Anda di halaman 1dari 10

Tuges Mandiri 2

MATA KULIAH PANCASILA

RADIKALISME DALAM PANDANGAN PANCASILA

NAMA : FIRDAYANTI

NIM : C1F123083

JURUSAN PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak
lupa saya haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan para Sahabatnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun, selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.Akhir kata, saya sampaikan
terima kasih Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Kendari, 15 Desember 2023

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 2

BAB I............................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................................4

BAB II..............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...............................................................................................................................5

2.1 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya radikalisme di


Indonesia.........................................................................................................................................5

2.2 Bagaimana pandangan Pancasila terhadap radikalisme dan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat
digunakan sebagai landasan untuk menangkal
radikalisme.......................................................................................................................................7

2.3 Apa saja upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam menangkal radikalisme dengan berpegang pada
nilai-nilai Pancasila..............................................................................................9

2.4 Apa dampak dari radikalisme terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat serta keutuhan negara
dan bangsa.........................................................................................................10

BAB III ............................................................................................................................................. 11

PENUTUP........................................................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 12

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radikalisme merupakan fenomena yang semakin marak terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk
Indonesia. Fenomena ini tidak hanya membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga
dapat mengancam keutuhan negara dan bangsa. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk
menangkal radikalisme agar negara dan masyarakat dapat terhindar dari dampak negatif yang
ditimbulkannya.

Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, Indonesia memiliki landasan ideologi yang kuat untuk
menangkal radikalisme. Pancasila mengajarkan nilai-nilai kebangsaan yang inklusif dan menghargai
keragaman, serta menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Oleh karena
itu, pandangan Pancasila terhadap radikalisme sangat penting untuk dipahami dan diimplementasikan
dalam upaya menangkal radikalisme di Indonesia.

Melalui makalah ini, penulis akan membahas tentang radikalisme dalam pandangan Pancasila. Makalah
ini akan membahas pengertian radikalisme, faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya radikalisme,
serta upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam menangkal radikalisme dengan berpegang pada nilai-
nilai Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya radikalisme di Indonesia?

2. Bagaimana pandangan Pancasila terhadap radikalisme dan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat
digunakan sebagai landasan untuk menangkal radikalisme?

3. Apa saja upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam menangkal radikalisme dengan berpegang pada
nilai-nilai Pancasila?

4. Apa dampak dari radikalisme terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat serta keutuhan negara
dan bangsa?

1.3 Tujuan penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang radikalisme
dalam pandangan Pancasila dan memberikan kontribusi positif dalam upaya menangkal radikalisme di
Indonesia. Dengan memahami pandangan Pancasila terhadap radikalisme, diharapkan masyarakat dan
pemerintah dapat bekerja sama dalam menangkal radikalisme dan mempertahankan keamanan dan
ketertiban masyarakat serta keutuhan negara dan bangsa.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya radikalisme di Indonesia

Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya radikalisme di Indonesia melibatkan berbagai


aspek, termasuk sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Berikut adalah beberapa faktor tersebut:
1. **Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi:**

Adanya kesenjangan ekonomi dan sosial dapat menciptakan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Ketidaksetaraan ini dapat menjadi tanah subur bagi paham radikalisme yang menawarkan solusi
ekstrem sebagai alternatif.

2. **Krisis Identitas:**

Krisis identitas, terutama di tengah modernisasi dan globalisasi, dapat memicu seseorang mencari
identitas baru, yang pada gilirannya dapat membuka pintu bagi penerimaan ideologi radikal.

3. **Kondisi Politik dan Konflik:**

Kondisi politik yang tidak stabil dan konflik bersenjata dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
perkembangan gerakan radikal. Kondisi ini memberikan peluang bagi pihak-pihak yang ingin
memanfaatkan ketidakstabilan untuk menyebarkan agenda mereka.

4. **Pengaruh Luar:**

Penyebaran ideologi radikal dari luar, baik melalui media sosial maupun lewat kelompok-kelompok
ekstrem internasional, dapat mempengaruhi individu dan kelompok di Indonesia, terutama mereka yang
merasa terpinggirkan.

5. **Pendidikan yang Tidak Seimbang:**

Ketidakseimbangan dalam sistem pendidikan, terutama yang kurang menekankan pada nilai-nilai
toleransi dan keberagaman, dapat menjadi faktor penyebab munculnya radikalisme di kalangan pelajar
dan mahasiswa.

6. **Media Sosial dan Teknologi:**

Penggunaan media sosial dan teknologi memungkinkan penyebaran ideologi radikal secara massal dan
cepat. Propaganda dan rekrutmen dapat dilakukan dengan efektif melalui platform ini.

7. **Isu Agama:**

Penyalahgunaan ajaran agama untuk tujuan politik atau kepentingan tertentu dapat memicu konflik
dan mendorong munculnya radikalisme di kalangan yang terpengaruh.

8. **Gaya Hidup Urban dan Globalisasi:**

Gaya hidup urban dan pengaruh globalisasi dapat mengubah nilai-nilai tradisional, menciptakan
ketidakpuasan, dan merangsang pencarian identitas baru yang dapat terkait dengan paham radikal.
Penting untuk dipahami bahwa faktor-faktor ini seringkali saling terkait dan dapat berinteraksi dalam
mempengaruhi munculnya radikalisme. Upaya pencegahan dan penanggulangan radikalisme perlu
memperhatikan multidimensionalitasnya.

2.2 Bagaimana pandangan Pancasila terhadap radikalisme dan bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat
digunakan sebagai landasan untuk menangkal radikalisme

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dalam pandangan Pancasila, radikalisme dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Radikalisme sering kali mencerminkan sikap yang ekstrem dan intoleran, yang
mengancam keberagaman dan persatuan bangsa. Oleh karena itu, Pancasila sebagai dasar negara dapat
digunakan sebagai landasan untuk menangkal radikalisme.

Pertama, sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan pentingnya menjaga hubungan yang harmonis
dengan Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati keberagaman agama. Dengan memahami nilai-nilai
agama secara mendalam, kita dapat menghindari penafsiran yang ekstrem dan intoleran.

Kedua, sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan pentingnya menghargai martabat dan hak
asasi manusia. Dalam konteks ini, menangkal radikalisme berarti mempromosikan pemahaman yang adil
dan beradab terhadap sesama manusia, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau ras.

Ketiga, sila Persatuan Indonesia mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam konteks ini, menangkal radikalisme berarti memperkuat rasa persatuan dan menghindari
pemecahan bangsa menjadi kelompok-kelompok yang saling berlawanan.

Keempat, sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan pentingnya menjunjung tinggi demokrasi dan menghormati
kebebasan berpendapat. Dalam konteks ini, menangkal radikalisme berarti memperkuat partisipasi aktif
masyarakat dalam pengambilan keputusan dan mendorong dialog yang konstruktif dalam
menyelesaikan perbedaan pendapat.

Kelima, sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengajarkan pentingnya memastikan
kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks ini, menangkal radikalisme
berarti memperkuat upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial dan memastikan akses yang adil
terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik.
Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila secara konsisten, kita dapat membangun masyarakat yang
inklusif, adil, dan beradab, serta menangkal radikalisme yang mengancam keberagaman dan persatuan
bangsa.

2.3 Apa saja upaya-upaya pemerintah Indonesia dalam menangkal radikalisme dengan berpegang
pada nilai-nilai Pancasila

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk menangkal radikalisme dengan
berpegang pada nilai-nilai Pancasila. Beberapa upaya tersebut antara lain:

1. Pendidikan dan Penyuluhan: Pemerintah melakukan upaya pendidikan dan penyuluhan kepada
masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila dan mengenali tanda-tanda
radikalisme. Ini dilakukan melalui program-program pendidikan formal dan non-formal, seperti
kurikulum sekolah, seminar, dan lokakarya.

2. Pembentukan Lembaga dan Program Khusus: Pemerintah telah membentuk lembaga dan
program khusus yang bertujuan untuk menangkal radikalisme. Contohnya adalah Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT), yang bertugas melakukan pencegahan, penanggulangan, dan
deradikalisasi terhadap individu yang terlibat dalam aktivitas radikal.

3. Pelibatan Masyarakat: Pemerintah juga melibatkan masyarakat dalam upaya menangkal


radikalisme. Misalnya, dengan mengadakan dialog, diskusi, dan kegiatan sosial yang melibatkan berbagai
komunitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Hukum dan Keamanan: Pemerintah meningkatkan upaya penegakan hukum dan keamanan
untuk menindak individu atau kelompok yang terlibat dalam aktivitas radikal. Ini termasuk penangkapan,
pengadilan, dan pengawasan terhadap kelompok-kelompok yang berpotensi menjadi sumber
radikalisme.

5. Kerja Sama Internasional: Pemerintah Indonesia juga menjalin kerja sama dengan negara-negara
lain dalam upaya menangkal radikalisme. Kerja sama ini meliputi pertukaran informasi, pelatihan, dan
koordinasi dalam hal pencegahan dan penanggulangan terorisme.

Upaya-upaya ini dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan berbagai pihak, termasuk
pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait lainnya. Dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila,
diharapkan Indonesia dapat terus membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan beradab, serta
menangkal radikalisme yang mengancam persatuan dan keberagaman bangsa.

2.4 Apa dampak dari radikalisme terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat serta keutuhan
negara dan bangsa

Radikalisme memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan, ketertiban masyarakat, serta
keutuhan negara dan bangsa. Beberapa dampak yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
1. Ancaman Terhadap Keamanan: Radikalisme dapat menjadi ancaman terhadap keamanan masyarakat
dan negara. Kelompok radikal dapat melakukan aksi terorisme, seperti serangan bom, pengeboman,
atau serangan bersenjata lainnya. Aksi-aksi ini dapat menyebabkan kerugian jiwa, luka-luka, dan
kerusakan infrastruktur, serta menimbulkan ketakutan dan kecemasan di masyarakat.

2. Gangguan Terhadap Ketertiban Masyarakat: Radikalisme juga dapat mengganggu ketertiban


masyarakat. Aktivitas-aktivitas radikal, seperti pawai atau demonstrasi yang bersifat ekstrem, dapat
memicu kerusuhan dan konflik antar kelompok. Hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari
masyarakat, menghambat aktivitas ekonomi, dan merusak tatanan sosial yang ada.

3. Pemecahbelahan Sosial: Radikalisme dapat memperdalam pemecahbelahan sosial di dalam


masyarakat. Kelompok radikal sering kali menggunakan narasi yang memecah-belah, seperti
merangsang permusuhan antar agama, suku, atau kelompok sosial tertentu. Hal ini dapat merusak
kerukunan antarwarga dan memicu konflik horizontal di masyarakat.

4. Ancaman Terhadap Keutuhan Negara dan Bangsa: Radikalisme juga dapat mengancam keutuhan
negara dan bangsa. Kelompok radikal yang memiliki agenda politik atau separatisme dapat merongrong
kedaulatan negara dan memecah belah persatuan bangsa. Misalnya, dengan melakukan aksi-aksi
kekerasan atau serangan terhadap simbol-simbol negara.

5. Dampak Ekonomi: Radikalisme juga dapat memiliki dampak ekonomi yang merugikan. Aktivitas
terorisme atau konflik yang dipicu oleh radikalisme dapat menghancurkan infrastruktur, merusak sektor
pariwisata, dan menghambat investasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi
dan kesulitan dalam menciptakan lapangan kerja.

Dalam rangka menangkal dampak-dampak negatif radikalisme, penting untuk melibatkan seluruh
elemen masyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya pencegahan, penanggulangan,
dan deradikalisasi. Dengan memperkuat nilai-nilai Pancasila dan mempromosikan dialog antar kelompok,
diharapkan Indonesia dapat menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, serta keutuhan negara dan
bangsa.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam pandangan Pancasila, radikalisme dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang


terkandung dalam Pancasila. Radikalisme dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan,
ketertiban masyarakat, serta keutuhan negara dan bangsa. Ancaman terhadap keamanan, gangguan
terhadap ketertiban masyarakat, pemecahbelahan sosial, ancaman terhadap keutuhan negara dan
bangsa, serta dampak ekonomi adalah beberapa dampak yang dapat timbul akibat radikalisme.
Untuk menangkal radikalisme, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya dengan
berpegang pada nilai-nilai Pancasila. Upaya-upaya tersebut meliputi pendidikan dan penyuluhan,
pembentukan lembaga dan program khusus, pelibatan masyarakat, hukum dan keamanan, serta kerja
sama internasional. Dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila, diharapkan Indonesia dapat
membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan beradab, serta menangkal radikalisme yang mengancam
persatuan dan keberagaman bangsa.

Dalam penutup, penting bagi kita sebagai warga negara Indonesia untuk memahami dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila, kita dapat menjadi agen perubahan yang mampu menangkal radikalisme dan
membangun masyarakat yang harmonis, aman, dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

Hastangka, Hastangka, and Muhammad Ma'ruf. "Metode Pancasila dalam Menangkal Radikalisme."
Jurnal Kewarganegaraan 18.2 (2021): 115-129.

Purwati, Purwati, et al. "Peran Pendidikan dalam Menangkal Penyebab Radikalisme dan Ciri
Radikalisme." Jurnal Basicedu 6.5 (2022): 7806-7814.

Widyaningsih, R. "Radikalisme dan Pancasila." Profil Penulis Penulis bernama lengkap Salsabila Deti, lahir
pada tanggal 27 (2021)
Amtiran, Abdon A., and Aloysius Jondar. "KEBIJAKAN Anti Radikalisme Dunia Pendidikan Ditinjau Dari
Pancasila Dan Solusinya." PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e-ISSN: 2797-0469) 1.04
(2021): 1-19

Hakim, Lukman, and Rahmi Faradisya Ekapti. "Penguatan Pendidikan Pancasila Sebagai Jatidiri, Refleksi,
Dan Tantangan Dalam Membatasi Paham Radikalisme Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Islam Ponorogo."
Muslim Heritage 4.2 (2019).

Anda mungkin juga menyukai