Anda di halaman 1dari 13

“GANGGAUAN MINOR PADA BAYI,

BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH”


OLEH : KELOMPOK 1

ASUHAN KEBIDANAN BAYI, BALITA DAN


ANAK PRASEKOLAH
DOSEN PENGAMPU : ROTUA LENAWATY
TINDAON, SST.,M.Kes.
NAMA KELOMPOK 1

1 JESKARIA BU’ULOLO 5 LIA RAMADHANI

2 KIKI HELMALIYA 6 SISTERDAY HULU

3 MEILIANA 7 VALENTINA ULI

4 NOVITA BERLIANTI 8 YUSNI FADILLAH


ISU ETIK DALAM PELAYANAN BIDAN
Pengertian Etik
1
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap
tindakan manusia. Etika merupakan bagian filososfis yang berhubungan erat
dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau
salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994)

2 Bentuk Etik
Etika deskriptif, yang memberikan Etika Normatif, membahas dan mengkaji
gambaran dan ilustrasi tentang tingakh ukuran baik buruk tindakan manusia,
laku manusia ditinjau dari nilai baik dan yang biasanya dikelompokkan menjadi
buruk serta hal-hai,mana yang boleh etika umum, etika khusus ( etika sosial,
dilakukan sesuai dengan norma etis yang etika individu dan etika terapan.
dianut oleh masyarakat.
Isu Etik yang terjadi antara bidan Klien, Keluarga dan Masyarakat Teman Sejawat
3
Issue Etik yang Terjadi antara Bidan dengan Klien, Kluarga, Masyarakat Issue etik yang
terjadi antara bidan dengan kiien, keluarga dan masyarakat mempunyai huhungan erat
dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan
profesional jika mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang
bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin
saja akan terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang
bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek
mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar
sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik (Ristica dkk,
2014 : 45).
PENGERTIAN MORAL
Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik,
atau buruk walaupun situasi berbeda. Teori moral mencoba
menformulasikan suatu prosedur dan mekanisme untuk pemecahan
masalah etik.

1 Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan

1. Agama / kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
Masalah Etik Dalam
Kehidupan Sehari-

4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
hari

6. Pengambilan data.
7. Kematian. Dalam Hal ini Bidan dituntut untuk berprilaku
8. Kerahasiaan. hati-hati dalm setiap tindakannya dalam
9. Aborsi. memberikan asuhan kebidanan dengan
10. AIDS. menampilkan perilaku yang etis dan
11. In_Vitro fertilization profesional.
2 Issue Moral Dalam Pelayanan Kebidanan

• Kasus abortus.
• Euthanansia.
Beberapa Contoh Isu

Kehidupan Sehari-

• Keputusan untuk terminasi kehamialn.


Moral dalam

• Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa


dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut
hari

konflik dan perang.

CONTOH ISSUE MORAL

ISSU MORAL: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.


KONFLIK MORAL: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien
demi persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
DILEMA MORAL:
1)      Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut
namun bidan kehilangan satu pasien.
2)      Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan
“A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwenang.
LANGKAH PENYELESAIAN

1 Pendekatan Penyelesaian Masalah

Pendekatan penyelesaian masalah teknik perlu dilakukan dengan cara


yang bertahap dan berurutan. Langkah-langkah awal bersifat kualitatif dan
umum, dan langkah-langkah berikutnya lebih bersifat kuantitatif dan
spesifik. Seperti Identifikasi masalah, Sintesis, Analisis, Aplikasi dan
Komprehensi.

1 Pendekatan Penyelesaian Masalah

Pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek suatu
profesi dan keberadaannya sangat penting karena akan menentukan tindakan
selanjutnya. Dalam bidang kesehatan khususnya pelayanan kebidanan,
pengambilan keputusan harus dilakukan melalui pemikiran mendalam, karena
objek yang akan dipengaruhi oleh keputusan tersebut adalah manusia, tidak hanya
klien atau pasien dan keluarganya, tetapi juga tenaga kesehatan(bidan,dokter,
perawat dan lain-lain) serta system pelayanan kesehatan itu sendiri
INFORMED CONSENT
Latar belakang diperlukannya Informed consent adalah karena tindakan medik yang dilakukan bidan, hasilnya
penuh dengan ketidakpastian dan unpredictable, Sehingga persetujuan pasien bagi setiap tindakan medik menjadi
mutlak diperlukan, kecuali dalam keadaan emergency. Informed consent telah diakui sebagai langkah yang paling
penting untuk mencegah terjadinya konflik dalam masalah etik.

DASAR HUKUM INFORMED CONSENT


DIATUR DALAM UNDANG UNDANG
1
Pasal 53 pada UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menetapkan sebagai berikut :
a. Ayat 2, Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk memenuhi standar
profesi dan menghormati hak pasien.
b. Ayat 4, Ketentuan mengenai standar profesi dan hak pasien sebagaimana dimaksudkan dalam Ayat
(2) ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Penjelasan Pasal 53 UU No. 23/92 Tentang Kesehatan
c. Ayat 2, Standar profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesi secara baik.
Registrasi dan Praktik bidan pada KepMenKes No. 900/2002 Pasal 25 ayat 2

2 Yang mengatur tentang kewajiban bidan dalam menjalankan kewenangan, yaitu :


a. Memberikan informasi. Informasi mengenai pelayanan atau tindakan yang diberikan dan efek
samping yang ditimbulkan perlu diberikan secara jelas, sehingga memberikan kesempatan kepada
pasien untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya.
b. Meminta persetujuan yang akan dilakukan. Pasien berhak mengetahui dan mendapat penjelasan
mengenai semua tindakan yang dilakukan kepadanya. Persetujuan dari pasien dan orang terdekat
dalam keluarga perlu dimintakan sebelum tindakan dilakukan. (Wahyuningsih. 2008 : 63).
Secara hukum informed consent berlaku sejak tahun 1981. PP No. 8 Tahun 1981.

Informed consent dikukuhkan menjadi lembaga hukum


3
yaitu dengan diundangkannya Persatuan Menteri Kesehatan No. 585 Tahun 1989 Tentang Persetujuan
Tenaga medik. Dalam Peraturan Menteri kesehatan No. 585 Tahun 1989 ini dalam Bab I, Keputusan
Umum, Pasal 1 (a) menentapkan apa yang dimaksud dengan Infomed Consent; Persetujuan tindakan
medik adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan
megenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
DIMENSI YANG MENYANGKUT INFORMED
CONSENT

1 Dimensi Yang Menyangkut Hukum

Dalam hal ini informed consent merupakan perlindungan bagi pasien terhadap bidan yang berperilaku memasakkan
kehendak.
Proses informed consent memuat :
a. Keterbukaan informasi dari bidan kepada pasien.
b. Informasi tersebut harus dimengerti pasien
c. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan kesempatan yang terbaik.

2 Dimensi Yang Menyangkut Etik

Dari proses informed consent terkandung nilai-nilai etik sebagai berikut :


a. Menghargai melakukan intervensi melainkan membantu.
b. Tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila dibutuhkan atau diminta sesuai dengan informasi
yang telah diberikan.
c. Bidan menggali keinginan pasien baik yang dirasakan secara subyektif maupun sebagai hasil pemikiran yang
rasional. (Marimbi, 2009 : 51)
 Gangguan Pada Bayi Baru Lahir dan Bayi
 
1. BAYI BARU LAHIR RENDAH

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badan
saat lahir kurang dari 2500 gram. Istilah BBLR sama dengan prematuritas.
Namun, BBLR tidak hanya terjadi pada bayi prematur, juga bayi yang
cukup bulan dengan BB < 2.500 gram (Profil Kesehatan Indonesia, 2014;
Manuaba, 2010).
 
Etiologi
Faktor ibu
 
Gizi saat hamil
Usia < 20 th/> 35 th
Penyakit menahun ibu (hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah)
 
Faktor Kehamilan
 
Hamil dengan hidramnion
Hamil ganda
Perdarahan antepartum
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai