Anda di halaman 1dari 19

WRAP UP SKENARIO 2

SULIT BERJALAN

Disusun oleh:

B-6

Ketua:

Muhammad Habibie 1102016120

Sekertaris:

Meylita Diaz Stovana 1102016119

Anggota:

Muhammad Hafids Shulthon 1102016133

Pricyllia Widad Prama Putri 1102016166

Nusicha Siti Andriana 1102015173

Suci Paramitha 1102016209

Viera Dzakiyyah Muthohharoh 1102016220

Winona Rindy Ballinan 1102016226

Zila Meifanza Hanifah 1102016235

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2016/2017

1
DAFTAR ISI

Daftar isi…………………………………………………………………………….......... 2
Skenario.......………………………………………………………………………............ 3
Kata sulit...……………………………………………………………………….............. 4
Pertanyan……………………………………………………………………………........ 4
Jawaban.............................................................................................................................. 4
Hipotesis…………………………………………………………………..…................... 5
Sasaran Belajar………………………………………………………………………….... 6
LI.1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Tendo Achilles
LO 1.1 Makroskopik Tendo Achilles
LO 1.2 Mikroskopik Tendo Achilles
LO 1.3 Kinesiologi Tendo Achilles
LI.2 Memahami dan Menjelaskan RuptureTendo Achilles
LO 2.1 Definisi Rupture Tendo Achilles
LO 2.2 Etiologi Rupture Tendo Achilles
LO 2.3 Faktor Resiko Rupture Tendo Achilles
LO 2.4 Klasifikasi Rupture Tendo Achilles
LO 2.5 Patofisiologi Rupture Tendo Achilles
LO 2.6 Manifestasi Klinis Rupture Tendo Achilles
LO 2.7 Diagnosis Rupture Tendo Achilles
LO 2.8 Diagnosis Banding Rupture Tendo Achilles
LO 2.9 Penatalaksanaan Rupture Tendo Achilles
LO 2.10 Pencegahan Rupture Tendo Achilles

2
Skenario 2

SULIT BERJALAN

Seorang laki-laki atlet berusia 35 tahun dating ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan sulit
berjalan dan nyeri sekali di pergelangan kaki kanannya sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini
dirasakan saat berlari cepat pada latihan, ketika berlari tiba-tiba kaki kanannya berbunyi krek
dan langsung berhenti berlari. Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik, tanda vital baik.
Pergelangan kaki sakit bila ditekan. Hasil tes Simmonds tidak didapatkan plantar fleksi
kanan.

3
KATA SULIT

1. Tes Simmonds = tes untuk mengetahui kerusakan tendo Achilles yang dilakukan dengan
cara meremas M. gastrocnemius.
2. Plantar fleksi = gerakan meluruskan telapak kaki.

PERTANYAAN

1. Mengapa pergelangan kaki sakit bila ditekan?


2. Otot dan persendian apa yang berhubungan sengan kasus ini?
3. Bagaimana pertolongan pertama yang dapat dilakukan?
4. Diagnosis apa yang ditegakan dari hasil Tes Simmonds?
5. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan selain Tes Simmonds?

JAWABAN

1. Karena terjadi ruptur sehingga menyebabkan inflamasi.


2. M. gastrocnemius, M. soleus, yang terhubung pada os. calcaneus.
3. Dikompres, diberikan pereda nyeri, dan meminimalisir gerakan.
4. Ruptur tendo Achilles.
5. Rontgen, tes fleksi articulation genus, dan Tes Thompson.

4
HIPOTESIS

Lari cepat saat latihan dapat menyebabkan M.gastrocnemius dan M.soleus


berkontraksi berlebihan sehingga terjadi trauma dan berakibat inflamasi berupa nyeri
dipergelangan kaki. Dengan dilakukannya tes Simmonds yang berhasil negatif karena tidak
ditemukannya plantar fleksi kanan maka ditegakkan diagnosis rupture tendo Achilles.

5
SASARAN BELAJAR

LI 1. Memahami dan menjelaskan Anatomi Tendon Achilles

LO 1.1. Makroskopis Tendon Achilles

Tendon Achilles atau Tendon Calcaneus berasal dari gabungan tiga otot yaitu
gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian
pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh
manusia. Panjangnya sekitar 15 cm, dimulai dari pertengahan tungkai bawah.
Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang
tulang calcaneus. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat
secara normal.

Fungsi tendon:

1. Membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang


2. Membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti katrol
3. Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk menahan tulang.
Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan
tidak akan bisa bergerak.
4. Menghubungkan otot dengan tulang

LO 1.2. Mikroskopik Tendon Achilles

Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot
terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari
kolagen tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat
elastin dapat menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada

6
pada tendon dalam proporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya
gaya yang ditransmisikan ke tulang.
Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh
limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan di kelilingi oleh
epitenon dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh
paratenon, terpisah dari epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan
pergerakan tendon dengan mengurangi pergesekan.

Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri dari kolagen tipe I,
tendon Achilles yang putus juga berisi proporsi besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast
dari tendon Achilles yang putus menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada
kultur. Kolagen tipe-III kurang tahan terhadap kekuatan tarikan dan arena itu dapat
mempengaruhi putusnya tendon secara spontan.
Tendon Achilles normal menunjukkan pengaturan selular yang terorganisir
dengan baik, sangat berbeda dengan tendon yang putus. Tenosit, yang merupakan
fibroblast khusus, muncul pada potongan longitudinal. Pengaturan yang baik ini
disebabkan oleh sekresi kolagen secara sentrifugal yang seragam disekitar kolom
tenosit, yang menghasilkan baik komponen fibriler dan nonfibriler dari matriks
eksraseluler dan juga dapat menyerap kembali serat-serat kolagen.

LO 1.3. Kinesiologi Tendo Achilles


a. Tendon Achilles terletak pada articulatio talocruralis.
b. Jenis sendi: sendi engsel/gynglimus
c. Gerak:
1. Dorsofleksi: M. tibialis anterior, M. extensor digitorum longus, M. peroneus
tertius dan M. extensor hallucis longus.
2. Plantar fleksi: M. gastrocnemius, M. soleus, M. plantaris, M. flexor hallucis
longus, M. peroneus longus dan brevis M. tibialis posterior
d. Sumbu gerak:
Sumbu gerak pada sendi ini adalah sumbu frontal yang berjalan dari
craniomedialis pergerakan pada articulation talocrularis, punya sumbu gerak frontal
yang berjalan dari craniomedialis ujung bawah malleolus medialis sampai
caudolateralis ujung bawah malleolus lateralis membentuk sumbu transversal 7
derajat & sumbu frontal 13 derajat dari bidang frontal.
Pada Art. Talocruralis dalam sikap dorso fleksi, gerakan pronasi dan supinasi
terbatas, karena bagian depan trochlea tali lebih lebar daripada bagian belakang
sehingga lebih memungkinkan terjepitnya trochlea tali oleh malleolus lateralis dan
medialis.

7
LI.2 Memahami dan Menjelaskan RuptureTendo Achilles

LO 2.1. Definisi Rupture Tendo Achilles

Rupture tendon Achilles adalah robek atau putusnya hubungan tendon


(jaringan penyambung) yang disebabkan oleh cidera dari perubahan posisi kaki secara
tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsofleksi pasif maksimal.

LO 2.2. Etiologi Rupture Tendon Achilles

8
Rupture tendon achilles bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:

 Dorso flexsi pasif secara tiba tiba saat kontraksi maksimal pada otot betis.
 Peningkatan mendadak jumlah tekanan pada tendo achilles
 Tendo achilles bisa robek karena kurang menerima aliran darah.
 Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga
badminton, tenis, basket dansepak bola
 Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis
 Penyakit tertentu seperti arthritis dan diabetes
 Obat-obatan seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat
meningkatkan risiko pecah
 Obesitas

LO 2.3. Faktor Resiko Rupture Tendon Achilles


Faktor-faktor yang dapat menimbulkan ruptur pada tendo achilles adalah sebagai
berikut:
 Meningkatnya aktivitas (jarak, kecepatan, tinggi/curam tanjakan)
 Berkurangnya waktu relaksasi di antara sesi latihan
 Perubahan permukaan.
 Perubahan/pergantian alas kaki (alas kaki bertumit rendah/ tumit tinggi)
 Kondisi alas kaki yang buruk (ukuran tumit yang tidak sesuai, pelebaran sisi sepatu,
berkurangnya fleksibilitas kaki)
 Terlalu banyak tiarap (meningkatnya beban pada kompleks gastrocnemius/soleus
untuk menelentangkan kaki dan jemari kaki dengan bebas)
 Fleksibilitas otot yang rendah (gastrocnemius yang rapat)
 Berkurangnya ruang gerak sendi (dorsifleksi yang terbatas)

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko ruptur tendon Achilles meliputi:


 Umur. Usia puncak untuk ruptur tendon Achilles 30 sampai 40. Dalam kebanyakan
kasus, pecah dari Achilles tendon terjadi di pada tendon yang menerima aliran darah
kurang. Hal ini yang dapat melemahkan bagian dari tendon.
 Jenis kelamin. Pada pria ruptur tendon Achilles lima kali lebih mungkin terjadi
dibandingkan pada wanita.
 Obesitas. Beratnya beban yang harus di tahan dapat meningkatkan stres/kelelahan
pada tendon achilles.
 Melakukan olahraga berat tanpa pendinginan.
 Riwayat penggunaan terakhir fluoroquinolones, kortikosteroid, atau suntikan
kortikosteroid, yang keduanya (kortikosteroid, steroid anabolik dan
fluoroquinolones) berperan dalam pecah tendo achilles.
o Injeksi kortikosteroid ke dalam tendon tikus telah terbukti menyebabkan
nekrosis tendon. Kortikosteroid dapat menutupi gejala yang menyakitkan,
dan menyebabkan individu untuk overexert tendon melemah.

9
o Steroid anabolik dan fluoroquinolones menyebabkan displasia fibril
kolagen, sehingga menurunkan kekuatan tarik-menarik tendon.Sebuah
penelitian terbaru menunjukkan bahwa hewan yang diberikan
fluoroquinolones dengan dosis yang sebanding dengan yang diberikan pada
manusia, hewan tersebut akan mengalami gangguan matriks ekstraseluler
tulang rawan dan penipisan kolagen.
 Penyakit gout, hipertiroid, insufisiensi ginjal, dan arteriosklerosis.
 Fraktur Pergelangan kaki, Keseleo Ankle, Cedera ligamen Calcaneofibular, Cedera
ligamen Talofibular.

LO 2.4. Klasifikasi Rupture Tendon Achilles

Rupture tendon achilles di bagi menjadi beberapa tipe yaitu:

 Tipe 1: Rupture sebagian


 Tipe 2: Rupture dengan celah sampai 3 cm
 Tipe 3: Rupture dengan celah 3-6 cm
 Tipe 4: Rupture dengan celah > 6 cm

LO 2.5. Patofisiologi Rupture Tendon Achilles


Rupture traumatic tendon Achilles, biasanya terjadi dalam selubung tendo akibat perubahan
posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal,
sehingga terjadi kontraksi mendadak otot betis, dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan
diluar kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu beban.

faktor degenerative

10
Arner et al mengemukakan perubahan degenerative pertama kali dilaporkan dari hasil 74
pasien dengan rupture tendon Achilles menyebabkan awal muncul terjadinya tendon
Achilles. Davidson dan salon melaporkan terjadi perubahan degenerative tendon terjadi di
dua pasien yang mengalami achilles tendon rupture. Menurut hasil kesimpulan, semua
tendon yang berkerja selama 24 jam sebelum terjadi cidera menunjukkan hasil perubahan
degeneatif dan gangguan kolagen. Kebanyakan abnormalitas tidak memiliki penjelasan
etiologi, namun kemungkinan perubahan aliran darah yang menyebabkan gangguan
metabolisme, selain itu latihan yang tidak aktif juga dapat menyebabkan degenerative di
tendon. Olahraga dapat menyebabkan penekanan di tendon Achilles sehingga
mengakibatkan microtrauma hingga saat sampai ambang batas rupture tendo Achilles dapat
menyebabkan perubahan degenerative di intratendon.

Faktor mekanik
Kerusakan tendon dapat terjadi walaupun penekanan pada ambang fisiologi tidak dalam
maksimal namun frekuensi waktu perbaikan microtrauma tidak cukup untuk
memulihkannya.
Menurut MvMaster tendon yang sehat tidak akan terjadi rupture, bahkan ketika keadaan
tegang yang parah. Namun menurut Barfred rupture tendon Achilles komplit dapat muncul
di tendon yang sehat, risiko tinggi bisa muncul saat tendon dalam keadaan miring pada
panjang awal yang pendek dengan kontraksi maksimal. Seperti fektor ang muncul di gerakan
olahraga yang wajib push-off.

Faktor obat-obatan
Steroid dan floroquinolon dapat menyebabkan rupture, karena dapat menyebabkan
dysplasia kolagen dan mengurangi kekuatan tarikan tendon.

Faktor hipertheremia
10% energy yang tersimpan di tendon akan dilepaskan sebagai panas. Hasil Wilson dan
Goodship yang mengevaluasi in vivo temperature superficial pleksor tendon saat latihan
menunjukkan 45℃ dimana dapat menyebabkan tenositas mengalami kerusakan.

11
Mekanisme terjadi rupture
1. 53% muncul saat beban bantalan dengan kaki yang mendorong ekstensi ke lutut.
Misalkan pergerakan terjadi saat memulai sprint dan basket
2. 17% muncul saat dorsofleksi yang tak terduga pada ankle. Misal saat tergelincir ke
lubang, dan jatuh dari tangga
3. 10% muncul saat melakukan dorsofleksi kuat dari plantar fleksi. Misal muncul saat
jatuh dari ketinggian.

LO 2.6. Manifestasi Klinis Tendon Achilles


 Nyeri yang hebat
 Terdapat deformitas
 Ketidakmampuan untuk menanggung beban
 Ketidakmampuan untuk memindahkan bidang yang terlibat
 Ketidakmampuan untuk menggunakan lengan atau kaki yang terkena
 Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belaakang kaki atau betis,
seperti adanya rasa sakit pada tendon Achilles sekitar 1-3 inci di tulang tumit. Daerah
ini paling sedikit menerima suplai darah dan mudah sekali mengalami cedera.
 Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar
 Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit
 Tumit tidak bisa digerakan turun naik
 Biasanya snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang perge;angan kaki,
pasien mungkin menggambarkan sensasi di tending di bagian belakang kaki
 Nyeri lokal, benglak dengan kesenjangan sepanjang Achilles tendon dekat lokasi
penyisipan, dan kekuatan plantarfleksi yang lemah

LO 2.7. Diagnosis Rupture Tendon Achilles

1. Anamnesis
 Untuk mengetahui riwayat terdahulu, pernah atau tidak mengalami rupture
sebelumnya
 Untuk mengetahui data pasien, terutama umur yang merupakan factor resiko
terjadinya ruptur
2. Pemeriksaan fisik
 pemeriksaan umum kaki dan pergelangan kaki, berkonsentrasi pada area
tertentu sebagai berikut:
 Periksa untuk kelembutan pergelangan kaki posterior, bengkak, atau
celah yang teraba
 Periksa kekuatan otot.
 Test fleksi Lutut: Pasien diminta untuk aktif melenturkan lutut sampai
90 derajat sambil berbaring rawan dimeja periksa. Selama gerakan ini,
jika kaki pada sisi yang terkena jatuh ke netral ataudorsofleksi,
diagnosis ruptur tendon achilles dapat ditegakkan.

12
 Test Thompson (Test Simmond)
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kelainan tendon yang terjadi di tulang
calcaneus. Caramelakukan tes ini, penderita tidur dengan posisi tengkurap,
dengan kedua kaki dipinggirtempat tidur, lalu dilakukan kompresi pada otot
betis. Pada otot yang normal, setelahdilakukan kompresi maka akan terjadi
flexi plantar, sebaliknya jika setelah dilakukan flexi plantar dan tidak terjadi
flexi plantar, maka telah terjadi ruptur tendon achilles.

 Obrien’s Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari
calcaneus masukkan jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi
secara pasif, apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa
tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila jarum tidak bergerak,
menandakan tendo achilles yang mangalami ruptur. Tidak disarankan untuk
dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar.

3. Pemeriksaan penunjang
 Plain Radiografi

13
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon
Achilles.Radiografi menggunakansinar-Xuntuk menganalisis titik cedera. Hal
ini tidak efektif untuk mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X
dibuat ketika elektron energi tinggimenghantam sumber logam. Gambar sinar-
X diperoleh dengan memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari
padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan kurang padat (ototmisalnya)
jaringan ketika sinar melewati jaringan dan ditangkap di film. Sinar-X
umumnyadipakai untuk mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti
tulang, sementara jaringanlunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang
nya. Radiografi memiliki peran kecildalam penilaian cedera tendon Achilles
dan lebih berguna untuk mengesampingkan cederalain seperti patah tulang
kalkanealis.Temuan radiografi pada ruptur tendon Achilles meliputi:
 Penggelapan tendon  Perdarahan, edema dan hilangnya tendon
mengakibatkanpenggelapan margin anterior tendon Achilles pada
tampak lateral.
 Gangguan posterior pada Kager pada lemak  Darah dan edema
mengganggu Kagerpad lemak. Pada lemak dipersempit oleh edema.
 Lekukan kulit pada bagian robekan  lesung pipit kecil dapat dilihat
pada bagianrobekan. Biasanya tertutup oleh pembengkakan dan
perdarahan.
 Gumpalan jaringan lunak di ujung tendon  ujung ruptur tendon
menarik kembalidan bergelung, mengakibatkan bengkak pada ujung
tendon.
 Mengidentifikasi ujung yang terputus  Ujung proksimal biasanya
dikaburkan olehpembengkakan dan perdarahan, tetapi ujung distal
dapat dipisahkan dari lemak sekitarnya dalam 50% kasus

Foto lateral foto lateral

rupture tendon achilles tendon achilles normal

 Ultrasonografi
Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya
robekan. Bekerjadengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara
melalui tubuh pasien. Beberapa suara dipantulkan kembali dari ruang antara
cairan interstisial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar yang
tercermin ini dapat dianalisis dan dihitung ke dalam suatu gambar.Gambar-
gambar ditangkap secara nyata dan dapat membantu dalam mendeteksi

14
pergerakantendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau
robek.Perangkat ini membuat pemeriksaan menjadi sangat mudah untuk
menemukan kerusakan struktural jaringan lunak, dan metode yang konsisten
untuk mendeteksi jenis cedera. Alatmodalitas gambar ini tidak mahal, tidak
melibatkan radiasi pengion dan di tangan ultrasonographer ahli, bisa
diandalkan.

Rupture parsial Rupture total

 MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi
tendon Achilles,dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis,
tendinosis, dan bursitis. Teknik inimenggunakan medan magnet yang kuat
untuk menyelaraskan jutaan proton berjalan melalui tubuh. Proton ini
kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang merubuhkan
beberapadari proton tsb keluar dari garis (alignment). Ketika proton kembali
mereka (proton)memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang
dapat dianalisis olehkomputer dalam 3D untuk membuat gambar tajam
penampang silang dari area penting. MRIdapat memberikan kontras yang tak
tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto berkualitassangat tinggi sehingga
mudah untuk teknisi menemukan robekan dan cedera lainnya.

LO 2.8. Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Banding Ruptur Tendon Achilles


1. ankle rupture
2. ankle sprain
3. talofibular ligament injury
4. calcaneo fibular injury

15
keempat penyakit diatas diketahui mempunyai gejala yang sama dengan rupture
tendon achilles seperti bengkak, nyeri pergelangan kaki, ada nya celah yang teraba
pada pergelangan kaki, dll. Namun jelasnya bisa dibedakan melalui pemeriksaan
penunjang.

LO 2.9. Penatalaksanaan Rupture Tendon Achilles

1. Operasi

Pembedahan adalah pengobatan umum untuk pecah lengkap Achilles tendon.


Prosedur ini umumnya melibatkan membuat sayatan di bagian belakang kaki
bawah dan jahitan robek tendon bersama-sama. Tergantung pada kondisi jaringan
yang robek, perbaikan dapat diperkuat dengan tendon lain. Setelah itu, Anda harus
menghabiskan waktu sekitar enam sampai delapan minggu dengan kaki Anda
dalam boot berjalan, cor, penjepit atau belat.
Resiko pembedahan antara lain :
 Infeksi
 Kerusakan kulit
 Jaringan parut
 Perdarahan
 Pembekuan darah dikaki

Setelah terapi dilakukan fisioterapi dan memakai sepatu yang tumitnya ditinggikan
selama bebrerapa bulan. Olahraga berat tidak boleh dilakukan selama 6 bulan.

Macam macam operasi pada tendo :

 Tenotomi : pemotongan tendo untuk menghilangkan kerja otot tertentu,


dapat dilakukan secara terbuka atau perkutaneus. Misalnya adduktor
tenotomi pada spasme muskulus adduktor.

 Tenodesis : merupakan teknik operasi pada tendo untuk menstabilkan


sendi. Pada tenodesis, tendo digunakan sebagai ligamen dengan melekatkan
tendo diatas persendian.

 Pemanjangan tendo : pemanjangan tendo dengan membuat sayatan z dan


ujung ujung kedua tendo yang telah dibuat sayatan kemudian dijahit
sehingga tendo tendo tersebut menjadi lebih panjang.

 Transposisi tendo : tendo dapat di transposisi ketempat lain untuk


menggantikan atau menambah fungsi pada kelompok otot yang lain.

2. Non operasi

Pendekatan ini biasanya melibatkan mengenakan gips atau berjalan boot, yang
memungkinkan ujung tendon robek Anda untuk memasang kembali diri mereka
sendiri. Metode ini bisa efektif, dan menghindari risiko, seperti infeksi, terkait
dengan operasi. Namun, kemungkinan re-pecah lebih tinggi dengan pendekatan
nonsurgical, dan pemulihan dapat memakan waktu lebih lama. Jika kembali pecah
terjadi, perbaikan bedah mungkin lebih sulit. Pada robekan parsial dilakukan

16
pemasangan gips sirkuler dalam posisi fleksi 30-40 derajat pada lutut dan fleksi
plantar pada pergelangan kaki.

Rehabilitasi
Setelah pengobatan, baik bedah atau nonsurgical, Anda akan pergi melalui
program rehabilitasi yang melibatkan latihan terapi fisik untuk memperkuat otot
kaki Anda dan Achilles tendon. Kebanyakan orang kembali ke level sebelumnya
aktivitas mereka dalam waktu empat sampai enam bulan.

 achilles boot
Supaya tidak bertumpu pada tumit
 crutches
Alat bantu jalan, kalau bisa hanya menggunakan 1 saja kalau sudah
mampu
 swelling
Elevasi kaki yang tinggi untuk memulai latihan pada kaki
 exercise
latihan hiperabduksi, laterofleksi, fleksi-ekstensi sesuai dengan waktu
yang ditentukan.

LO 2.10. Memahami dan Menjelaskan pencegahan Ruptur Tendo Achilles


Untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya masalah pada tendon achilles, hal berikut
ini dapat dilakukan:
 Meregangkan dan menguatkan otot betis. Meregangkan betis hingga terasa suatu
tarikan yang tidak nyeri. Jangan dihentakkan atau melompat ketika sedang
meregangkan. Aktivitas ini dapat juga membantu absorbsi otot dan tendon lebih
kuat dan mengurangi cedera
 Variasikan jenis olahraga dan mempadukannya antara yang berat dan ringan.
Hindari aktivitas yang membuat regangan berlebihan pada tendon achilles, seperti
mendaki, lari turun bukit, dan melompat

17
 Perhatikan permukaan tempat berlari, hindari berlari pada tempat yang licin dan
terlalu padat dan keras. Gunakan juga sepatu olahraga yang memiliki bantalan
bada bagian tumit
 Tingkatkan intensitas latihan secara perlahan. Cedera pada tendon achilles
biasanya terjadi setelah meningkatkan intensitas latihan secara tiba-tiba.
Peningkatan baiknya tidak lebih dari 10% per minggu.

18
DAFTAR PUSTAKA

1: Alexander RM, Bennet-Clark HC. Storage of elastic strain energy in muscle and
other tissues. Nature. 1977 Jan 13;265(5590):114-7. PubMed PMID: 834252.)
(Robins SP. (1988) Functional properties of collagen and elastin. Ballières Clin Rheumatol.
2(1):1–36.

Syamsir, HM. (2011). Kinesiologi Gerak Tubuh Manusia.2011. Jakarta : Fakultas


Kedokteran Universitas Yarsi Bagian Anatomi

Anderson Silvia Prince. 1996

Deiary Kader, Mario Mosconi, et all. Achilles Tendon Rupture

Bickley LS (2013). Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking 11th Edition.
Lippincolt William and Wilkins: Philladephia.

Cook, John. 1993. Penatalaksanaan Bedah Obstetric Ginekologi Ortopedi dan Traumatologi
di Rumah Sakit . Jakarta : EGC

Muttaqin, A. 2011. Buku saku gangguan musculoskeletal. EGC. Jakarta


Sudoyo AW, dkk,2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV, Jilid III, FKUI,Jakarta

v.sammarco, MD, et al. 2009

https://dokumen.tips

https://www.academia.edu

19

Anda mungkin juga menyukai