ABSTRAK
Salah satu langkah awal penting untuk mewujudkan bayi sehat adalah pemberian makanan
pertama dengan kualitas dan kuantitas optimal. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ternyata
ASI sudah bisa mengenyangkan dan memenuhi nutrisi bayi. ASI mengandung komposisi gizi
yang paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi selama 6 bulan
pertama. Oleh karena itu, banyak kerugian yang dialami bayi karena tidak mendapatkan ASI.
Pemberian ASI kepada bayi bukan hanya memberikan manfaat bagi bayinya saja, namun juga
memberikan keuntungan bagi si ibu yang sedang menyusui. Bahkan organisasi kesehatan dunia
WHO (World Health Organization) dan UNICEF (the United Nations International Children's
Emergency Fund) menganjurkan agar para ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Setelah 6 bulan maka bayi dapat diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tentunya
akan mencukupi kebutuhan kalori bayi sehari-hari.
Kata Kunci : ASI, ASI Eksklusif
ABSTRACT
One of the first steps that are beneficial for babies is the best way with optimal quality and
quantity. Various studies have shown that breast milk can be filling and nourishing the baby.
Breast milk contains the most perfect nutrients and is ideal for the growth and development of
babies during the first 6 months. Therefore, there are many disadvantages that babies suffer from
not getting breast milk. Giving breast milk to babies not only benefits the baby, but also benefits
the mother who is breastfeeding. The world health organization WHO (World Health
Organization) and UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund) told
women to give exclusive breastfeeding for 6 months. After 6 months, the baby can be given
complementary food for breast milk (MPASI) which will meet the daily calorie needs of the
baby.
Keywords: breast milk, exclusive breastfeeding
PENDAHULUAN
Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). ASI sangat cocok untuk
memenuhi kebutuhan bayi (Arisman, 2004). Seperti halnya ketika bayi di dalam kandungan,
kandungan gizi yang tinggi juga diperlukan ketika anak pertama kali menghirup udara di dunia.
Kebutuhan nutrisi bayi sampai 6 bulan dapat dipenuhi hanya dengan memberikan ASI saja atau
yang dikenal dengan “ASI Eksklusif”. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan
tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan (Yuliarti, 2010).
ASI, terutama yang eksklusif, tidak tergantikan oleh susu manapun. Bayi yang
mendapatkan ASI eksklusif akan lebih sehat, lebih cerdas, mempunyai kekebalan terhadap
berbagai penyakit dan secara emosional akan lebih nyaman karena kedekatan dengan ibu.
Mengingat betapa besarnya manfaat yang diperoleh dari ASI khususnya dalam proses tumbuh
kembang anak dan banyaknya kerugian yang diakibatkan jika bayi tidak diberikan ASI, maka
setiap ibu diharapkan mampu menyediakan ASI cukup untuk anak baik dalam kuantitas maupun
kualitasnya. Delapan puluh persen perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan
sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan periode emas, oleh karena itu diperlukan pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan dandapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun.
Persoalan muncul dengan adanya ibu yang tidak menyusui bayinya, baik disengaja
maupun tidak. Padahal rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif ini dapat berdampak pada
kualitas hidup generasi penerus bangsa. Menyusui tidak semata-mata memberikan ASI. Proses
menyusui juga memberi stimulasi yang dibutuhkan bayi yang dapat meningkatkan kemampuan
kognitif bayi, melatih keterampilan oromotor bayi, mengasah kecerdasan sosial bayi, hingga
membentuk suatu proses penting yaitu mother-infant bonding atau kelekatan antara ibu dan bayi.
Selain itu, bagi seorang ibu yang sedang menyusui, sangat mungkin mengalami kendala
saat ingin memberikan ASI bagi si kecil. Misalnya, ASI yang tidak keluar saat dipompa atau rasa
sakit ketika menyusui. Hal ini tentu saja akan membuat para ibu khawatir pada bayinya.
Hambatan tersebut kerap kali membuat seorang ibu dilema akan memberikan ASI. Padahal, ASI
memberikan efek yang besar bagi pertumbuhan bayi. Anak yang diberikan ASI itu lebih jarang
sakit dan sistem imun oleh ASI itu sangat kuat bagi bayi.
Data Kementerian Kesehatan mencatat, angka inisiasi menyusui dini (IMD) di Indonesia
meningkat dari 51,8 persen pada 2016 menjadi 57,8 persen pada 2017. Kendati meningkat,
angka itu disebut masih jauh dari target sebesar 90 persen.
Kenaikan yang sama juga terjadi pada angka pemberian ASI eksklusif, dari 29,5 persen
pada 2016 menjadi 35,7 persen pada 2017. Angka ini juga terbilang sangat kecil jika mengingat
pentingnya peran ASI bagi kehidupan anak. Seharusnya minimal angka pemberian ASI eksklusif
adalah 50%.
Rendahnya angka ibu menyusui ini dilatar belakangi oleh minimnya kesadaran seorang
ibu atas pentingnya ASI bagi pertumbuhan anak. Perkaranya adalah pendidikan yang kurang
memadai. Rendahnya pengetahuan itu gagal menjadi penyaring berbagai informasi yang diterima
seorang ibu. Sebagai contoh, seorang ibu bakal dengan mudah mendapatkan informasi yang
menyebutkan bahwa susu formula bisa digunakan sebagai pengganti ASI. Ketika informasi itu
tak disaring dengan baik, maka tak heran jika kini banyak ibu yang memilih memberikan susu
formula untuk si buah hati.
Maka dari itu, artikel ini mengkaji tentang manfaat dari ASI eksklusif, peran pemerintah,
kandungan yang terdapat dalam ASI dan upaya meningkatkan produksi ASI sehingga tujuan
untuk mengetahui dampak yang akan terjadi apabila tidak memberikan ASI eksklusif, untuk
mengetahui hambatan yang terjadi pada ibu menyusui, mengetahui peran pemerintah dalam
upaya meningkatkan pemberian ASI di Indonesia serta dapat meningkatkan kesadaran akan
pentingnya ASI eksklusif dapat tercapai.
LANDASAN TEORI
Pengertian ASI
ASI adalah sumber nutrisi terpenting yang dibutuhkan oleh setiap bayi idealnya diberikan
secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan makanan pendamping sampai usia 2 tahun
(IDAI, 2010). ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam organik
yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi
(Kristiyan,2011). ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah SWT untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan serangan penyakit (Yahya, 2005). ASI
adalah minuman alamiah untuk semua bayi cukup bulan selama usia bulan-bulan pertama
(Nelson, 2000). ASI adalah hadiah terindah dari ibu kepada bayi yang disekresikan oleh kedua
belah kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi
tinggi yang mudah dicerna dan mengandung komposisi nutrisi yang seimbang dan sempurna
untuk tumbuh kembang bayi yang tersedia setiap saat, siap disajikan dalam suhu kamar dan
bebas dari kontaminasi. (Rizki,2013). ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi
bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan bayi. (Dwi SP, 2012). Sehingga dapat disimpulkan ASI adalah
makanan sempurna bagi bayi baru lahir, selain itu, payudara wanita memang berfungsi untuk
menghasilkan ASI (Chumbley, 2004).
2. Lemak
Lemak juga menjadi sumber energi utama si Kecil. Lemak juga berperan dalam
pengaturan suhu tubuh si Kecil. Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding
dengan susu sapi. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara
profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi. Lemak omega 3 dan omega 6
yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI.
3. Protein
Ada dua jenis protein yang terkandung dalam susu (baik susu sapi, formula atau ASI),
yaitu: dadih dan kasein. Air dadih (whey) merupakan protein yang lembut, mudah
dicerna dan sangat bersahabat dengan usus manusia. Sedangkan kasein merupakan
protein dadih yang lebih kental dan lebih sulit dicerna usus manusia. Kandungan
protein dalam ASI sudah dirancang khusus untuk pertumbuhan bayi. Tidak seperti
susu sapi dan susu formula, ASI mengandung lebih banyak protein air dadih yang
mudah dicerna bayi. Selain itu, ASI mengandung protein lainnya di antaranya: (1)
Taurin (protein otak) yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak dan
sistem saraf; (2) Laktoferin yang membantu mengangkut zat besi dari air susu ke
darah bayi, menjaga kebersihan bakteri baik yang ada di usus bayi dan mengontrol
candida (organisme ragi penghasil racun); (3) Lisozim, protein khusus yang
membantu melawan bakteri yang berbahaya dan bertindak sebagai antibiotik alami;
(4) Nukleotida, protein yang membantu jaringan lapisan usus untuk tumbuh lebih
kuat.
4. Mineral
Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi
untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan
darah. Kandungan zat besi di dalam ASI lebih mudah diserap yaitu 20-50%
dibandingkan hanya 4-7% pada susu formula. Sehingga bayi yang mendapat ASI
mempunyai resiko lebih kecil untuk mengalami kekurangan zat besi dibanding
dengan bayi yang mendapat susu formula. Mineral zink dibutuhkan oleh tubuh karena
merupakan mineral yang banyak membantu berbagai proses metabolisme di dalam
tubuh.
5. Vitamin
Kandungan vitamin dalam ASI adalah vitamin D, A, B, C dan E. Masing-masing dari
vitamin tersebut memiliki fungsi dan manfaat tertentu. Vitamin D untuk kekuatan
tulangnya, meskipun kadarnya dalam ASI tidak terlalu banyak. Namun, ini bisa
disiasati dengan menyinari bayi dengan matahari di pagi hari sebagai pencegahan
untuk masalah tulang pada periode usia 0-6 bulan kelahiran.
Vitamin A berfungsi utamanya untuk indera penglihatan bayi. Kandungan vitamin A
sangat besar pada kolostrum dan mulai berkurang saat sudah memasuki periode
transisi ASI matang, di mana sebagian besar porsi ASI sudah dalam bentuk cairan air,
namun tetap mengandung zat-zat penting bagi bayi. Selain untuk penglihatan,
menurut IDAI, vitamin A juga memiliki peran dalam kekebalan tubuh, pembelahan
sel, dan pertumbuhan.
Vitamin B merupakan zat yang mudah larut dalam cairan. Di dalam ASI, fungsi dari
vitamin ini adalah sebagai pelengkap dalam mencegah dari anemia (kekurangan
darah), terlambatnya perkembangan, kurang nafsu makan dan iritasi kulit.
Dalam perkembangan saraf dan peremajaannya vitamin C memilik fungsi besar.
Selain itu vitamin C berpengaruh pada pertumbuhan gigi, tulang dan kolagen, ia juga
mampu mencegah bayi anda dari serangan penyakit. Namun, terlalu banyak konsumsi
vitamin juga tidak baik karena efek samping yang ditimbulkan. Beberapa konsumsi
buah jeruk atau buah lain yang mengandung vitamin C bisa menjadi pilihan alami
dalam suplai vitamin ini ke dalam ASI. Hindari mengkonsumsi vitamin C buatan.
Vitamin E utamanya untuk kesehatan kulit. Selain itu, vitamin E sebagai penambah
sel darah merah bayi yang bernama hemoglobin sehingga melindunginya dari anemia
(kekurangan darah). Vitamin E juga membantu untuk melindungi retina dan paru-
paru.
6. Air
Asi mengandung 87,5 persen air. Karenanya pada periode ASI eksklusif selama 6
bulan, bayi tak perlu diberi minuman atau makanan lain.
7. Immunoglobulin
Terdapat antibiotik alamiah lainnya yang terkandung dalam ASI yaitu imunoglobulin.
Imunoglobulin adalah protein yang bekerja melawan infeksi dan membunuh kuman
yang diedarkan ke seluruh tubuh. Imunoglobulin dalam ASI berguna untuk melapisi
usus dan mencegah masuknya kuman serta zat alergen yang tidak diinginkan.
PEMBAHASAN
Pemberian ASI eksklusif kepada bayi bukan hanya memberikan manfaat bagi bayinya
saja, namun juga memberikan keuntungan bagi si ibu yang sedang menyusui.
d) Mengecilkan Rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali
ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat disbanding pada ibu
yang tidak menyusui.
e) Lebih cepat langsing kembali
Oleh karena menyusui membutuhkan energy, maka tubuh akan mengambilnya dari
lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang
menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.
f) Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif, umunya kemungkinan menderita kanker
payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
menyusui mengurangi kemungkinan terjadinya kanker. Pada umumnya bila semua
wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga
angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai sekitar 25%.
Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari
penyakit kanker indung telur. Salah satu dari penelitian ini menunjukkan resiko
terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusui berkurang 20-25%.
g) Lebih ekonomis atau murah
Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula,
perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minum susu formula. Selain itu,
pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi, misalnya biaya jasa
dokter, biaya pembelian obat-obatan, bahkan mungkin biaya perawatan di rumah
sakit.
h) Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga
tanpa harus mencuci botol, dan tampa menunggu agar susu tidak terlalu panas.
Pemberian susu botol akan lebih merepotkan terutama pada malam hari. Apalagi jika
persediaan susu habis pada malam hari maka kita harus repot mencarinya.
i) Portabel dan praktis
Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehinggs dsst berpergian tidak perlu
membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat
listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. ASI dapat diberikan di mana saja
dan kapan saja dalam keadaan siap dimakan/minum, serta dalam suhu yang selalu
tepat.
j) Memberi kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasakan kepuasan, kebanggaan,
dan kebahagiaan yang mendalam.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI
dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah
produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan
dengan nutrisi ibu, semakin asupan nutrisinya baik maka produksi yang dihasilkan juga banyak.
Namun demikian, untuk mengeluarkan ASI diperlukan hormon oksitosin yang kerjanya
dipengaruhi oleh proses hisapan bayi. Semakin sering puting susu dihisap oleh bayi maka
semakin banyak pula pengeluaran ASI. Hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon kasih
sayang. Sebab, kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa
aman, ketenangan, relaks. Dalam krisis ekonomi dengan pemberian ASI eksklusif kepada bayi
akan mengurangi pengeluaran sekaligus juga mengurangi jumlah kematian balita (Depkes,
2000).
Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI :
1. Makanan
Faktor pertama yang perlu kamu evaluasi adalah makanan. Periksa kembali
kandungan gizi dan nutrisi yang ibu konsumsi untuk memperlancar produksi ASI.
Pastikan makanan banyak mengonsumsi protein, buah, dan sayuran hijau yang kaya
akan asam folat untuk menghasilkan ASI yang banyak dan berkualitas.
2. Ketenangan jiwa dan pikiran
Ketenangan kejiwaan dan pikiran ibu sangat mempengaruhi metabolisme tubuhnya.
Hal inilah yang menyebabkan seorang ibu yang mengalami stres atau depresi akan
kesulitan untuk memproduksi ASI yang cukup untuk buah hati. Karena itu, cobalah
untuk terus menenangkan pikiran dengan banyak melakukan refreshing.
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Ibu yang menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan perlu untuk
mempertimbangkan jenis alat kontrasepsi yang akan digunakan. Alat kontrasepsi
hormonal akan mengganggu kerja hormon yang nantinya berpengaruh pada
perubahan bentuk badan hingga mengganggu produksi ASI.
4. Perawatan payudara
Saat menyusui, cobalah untuk rutin melakukan perawatan payudara agar tetap bersih,
sehat, dan terawat. Perawatan payudara juga mampu mempengaruhi produksi ASI
sebab proses hipofisis akan membantu tubuh mengeluarkan hormon praktilon dan
oksitosin.
5. Anatomis buah dada
Ukuran payudara tidak mempengaruhi produksi ASI, karena yang mempengaruhi
produksi ASI yaitu jumlah kelenjar air susu dalam payudara ibu. Meskipun ukuran
payudara ibu kecil, tetapi kelenjar air susunya banyak, maka ibu tetap bisa
menghasilkan ASI yang banyak.
6. Fisiologi
Proses produksinya ASI dipengaruhi oleh hormon-hormon tertentu. Dua hormon yang
berperan penting dalam prosuksi ASI adalah hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon
prolaktin yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu.
7. Faktor istirahat
Faktor lainnya yang juga mempengaruhi dalam pengeluaran dan produksi ASI adalah
pola istirahat.Apabila kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga
berkurang. Pada bulan bilan pertama tentu ibu akan merasa sangat kurang istirahat
karena pola tidur buah hati yang bisa di belum teratur.
8. Faktor isapan anak
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu maka akan mempengaruhi pula
pada produksi dan pengeluaran ASI. Namun, ada hal yang berbeda dalam frekuensi
menyusu pada bayi cukup bulan dengan bayi yang lahir prematur.
9. Faktor obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi ibu selama masa menyusui mengandung hormon yang
dapat mempengaruhi hormon oksitosin dan prolaktin. Dimana kedua hormon ini
berfungsi untuk pengeluaran dan pembentukan ASI. Jika kedua hormon ini
terganggu, maka akibatnya pembentukan dan pengeluaran ASI pun akan mengalami
hambatan.
Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Pemberian ASI
Pengesahan PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif pada 1 Maret 2012
membuat semua pihak harus mendukung ibu menyusui. Tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan
wajib melakukan inisiasi menyusui dini, menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruang rawat.
Selain itu, ada juga keharusan penyediaan ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas umum
serta pembatasan promosi susu formula.
Sebagai langkah awal pemerintah akan membangun ruang menyusui yang dilengkapi
fasilitas penyimpan asi di kantor pemerintah di 42 Kabupaten/Kota pada 10 Provinsi.
KESIMPULAN
Penulis menyimpulkan bahwa ASI Eksklusif merupakan pemberian ASI selama 6 bulan
pertama kelahiran bayi tanpa adanya makanan atau minuman yang lainnya. Setelah 6 bulan
dilanjutkan dengan MPASI hingga berusia 2 tahun. Kandungan yang terdapat di dalam ASI
seperti laktosa, protein, mineral, air, lemak, dan immunoglobin, ASI sangat penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi, salah satunya adalah membantu kecerdasan pada bayi.
Ketika menyusui, seorang ibu diharuskan untuk mengatur ketenangan jiwa dan pikirannya serta
diharuskan untuk cukup istirahat agar produksi ASI lebih banyak.
Pada saat menyusui, seorang ibu dapat memiliki hambata-hambatan tertentu seperti
memiliki penyakit kronis, puting susu nyeri saat menyusui, payudara mengalami bengkak,
radang pada payudara, abses payudara, bayi yang dilahirkan kembar, kegagalan menyusui, dan
lain sebagainya.
Pemerintah telah menetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian ASI Eksklusif yang harus dipatuhi oleh seluruh wanita menyusui. Pemerintah juga
menggerakan program-program tertentu agar seorang wanita mematuhi peraturan ASI Eksklusif.
Pemerintah membangun ruang khusus menyusui pasa setiap pusat perbelanjaan.
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyanasari, Weni, dkk. 2009. ASI, MENYUSUI DAN SADARI. Yogyakarta: Nuha Medika.
Roesli, Utami, dkk. 2009. MENGENAL ASI EKSKLUSIF. Jakarta: Trubus Agriwidya.
MZW. 2012. ASI Eksklusif Wajib. Jakarta: KOMPAS.com.
Soetjiningsih. 1997. ASI PETUNJUK UNTUK TENAGA KESEHATAN. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Purba, Fatimah Berliana Monika. 2014. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: Noura Book
Publishing.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta: Diva Press.