Prinsip-Prinsip Moral dalam Pelayanan Kebidanan

( Contoh Kasus)

Disusun oleh :
Kelompok 3
Tingkat 1-B

Asyifa Utami Insan Kamila P17324118007

Citra Nur Pathonah P17324118043
Lubna Cahya Ayudia P17324118046
Salsabila Aufa Nuraini P17324118039
Siti Munawaroh P17324118045

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

 JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG
2019
Prinsip Moral dalam Pelayanan Kebidanan

1. Autonomy
Adalah prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien
(the rights to self determination).
Secara umum ada beberapa cara menerapkan prinsip otonomi, khususnya dalam bidang
kesehatan. Cara-cara tersebut antara lain:
1. Menyampaikan kebenaran atau berita yang sesungguhnya (tell the truth)
2. Menghormati hak pribadi orang lain (respect the privacy of others)
3. Melindungi informasi yang bersifat rahasia (protect confidential information)
4. Mendapat persetujuan untuk melakukan tindakan terhadap pasien (obtain consent
for interventions with patients)
5. Membantu orang lain membuat keputusan yang penting (when ask, help others
make important decision)

Contoh Kasus :
Seorang bidan menangani seorang Ibu Ny. G berusia 25 tahun. Bidan tersebut
menggali informasi mulai dari riwayat kesehatan masa lalu, sekarang dan riwayat
kesehatan keluarganya dan hasilnya aman. Kehamilan Ny. G berusia 14 minggu dan ini
merupakan kehamilan yang diinginkan. Pada akhir pertemuan Ny. G tersebut
mengeluarkan pendapat tentang rencana persalinannya. Ny. G menyatakan tentang
persalinan SC sebagai pilihannya. Bidan menjelaskan bahwa persalianan SC untuk kasus
komplikasi. Bidan juga menjelaskan dampak postif dan negativ dari persalinan SC.
Selain itu, bidan juga menyerahkan pengambilan keputusan yang akan dipilih
sepenuhnya kepada Ny.G.

Analisis Kasus :
Dari kasus tersebut dapat terlihat bahwa prinsip otonomi diterapkan, karena bidan
membantu klien untuk membuat keputusan yang penting atau terbaik bagi kliennya. Serta
 disitu terlihat bahwa bidan sangat menghormati keputusan kliennya, Bidan memberikan
informasi yang dibutuhkan kepada klien tentang SC tanpa menyalahkan rencana
persalinan yang diutarakan oleh Ny. G. Dalam memberikan konseling bidan menjelaskan
mengenai SC seperti dampak dari SC agar Ny. G bisa mengantisipasi kehamilannya jika
suatu waktu terjadi sesuatu, Ny. G akan memilih tindakan yang benar menurut dirinya.
Meskipun begitu bidan tetap memberikan suatu informasi untuk mempertimbangkan
kelahiran normal karena Ny. G dalam hasil pemeriksaan sehat agar pengambilan
keputusan merupakan yang terbaik bagi klien.

2. Benefience
Adalah prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan ke kebaikan
pasien. Pada prinsip ini kepentingan pasien menjadi hal yang paling utama.
Beberapa contoh penerapan prinsip beneficence ini adalah:
a. Melindungi dan menjaga hak orang lain.
b. Mencegah bahaya yang dapat menimpa orang lain.
c. Meniadakan kondisi yang dapat membahayakan orang lain.
d. Membantu orang dengan berbagai keterbatasan (kecacatan).
e. Menolong orang yang dalam kondisi bahaya.

Contoh Kasus :
Bidan Lia membuka praktik (BPM) di rumahnya. Bidan Lia mempunyai banyak
klien sehingga antriannya panjang. Meskipun banyak klien yang datang, Bidan Lia tetap
berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada kliennya. Tetap tersenyum
melayani klien dan tidak menunjukan rasa lelahnya. Ada klien yang bernama Ibu Nana
yang mengalami cemas berlebihan, ia mempunyai masalah dalam keluarganya dan bidan
Lia pun bersedia mendengarkan apa masalah ibu nana dan membantu memecahkan
masalahnya.

Analisis Kasus :
Di kasus tersebut memperlihatkan bahwa bidan berbuat kebaikan untuk kliennya.
Dimana bidan tetap memberikan pelayanan yang terbaik walaupun bidan memiliki
banyak antrian klien yang panjang, tidak menunjukkan rasa lelah dan tetap tersenyum
demi membantu klien. Mendengarkan masalah klien dengan baik serta membantu
memecahkan masalah klien agar mendapatkan jalan keluar yang terbaik. Penerapan
prinsip beneficence ini juga terlihat dari bidan yang menjaga hak orang lain dengan
menyamakan pelayanan kesehatan kepada semua kliennya.