Anda di halaman 1dari 15

BERITA HOAX

PPKN

OLEH:

 A. A Ngurah Agung Kresna Ananta (02/XI.1)


 Arasel Bezaleel Thenilo (05/XI.1)
 Dimas Rizky Rahmandiansyah Putra (13/XI.1)
 I Nyoman Narayan Kitas Utama (26/XI.1)
 Made Antari Prasanti (32/XI.1)
 Pande Gede Gryartha Hardyprana (39/XI.1)
 Reynard Kenno Wijaya (41/XI.1)
 Yovan Yonnanda Putra (42/XI.1)

SMAN 4 DENPASAR

2022
2
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nya lah makalah yang berjudul “BERITA HOAX” ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan yang baik ini, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membimbing serta mendukung
kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik dan penuh semangat.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini belum mencapai kata


sempurna. Maka dari itu, bila ada hal-hal yang kurang berkenan terhadap isi
permasalahan dalam makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi
masyarakat luas. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun demi kemajuan kami untuk kedepannya. Atas pengertian
pembaca, kami mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 20 Agustus 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Berita Hoax..................................................................................3
2.2 Sejarah Berita Hoax........................................................................................3
2.3 Tujuan Berita Hoax........................................................................................4
2.4 Ciri-Ciri Berita Hoax......................................................................................5
2.5 Contoh kakus terkait dengan Berita Hoax......................................................6
2.6 Penyebab adanya kasus tersebut.....................................................................7
2.7 Tanggapan terhadapa kasus tersebut..............................................................7
2.8 Nilai Pancasila pertentangan dengan kasus tersebut......................................8
2.9 Solusinya pada kasus tersebut........................................................................9
2.10 Wujud tindakan yang dilakukan...................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PPKN memiliki peran sebagai pendidikan tentang Pancasila dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kewarganegaraan, dengan ini belajar PPKN
sangatlah diperlukan demi menunjang aktivitas manusia yang berkaitan dengan
Pancasila dan kewarganegaraan. Pembelajaran PPKN dari waktu ke waktu
terus mengalami perubahan, yang ditandai dengan terjadinya perubahan
kurikulum. Kurikulum yang sedang berjalan kali ini adalah Kurikulum Sekolah
Penggerak yang telah mengalami revisi atau perbaikan.

Kurikulum Sekolah Penggerak diberlakukan untuk meningkatkan dan


mengembangkan proses kegiatan pembelajaran agar berjalan baik. Dalam
pembelajaran PPKN. Kurikulum Sekolah Penggerak menjadikan wadah
pembelajaran PPKN mulai peserta didik mengamati, mempertanyakan,
mengumpulkan informasi, menalar, dan mengetahui berita hoax sebagai
pembelajaran PPKN ini.

Hoax merupakan berita palsu yang sekarang ini sedang marak di kalangan
masyarakat. Fenomena hoax bukan lagi hal yang jarang terjadi termasuk di
Indonesia khusus-nya di media sosial. Hoax dapat membuat masyarakat resah
karena informasi yang tidak di ketahui kebenarannya. Karena semakin
berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi juga membuat hoax dapat
beredar dengan cepat di masyarakat melalui media sosial.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa pengertian, sejarah dan tujuan berita hoax?
1.2.2 Apa ciri-ciri berita hoax?
1.2.3 Contoh kasus apa yang berkaitan dengan berita hoax?
1.2.4 Apa penyebab adanya berita tersebut?
1.2.5 Tanggapan kami dan orang lain terhadap kasus tersebut?
1.2.6 Nilai Pancasila apa yang dipertentangkan dengan kasus?
1.2.7 Apa solusinya pada kasus tersebut?
1.2.8 Apa wujud tindakan yang kami lakukan?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam makalah ini, meliputi:


1.3.1 Mencari tahu mengenai pengertian, sejarah dan tujuan berita hoax
1.3.2 Mencari tahu mengenai ciri-ciri berita hoax
1.3.3 Mencari tahu dan menganalisa kasus yang kaitannya berita hoax
1.3.4 Mencari tahu mengenai penyebab adanya kasus itu
1.3.5 Menanggapi kasus itu menurut kami dan orang lain
1.3.6 Mencari tahu nilai pancasila yang bertentangan dalam kasus itu
1.3.7 Mencari solusi apa saja pada kasus itu
1.3.8 Mencari wujud tindakan yang kami lakukan pada kasus itu

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berita Hoax


Arti hoax adalah kabar, informasi, berita palsu atau bohong. Dalam KBBI
disebutkan bahwa arti hoax adalah berita bohong. Hoax merupakan informasi
yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Dengan kata lain, arti
hoax juga bisa didefinisikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta
menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan tetapi tidak dapat
diverifikasi kebenarannya.

Hoax merupakan ekses negatif kebebasan berbicara dan berpendapat di


internet. Khususnya media sosial dan blog. Sedangkan menurut wikipedia,
arti hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya
untuk mempercayai sesuatu. Padahal pencipta berita tersebut tahu bahwa
berita yang ia berikan adalah berita palsu.

Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling umum adalah mengklaim
sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang berbeda dengan
barang/ kejadian sejatinya.

2.2 Sejarah Berita Hoax


Hoax dibuat seseorang atau kelompok dengan beragam tujuan, mulai dari
sekedar main-main, hingga tujuan ekonomi (penipuan), dan politik
(propaganda/pembentukan opini publik) atau agitasi (hasutan). Hoax biasanya
muncul ketika sebuah isu mencuat ke permukaan, namun banyak hal yang
belum terungkap atau menjadi tanda tanya.

Di Indonesia, hoax mulai marak sejak pemilihan presiden 2014 sebagai


dampak gencarnya kampanye di media sosial. Hoax bermunculan guna
menjatuhkan citra lawan politik alias kampanye hitam atau kampanye negatif.

Menurut Dewan Pers, maraknya hoax di Indonesia juga karena adanya


krisis kepercayaan terhadap media mainstream. Menurut Yosep Adi Prasetyo
selaku Ketua Dewan Pers, hoax merupakakan dampak berubahnya fungsi

3
media sosial dari media pertemanan dan berbagi sarana menyampaikan
pendapat politik dan mengomentari pendirian orang lain.

2.3 Tujuan Berita Hoax


Setelah mengetahui sejarah dan arti hoax, hal selanjutnya adalah
membahas tujuan penciptaan berita hoax. Hoax bertujuan membuat opini
publik, menggiring opini, membentuk persepsi, juga untuk bersenang-senang
yang menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media
sosial.

Tujuan penyebaran hoax ada beragam, tapi pada umumnya hoax


disebarkan sebagai bahan lelucon atau sekedar iseng, menjatuhkan pesaing
(black campaign), promosi dengan penipuan, ataupun ajakan untuk berbuat
amalan-amalan baik yang sebenarnya belum ada dalil yang jelas di dalamnya.

Banyak penerima hoax terpancing untuk segera menyebarkan berita


tersebut kepada rekan sejawatnya, sehingga akhirnya hoax dengan cepat
tersebar luas. Orang lebih cenderung percaya hoax jika informasinya sesuai
dengan opini atau sikap yang dimiliki.

Contohnya, jika seorang penganut paham bumi datar memperoleh artikel


yang membahas tentang berbagai teori konspirasi mengenai foto satelit, maka
secara naluriah orang tersebut akan mudah percaya karena mendukung teori
bumi datar yang diyakininya.

Secara alami, perasaan positif akan timbul dalam diri seseorang jika opini
atau keyakinannya mendapat afirmasi sehingga cenderung tidak akan
mempedulikan apakah informasi yang diterimanya benar. Hal ini dapat
diperparah jika si penyebar hoax memiliki pengetahuan yang kurang dalam
memanfaatkan internet guna mencari informasi lebih dalam atau sekadar
untuk cek fakta.

4
2.4 Ciri-Ciri Berita Hoax
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri berita hoax;

1. Didistribusikan via email atau media sosial karena efeknya lebih besar.
2. Berisi pesan yang membuat cemas, panik para pembacanya.
3. Diakhiri dengan imbauan agar si pembaca segera memforwardkan
warning tersebut ke forum yang lebih luas. Hoax memanfaatkan iktikad
baik si pembaca, sehingga pembaca email ini tanpa meneliti terlebih
dahulu kebenaran beritanya, langsung segera menyebarkannya ke forum
yang lebih luas. Akibatnya lalu lintas peredaran data di internet makin
padat dengan berita yang tidak benar.
4. Biasanya pengirim awal hoax ini tidak diketahui identitasnya.

5
2.5 Contoh kasus terkait dengan Berita Hoax

6
2.6 Penyebab adanya kasus tersebut

Penyebabnya adalah dari media sosial

Di sosial media Twitter dan di sebarkan luas

Di kirim ke WhatsApp juga.

2.7 Tanggapan terhadap kasus tersebut

Menurut kami dan orang lain menanggapi kasus itu

Kami melihat kasus ini bingung dan dibuat resah terhadap berita kasus ini,
orang lain pun menanggapi seperti itu. Sebenarnya orang/oknum yang
menyebarkan berita itu harus berpikir 2 kali lipat, berpikir mendalam,
ditelaah, analisa dan baca-baca lagi agar tahu ini berita hoax/tidak dan

7
sebar/tidaknya agar tidak menimbulkan keresaha, tidak menimbulkan panik,
gelisah dan cemas antara individu-individu/kelompok-kelompok.

2.8 Nilai Pancasila pertentangkan dengan kasus tersebut


Pertentangan pada Pancasila ke 2 dan 3

Yang berbunyi:

2. Kemanusia yang adil dan beradab

Karena berita tersebut menandakan lemahnya nilai Pancasila pada


lingkungan pendidikan dan kemudian menjalar ke masyarakat luas dengan
diperbesar masalahnya dengan beredarnya berita hoax.

3. Persatuan Indonesia

Karena berita itu melemah Pancasila dengan kericuhan dan takut terhadap
aplikasi Peduli Lindungi yang bisa membuat memecahkan persatuan, 1 pihak
ada yang takut, marah dan gelisah terhadap aplikasi tersebut, di pihak lainnya
masih berusaha membujuk untuk tidak takut terhadap aplikasi itu karena
Menkominfo membatah dan mencapkan berita itu hoax.

Kategori Nilai:

 Nilai ideal yang berkaitan dengan kemanusiaa, dan kesatuan


Karena membuat setiap orang saling bermusuhan dan berpecah belah
karena berita itu
 Nilai instrumental yang berkaitan adalah
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik disingkat UU ITE melarang pada pasal 28
ayat (1) berbunyi “Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan
kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik”
2. Serta pada ayat (2) di pasal yang sama lebih mendetail
menyebutkan “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok

8
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar
golongan (SARA).”
3. Setiap orang menyebarkan berita bohong atau hoaks yang termasuk
dalam pasal 28 UU ITE ini akan dipidana dengan ancaman pidana
paling lama enam tahun atau denda paling banyak sebesar satu
miliar rupiah.

2.9 Solusinya pada kasus tersebut


Langkah sederhana yang bisa membantu dalam mengidentifikasi mana berita
hoax dan mana berita asli. Berikut penjelasannya:

1. Hati-hati dengan judul provokatif


Judul yang seperti “Aplikasi Peduli Lindungi membocorkan data pribadi”
2. Cermati alamat situs/link
Cermati dan telaah lebih lanjut seperti link ini mengandung virus/bukan
dan sebagainya
3. Periksa fakta
Periksa pada pembahasan/penjelasannya, apakah itu bersifat fakta/bukan
dan apa itu valid/bukan
4. Cek keaslian photo
Cek photo itu, mencoba telaah lebih baik dan cari tahu siapa yang
photo/bagaimananya

2.10 Wujud tindakan yang dilakukan


Tindakan yang kami lakukan Telaah, Cermati dengan seksama, Menganalisa
fakta/bukannya dan saring terlebih dahulu terhadap berita itu. Tentu
mengedukasikan setiap orang-orang yang mau sharing berita/informasi
seperti beri arahan dan berdiskusi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini, kesimpulan yang dapat kami ambil yaitu Berita Hoax
memiliki pengertian, sejarah, tujuan, kasus-kasusnya dan nilai Pancasila di
pertentangkan sampai ke solusinya Dari itulah yang telah dijelaskan dapat
diketahui tujuan dari makalah yaitu untuk mencapai tujuan bersama,
menyelesaikan masalah, dan menciptakan analisa yang baik untuk
kebersamaan

3.2 Saran
Saran dari kami kepada teman teman semua agar dapat memahami dari
berita hoax dan kasusnya yang kami sampaikan sehingga dapat dijadikan
ilmu, selain itu dapat mengetahui berita hoax tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

repository. 2019. Makalah BAB 1 PDF. Diakses dari:


http://repository.uki.ac.id/1098/2/BAB_I.pdf
merdeka. 2020. Mengenal Arti Hoax Atau Berita Bohong, Ketahui Jenis dan Ciri-
Cirinya. Diakses dari: https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-arti-hoax-atau-
berita-bohong-dan-cara-tepat-menyikapinya-kln.html
kominfo. 2020. [HOAKS] Aplikasi Edukasi Corona (PeduliLindungi)
Kemenkominfo Rawan Phising dan Malware. Diakses dari:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/25874/hoaks-aplikasi-edukasi-corona-
pedulilindungi-kemenkominfo-rawan-phising-dan-malware/0/laporan_isu_hoaks
kominfo. 2017. Ini Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya. Diakses dari:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-
dunia-maya/0/sorotan_media
nasional.tempo. 2022. Amar Hukuman dalam UU ITE bagi Penyebar Hoaks: Bui
Maksimal 6 Tahun dan atau. Diakses
dari:https://nasional.tempo.co/read/1553520/amar-hukuman-dalam-uu-ite-bagi-
penyebar-hoaks-bui-maksimal-6-tahun-dan-atau#:~:text=Setiap%20orang
%20menyebarkan%20berita%20bohong,banyak%20sebesar%20satu%20miliar
%20rupiah.

11

Anda mungkin juga menyukai