NIM : P17324118045
TINGKAT 1B
RESUME
Media promosi kesehatan merupakan suatu saluran atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi kesehatan kepada sasaran. Media atau alat
peraga dalam promosi kesehatan dapat juga diartikan sebagai alat bantu untuk
memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi.
Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan pesan atau
informasi kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah
positif terhadap kesehatannya.
Media cetak dapat diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang
memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan
secara tertulis. Contoh dari media cetak adalah booklet, leaflet/brosur, flipchart,
poster, foto, dan rubrik / tulisan pada surat kabar / majalah.
2. Media Elektronik
3. Media Papan
Media papan disebut juga media bentuk papan karena perangkatnya berbentuk
bilah papan dan digunakan untuk meletakkan pesan yang dikehendaki. Contoh media
papan adalah billboard yang dipasang di tempat-tempat umum yang berisi pesan atau
informasi kesehatan. Media ini dapat pula dipsang pada kendaraan seperti bus.
C. Teori Media Promosi Kesehatan
Kerucut Pengalaman
Untuk lebih
memahami peran dan
kedudukan media dalam
proses pembelajaran, maka
Edgar Dale (1969)
melukiskan berbagai
pengalaman belajar dalam
suatu kerucut yang di
namakan Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).
1. Baca
Seperti, seorang bidan yang sedang melakukan penyuluhan di sebuah puskesmas.
Dalam penyuluhan tersebut bidan menggunakan alat bantu leaflet/brosur dalam
mempermudah penyampaian informasinya. Leaflet/brosur ini merupakan salah satu
media yang dapat di baca. Jadi, pengalaman belajar yang di dapat oleh peserta
penyuluhan adalah pengalaman melalui apa yang telah peserta penyuluhan baca, yaitu
melalui leaflet/brosur tersebut.
2. Dengar
Pada tingkat ini, misalnya seperti bidan memberikan sebuah informasi yang
dibutuhkan seorang klien melalui rekaman audio. Sehingga, nantinya pengalaman
yang diperoleh oleh klien tersebut dari rekaman audio yang sudah dia dengarkan.
3. Lihat Gambar/Diagram
Contohnya, seorang klien yang sedang melakukan konsultasi kepada bidan
tentang bagaimana cara menyusui yang benar. Maka, untuk mempermudah agar klien
mengerti bidan tersebut menggunakan media poster yang memperlihatkan gambar
cara menyusui yang benar. Pengalaman belajar yang didapatkan klien adalah dari
poster yang sudah ia lihat gambarnya.
4. Lihat Video/Film
Misalnya, seorang bidan yang memberikan edukasi kepada kelompok ibu hamil
tentang bagaimana cara memandikan bayi baru lahir dengan aman. Dalam kegiatan
tersebut ditampilkan video yang memperlihatkan proses memandikan bayi baru lahir
yang benar. Maka, pengalaman belajar yang didapatkan kelompok ibu hamil adalah
melalui video yang telah ditampilkan.
5. Lihat Demostrasi
Dalam kelas ibu seorang bidan melakukan peragaan (demonstrasi) tentang
bagaimana cara menggendong bayi yang nyaman kepada ibu-ibu. Pengalaman belajar
ini akan lebih diingat karena mereka melihat langsung bagaimana cara menggendong
bayi melalui peragaan yang telah dilakukan bidan.
6. Terlibat dalam Diskusi
Misalnya, ibu-ibu hamil mengikuti sebuah diskusi yang diadakan seorang bidan
tentang pentingnya asi eksklusif bagi bayi. Dalam hal ini, ibu-ibu hamil diberikan
suatu permasalahan mengenai seberapa penting asi eksklusif itu, sehingga ibu-ibu
hamil aktif berfikir tentang permasalahan tersebut. Jadi, pengalaman belajar yang
didapatkan lebih baik karena dalam tingkatan ini pembelajar juga berfikir aktif.
7. Menyajikan Presentasi
Contohnya, mahasiswa kebidanan yang menyajikan sebuah presentasi tentang
personal hygiene saat menstruasi. Dalam menyajikan presentasi atau slide, mahasiswa
tersebut pasti sudah berfikir aktif tentang permasalahan dalam topik yang di
presentasikannya. Seperti, dampak yang terjadi jika wanita tidak menjaga kebersihan
dirinya pada saat menstruasi. Maka, pengalaman yang didapat melalui media
slide/presentasi ini akan lebih mudah diingat oleh mahasiswa tersebut sebab dia
sendiri aktif dalam pembelajaran ini.
8. Bermain Peran
Dalam pembelajaran, seorang dosen memberikan suatu topik/masalah yang harus
dipecahkan oleh mahasiswa dengan memainkan peran-peran tertentu. Sehingga
pengalaman belajar didapatkan oleh mahasiswa lewat bermain peran tersebut.
9. Melakukan Simulasi
Misalnya, dalam praktiknya mahasiswa kebidanan melakukan simulasi proses
melahirkan menggunakan boneka phantom. Mahasiswa akan mendapatkan
pengalaman yang baik karena mahasiswa terlibat langsung dalam pembelajaran.
10. Mengerjakan Hal yang Nyata
Seorang calon bidan akan mendapatkan pengalaman terbaik jika ia mencoba
menangani proses melahirkan secara langsung kepada manusia. Maka, ia akan
menjadikan pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk kedepannya.