Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ajeng Nadia

Nim : 11181330000083

UAS PANCASILA

1. Jelaskan lahirnya pancasila

Sebelum kemerdekaan indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah


dijajah oleh banyak Negara. Seperti misalnya Belanda, Jepang, Inggris, dan Portugis.
Sebelum dijajah oleh Negara-negara tersebut, di Indonesia telah banyak kerajaan-
kerajaan yang besar dan berjaya, diantaranya adalah kerajaan Mataram, Majapahit,
Demak dan masih banyak yang lainnya, yang selalu melakukan perlawan terhadap para
penjajah.
Negara yang paling lama menjajah di Indonesia adalah Belanda, dan berakhir
pada tahun 1942 tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942 setelah Belanda kalah dari Jepang,
Sebelum kekalahan jepang di Perang Pasifik melawan sekutu, tentara pendudukan
Jepang berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan memberikan janji
kemerdekaan pada bangsa Indonesia dan membentuk Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atau
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
dilantik/didirikan pada tanggal 28 Mei 1945 dan sidang pertamanya diadakan pada
tanggal 29 Mei – 1 Juni untuk membicarakan mengenai dasar ideology bangsa
Indonesia setelah merdeka.
perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama. Di sidang
dr. Rajiman Widyodiningrat, mengajukan suatu maslah, yang khususnya akan dibahas
pada sidang tersebut.Masalah tersebut adalah tentang calon rumusan dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk. Beberapa anggota BPUPKI menyampaikan
pendapatnya masing-masing, dalam perumusan pancasila, yaitu sebagai berikut:

A. Mr. Muhammad Yamin


Pada tanggal 29 Mei 1945 tersebut BPUPKI mengadakan sidangnya yang
pertama. Pada kesempatan in Mr. Muhammad Yamin mendapat kesempatan yang
pertama untuk mengemukakan pemikirannya tentang dasar negara di hadapan
sidang lengkap Badan Penyelidik. Dalam pidato tersebut merumuskan sebagai
berikut
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Peri Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato beliau merumuskan rancangan UUD RI. Yaitu sebagai
berikut :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kebangsaan Persatuan Indonesia
c. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyarawatan dan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Rumusan Dr. Soepomo


Prof. Dr. Soepomo menyarankan Negara Indonesia memilih teori Negara
Integralistik yang dinilai lebih sesuai dengan semangat kekeluargaan. Kelima
pokok pikiran tersebut sebagai berikut
1. Paham Negara Persatuan
2. Warga Negara hendaknya tunduk kepada Tuhan supaya ingat kepada
Tuhan
3. Sistem Badan Permusyawaratan
4. Ekonomi Negara bersifat Kekeluargaan
5. Hubungan antar bangsa bersifat Asia Timur Raya
Jika kita analisis perbandingan dengan rumusan Pancasila yang sekarang
(Pembukaan UUD 1945), pokok-pokok pikiran Soepomo itu termasuk dalam
rumusan Pancasila. Pokok pikiran pertama termasuk sila ketiga. Pokok pikiran
kedua termasuk sila pertama. Pokok pikiran ketiga termasuk sila keempat. Pokok
pikiran keempat termasuk sila kelima dan pokok pikiran kelima masuk dalam sila
kedua. Hal penting yang disampaikan oleh Soepomo dan diterima adalah paham
Negara integralistik-nya.

C. Ir. Soekarno
Pada tanggal 1 Juni 1945 tersebut Soekarno mengucapkan pidatonya
dihadapan sidang Badan Penyelidik. Dalam pidato tersebut diajukan oleh Soekarno
secara lisan usulan lima asas sebagai dasar negara indonesia yang akan
dibentuknya, yang rumusannya sebagai berikut :
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Ir. Soekarno mengusulkan rumusan dasar tersebut dengan mengajukan nama
Pancasila sebagai dasar negara, istilah tersebut atas saran seorang ahli bahasa. Usul
mengenai nama Pancasila bagi dasar negara Republik Indonesia secara bulat
disepakati diterima sidang BPUPKI dan ditetapkan bahwa tanggal 1 Juni pada saat
ini disebut hari lahirnya Pancasila.

2. Apa yang di maksud dengan pancasila sebagai konsensus nasional

PPKI dan Pengesahan Dasar Negara RI


Hasil terakhir dari sidang menyatakan bahwa rumusan undang-undang yang dihasilkan
diakui belum menjadi suatu kesepakatan yang fundamental dan resmi. Undang-undang
ini akan disempurnakan lagi setelah situasi negara berjalan tenang, melalui musyawarah
di dewan-dewan perwakilan.
Republik Indonesia Serikat dan UUD RIS 1949
20 Desember 1948, Belanda menangkap para tokoh RI yaitu Ir.Soekarno, Moh.Hatta,
Mr.Asaat, Agus Salim, Sutan Syahrir, Ali Sasroamidjojo, Komodor Surjadarma, dan
Moh.Natsir. Kemudian agresi Belanda ini berakhir dalm perjanjian Roem Royen, yang
diketuai oleh Moh.roem.

Hasil persetujuan tersebut adalah bahwa Republik Indonesia berbentuk federasi yang
dikenal dengan Republik Indonesia Serikat. Selama menggunakan bentuk Republik
Indonesia Serikat itulah memakai UUD Republik Indonesia Serikat.
Percaturan dalam Konstituante

Periode konstituante merpakan pembahasan lanjutan tentang Dasar Negara Indonesia.


Perdebatan sengit dan tak kunjung habis di Majelis Konstituante memengaruhi siuasi
politik di luar gedung konstituante.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Berlakunya Kembali UUD 1945


Isi dari Dekrit tersebut antara lain :
- Pembubaran Konstituante
- Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak berlakunya UUDS 1950
- Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

3. Apa yang di maksud dengan pancasila sebagai dasar negara?

Pengertian Pancasila Pancasila sebagai Dasar Negara

Pengertian Pancasila ialah sebagai dasar negara seperti dimaksud dalam bunyi
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV(4) yang secara jelas menyatakan , ialah kurang lebih
sebagai berikut

“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu
dalam suatu Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam
suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab,
Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.”

Bolehkan dasar negara tersebut diganti?

Tidak boleh, dasar negara pancasila yg sudah dilampirkan dalam UUD sama sekali
tidak boleh diubah-ubah.. karna ini merupakan cita-cita nenek moyang kita yg sudah
mendasar serta memperjuangkan kewajiban atas mereka dgn memerdekakan negara
ini..
4. Berikan contoh budaya di daerah mu yang sesuai dengan penerapan nilai-nilai
pancasila?

Sila ke 1 :

1. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
2. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak
mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat
3. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar
tercapai kedamaian dan kenyamanan bersama.
4. Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang bersifat untuk memajukan
kepentingan umum, misalnya untuk kerja bakti di desa
5. Tidak memaksa seseorang untuk masuk ke dalam agama tertentu. Karena sesuai dengan
UUD 1945, setiap orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan
apa yang dikehendakinya.

Sila ke 2:

1. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat (SARA)
2. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di
dalam berbagai kondisi.
3. Tidak melakukan diskriminasi pada siapapun. Diskriminasi yang dimaksud adalah
pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara, entah perbedaan karena tingkat
pendidikan, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
4. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan dari seseorang sesuai
dengan adab yang berlaku di tengah masyarakat.
5. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak
dan kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.

Sila ke 3:

1. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat karena
menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
2. mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara
menjadi lebih maju
3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional Indonesia.
4. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia
baik di tingkat nasional maupun internasional.
5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa
Indonesia.
6. Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah

Sila ke 4:
1. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat untuk
menyelesaikan setiap permasalahan dalam kehidupan kita, apabila hal tersebut
berkenaan dengan kepentingan dua orang atau lebih.
2. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak pilih atau mengajak
orang lain untuk menggunakan hak pilihnya
3. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
4. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita katakan
ataupun lakukan. Begitupun sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan
kehendaknya pada kita
5. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan
melaksanakannya dengan sepenuh hati.
6. Mengawasi dan memberikan saran terhadap jalannya penyelenggaraan kedaulatan
rakyat yang dilakukan oleh pemerintah.

Sila ke 5:

1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang


dilanda kesulitan.
2. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu
sesama seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
3. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apapun yang kita lakukan dan seperti apapun orang
yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada
siapapun.
4. Tidak mengganggu orang lain dengan apapun yang kita lakukan dan menegur siapapun
yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
5. Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya
yang kita hasilkan sendiri.
6. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.

5. Bagaimana implementasi nilai-nilai pancasila pada masyarakat di sekitarmu?

Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka
ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegeraan. pancasila
berperan sebagai pengatur sikap dan tingkah laku orang Indonesia masing-masing
dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa (Sila-I), dengan sesama manusia
(sila II) dengan tanah air dan nusa bangsa Indonesia (Sila-III) dengan kekuasaan dan
pemerintahan negara (kerakyatan) dan dengan negara sebagai kesatuan dalam rangka
realisasi kesejahteraan (sila-V).
Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak
berbeda, namun dalam 3 buah Undang-Undang Dasar yaitu dalam pembukaan
UUD’45, dalam mukadimah konstitusi RIS dan dalam mukadimah UUDS RI (1950).
Pancasila tetap tercantum di dalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam
kehidupan konstitusional itu dan menjadi pegangan bersama pada saat-saat terjadi krisis
nasional dan ancaman terhadap ekosistem bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa
pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kehormatan
Indonesia, yaitu sebagai dasar negara, hal ini karena telah tertanam dalam kalbunya
rakyat dan dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat
dipisahkan dari bangsa Indonesia serta merupakan ciri khas yaitu membedakan bangsa
Indonesia dari bangsa lain. Terdapat kemungkinan, bahwa tiap-tiap sila secara terlepas
dari yagn lain, bersifat universal yang juga dimiliki bangsa-bangsa lain di dunia ini,
akan tetapi ke-5 sila yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah pula itulah yang
menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Kenyataan sehar-hari yang kita lihat dalam masyarakat bangsa Indonesia antara lain :
1. Bangsa Indonesia sejak dahulu sebagai bangsa yang religius, percaya akanadanya zat
yang maha kuasa dan mempunyai keyakinan yang penuh, bahwa segala sesuatu yang
ada dimuka bumi ini akan ciptaan Tuhan. Dalam sejarah nenek moyang, kita ketahui
bahwa kepercayaan kepada Tuhan itu dimulai dari bentuk dinamisme (serba tenaga),
lalu animisme (serba arwah), kemudian menjadi politeisme (serba dewa)dan akhirnya
menjadi monoteisme (kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa) sisanya dalam
bentuk peninggalan tempat-tempat pemujaan dan peribadatan upacara-upacara ritual
keagamaan.
2. Sejak dahulu, bangsa Indonesia berkeyakinan bahwa pada hakekatnya semua manusia
dilahirkan sama, dan karena itu yang hidup dan menikmati kehadapan sepenuhnya
watak mesti bangsa Indonesia yang sebenarnya, tidak menyukai perbedaan perihal
martabat yang disebabkan karena perbedaan warna kulit, daerah keturunan dan kasta
seperti yang terjadi masyarakat feodal.

3. Karena pengaruh keadaan geografisnya yang terpencar antara satu wilayah dengan
wilayah yang lainnya, antar satu pulau dengan pulau lainnya maka Indonesia terkenal
mempunyai banyak perbedaan yang beraneka ragam sejak dari perbedaan bahasa
daerah, suku bangsa, adat istiadat, kesenian dan kebudayaannya (bhineka), tetapi karena
mempunyai kepentingan yang sama, maka setiap ada bahagian yang mengancam dari
luar selalu menimbulkan kesadaran bahwa dalam kebhinekaan itu terdapat ketunggalan
yang harus diutamkana kesadaran kebangsaan yang berbeda yaitu sebagai
bangsaIndonesia.
4. Ciri khas yang merupakan kepribadian bansga dari berbagai suku, bangsa Indonesia
adalah adanya prinsip musyawarah diantara warga masyarakat sendiri dalam mengatur
tata kehidupan mereka. Sedang kepala desa, kepala suku,dan sebagainya hanya
merupakan pamong (pembimbing mereka yang dipilih dan dari antara mereka sendiri,
prinsip musyawarah dan masyarakat yang merupakan inti dari kerakyatan telah
dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat adat seperti : desa marga, kurnia, nagori,
banua, dsb.
5. Salah satu bentuk khusus dari kerakyatan ialah kerakyatan dibidang ekonomi, yang
dirumuskan sebagai keadilan atau kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia, asas ini
sudah dikenal berabad-abad lamanya yang sisanya masih dapat kita jumpai dalam
masyarakat terutama di desa, yaitu kebisaaan tolong menolong antara sesama
masyarakat, gotong – royong dalam mengusahakan kepentingan bersama atau
membantu (menolong seseorang yang sangat membutuhkan seperti materialistik,
kapitalisme dan individualisme sama sekali tidak disukai oleh bangsa Indonesia, karena
tidak memungkinkan tercapainya keadilan / kesejahteraan sosial.

Pancasila sebenarnya adalah cita-cita yang ingindicapai bersama oleh bangsa


Indonesia.Oleh karena itu, Pancasila sering disebut dengan landasan ideal.Maksud dari
ideal adalah bahwa Pancasila merupakan hal yang menjadi sebuah gagasan dan
dambaan.Hal ini sesuai dengan pengeraian Pancasila sebagai ideologi negara.Dalam era
yang hiruk-pikuk ini, eksistensi Pancasilasudah mulai dipertanyakan.Benarkah
Pancasila memang menjadi dasar hidup
bangsa, benarkah Pancasila merupakan identitas bagi bangsa Indonesia.Melihatrealita
yang ada, sulit untuk membuktikan bahwa Pancasila masih menjiwai dan mendarah-
daging dalam diri manusia Indonesia.
Pancasila pada saat ini cenderung menjadi lambangdan hanya menjadi formalitas yang
dipaksakan kehadirannya di Indonesia.Kehadiran Pancasila pada saat ini bukan berasal
dari hati nurani bangsa Indoensia.Bukti dari semua itu aalah tidak aplikatifnya sila-sila
yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
UAS PKN

1. pegengertian korupsi?

Korupsi adalah perbuatan menyelewengkan/ menyalahgunakan/ menggelapkan uang negara


atau uang yang bukan haknya hanya untuk kepentingan pribadi maupun orang lain.

2. kenapa korupsi dapat terjadi?

 Sistem Penyelenggaraan Negara yang Keliru – Sebagai negara yang berkembang


seharusnya pemerintah memperioritaskan pembangunan di bidang pendidikan.
Tetapi selama puluhan tahun mulai dari Orde Lama,Orde Baru sampai dengan era
Reformasi, pembangunan difokuskan di bidang ekonomi. Padahal setiap negara
berkembang memiliki keterbatasan jumlah SDM, uang, manajemen dan tekhnologi.
konsekuensinya, semua diimpor dari luar negeri.
 Kompensasi PNS yang Rendah – Karena gaji yang rendah, banyak anggota PNS
yang melakukan tindakan korupsi. Rendahnya gaji tindak diimbangi dengan pola
hidup yang sederhana, karena sebagian besar pegawai memiliki gaya hidup yang
konsumtif.
 Pejabat yang Serakah – karena memiliki pola hidup yang konsumtif, timbul
keinginan dalam diri pejabat untuk memperkaya diri secara instan. Kemudian
lahirlah sikap serakah dimana pejabat menyalahgunakan wewenang dan jabatannya
dan menjadi penyebab terciptaanya masyarakat majemuk dan multikultural.
 Law Enforcement Tidak Berjalan – Penegakkan hukum di Indonesia sangatlah
bobrok. penegakkan hukum tidak berjalan hampir di seluruh lini kehidupan, baik di
instasi pemerintahan maupun di lembaga kemasyarakatan karena segala sesuatu
diukur dengan uang.
 Hukuman yang RinganTerhadap Koruptor – Karena para koruptor mendapat
hukuman yang ringan, maka tidak menimbulkan efek jera bagi mereka yang
melakukan korupsi. Bahkan tidak menimbulkan rasa takut dalam masyarakat,
sehingga para pejabat tetap melakukan KKN.
 Tidak Ada Keteladanan Pemimpin – Minimnya pemimpin yang dapat dijadikan
teladan, menyebabkan Indonesia sulit untuk terbebas dari jerat korupsi. Hal ini
menyebabkan kehidupan berbangsa dan bernegara mendekati jurang
kehancurannya.
 Pengawasan yang Tidak Efektif
 Budaya Masyarakat yang Kondusif KKN – Dalam Negara agraris seperti
Indonesia, masyarakatnya cenderung peternalistik. Dengan demikian, mereka turut
melakukan KKN dalam urusan sehari-hari. Misal mengurus KTP, SIM, PBB dan
masih banyak lagi. Hal tersebut mereka lakukan karena meniru apa yang dilakukan
oleh pejabat, elit politik, tokoh masyarakat, pemuka agama, yang oleh masyarakat
diyakini sebagai tindakan yang wajar.

3. Bagaimana cara mengatasi korupsi?

 Membangun Supremasi Hukum dengan Kuat – Hukum adalah pilar keadilan.


Ketika hukum tak sanggup lagi menegakkan sendi-sendi keadilan, maka runtuhlah
kepercayaan publik pada institusi ini. Ketidak jelasan kinerja para pelaku hukum
akan memberi ruang pada tipikor untuk berkembang dengan leluasa. Untuk itu
sangat oerlu dilakukan membangun supremasi hukum yang kuat. Tidak ada
manusia yang kebal hukum, serta penegak hukum tidak tebang pilih dalam
mengadili.
 Menciptakan Kondisifitas Nyata di Semua Daerah – Salah satu rangsangan
tumbuhnya tipikor dengan subur adalah kondisifitas semu di suatu wilayah otonom.
Kondusifitas yang selama ini dielu-elukan adalah kondusifitas semu belaka.
kejahatan korup terus tumbuh dengan subur tanpa ada yang menghentikannya.
bagaimana suatu otonomi daerah semestinya dikatakan kondusif? yakni daerah
yang terbebas dari penyakit tipikor , bersih penyelewengan serta tidak ada lagi
tindak kejahatan yang merugikan bangsa dan negara.
 Eksistensi Para Aktivis – para aktifis seperti LSM harus gencar menyerukan
suaranya untuk melawan korupsi. Disini, peran aktif para aktifis sangat diharapkan.
(baca : fungsi lembaga swadaya masyarakat)
 Menciptakan Pendidikan Anti Korupsi – Upaya pemberantasan korupsi melalui
jalur pendidikan harus dilaksanakan karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan
merupakan wahana yang sangat startegis untuk membina generasi muda agar
menanamkan nilai-nilai kehidupan termasuk antikorupsi.
 Membangun Pendidikan Moral Sedini Mungkin – Mengapa banyak pejabat
Negara ini yang korupsi? Salah satu jawabannya karena mereka bermoral miskin,
bertabiat penjahat dan tidak bermartabat. Jika seseorang memiliki moral yang
rendah, maka setiap gerak langkahnya akan merugikan orang. oleh karena itu sangat
penting sekali membekali pendidikan moral pada generasi muda.
 Pembekalan pendidikan Religi yang Intensif – Semua agama mengajarkan pada
kebaikan. Tidak ada satupun agama yang menyuruh kita berbuat untuk merugikan
orang lin, seperti korupsi. Peran orang tua sangat berpengaruf untuk menumbuhkan
kesadaran religi pada anak agar kelak saat dewasa memiliki moral dan mentalitas
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai