Anda di halaman 1dari 5

Class : JVEA

Session / Week :4/3


Class : PANCASILA
Topic : Tugas Kelompok 1
Name : Cendy Aprilia Setianti 2201867430
: Bina Izzatiya 2201867481
: Reza Aulia Asidique 2201867595
: Putu Ayu Nariratih Dharmayoni 2201868944
: Steven Leonardy 2201868484

Soal:
Tugas Kelompok ke-1
(Minggu 3/ Sesi 4)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi:
1,5.

Fakta bahwa kemajuan ilmu dan teknologi, terutama di era informasi ini, memang membawa
dampak negatif disamping, dampak positifnya. Hal inilah yang disebut dengan ambivalensi ilmu
dan teknologi itu terjadi. Apalagi akhir-akhir ini.
Akhir-akhir ini hoax ‘terserak’, caci-maki dan ‘sumbu pendek’ banyak terjadi dan cukup
membuat resah. Tak mengherankan bila Keminfo mulai mengeluarkan ancaman-ancaman
tertentu berkenaan dengan hal ini.
Berdasarkan deskrispsi kasus di atas, analisal pertannyaan berirkut;
Apa pandangan anda mengenai praktik-praktik hoax dan hate speech tersebut? Pandangan anda
harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
 Tugas memuat referensi bacaan.
Hoax adalah usaha yang dilakukan untuk menipu dengan cara mengakali pendengar atau
pembacanya untuk mempercayai akan sesuatu yang tidak terjadi. Dimana berita tersebut adalah
berita palsu. Dengan adanya hoax maka para netizen atau individu lain pasti akan melontarkan
kalimat kebencian atau yang dikenal dengan hate speech. Maraknya hoax dan hate speech ini
dianggap dapat meresahkan masyarakat bahkan dapat mengakibatkan perpecahan suatu bangsa,
karena kebanyakan dari berita hoax mengandung unsur SARA (suku, agama, ras) hal ini
merupakan hal yang masih sangat sensitif di Indonesia karena negara kita merupakan negara
dengan beragam perbedaan budaya, suku, agama, dan ras. Sehingga menyebarnya unsur SARA
yang tidak benar tentunya dapat dengan mudah membuat perpecahan bangsa kita. Bagaimana
tidak? Dengan adanya perkembangan teknologi media online menyebabkan berbagai berita dapat
di akses dengan mudah dan begitu cepat, melihat masyarakat yang mudah terpengaruh akan
berita tersebut tanpa mencari tahu kebenarannya dapat menimbulkan suatu permasalahan.
Apabila masyarakat sudah terpengaruh akan berita palsu yang ada pasti kebanyakan akan
mengeluarkan suara kebencian mereka untuk mencaci maki tentang berita itu, sehingga
menyebabkan masyarakat memiliki sumbu pendek akan suatu permasalahan. Sebagai masyarakat
dewasa saat ini seharusnya kita selalu berhati – hati tentang berita yang kita dapatkan dan
mencari tahu akan kebenaran mengenai berita tersebut.
Ancaman selanjutnya dengan menyebarnya hoax dan hate speech yaitu dapat membuat
masyarakat menjadi resah. Keresahan masyarakat akan timbul karena mereka sangat mudah
ditakuti berita yang ada akan terjadi pada mereka, sehingga akan membuat masyarakat cemas
dan khawatir akan keselamatan diri mereka dan keluarganya. Misalnya adanya berita hoax
tentang kekerasan terhadap siswa di sekolah, apabila para orang tua langsung percaya tentang
berita ini tanpa mencari dahulu informasi dan kebenaran yang terjadi, pasti para orang tua akan
takut bila kekerasan tersebut terjadi pada putra/putri mereka. Lalu bagaimana peran pemerintah
dalam adanya berita hoax? Sikap pemerintah dalam fenomena hoax dan hate speech telah
dipaparkan dalam beberapa pasal yang harus siap ditanggung oleh para penyebar berita hoax dan
hate speech tersebut, salah satu contoh aturan pemerintah tentang hoax dan hate speech tertuang
dalam UU No. 11 tahun 2008, UU No. 40 tahun 2008 dan terkait dengan kebencian telah diatur
dalam KUHP dan UU lain diluar KUHP.
Untuk mengatasi beredarnya hoax yang ada dan mengantisipasi terjadinya hate speech
kita sebagai warga negara harus bisa berhati–hati terhadap berbagai berita yang menyebar, harus
cermat dalam memroses informasi yang kita dapatkan, dan memastikan bahwa kejadian–
kejadian yang diberitakan bukanlah hoax. Tidak hanya itu, sebelum hoax dan hate speech terlalu
jauh mempengaruhi pola kehidupan dan pola pikir bangsa yang mengarah negatif, maka kita
harus mengingat bahwa bangsa kita memiliki pijakan awal berdirinya sebuah negara bangsa ini.
Pijakan awal itu yaitu falsafah yang telah mendasari berdirinya negara kita ini, yaitu Pancasila.
Dimana nilai–nilai yang tertanam dalam setiap silanya merupakan pedoman masyarakat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sila-sila yang sudah
dirancang oleh leluhur kita adalah;
1. Sila pertama berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” yang memiliki arti bahwa setiap
individu telah menganut dan mempercayai adanya Tuhan sesuai dengan kepercayaan dan
agama masing-masing. Sebagai individu yang taat dan taqwa pasti memiliki rasa takut
apabila hendak menyebarkan berita hoax dan mencaci maki orang lain. Sehingga dalam
sila ini kita diajarkan untuk menjadi individu yang penuh dengan kejujuran dan dapat
bertutur kata dengan baik, karena setiap perilaku kita akan dipertanggungjawabkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sila kedua berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” berarti kita sebagai warga
negara harus bersikap adil dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Sehingga kita tidak
boleh berlaku seenaknya terhadap orang lain. Berdasarkan kasus yang kita bahas, bahwa
hoax dan hate speech merupakan perilaku kejahatan yang dapat menjatuhkan martabat
orang. Apabila sila ini diterapkan dengan benar maka tidak akan timbul baik hoax
ataupun hate speech, karena kita sebagai individu memiliki martabat dan derajat yang
sama.
3. Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia” sila ini memiliki tujuan untuk menciptakan
kesatuan, persatuan serta kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan. Dalam sila ini jelas dikatakan bahwa penyebaran hoax dan hate speech
bukanlah cerminan dari sila pancasila. Karena hoax yang beredar untuk kepentingan diri
pribadi atau suatu kelompok tertentu tanpa memedulikan masyarakat sekitarnya.
Sehingga dengan adanya hoax serta hate speech dapat memecahkan suatu bangsa.
4. Sila keempat berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” sila ini menjelaskan bahwa setiap keputusan yang diambil
atau dijalankan harus selalu mengedepankan musyawarah dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam sila ini diajarkan sebagai individu kita harus dapat
mengambil keputusan yang baik untuk diri kita dan orang lain, dimana keputusan ini bisa
dipertanggung jawabkan dengan tidak adanya unsur hoax yang dapat merugikan dan
meresahkan masyarakat.
5. Sila kelima berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” sila ini menjelaskan
bahwa seluruh warga negara harus memiliki jiwa sosial dan harus diperlakukan secara
adil sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Sila ini mengajarkan kita
untuk dapat berperilaku dengan baik dan terpuji sehingga cerminan dari sila ini yaitu
selalu berkata baik dan sopan terhadap sesama (tidak adanya hate speech atau caci maki),
serta dapat menyelesaikan masalah dengan teliti terutama untuk kasus hoax seperti ini.

Dengan demikian, adanya pancasila sebagai dasar negara perlu dipahami oleh setiap warga
negara yang ada di Indonesia, karena pancasila dianggap landasan hidup untuk seluruh aspek
kehidupan di Indonesia. Setiap warga negara perlu memahami makna setiap sila yang ada di
pancasila. Apabila kelima sila pancasila dapat dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari
– hari, maka Indonesia akan terbebas dari kasus hoax dan hate speech, sehingga sebagai warga
negara kita dapat hidup saling membantu, gotong royong dan bersatu tanpa adanya berita – berita
palsu yang dapat meresahkan masyarakat dan memecah belah bangsa.
Demikian pendapat dan pemahaman kami, mohon koreksi dan bimbingannya.

Sumber :
- 2016011211033200012261_CHAR6019-LN3-W3-S4-R0
- https://www.google.com/amp/s/www.bantennews.co.id/tekankan-nilai-pancasila-
untuk-tangkal-penyebaran-berita-hoax/amp/
- https://mti.binus.ac.id/2017/07/03/penyalahgunaan-informasiberita-hoax-di-media-
sosial/
- https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-
maya/0/sorotan_media
- https://www.google.com/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/4005177.html

Anda mungkin juga menyukai