1. Hipoksia hipoksik
Hipoksia hipoksik adalah keadaan hipoksia yang disebabkan karena
kurangnya oksigen yang masuk ke paru paru. Sehingga oksigen tidak dapat
mencapai darah, dan gagal untuk masuk dalam sirkulasi darah. Beberapa
penyebabnya antara lain :
3. Hipoksia histotoksik
Hipoksia histotoksik yaitu keadaan dimana darah di kapiler jaringan
mencukupi, tetapi jaringan tidak dapat menggunakan oksigen karena
pengaruh racun sianida. Hal tersebut mengakibatkan oksigen kembali dalam
darah vena dalam jumlah yang lebih banyak daripada normal ( oksigen darah
vena meningkat ). Penyebab hal ini antara lain:
1) Gagal jantung;
2) Menurunnya volume darah yang bersirkulasi;
3) Melebarnya pembuluh darah vena;
4) Darah vena yang tidak bisa mengalir baik akibat G-forces (seperti yang
dialami oleh para pengemudi pesawat-pesawat tempur atau aerobatik).
5. Overventilasi hipoksia
Overventilasi hipoksia yaitu hipoksia yang terjadi karena aktivitas yang
berlebihan sehingga kemampuan penyediaan oksigen lebih rendah dari
penggunaannya.
6. Hipoksemia
Hipoksemia adalah kekurangan oksigen di darah arteri. Terbagi atas dua
jenis, yaitu :
1) Hipoksemia hipotonik terjadi dimana tekanan oksigen darah arteri rendah
karena karbondioksida dalam darah tinggi dan hipoventilasi.
2) Hipoksemia isotonik terjadi dimana oksigen normal, tetapi jumlah
oksigen yang dapat diikat hemoglobin sedikit. Hal ini terdapat pada
kondisi anemia, keracunan karbondioksida.
7. Hipoksia sirkulasi
1. Oksigenasi paru yang tidak memadai karena keadaan ekstriknsik, bias karena kekurangan
oksigen dalam atmosfer ata7 hipoventilasi (gangguan saraf otot).
2. Penyakit paru sehingga terjadi hipoventilasi karenapeningkatan tahanan saluran nafas.
3. Shunt vena kearteri padajaringan
4. Transport dan pelepasan oksigen yang tidak memadai (inadekuat) seperti pada penderita
anemia, penurunan sirkulasi umum dan edem jaringan.
5. Pemakaian oksigen kejaringan yang tidak memadai seperti keracunan enzim atau defisiensi
vitamin B.
Efek hipoksia terhadap kinerja tubuh adalah perubahan pada sistem saraf pusat,
khususnya di pusat-pusat otak yang lebih tinggi hipoksia akut akan mengakibatkan
judgement, inkoordinasi motorik dan gangguan klinis yang menyerupai alkoholisme
akut. Jika keadaan hipoksia berlangsung lama terjadi gejala keletihan, pusing, apatis,
gangguan daya konsentrasi, kelambatan waktu reaksi dan penurunan kapasitas kerja.
Jika telah mengenai batang otak maka akan menyebabkan kematian otak.
1.4 Mekanisme
Ketika kita berpergian kedaerah yang tinggi, tubuh kita membentuk respon fisiologi
yang inefsien. Denyut nadi dan tekanan darah meningkat karena jantung memompa lebih
kuat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.
Kemudian sel tubuh membentuk respon efisien secara normal, yaitu aklimatisasi. Sel
darah merah dan kapiler lebih banyak diproduksi untuk membawa oksigen lebih banyak. Paru-
paru akan bertambah ukurannya untuk memfasilitasi osmosis oksigen dan karbondioksida
lebih banyak. Terjadi pula peningkatan vaskularisasi otot atau kontraksi otot pernafasan untuk
memperkuat transfer gas.
1.6 Penanggulangan hipoksia
Penilaian dari pengelolaan jalan napas harus dilakukan dengan cepat, tepat dan cermat.
Tindakan ditujukan untuk membuka jalan napas dan menjaga agar jalan napas tetap bebas
dan waspada terhadap keadaan klinis yang menghambat jalan napas. Penyebab sumbatan
jalan napas yang tersering adalah lidah dan epiglotis, muntahan, darah, sekret, benda asing,
trauma daerah maksilofasial. Pada penderita yang mengalami penurunan kesadaran maka
lidah akan jatuh ke belakang menyumbat hipofarings atau epiglotis jatuh kebelakang
menutup rima glotidis.
Membuka jalan napas tanpa alat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
1. Chin lift yaitu dengan empat jari salah satu tangan diletakkan dibawah rahang ibu
jari diatas dagu, kemudian secara hati-hati dagu diangkat ke depan. Bila perlu ibu jari
dipergunakan untuk membuka mulut/bibir atau dikaitkan pada gigi seri bagian bawah untuk
mengangkat rahang bawah. Manuver Chin lift ini tidak boleh menyebabkan posisi kepala
hiperekstensi.
2. Jaw Thrust yaitu dengan mendorong angulus mandibula kanan dan kiri ke depan
dengan jari jari kedua tangan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas,
kedua ibu jari membuka mulut dan kedua telapak tangan menempel pada kedua pipi
penderita untuk melakukan immobilisasi kepala. Tindakan jaw thrust buka mulut dan head
tilt disebut airway manuver.
5. Pemberian Asetozolamid
Obat ini menghambat kerbonat anhidrase menyebabkan peningkatan ekresi HCO3- di urin
merangsang pernapasan meningkatkan PCO2 dan mengurangi pembentukan cairan
serebrospinal.
2. Memahami dan menjelaskan peran oksigen dalam kehidupan sel
Definisi oksigen
Menurut kamus kedokteran Dorland, Oksigen adalah unsur yang menyusun
sekitar 20% udara atmosfer, merupakan unsur penting dalam pernapasan
tumbuhan dan hewan, dan diperlukan untuk mendukung pembakaran.
Oksigen adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa yang mengisi
20% dari udara yang kita hirup (dan setidaknya setengah dari berat seluruh
kerak bumi yang padat). Oksigen bergabung dengan sebagian besar unsur-unsur
lain untuk membentuk oksida. Oksigen merupakan gas dengan rumus 𝑂2 dan
unsur dengan nomor atom 8 berlambang O dan bobot atom 15,9994.
Fungsi oksigen
Sel tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mempertahankan
kelangsungan metabolisme sel dan menyelamatkan nyawa. Oksigen merupakan
suatu komponen yang sangat penting di dalam memproduksi molekul Adenosin
Trifosfat (ATP) secara normal. ATP adalah sumber bahan bakar untuk sel agar
dapat berfungsi secara optimal. ATP memberikan energi yang diperlukan oleh sel
untuk melakukan keperluan berbagai aktivitas untuk memelihara efektivitas
segala fungsi tubuh.
Bila oksigen tersedia di dalam tubuh secara adekuat, maka mitokondria akan
memproduksi ATP. 3. Tanpa oksigen, mitokondria tidak dapat membuat ATP.
Walaupun dalam kondisi kekurangan oksigen akan diproduksi ATP melalui
proses glikolisis di dalam sitosol, akan tetapi ATP yang dihasilkan tidak sebanyak
di dalam mitokondria.
Oksigen memiliki peran vital dalam proses bernafas dan dalam kehidupan
metabolisme organisme. Mungkin, sel hidup yang tidak membutuhkan oksigen
adalah beberapa bakteria anaerob.
2. Fungsi jantung
Fungsi ini membutuhkan oksigen 5%. Ini untuk menjaga kestabilannya
dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
3. Fungsi otot
Otot memerlukan 15% oksigen. Otot merupakan penunjang kekuatan
aktivitas tubuh. Jika seseorang berlari kencang, kemudian terengah-engah, ini
menandakan otot kekurangan oksigen. Akibatnya, jantung harus kerja keras
memenuhi energi kebutuhan otot. Kerja jantung bisa sangat berat saat tubuh
juga sudah kekurangan oksigen.
4. Fungsi ginjal
Ginjal memerlukan pasokan oksigen 20% agar kerjanya untuk
membersihkan darah berjalan normal. Ginjal dalam waktu 24 jam bekerja
terus-menerus dengan menyaring darah 200 liter. Kemiskinan oksigen dalam
jangka panjang, lambat-laun akan mengganggu kesehatan ginjal.
5. Fungsi usus
Usus memerlukan oksigen 35% agar mampu mencerna makanan dalam
perut. Kebutuhan ini meningkat setelah makan.
6. Fungsi tulang, kulit, dan lain-lain. Bagian ini memerlukan oksigen 10% untuk
menunjang semua fungsinya.
PERAN OKSIGEN
Definisi hemoglobin
Hemoglobin adalah pigmen pembawa oksigen pada eritrosit, dibentuk oleh
eritrosit yang sedang berkembang didalam sum – sum tulang ( Dorland ).
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi
dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin adalah
suatu protein dalam sel darah merah yang mengantarkan oksigen dari paru-paru
ke jaringan di seluruh tubuh dan mengambilkarbondioksida dari jaringan tersebut
dibawa ke paru untuk dibuang ke udara bebas ( Evelyn, 2000 )
Karbon monoksida (CO). Gas ini dalam keadaan normal tidak terdapat di
dalam darah, tetapi jika terhirup maka gas ini cenderung menempati bagian
hemoglobin yang berikatan dengan 𝑂2 sehingga terjadi keracunan CO.
Nitrat oksida (NO). Di paru, nitrat oksida yang bersifat vasodilator berikatan
dengan hemoglobin. NO ini dibebaskan di jaringan, tempat zat ini
melemaskan dan melebarkan arteriol lokal. Vasodilatasi ini membantu
menjamin bahwa darah kaya 𝑂2 dapat mengalir dengan lancar dan juga
membantu menstabiilkan tekanan darah.
Fungsi hemoglobin
Menurut Depkes RI adapun fungsi hemoglobin antara lain:
a. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-
jaringan tubuh,
b. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-
jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar,
c. Membawa karbon dioksida dari jaringan - jaringan tubuh sebagai hasil
metabolisme ke paru – paru untuk di buang,
d. Mengikat oksigen (fungsi utama),
e. Mempertahankan bentuk eritrosit,
f. Mengatur pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam jaringan-jaringan
tubuh,
g. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh
jaringan- jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.
Pada waktu yang cukup lama, tubuh dapat mengatasi masalah ini dengan
memproduksi lebih banyak molekul hemoglobin. Banyaknya molekul
hemoglobin yang dihasilkan akan menggeser kesetimbangan ke arah kanan (
pembentukan oksihemoglobin). Hal ini membutuhkan waktu sekitar 2 - 3 minggu
bahkan bertahun-tahun.