DEMOKRASI DI INDONESIA
Disusun Oleh:
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang berjudul
“Demokrasi di Indonesia (KampanyeNegatif-Penyebaran Hoax)”.
Kenikmatan yang kami rasakan tidak lantas membuat kami berleha-leha dan
bermalas-malas. Kami mencoba untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang
tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami ucapkan maaf yang
sebesar-besarnya, jika ada kata dan pembahasan yang keliru dari kami. Kami berharap
kritik dan saran dari Pak Dosen. Semoga makalah kami ini dapat menjadi pelajaran dan
menambah wawasan dalam mata kuliah Kewarganegaraan.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita semua tentang demokrasi di Indonesia. Kami sadar dalam penulisan
makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
(Kelompok 4)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................8
BAB II......................................................................................................................9
PEMBAHASAN......................................................................................................9
2.1 Konsep Dasar Demokrasi...............................................................................9
2.2 Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli...................................................10
2.3 Ciri-Ciri Demokrasi.....................................................................................11
2.4 Prinsip-Prinsip Demokrasi...........................................................................12
2.5 Landasan-landasan Demokrasi Indonesia....................................................13
2.6 Pengertian Hoax...........................................................................................14
2.7 Ciri-ciri Hoax...............................................................................................15
2.8 Hoax dan Demokrasi ...................................................................................15
2.9 Kampanye Negatif.......................................................................................19
BAB III..................................................................................................................21
PENUTUP..............................................................................................................21
3.1 Kesimpulan..................................................................................................21
3.1 Saran.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di
Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan demokrasinya,
mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.
Diera modern ini, media informasi telah berkembang sangat pesat. Sehingga saat
ini media informasi telah manjadi bagian penting dari kehidupan sehari-sehari bagi
semua orang. Perkembangan teknologi membawad ampak yang sangat luas dalam
kehidupan manusia tidak hanya membantu mempercepat pekerjaan namun juga dapat
mendapatkan informasi ataupun berinteraksi sosial.
Sosial adalah tempat atau wadah pergaulan hidup antar manusia yang
perwujudannya berupa kelompok manusia atau organisasi, yakni individu atau manusia
yang berinteraksi atau berhubungan secara timbale balik, bukan dalam arti fisik. Dengan
pesatnya teknologi informasi, manusia dapat mengakses informasi atau peristiwa yang
sedang terjadi di tempat yang jauh bahkan di belahan dunia sekalipun pada detik itu juga
dengan menggunakan media online. Kecepatan dan kemudahan membuat media online
menjadi begitu populer pada era modern ini.
Hoax adalah suatu kejadian yang dibuat-buat, dengan kata lain hanyalah karangan
belaka. Hoax biasanya diartikan sebagai berita bohong, atau tidak sesuai dengan
kenyataan. Karena kurangnya informasi, pengetahuan, akhirnya digembor-gemborkan,
seolah-olah informasi itu benar, padahal tidak benar. Sekarang ini hoax cukup erat
kaitanya pada isu politik. Salah satu contoh berita palsu yang paling umum adalah
mengklaim suatu barang atau suatu kejadian dengan sebutan yang berbeda dengan
barang/kejadian sebenarnya. Biasanya ini dilakukan untuk menyebarkan rumor untuk
menguntungkan pihak-pihak tertentu. Namun tak jarang hoax ditemukan pada kasus-
kasus lain selain politik.
Penyebaran hoax di media sosial Indonesia, mulai marak sejak media social
popular digunakan oleh masyarakat Indonesia. Ini disebabkan sifat dari media sosial yang
memungkinkan akunanonim untuk berkontribusi, juga setiap orang tidak peduli latar
belakangnya memiliki kesempatan yang sama untuk menulis. Beberapa orang yang tidak
bertanggungjawab, menggunakan celah ini untuk menggunakan media social dalam
konteks negatif, yaitu menyebarkan fitnah, hasut dan hoax.
Berita Palsu dan pesan atau ujaran kebencian disampaikan dengan tujuan untuk
membuat opini publik, menggiring opini, membentuk persepsi, juga untuk having fun
yang menguji kecerdasan dan kecermatan penguna internet dan media sosial. Berita palsu
dan pesan kebencian dibuat untuk mempengaruhi publik dan dengan cepat menjadi
marak karena mengandung dua stimulant yaitu social politik dan SARA.
Berita hoax akan membawa dampak buruk bagi masyarakat yang mempercayai
berita hoax tersebut tanpa menggali lebih dalam kebenaran berita yang diterimanya.
Karena berita hoax dapat menggiring opini masyarakat sesuai dengan keinginan para
pembuat berita hoax tersebut, sehingga akan mendapatkan keuntungan bagi pihak
tertentu. Karena dari itu, beberapa oknum mengunakan berita hoax sebagai senjata politik
yang ampuh.
Dalam banyak kasus, penyebaran hoax biasanya tak jauh-jauh dari motif politik
dan ekonomi. Di samping itu, ada pula motif mencari perhatian atau sekadar iseng
belaka. Apa pun motifnya, penyebaran hoax tak bisa dianggap sepele karena bisa
berdampak fatal. Nyawa taruhannya. Sudah banyak kejadian di mana orang dibunuh
karena hoax.
Masyarakat Indonesia termasuk paling rentan termakan hoax. Ini karena tingkat
literasi digital kita termasuk paling rendah di dunia. Sementara, penetrasi internet dan
ponsel pintar terus meningkat. Saat yang sama, kita termasuk paling aktif menggunakan
media sosial. Sudah banyak penelitian yang menyebut, warganet kita adalah yang paling
cerewet sedunia, di Twitter.
Oleh karena itu, beragam jenis hoax: virus pada perangkat komputer dan ponsel,
pesan berantai, urban legend, hadiah gratis, kisah sedih, penculikan anak, dan
pencemaran nama baik, mudah kita jumpai di media sosial. Biasanya, jumlah hoax
meningkat tajam jika ada kejadian luar biasa, seperti bencana alam, serangan teroris, dan
merebaknya penyakit.
Salah satu contoh berita hoax paling viral tahun 2018 adalah Hasil rekaman black
box Lion Air JT610 Kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan laut
Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) menjadi isu yang banyak
diperbincangkan di berbagai ruang publik dan media sosial. Bersamaan dengan itu
bermunculan pula berbagai isu meliputi berita, foto dan video yang diinformasi atau
hoaks terkait peristiwa jatuhnya pesawat tersebut. Kabar hoak sini tentu menimbulkan
banyak spekulasi dan keresahan di kalangan masyarakat, mengingat banyaknya jumlah
korban pada tragedy maut tersebut. Setelah setidaknya 4 isu hoaks tercatat oleh Kominfo
di bulan Oktober, di bulan November juga masih ditemukan berita hoaks / disinformatif
yaitu beredarnya video yang diklaim sebagai rekaman black box dari pesawat Lion Air Jt
610. Video tersebut diunggah di platform youtube dan telah ditonton oleh lebih dari 68
ribu views.
Selain contoh tersebut kampanye penyebaran hoax yang sering terjadi paling banyak
yaitu saat pemilu dimana masing-masing timses dari calon calon presiden dan wakil presiden
mengklaim bahwa calon mereka yang menang dan masih banyak lagi isu isu hoax politik
yang beredar di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Atas latar belakang yang telah di uraikan di atas maka untuk melakukan kajian perlu
dirumuskan dalam beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana kampanye negative penyebaran hoax bisa terjadi di Indonesia?
2. Bagaimana tinjauan undang-undang dan hukum yang berlaku dalam menangani
kasus-kasus hoax yang beredar di Indonesia?
3. Mengapa hoax disebut sebagai ancaman untuk demokrasi dan apa kaitannya?
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
sebagai berikut:
Untuk mengetahui apa itu berita hoax dan kampanye negative tentang
penyebaran berita hoax
Untuk mengetahui tentang kaitan kampanye penyebaran hoax sebagai
ancaman bagi demokrasi di Indonesia
Untuk mengetahui peran pemerintah, hukum dan undang-undang
dalam menangani masalah penyebaran berita hoax
PEMBAHASAN
Sulit mencari kesepakatan dari semua pihak tentang pengertian atau definisi
demokrasi. Ketika ada yang mendefinisikan demokrasi secara ideal atau juga disebut
sebagai definisi populistik tentang demokrasi, yakni sebuah sistem pemerintahan ”dari,
oleh, dan untuk rakyat” maka pengertian demokrasi demikiantidak pernah ada dalam
sejarah umat manusia. Tidak pernah ada pemerintahandijalankan secara langsung oleh
semua rakyat; dan tidak pernah ada pemerintahan sepenuhnya untuk semua rakyat (Dahl
1971; Coppedge dan Reinicke 1993).
Dalam praktiknya, yang menjalankan pemerintahan bukan rakyat, tapi elite yang
jumlahnya jauh lebih sedikit. Juga tidak pernah ada hasil dari pemerintahan itu untuk
rakyat semuanya secara merata, tapi selalu ada perbedaan antara yang mendapat jauh
lebih banyak dan yang mendapat jauh lebih sedikit. Karena itu, ketika
pengertian”demokrasi populistik” hendak tetap dipertahankan, Dahl mengusulkan
konsep ”poliarki” sebagai pengganti dari konsep ”demokrasi populistik”tersebut.
Poliarki dinilai lebih realistik untuk menggambarkan tentang sebuah fenomena politik
tertentu dalam sejarah peradaban manusia sebab poliarki mengacu pada sebuah sistem
pemerintahan oleh ”banyak rakyat” bukan oleh ”semua rakyat”,oleh”banyak orang”
bukan oleh”semua orang.”
1. Aristoteles
Yaitu rakyat secara langsung dapat membicarakan dan menentukan suatu urusan
politik kenegaraan.
b. Demokrasi perwakilan atau tidak langsung (representative democracy)
Yaitu aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-wakilnya yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat (parlemen).
c. Demokrasi sistem referendum
a. Demokrasi liberal
Yaitu demokrasi yang cenderung kepada kepentingan umum (dalam hal negara
ini) sehingga hak-hak politik rakyat dan kepentingan perseorangan kurang
diperhatikan.
c. Demokrasi pancasila
Merupakan ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik
saja, melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
3. Dilihat dari perkembangan paham
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
para warga negara.
d. Pengormatan terhadap supremasi hukum.
3. Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law)
antara lain sebagai berikut:
a. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang.
1. Pembukaan UUD1945
Hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau
direkayasa untuk tujuan lelucon hingga serius (politis). Secara bahasa hoax (synonyms:
practical joke, joke, jest, prank, trick) adalah lelucon, cerita bohong, kenakalan,
olokan, membohongi, menipu, mempermainkan, memperdaya, dan memperdayakan.
DalamKamus Bahasa Indonesia (KBBI), hoax diterjemahkan menjadi hoaks yang
diartikan dengan “berita bohong”. Dalam Kamus Jurnalistik mengartikan Berita
Bohong (Libel) sebagai berita yang tidak benar sehingga menjurus pada kasus
pencemaran nama baik. Istilah lain berita bohong dalam konteks jurnalistik adalah Berita
Buatan atau Berita Palsu (Fabricated News/Fake News). Hampir sama dengan berita
bohong, berita buatan adalah pemberitaan yang tidak berdasarkan kenyataan atau
kebenaran (nonfactual) untuk maksud tertentu. Dengan demikian, dalam dunia
jurnalistik, hoax bukanlah hal baru. Hoax bertumbuh-kembang seiring dengan popularitas
media sosial. Media social memungkinan semua orang menjadi publisher atau penyebar
berita, bahkan “berita” yang dibuatnya sendiri, termasuk berita palsu atau hoax. Hoax
umumnya bertujuan untuk “having fun” atau humor. Namun, hoax juga bisa dijadikan
alat propaganda dengan tujuan politis, misalnya melakukan pencitraanatau sebaliknya,
memburukan.
Ciri khas lain hoax adalah adanya HURUF KAPITAL, huruftebal (bold), banyak
tanda seru, dan tanpa menyebutkan sumber informasi.
Saat ini dunia berkembang pesat berkat revolusi teknologi informasi. Media
internet dan media social membawa kebebasan pers menjadi sulit dikendalikan. Semua
orang bisa menulis berita, tanpa sensor dan verifikasi. Maka munculah berita bohong
(hoax) dan berita palsu (fake news) yang kemudian viral. Pelaku pembuat berita bohong
dan berita palsu terkadang tidak mempertimbangkan dampak perbuatannya. Mereka hany
aingin menunjukkan dirinya eksis hingga mendapatkan likes, share, dan kunjungan ke
situs berita bohong yang dibuatnya.
Dalam jangka panjang hoax dan ujaran kebencian dapat menyebabkan krisis
kepercayaan yang mengancam kualitas demokrasi Indonesia. Sebab saat ini hoax dan
politik di Indonesia telah menjadi paket tunggal yang tidak terpisahkan di tengah
berkembangnya budaya digital. Agenda politik akan diikuti suburnya hoax dan hal ini
menjadi pertaruhan bagi demokrasi dan kebangsaan Indonesia.
Untuk memerangi hoax, pemerintah kini sedang berusaha mengatur alur informasi
di media sosial agar tidak ada informasi palsu dan fitnah yang dapat menimbulkan
ketegangan di masyarakat. Usaha dilakukan melalui kerjasama dengan perusahaan
platform seperti Google, Facebook, Twitter dan Youtube untuk menghentikan iklan pada
portal-portal yang menebar fitnah.
Langkah lain yang dapat dilakukan dalam menghadapi hoax, yaitu literasi
informasi untuk mendidik masyarakat agar selektif dan cerdas dalam menerima maupun
menyebarkan informasi. Selanjutnya adalah penegakan hokum untuk menindak
pelanggar norma perundang-undangan agar menimbulkan efek jera. Media massa juga
memiliki peran penting dalam menangkal hoax. Standar etis jurnalisme tidak mungkin
diturunkan hanya demi meraih lebih banyak audiens. Sehingga media harus menyajikan
pemberitaan yang faktual dan kritis untuk membantu khalayak membuat pilihan-pilihan
tindakan cerdas, termasuk dalam kerangka partisipasi politik.
Sejak era klasik demokrasi selalu memiliki cara beradaptasi dengan perubahan
zaman, termasuk revolusi teknologi komunikasi-informasi. Demokrasi terbukti memiliki
cara, pola pendekatan, dan energy khas untuk memaksimalkan sisi positif sebuah
instrument baru, sekaligus meminimalisasi sisi negatifnya. Dan pada setiap era baru
teknologi komunikasi-informasi, demokrasi selalu membuka dirinya untuk dikoreksi
kelemahan-kelemahannya, direvisi kesalahannya, dan “disulam” bagian-bagiannya yang
“bolong”. Ini energy subtil demokrasi yang membuatnya bisa bertahan melewati
bermacam era peradaban.
Gerakan-gerakan sipil anti hoax yang kini digalakkan adalah bagian dari cara
demokrasi beradaptasi dengan instrument baru yang bernama media sosial. Pada akhirnya
akan terbentuk sebuah fatsun berdemokrasi di dunia digital (media social hanya salah
satunya), sebagaiman ada hulu sudah dialami era media cetak dan elektronik. Demokrasi
akan dapat menciptakan keseimbangan baru dalam korelasinya dengan instrument baru
yang digunakannya, baik dengan cara melihat kedalam dirinya maupun mempengaruhi
keluar dirinya.
Orang yang menyebarkan informasi palsu atau hoax di dunia maya akan
dikenakan hokum positif. Hukum positif yang dimaksud adalah hukum yang berlaku.
Maka, penebar hoax akan dikenakan KUHP, Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-Undang No.40 Tahun 2008 tentang
Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta tindakan ketika ujaran kebencian telah
menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Pemilihan umum merupakan suatu hal yang menjadi salah satu bagian yang tak
terpisahkan dari sistem demokras isuatu negara, tidak terkecuali Indonesia. Pelaksanaan
pemilihan umum yang merupakan bagian dari kegiatan politik saat ini telah menjadi
fenomena tersendiri yang banyak menarik perhatian masyarakat luas. Saat ini,
masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi mengenai kondisi politik
Indonesia, termasuk seputar pemilihan umum melalui berbagai platform media yang
tersedia. Namun, sayangnya dari berbagai platform media masih banyak ditemui konten-
konten yang mengandung berita bohong atau hoax.
Pemilihan umum yang baru saja dilaksanakan di Indonesia pun tidak lepas dari
keberadaan berita bohong atau hoax. Padahal dari sisi regulasi, Indonesia telah
mempunyai peraturan yang mengatur tentang berita bohong atau hoax yang mana
penyebar berita tersebut dapat dikenai sanksi sebagaimana diatur dalamUndang-undang
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peredaran berita bohong atau hoax dapat
memberikan dampak negative atau kerugian bagi pihak terkait. Selain itu, keberadaan
berita bohong atau hoax tersebut juga telah menciderai nilai-nilai demokrasi.
Pasal 280 ayat (1) huruf c berbunyi, “menghina seseorang, agama, suku, ras,
golongan, calon, dan/atau peserta pemilu yang lain.” Pasal 521, “Setiap pelaksana,
peserta, dan/atau tim Kampanye Pemilu yang dengan sengaja melanggar larangan dalam
Pasal 280 ayat (1) huruf a,b,c,d,e,f,g,h,i, atau j, dipidana penjara paling lama dua tahun
dan denda paling banyak 24 juta rupiah.”
Oleh karena kampanye negatif tidak dilarang, maka pihak yang diserang oleh
pihak lainnya melalui kampanye negatif semestinya tak lapor ke polisi. Pihak yang
bersangkutan dapat membalas dengan mengeluarkan sebuah data valid atau argumen
yang dapat membela posisinya. Jika lawan politik melakukan kampanye hitam, suatu
pihak baru dapat melaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kampanye
negatif menggunakan data yang sahih. Menurut Totok, membuktikan seseorang bersalah
atas kasus dugaan tindak pidana kampanye negatif bukanlah hal mudah. Biasanya,
penyidik menggunakan dua pendekatan. Salah satunya, apakah yang dilakukan oleh
terlapor menurunkan harkat martabat seseorang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hal tersebut sangat meresahkan bagi semua orang karena dapat menyebabkan
perkelahian, pertikaian, bahkan pembunuhan antar warga masyarakat. Oleh sebab itu
sebagai warga masyarakat yang baik dan patuhakan undang-undang yang berlaku harus
selalu menaati semua peraturan termasuk undang-undang yang mengatur tentang berita
hoax. Masyarakat dan semua apparat pemerintah juga diharapkan tidak langsung
mempercayai isu-isu yang viral dan beredar dengan begitu cepat sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman antar sesame masyarakat. Demokrasi di Indonesia
mengizinkan kita seluruh warga masyarakat untuk berpartisipasi tetapi harus pada
aturannya dan tidak boleh melanggar hokum sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi
demokrasi kita sendiri.
3.2 Saran
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
DAFTAR PUSTAKA
http://taufiqabd.blogspot.co.id/2017/05/makalah-demokrasi-di-indonesia.html
https://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-
demokrasi-indonesia/
http://robihartopurba.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tentang-demokrasi-di-
indonesia.html
http://penulisbima.blogspot.co.id/2016/01/makalah-demokrasi-indonesia.html