Disusun Oleh :
Tk. I-B
Jalan Sederhana No. 2, Pasteur, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40161
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Fenomena Golput
di Kalangan Masyarakat”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ Fenomena Golput di Kalangan
Masyarakat” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang menganut sistem demokrasi dalam menjalankan
roda pemerintahan. Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat
turut serta memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Inti dari
demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Salah satu tonggak
utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu
diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat baik di tingkat pemerintahan
pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis,
kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana yang diamanatkan oleh pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka
mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-nilai
demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam
pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang demokratis.
Namun kenyataannya di Indonesia pada saat pemerintah menyelenggarakan pemilihan
umum masih memiliki kendala menuju Negara Demokrasi sebagaimana yang di harapkan.
Salah satunya yang akan dikupas dalam pembahasan ini yaitu Golongan Putih (GOLPUT).
Dewasa ini, banyak sekali orang yang memilih untuk menjadi golongan putih. Hal ini
menyebabkan ketidakakuratan hasil pemilihan umum yang didapatkan pada tiap-tiap daerah
pemilihan. Selain itu, keberadaan golongan putih sama saja dengan memperburuk
pandangan negara lain terhadap Negara Indonesia. Ini membuktikan bahwa banyak warga
negara Indonesia yang kurang berpartisipasi dalam memajukan kesejahteraan negaranya
sendiri. Mereka cenderung tidak mau tahu dan hanya menerima saja apapun hasil yang
didapat dari Pemilihan Umum tersebut tanpa memikirkan dampak negatif maupun positif
yang akan terjadi pada negaranya.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alasan masyarakat sehingga memilih untuk menjadi Golongan Putih
2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari menjadi Golongan Putih
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari Golongan Putih
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa Negara. Seperti diakui oleh Moh.
Mahfud MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan
bernegara. Pertama, hampir semua negara didunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai
asas yang fundamamental.; Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah
memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai
organisasi tertingginya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang
benar pada warga masyarakat tentang demokrasi. Pengertian demokrasi dapat dilihat dari
tinjauan bahasa (epistemologis) dan istilah (terminologis). Secara epistemologis
“demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ”demos” yang
berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau “cratos” yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah
keadaan Negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat,
kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah
rakyat dan oleh rakyat. Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana
dikemukakan para ahli sebagai berikut:
1. Menurut Joseph A. Schemer
Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan polituk dimana individu- individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
2. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah
yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
4. Henry B. Mayo
Menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang
menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-
wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan- pemilihan berkala
yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya kebebasan politik.
Affan Ghaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan
secara normatif ( demokrasi normatife) dan empirik ( demokrasi empirik):
1. Demokrasi Normatif
adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah Negara.
2. Demokrasi Empirik
adalah demokrasi dalam perwujudannya pada dunia politik praktis. Kesimpulan-
kesimpulan dari beberapa pendapat diatas adalah bahwa hakikat demokrasi sebagai
suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan memberikan
penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam penyelenggaraan
berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal, yaitu:
a. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)
Mengandung pengertian yang berhubungan dengan pemerintah yang
sah dan diakui (ligimate government) dimata rakyat. Sebaliknya ada
pemerintahan yang tidak sah dan tidak diakui (unligimate government).
Pemerintahan yang diakui adalah pemerintahan yang mendapat pengakuan
dan dukungan rakyat. Pentingnya legimintasi bagi suatu pemerintahan adalah
pemerintah dapat menjalankan roda birokrasi dan program programnya.
C. Macam-Macam Demokrasi
Demokrasi telah menjadi sistem pemerintahan yang diidealkan. Banyak negara menerapkan
sistem politik demokrasi. Masing-masing negara menerapkan sistem demokrasi dengan
pemahaman masing-masing. Keanekaragaman pemahaman tersebut dapat dirangkum ke
dalam 3 sudut pandang, yaitu ideologi, cara penyaluran kehendak rakyat, dan titik perhatian.
1. Berdasarkan ideologi
Berdasarkan sudut pandang ideologi, sistem politik demokrasi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu demokrasi konstitusional atau demokrasi liberal dan demokrasi
rakyat.
a. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)
Dasar pelaksanaan demokrasi konstitusional adalah kebebasan individu. Ciri
khas pemerintahan demokrasi konstitusional adalah kekuasaan
pemerintahannya terbatas dan tidak diperkenankan banyak campur tangan
dan bertindak sewenang-wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah
dibatasi oleh konstitusi.
b. Demokrasi rakyat
Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa
kepemilikan pribadi. Demokrasi rakyat merupakan bentuk khusus demokrasi
yang memenuhi fungsi diktator proletar. Pada masa Perang Dingin, sistem
demokrasi rakyat berkembang di negara-negara Eropa Timur, seperti
Cekoslovakia, Polandia, Hungaria, Rumania, Bulgaria, Yugoslavia, dan
b. Demokrasi material
Demokrasi material adalah sistem politik demokrasi yang menitikberatkan
pada upayaupaya menghilangkan perbedaan dalam bidang-bidang ekonomi,
sedangkan persamaan bidang politik kurang diperhatikan bahkan kadang-
kadang dihilangkan. Usaha untuk mengurangi perbedaan di bidang ekonomi
dilakukan oleh partai penguasa dengan mengatasnamakan negara di mana
segala sesuatu sebagai hak milik negara dan hak milik pribadi tidak diakui.
c. Demokrasi gabungan
Demokrasi gabungan adalah demokrasi yang menggabungkan kebaikan serta
membuang keburukan demokrasi formal dan demokrasil material.
Persamaan derajat dan hak setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan
seluruh aktivitas rakyat dibatasi. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah
untuk kesejahteraan rakyat, jangan sampai mengabdikan apalagi
menghilangkan persamaan derajat dan hak asasi manusia.
4. Kebebasan individu
Dalam demokrasi, negara harus menjamin kebebasan warga negara dalam berbagai
bidang. Misalnya, kebebasan mengungkapkan pendapat, kebebasan berusaha, dan
sebagainya. Namun tentunya, kebebasan tersebut harus dilakukan dengan
F. Tujuan Pemilu
Pada dasarnya ada beberapa tujuan yang mendasari pelaksanaan pemilu di Indonesia
diantaranya :
1. Untuk memilih anggotar DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten / kota
2. Melaksanakan demokrasi Pancasila
3. Untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
4. Untuk mempertahankan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. Melaksanakan hak politik warga negara Indonesia
2. Kerugian
a. Proyek Pembangunan Pemerintah Kurang Terdukung
Dampak negatif dari golput yang paling penting adalah tidak
terdukungnya program pemerntah yang padahal cukup efektif karena
kurangnya “minat” dari masyarakat. Tingkatan minat tadi juga turun karena
adanya berbagai pihak yang memutuskan untuk golput, walaupun padahal
apabila mereka bisa merubah pikirannya untuk tidak golput, maka program
pemerintah tadi sudah seharusnya bisa berjalan dengan semestinya. Karena
itulah, sebelum anda membulatkan pikiran anda untuk benar-benar
melakukan golput, anda perlu berpikir sejenak tentang efek jangka panjang
apakah yang akan terlahir dari golput itu sendiri. Perlu anda ingat bahwa efek
dari golput tidak hanya sebentar saja, namun bisa sampai bertahun-tahun
lamanya, jadi jangan heran bila negara tidak memiliki kemajuan yang pesat
nantinya. Perlu diingat, selain bisa melambankan proyek pemerintah, golput
A. TEMUAN
1. Wawancara
Golput adalah suatu pilihan, hak masyarakat untuk tidak menggunakan
suaranya. Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih wakil-wakilnya.
KPU sangat tidak menyarankan golput karena sistem negara kita adalah demokrasi.
Namun, akhir-akhir ini partisipasi masyarakat dalam pemilu semakin meningkat,
dari tahun ke tahun angka golput semakin menurun. Selain itu, golput sebenarnya
tidak mempengaruhi hasil pemilu.
Faktor masyarakat memilih untuk menjadi seorang golput: 1) masyarakat
cenderung menganggap pemilu sebagai hal yang tidak penting, 2) calon pemimpin
yang dianggap kurang baik membuat para masyarakat malas untuk memilih, 3)
kurangnya sosialisasi dari panitia pemilu.
Golput tidak berdampak terhadap hasil pemilu. Walaupun, partisipasi
masyarakat hanya 30% hasilnya tetaplah sah.
Pemilu berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakat.
Mereka tidak tahu apa yang dia pakai itu hasil dari politik. Terbayang jika banyak
masyarakat golput dan yang terpilih adalah pemimpin yang buruk maka rusaklah
bangsa ini. Orang- orang yang golput adalah seorang pengecut atau pecundang, tidak
berani mengambil keputusan bahkan untuk kemajuan negaranya sendiri.
Dari data yang kami dapatkan ternyata sudah banyak yang mendapatkan
penyuluhan pemilu, namun tidak sedikit juga yang belum mendapatkan
penyuluhan. Itu artinya, penyuluhan belum merata.
Menurut para responden, golput adalah tidak ikut memilih dalam pemilu.
Golput tidak sepatutnya dilakukan karena itu merupakan hak dan kewajiban
kita sebagai rakyat. Disebut hak karena dalam negara kita kedaulatan
tertinggi dipegang oleh rakyat. Disebut kewajiban karena yang menentukan
maju atau mundurnya suatu negara adalah rakyatnya sendiri, dalam hal ini
rakyat memegang andil besar dalam membawa perubahan Indonesia. Hal
pertama yang dilakukan adalah memilih pemimpin yang benar, baik, yang
bisa bersama-sama membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Dari data yang kami dapatkan banyak orang yang tidak pernah golput karena
menurut mereka memilih seseorang untuk menjadi pemimpin sangatlah
penting dan satu suara pun memengaruhi hasil dari pemilihan tersebut.
Namun, ada juga yang pernah golput karena menurut mereka para calon
pemimpin tidak ada yang baik ada juga yang bingung untuk menentukan
pilihannya.
Dari data yang kami dapatkan antusias masyarakat untuk menghadapi pemilu
selanjutnya cukup baik, namun ada juga yang masih akan tetap golput.
5) Apa yang harus dilakukan pemerintah agar rakyat tidak golput lagi ?
Menurut para responden, pemerintah harus melakukan :
Pertama: pemerintah dan aparatnya harus memberikan contoh yang baik,
berdiri sebagai taulan yang mampu mengayomi rakyatnya dengan bijak.
B. Saran
Pemerintah diharapkan agar meningkatkan sosialisasi pemilu kepada masyarakat,
agar masyarakat tidak golput lagi. Selain itu, masyarakat juga harus ikut serta berperan
dalam proses demokrasi. Masyarakat harus sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara Indonesia.
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://digilib.unila.ac.id/10917/4/Ba
b%2520II%2520%2528Skripsi%2520Hendra%2529.pdf&ved=2ahUKEwjhicbrkbLeAhUJvo8KH
cQ6BYYQFjAEegQIAxAB&usg=AOvVaw2Lq6wsXGiYqQKtjZ9Vwenl (diakses pada tanggal
20 oktober)
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unila.ac.id/23946/16/SK
RIPSI%2520TANPA%2520BAB%2520PEMBAHASAN.pdf&ved=2ahUKEwjhicbrkbLeAhUJv
o8KHcQ6BYYQFjAFegQIARAB&usg=AOvVaw0L2yKkhwYJ6ud7BC8MJ4zB (diakses pada
tanggal 22 oktober)
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.uad.ac.id/9437/1/DEM
OKRASI%2520dwi.pdf&ved=2ahUKEwiq4PHDwrLeAhUYT48KHUBXC3cQFjAAegQIABAB
&usg=AOvVaw3C6okO5UlsxuBT0rBYHudG (diakses pada tanggal 31 oktober)