Disusun oleh :
Kelompok 3
Tingkat 1-B
Materi yang akan dibahas dalam diskusi adalah Post Natal Care (PNC)
1.2 Waktu
Waktu pelaksanaan presentasi dilakukan pada hari... tanggal... 2019.
Peserta yang mengikuti diskusi pada pertemuan kali ini berjumlah 29 orang yang
terdiri 1 orang sebagai moderator, 5 orang sebagai pemateri dan 23 orang sebagai
peserta.
1. Moderator :
2. Pemateri dari kelompok 3 :
a. Ketua :
b. Notulen :
c. Anggota :
3. Peserta
1) Aflah Raudhotul Zannah 13) Muthia Sani N
2) Agnia Oktavia 14) Nabila Hana Zalfa Salim
3) Alya Reinda Salma 15) Nanda Ayu Wulan
4) Annisa Aprilia 16) Nida Fatimah Zahra
5) Cindy Sobar Yulianti 17) Nurul Alya Desiana
6) Devi Apriyanti 18) Rani Widiana Putri
7) Gisna Rahmawati 19) Rozanah Fulki Amini
8) Hasnah Aribahanifah 20) Rukmini Rahayu
9) Ica Siti Hafifah 21) Selvy Dwi Wahyuni
10) Kardita Rida P. 22) Silfi
11) MelyanaYuniasari 23) Vivi Adriyani
12) MilaniaRaihanPutri S.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Nifas
3) Puerperium remote yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai
komplikasi.
1) Uterus
3) Lokhea
Lokhea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
selama masa nifas. Lokia terbagi menjadi empat jenis, yaitu :
. Seorang ibu muda mengalami luka robek di bagian anusnya, hingga tidak
bisa buang air. Diduga korban yang kini harus buang air besar melalui organ
kewanitannya, disebabkan oleh bayi yang terlalu besar, Kasus ini dialami Ny.
I, Ibu muda berusia 22 usai menjalani proses persalinan anak pertamanya,
yang kini berusia 1 bulan. Ika mengalami luka robek di bagian organ vital
hingga ke bagian anus. Akibatnya, selain terus-terusan mengalami kesakitan,
sejak sebulan lalu korban terpaksa buang kotoran melalui alat kelaminnya.
a. Masalah ibu mengalami robek sampai ke anus karena bayi yang terlalu besar
situasi
a. dilakukannya jahitan ulang karena mencegah hal tersebut terjadi lagi karena bisa
menyebabkan infeksi yang lebih
b. penjahitan ulang bisa dilakukan minimal tiga bulan pasca pasien bersalin.
memburuk
a. melihat kondisi ibu baik atau tidaknya jika dilakukan penjahitan ulang, jika kondisi
baik lakukan jahitan ulang dan beri pendidikan kesehatan bagiamana cara merawat
organ sebelum dilakukan penjahitan ulang.
b. Untuk dilakukan penjahitan ulang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
selain menunggu jeda minimal 3 bulan pasca melahirkan. Tiga hari sebelum dilakukan
operasi, pola makan pasien harus diatur, di mana sebaiknya mengonsumsi makanan
yang lunak.
moral yg terjadi
a. tanyakan kepada ibu dengan melakukan anamnesa dan menjelaskan apa yang
terjadi serta segala bentuk dampak jika tidak dilakukan penjahitan ulang.
b. selama menunggu proses operasi pasien akan diberikan antiseptik khusus vagina
agar area miss V tetap higienis dan bersih.
c. Setelah operasi, pasien harus tetap mengonsumsi makana bergizi dan lunak agar
feses tidak keras hingga menimbulkan robekan ulang pada jahitan. Begitupun kebersihan
harus terjaga untuk mengurangi risiko infeksi.
situasi tsb
a. selain menanyakan kepada sang ibu tanyakan juga kepada keluarga klien, seperti
suami mengenai kondisi ibu.
a. antisipasi yang dapat dilakukan selama menunggu waktu operasi ibu diharapkan
membersihkan organ kewanitaan dengan memakai antiseptik
b. tujuannya agar organ kewanitaan ibu tidak terjadi infeksi lebih lanjut dan juga agar
tetap bersih.
c. keputusan dirujuk dan membantu ibu dalam hal menjaga sebelum operasi adalah
kewenangan bidan maka hal tersebut sudah tepat dilakukan.
a. alasan mengapa keputusan tersebut dilakukan ialah agar si ibu tidak mengalami
infeksi lebih lanjut dan juga mengantisipasi.
b. selain itu bidan juga akan memberikan asuhan kebidanan kepada ibu tersebut dan
dipantau dalam masa nifas nya
a. hasil yang didapati akibat pengambilan keputusan etik tersebut ibu dapat
mengeluarkan feses secara normal dan tidak ada nya infeksi seperti kejadian
sebelumnya
Dasar pengambilan keputusan dari kasus tersebut adalah Teori Deontologi, yaitu
memprioritaskan tugas atau kewajiban tanpa mengindahkan konsekuensinya di mana
pun tempat dan kemampuan yang dimiliki. Dalam kasus ini, bidan melakukan
penanganan kasus kegawatdaruratan sesuai dengan kewajibannya dalam
menyelamatkan pasien.
BAB III