DISUSUN OLEH:
KELAS : XI.F1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya.
Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu dan terlibat dalam pembuatan makalah saya pada materi “Peluang
dan Tantangan Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Global”. Baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Rasa terima kasih ini terutama saya sampaikan
kepada Bapak Hazrivo Putra Zurna, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Pendidikan
Pancasila yang telah banyak membantu saya.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat diperlukan sebagai acuan
agar saya dapat menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu pengembangan teknologi yang sangat cepat pada era globalisasi
adalah pada sistem informasinya. Sistem informasi pada masa era globalisasi
ini sangatlah memudahkan masyarakat untuk mengakses segala sesuatu ataupun
permasalahan yang ada dari ujung dunia sampai ke sisi dunia lainnya. Jika
masyarakat tidak mahir dalam mengelola teknologi tersebut, maka mereka
semua akan terjerumus kedalam mata pisau negatif dari era globalisasi. Lalu era
globalisasi juga dapat membawa pengaruh terhadap tata nilai berbagai bangsa
termasuk bangsa Indonesia, pada konteks ini penyiaran dan media menjadi isu
nasional. Selama ini, banyak pihak yang membahas ataupun
mempermasalahkan isu tentang penyiaran yang masuk kedalam lapisan
masyarakat sehingga secara tidak langsung mempengaruhi perubahan dalam
berkehidupan sosial di masyarakat.
1
Salah satunya adalah televisi, televisi telah menjadi akar dan wadah dari siaran
yang dipertontonkan kepada publik, yang disirakan tentunya telah dikemas
sedemikian rupa sehingga menarik untuk dipertontonkan. Namun pada
kenyataannya, seringkali terjadi penyiaran yang tidak sesuai dengan moral
ataupun karakter bangsa seperti banyaknya kasus tentang penyebarluaskan
berita hoaks mealui penyiaran televisi. Dengan adanya penyiaran melalui
televisi, tentunya akan ada jejak digital yang dimana semakin banyaknya
masyarakat menyebarluaskan berita berita hoaks dari televisi tersebut dengan
cara menggunakan kemudahan sistem informasi saat ini. Sebaiknya kita sebagai
masyarakat yang berpedoman dengan Pancasila dapat menyaring berita berita
yang beredar dan jika berita tersebut terbukti merupakan berita hoaks, maka kita
harus bijak mengambil keputusan untuk memutus mata rantai penyebaran berita
tersebut.
1.3 Tujuan
2
1.4 Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
Cara Kita menanggapi berita berita tersebut adalah dengan menghayati dan
mengamalkan dasatr negara kita, yaitu Pancasila. Pancasila memiliki peran
yang sangat penting dalam menyikapi berita hoaks yang beredar di masyarakat.
Konsep-konsep dalam Pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan, dan gotong
royong, dapat membantu masyarakat dalam memahami dan menanggapi berita
hoaks dengan bijaksana.
Keadilan sosial, salah satu konsep dalam Pancasila, mengajarkan kita untuk
menghargai hak dan kepentingan bersama. Dalam konteks berita hoaks,
keadilan sosial dapat membantu kita untuk tidak terlalu terburu-buru dalam
menyebarluaskan informasi. Kita harus memikirkan dampak yang akan terjadi
jika berita tersebut tidak benar, dan apakah itu akan merugikan pihak lain.
Persatuan dan kesatuan juga merupakan konsep yang sangat penting dalam
Pancasila. Dalam menghadapi berita hoaks, kita harus tetap bersatu dan tidak
mudah terpecah belah oleh informasi yang tidak benar. Dengan tetap bersatu,
kita bisa saling mengingatkan untuk selalu mencari informasi yang valid dan
akurat.
4
Terakhir, gotong royong adalah konsep dalam Pancasila yang mengajarkan
kita untuk saling membantu dan bekerja sama. Dalam menghadapi berita
hoaks, kita harus bekerja sama untuk menyebarkan informasi yang benar dan
memerangi berita hoaks. Kita juga harus saling membantu dalam mencari
informasi yang valid dan benar.
Salah satu hambatan utama dalam pemutusan mata rantai penyebaran berita
hoaks adalah kemudahan penyebaran informasi di era digital. Teknologi
internet memungkinkan hoaks tersebar dengan cepat melalui media sosial dan
platform online. Hal ini dapat menghambat upaya pemutusan mata rantai
karena sulitnya melacak sumber hoaks dan membatasi penyebarannya.
Namun, perlu diingat bahwa upaya pemutusan mata rantai penyebaran berita
hoaks tidak boleh melanggar prinsip-prinsip demokrasi dan kebebasan
5
berbicara. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan antara upaya mengatasi
hoaks dan menjaga kebebasan berekspresi.
BAB III
PENUTUP
6
3.1. Kesimpulan
Pembangunan karakter digital dalam sistem informasi merupakan aspek
penting dalam pengembangan teknologi. Dengan karakter digital yang baik,
sistem informasi dapat menjadi lebih efisien, aman, dan dapat dipercaya. Hal
ini juga dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan memungkinkan
interaksi yang lebih baik antara manusia dan teknologi. Kesimpulannya,
pembangunan karakter digital dalam sistem informasi adalah komponen
kunci untuk menciptakan solusi teknologi yang sukses dan berdaya guna.
Pembangunan karakter digital dalam sistem informasi, ketika dikaitkan
dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dapat menggambarkan
pentingnya nilai-nilai moral dan etika dalam penggunaan teknologi.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa pembangunan karakter digital
harus selaras dengan prinsip-prinsip Pancasila, seperti gotong royong,
keadilan, dan kemanusiaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
perkembangan teknologi tidak hanya berfokus pada kemajuan materi, tetapi
juga pada kesejahteraan masyarakat dan penghormatan terhadap nilai-nilai
budaya dan moral yang ada dalam Pancasila.
Saran:
7
• Pendidikan dan Pelatihan: Penting untuk menyediakan pelatihan dan
pendidikan kepada para profesional TI tentang nilai-nilai Pancasila dan
bagaimana menerapkannya dalam pembangunan karakter digital.
• Pengembangan Kode Etik: Industri teknologi harus mengembangkan
kode etik yang kuat yang memasukkan prinsip-prinsip Pancasila, dan
mengharuskan anggotanya untuk mengikutinya.
• Audit dan Peninjauan Berkala: Perlu ada mekanisme audit dan
peninjauan berkala terhadap sistem informasi untuk memastikan bahwa
nilai-nilai Pancasila dihormati dan diterapkan dengan baik.
• Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Melibatkan pihak-pihak terkait seperti
pemerintah, lembaga non-profit, dan akademisi dalam pengembangan
karakter digital dapat membantu memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila
diintegrasikan secara efektif dalam teknologi.
• Dengan mengimplementasikan kritik dan saran-saran ini, kita dapat
memastikan bahwa pembangunan karakter digital dalam sistem informasi
lebih konsisten dengan nilai-nilai Pancasila dan berkontribusi pada
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
8
DAFTAR PUSTAKA