Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH

“PROFESIONALISME KEBIDANAN”
DOSEN
“SHOVIA ROSA S.ST, M.KES”

OLEH

NAMA : RAYHANY, AMD. KEB


NIM : 2003061
ASAL INSTANSI : PUSKESMAS MARUNGGI
ASAL DAERAH : KOTA PARIAMAN
Prodi : S1 dan Profesi Kebidanan STIKES SUMBAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA BARAT


STIKES SUMBAR
TAHUN 2020
Nama : Rayhany, Amd.Keb
Nim : 2003061
Prodi : S1 dan Profesi Kebidanan STIKES SUMBAR
Mata Kuliah : Profesionalisme Kebidanan
Dosen : Shovia Rosa, S.ST. M.Kes
Hari/Tanggal : Sabtu/05 Desember 2020

1. Etik Biomedis dan aplikasinya dalam praktek kebidanan


Etika biomedis atau disebut juga dengan bioetika merupakan studi tentang isu-isu etis,
sosial, hukum, dan isu-isu lainnya yang timbul dalam pelayanan kesehatan dan ilmu-ilmu
biologi. Etika biomedis diperlukan dalam setiap pelayanan kesehatan berguna untuk :
 pengawal riset bilogis dan biteknologi modern
 untk mencegah dampak negatif yang mucul dari teknologi
 untuk menjadi ilmuan yang memiliki tanggung jawab sosial
 untuk menekankan pada pengembangan berfikir kritis untuk menentukan sisi
baik buruk dari biologi modern dan teknologi yang terkait dengan kehidupan
 untuk dapat mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan sebagaimana
pengembangan pola berfikir yang dikemukan Rasulullah SAW yaitu pola
berfikir yang menggunakan akal
Etika biomedis Aplikasinya dalam praktek kebidanan dilaksanakan berdasarkan kaidah
dasar etika biomedis yaitu :
 Beneficence
Kaidah ini menegaskan peran tenaga kesehatan untuk menyediakan kemudahan
dan kesenangan pada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi
akiat baik daripada hal yang buruk. Prinsipnya adalah:
o Menjamin nilai pokok harkat martabat manusia
o Tidak ada pembatasan
o Mengangaap pasien keluarga
o Mengusahakan lebih banyak manfaat daripada keburukan dri pelayanan
yang diberikan
o Memaksimalkan hak pasien
o Obat/resep yang murah namun berkhasiat, dll
 Non-maleficence
Tenaga kesehatan tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien
dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien. Ciri-cirinya
diantaranya yaitu :
o Menolong pasien emergency
o Mengobati pasien luka
o Tidak menghina pasien, apalagi membunuh pasien
o Memberikan lebih banyak manfaat
o Melakuka pelayanan terbaik dengan tidak memberatkan pasien maupun
keluarga pasien
o Memberikan semangat hidup, dll
 Justice
Suatu prinsip dimana seorang tenaga kesehatan wajib memberikan
perlakuan yang sama rata serta adil untuk kenyamanan pasien tersebut.ciri-
cirinya diantaranya yaitu:
o Memperlakukan pasien secara universal
o Memperlakukan pasien secara sama dan adil tanpa memandang suku,
ras, ekonomi, jabatan, dll
o Mengahrgai hak sehat pasien
o Menghargai hak hukum pasien,
o Mengahargai privasi pasien dll
 Autonomi
Dalam kaidah ini tenaga kesehatan berkewajiban mengahrgai dan
menghormati hak dan martabat manusia. Prinsip dari kaidah ini yaitu:
o Tidak mengintervensi pasien
o Berterus terang menghargai privasi
o Menjaga rahasia pasien
o Menghargai rasionalitas pasien
o Melaksanakan informed consenst
o Slalu meminta persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan
o Akurat dalam memberikan informasi
o Tidak berbohong, dll
Contoh aplikasi etika biomedis yang meliputi keempat kaidah tersebut dalam praktek kebidanan
yaitu :
 Seorang bidan yang memberikan konseling kepada ibu hamil ditrimester ke-3. Bidan
akan menanyakan keluhan pasien, maka semua keluhan pasien itu bersifat rahasia dan
sebagai bidan yang professional bidan harus dapat menjaga rahasia, memberikan
konseling secara terbuka tanpa mengintervensi pasien dan memberikan konseling dengan
bersahabat dan menciptakan suasana kekeluargaan

2. Bentuk tanggung jawab bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan


a. Memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuia dengan standart profesi dengan
menghormati hak pasien
b. Memberikan penyuluhan atau pendidikan kepada masyarakat keluarga dan ibu hamil
tentang asuhan kebidanan dalam kesehatan
c. Mengupdate ilmu dengan ikut melakuakn pelatihan workshop, seminar ataupun ikut
dalam penelitian guna menambah ilmu dan memperbarui keilmuan kebidanannya
d. Merujuk pasien dengan penyulit keopada dokter yang mempunyai kemampuan sesuai
dengan kebutuhan pasien
e. Memberikan kesempatan pada pasien untuk didampingi oleh suami ataupun keluarga
f. Memberikan kesempatan pada pasien untuk melaksakan ibadah sesuai keyakinannyan
g. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasiennya
h. Memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta resiko
yang mungkin akan ditimbulkan
i. Meminta persetujuan tertulis tindakan kepada keluarga pasien
j. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan
k. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi serta menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan forman dan non formal
l. Untuk bekerjasam dengan profesi lain dalam memberikan asuhan kebidanan

3. Undang-undang atau regulasi yang mengatur tentang profesi bidan (dalam bentuk file)
Yaitu:
 UU RI No 04 Tahun 2019 Tentang KEBIDANAN (dalam bentuk PDF)
 KEPMENKES Nomor HK.01.07/MENKES/320/2020 Tentang Standart Profesi Bidan
(dalam bentuk PDF)
4. Berdasarkan data survey penduduk antar sensus (SUPAS) tahun 2015 AKI 305/100.000
kelahiran hidup, dan berdasarkan survey demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun
2017 AKB 24/1000 kelahiran hidup (KH) adapun target sustainable development Goal
(SDGs) pada tahun 2030 adalah AKI mencapai 70/100.000 KH, sedangkan AKB 12/1000
KH. Menurut saudara apa upaya Bidan sebagai profesi unruk mencapai SDGs ini .

JAWABAN
Upaya yang dilakukan bidan sebagai profesi menurut saya adalah :
 Meningkatkan kualitas pelayanan asuhan kebidanan dengan cara mengupdate dan slalu
memperbaharui ilmu kebidanan dengan mengikuti pelathan, seminar ataupun workshop
guna untuk memberikan pelayanan yang lebih optimaluntuk dapat menekan AKI dan
AKB ini
 Meningkatkan kuantitas pelayanan dengan cara memberikan konseling, melayani dan
mengunjungi pasien yang perlu pemantauan ekstra secara berkala dan menfasilitasi
pasein untuk berobat dan pemeriksaan lanjut dalam asuhan kebidanannya
 Meningkatkan kualitas promotif dengan cara melakukan penyuluhan yang bersifat umum
sehingga tidak hanya ibu hamil tapi juga masyarakat sekitar dapat memahami tentang
kehamilan sehingga dapat miningkatkan pengetahuan masyarakat agar masyarkat juga
berperan aktif jika terjadi masalah dalam asuhan kebidanan terhadap pasien ibu hamil
 Meningkatkan kualitas kerjasama lintar program dan lintas sektoral agar ibu hamil dan
bayi balita dapat terpantau dan terkawal dengan semestinya sehingga ashuan kebidanan
bisa lebih optimal diberikan

Anda mungkin juga menyukai