujuan (Assess needs to identify instructional goal(s). Tahap ini


adalah menentukan tujuan dari pembuatan model/program pembelajaran tersebut
(setelah pembelajar menyelesaikan program instruksional). Tujuan instruksional
dapat diturunkan dari daftar tujuan, analisis kinerja (performance analysis),
penilaian kebutuhan (needs assessment), pengalaman praktis dengan kesulitan
belajar pembelajar, analisis orang-orang yang melakukan pekerjaan (Jobs Analysis).
2) Melakukan Analisis Instruksional (Conduct Instructional Analysis) Dalam tahap ini
dilakukan klasifikasi tujuan pembelajaran, penentuan langkah-demi-langkah apa
yang dilakukan orang ketika mereka melakukan tujuan tersebut (mengenali
keterampilan bawahan / subordinat)serta penentuan keterampilan, pengetahuan,
dan sikap, yang dikenal sebagai perilaku masukan (entry behaviors) yang diperlukan
peserta didik untuk dapat memulai Instruksional.

3) Analisis Pembelajar dan Lingkungan (Analyze Learners and Contexts) Dalam tahap
ini dilakukan analisis pembelajar, analisis konteks tempat pembelajaran dan
penggunaan, di mana mereka akan belajar, dan analisis konteks di mana mereka
akan menggunakannya. Keterampilan pembelajar, pilihan, dan sikap yang telah
dimiliki pembelajar akan digunakan untuk merancang strategi instruksional.

4) Merumuskan Tujuan Kinerja (Write Performance Objectives) Tujuan kinerja


dirumuskan dari dari keterampilan yang diidentifikasi dalam analisis Instruksional.
Dari tujuan ini, dapat diidentifikasi keterampilan yang harus dipelajari, kondisi di
mana keterampilan yang harus dilakukan, dan kriteria keberhasilan kinerja.

5) Pengembangan Tes Acuan Patokan (Develop Assessment Instruments). Pada


langkah ini dikembangkan butir-butir penilaian yang sejajar (tes acuan patokan)
untuk mengukur kemampuan siwa seperti yang diperkirakan dari tujuan.

6) Pengembangan Strategi Pembelajaran (Develop Instructional Strategy). Bagian-


bagian siasat Instruksional menekankan komponen untuk mengembangkan belajar
pebelajar termasuk kegiatan pra-instruksional, presentasi isi, partisipasi peserta
didik, penilaian, dan tindak lanjut kegiatan.

7) Pengembangan dan Pemilihan Materi Pembelajaran (Develop and Select


Instructional Materials). Materi pembelajaran bisa berupa panduan guru, modul,
transparansi OHP, kaset video, komputer berbasis multimedia, dan halaman web.

8) Merancang dan Melaksanakan Penilaian Formatif (Design and Conduct Formative


Evaluation of Instruction). Ada tiga jenis evaluasi formatif yaitu penilaian satu-satu,
penilaian kelompok kecil, dan penilaian uji lapangan. Setiap jenis penilaian
memberikan informasi yang berbeda bagi perancang untuk digunakan dalam
meningkatkan pembelajaran.

9) Revisi Instruksional (Revise Instruction). Strategi pembelajaran ditinjau kembali


dan akhirnya semua pertimbangan ini dimasukkan ke dalam revisi untuk
membuatnya efektif.

10) Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif (Design And Conduct Summative
Evaluation). Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat
yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/
diimplementasikan di kelas dengan evaluasi sumatif. Penggunaan model Dick and
Carey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar
1. pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan mampu
melakukan halhal yang berkaitan dengan materi pada akhir pembelajaran,
2. adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran dan hasil
pembelajaran yang dikehendaki,
3. menerangkan langkahlangkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan
desain pembelajaran.

D. Kelebihan dan Kekurangan R&D


Kelebihan:
Kelebihan penelitian R&D (Gall & Borg, 1983; Gall, Gall, & Borg, 2003; (Plomp dan
Nieven, 2007) antara lain adalah:
1. Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here-and-now)
melalui pengembangan solusi atas suatu masalah sembari menghasilkan
pengetahuan yang bisa digunakan di masa mendatang.
2. Mampu menghasilkan suatu produk/ model yang memiliki nilai validasi tinggi, karena
melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli.
3. Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan akan
selalu ditemukan model/ produk yang selalu aktual dengan tuntutan kekinian.
4. Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan.

Kekurangan:
1. Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang, karena prosedur yang harus
ditempuh relatif kompleks.
2. Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian R&D ditujukan untuk
pemecahan masalah here and now, dan dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan
populasi.
3. Penelitian R&D memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar.

E. Tips dalam Pelaksanaan R&D


Selanjutnya, Gall, Gall dan Borg (2003) merekomendasikan 7 hal berikut jika ingin
melakukan penelitian R&D:
1. Rencanakan waktu untuk merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian
dengan baik.
2. Dalam mendesain produk atau program pembelajaran baru, gunakan/berpatokanlah
pada hasil-hasil penelitian terkait dan prinsip-prinsip berbasis penelitian dari desain
pembelajaran.
3. Tentukan dari awal, apakah program atau produk tersebut memang betul-betul
diperlukan dan apakah udah ada competitor/saingan produk tersebut.
4. Nyatakan tujuan program dalam bentuk yang bisa dievaluasi dengan jelas.
5. Jika tertarik melakukan R&D namun tidak memiliki sumber daya/dana yang cukup,
lebih baik melakukan evaluasi sumatif/formatif terhadap proyek R&D lainnya.
6. Terkait dana yang cukup besar, jika memungkinkan batasi pengembangan produk
hanya pada sebagian langkah siklus R&D serta hindari penggunaan media/alat yang
mahal.

BAB III
PENUTUP

SIMPULAN

1. R&D, salah satu jenis penelitian terapan, bertujuan untuk mengembangkan dan
memvalidasi suatu produk. Produk tersebut bisa berupa model, tes, data-based
management system, media dan sistem pembelajaran.
2. R&D merupakan jenis penelitian yang mengembangkan suatu produk ataupun
menciptakan suatu produk yang berguna untuk kemajuan bidang tertentu sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada masanya
3. Langkah-langkah R&D adalah identifikasi masalah, mengumpulkan informasi,
desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk,
uji coba pemakaian, revisi produk tahap akhir, dan pembuatan produk massal.
4. Terdapat berbagai macam model R&D; namun pada dasarnya terdapat empat
tahap, yaitu penentuan tujuan dan criteria, perancangan, pengembangan dan
validasi, serta diseminasi produk.

DAFTAR PUSTAKA

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif & Kualitatif (Edisi


Revisi). Jakarta: Rajawali Press.

Gall, M.D. & Borg, W.R. 1983. Educational Research: An Introduction. New York:
Longman.

Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. 2003. Educational Research: An Introduction
7th Ed. New York: Pearson Education Inc.

Mulyatiningsih, Endang. 2011. Riset Terapan: Bidang Pendidikan dan Teknik.


Yogyakarta: UNY Press.

Plomp, T. & Nieven. N. (ed.). 2007. An Introduction to Educational Design


Research. Enschede: SLO

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

http://berbahasa-bersastra.blogspot.com/2011/10/metode-penelitian-research-
and.html#ixzz2EYKsifaN (diakses tanggal 5 Desember 2012)
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/lain-lain/zuhdan-kun-prasetyo-med-dr-
prof/KULIAH%20UMUM%20Research%20and%20Development.pdf (diakses tanggal 5
Desember 2012)

http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=799 (diakses tanggal 6 Desember


2012

http://repository.upi.edu/disertasiview.php?no_disertasi=106 (diakses tanggal 6


Desember 2012)

http://repository.upi.edu/disertasiview.php?no_disertasi=454 (diakses tanggal 6


Desember 2012)

http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=1874 (diakses tanggal 7


Desember 2012

Anda mungkin juga menyukai