Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FUNGSI PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

DISUSUN OLEH

1. METTA OKTAVIANI (21020122120008)


2. DITHO ARTHUR FEBRIANTO (21020122120009)
3. DESMARELLA BATARI RAHARJO (21020122120010)
4. ADELIA PUTRI ARSANTI (21020122120011)
5. ALYA SAMHA AMALINA (21020122120012)
6. RENITA AYU RAMADHANI (21020122120013)
7. MAERA NAJWA AIZAHRA (21020122120014)
8. IHZA RININTA RATNA PALUPI (21020122120015)

KELAS A
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Peran Pancasila di Era Globalisasi" dengan
tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang peran Pancasila di Era
Globalisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Drs. Agus Surono, M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila Dan
Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini, baik
dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan penulis
jadikan sebagai evaluasi.

Semarang, 27 Februari 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 2
2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Serta Nilai - Nilai Pancasila ............................... 2
2.2 Pengertian dan Dampak Globalisasi Terhadap Pancasila ........................................ 2
2.2 a Pengertian Globalisasi ............................................................................................ 2
2.2 b Dampak Globalisasi ............................................................................................... 3
2.3 Kondisi dan Tantangan Pancasila dalam Arus Globalisasi ....................................... 5
2.4 Peran Pancasila Sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Globalisasi ................. 6
2.5 Implementasi Pancasila dalam Menghadapi Era Globalisasi.................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi saat ini bangsa Indonesia telah dipengarui oleh budaya-
budaya dari luar yang kemudian memberikan dampak buruk terhadap bangsa Indonesia.
Kepintaran generasi muda dalam mengolah teknologi tidak diimbangi dengan mental
yang bermoral. Pada akhirnya negaralah yang akan menanggung akibatnya. Anak-anak
sampai orang dewasa seakan terbiasa bahkan hafal dengan berita-berita terbaru yang
disajikan didunia maya tersebut, tapi keadaan ini bertolak belakang dengan
pengetahuan terhadap Pancasila sebagai landasan dalam bertindak yang seakan asing
bahkan tidak mengenalnya.
zaman dan teknologi menyebabkan manusia tidak bisa hidup tanpa
menggunakan gawai. Gawai seakan menjadi kebutuhan pokok bagi manusia hususnya
para generasi muda. Akan tetapi kemajuan teknologi ini mempunya dampak buruk
disamping manfaat baiknya yang beragam. Banyak yang menggunakan gawai untuk
hal yang negatif serta menyampingnkan Pancasila sebagai landasan dalam bertindak.
Sungguh miris sekali kejadian seperti ini yang menandakan bahwa moral generasi
bangsa pada saat ini mulai merosot.
Mengingat sangat pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, maka generasi
muda harus meneruskan perjuangan serta memelihara, melestarikan, menghayati, dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar tujuan Pancasila
dapat terpenuhi, sehingga akan menjadi ketahanan jati diri bangsa Indonesia. Akan
tetapi nilai-nilai luhur itu sangat pudar, terkikis oleh perilaku yang hanya
mementingkan aspek ekonomi dan gaya hidup globalisasi yang buruk. Keberadaan
Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dilepaskan dari perkembangan zaman.
Pancasila juga merupakan suatu pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, pancasila akan menyertai
perjalannya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi?
b. Apa saja nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila?
c. Apa pengertian globalisasi dan dampaknya bagi masyarakat?
d. Apa saja kesulitan dalam penerapan Pancasila di era globalisasi?
e. Bagaimana peran Pancasila dan penerapanya dalam menghadapi era globalisasi?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
nilai – nilai yang terkandung didalamnya.
b. Untuk memahami pengertian dan dampak dari globalisasi.
c. Untuk memberikan pemahaman tentang peran dan cara menerapkan nilai – nilai
Pancasila di era globalisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Negara Serta Nilai - Nilai Pancasila


Pancasila adalah identitas negara Indonesia. Pancasila merupakan ideologi negara
Indonesia yang digunakan sebagai pedoman masyarakat dalam menjalankan
kehidupannya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila menjadi landasan
masyarakat dalam kehidupan beragama, bersosialisasi, hak asasi manusia, dan bekerja
sama. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan mengajarkan cara berfikir dan
bertindak yang sesuai dengan ideologi negara (Damanhuri, dkk 2026). Terdapat nilai nilai
di tiap sila pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
1. NIlai ketuhanan pada sila pertama
Dalam sila ini terkandung nilai bahwasannya bangsa Indonesia ialah
bangsa yang bertuhan dan mempercayai Tuhan, menjalankan perintah dan
larangan Tuhan sebagai bangsa yang religius. Selain itu, masyarakat bisa
membangun toleransi di antara umat beragama, serta menghargai seluruh
ciptaan Tuhan. Hal ini juga akan berguna untuk lingkungan karena manusianya
yang memiliki rasa syukur atas kepercayaannya kepada penciptanya;
2. Nilai kemanusiaan dalam sila kedua
Dalam sila kedua ini, nilai yang terkandung bahwa sebagai manusia
kita mempunyai derajat yang sama sesama manusia dilingkungan masyarakat
dan di mata hukum. Pancasila mengandung nilai humanis (Sitorus, 2016). Sila
tersebut merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, bermoral, dan
beragama;
3. Nilai persatuan dalam sila ketiga
Nilai ini memiliki makna bahwa Indonesia bersatu dalam kebulatan rakyat.
Masyarakatnya mempunyai rasa nasionalisme dan mengakui serta menghargai
segala keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa ini. Dengan banyak
perbedaan yang ada dan jutaan manusia yang tinggal di Indonesia, sila ketiga
menjadi pedoman pemersatu.
4. Nilai kerakyatan dalam sila keempat
Sila keempat ini mengandung makna yang menjelaskan tentang adanya
kebersamaan atau kerjasama dalam mengambil suatu keputusan dan cara
menanganinya serta adanya kejujuran. Nilai ini memiliki makna bahwa
pemerintahan merupakan perwakilan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
5. Nilai keadilan dalam sila kelima
Dalam sila kelima ini disebutkan kata adil maka kata tersebut dilihat
oleh manusia selaku individu. Nilai ini memiliki makna bahwa setiap
masyarakat Indonesia mendapatkan perlakuan adil di dalam bidang hukum,
politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Sesuatu hal dikatakan baik apabila
sudah sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat (Amri, 2018).

2.2 Pengertian dan Dampak Globalisasi Terhadap Pancasila


2.2 a Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu globalization, global yang
berarti mendunia dan lization yang berarti proses. Jadi secara terminologi, globalisasi
2
berarti suatu proses yang mendunia. Adapun pengertian globalisasi menurut para ahli,
diantaranya sebagai berikut:

1. Emanuel Ritcher, globalisasi diartikan sebagai suatu jaringan kerja global yang
mempersatukan masyarakat dimana mereka sebelumnya berpencar dan terisolasi
yang nantinya akan saling memiliki ketergantungan dan mampu mewujudkan
persatuan dunia.
2. John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan kejadian, kegiatan dan
keputusan di salah satu belahan dunia yang berubah menjadi suatu konsekuensi
yang signifikan untuk seluruh masyarakat di daerah yang jauh sekalipun.
3. Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi sebagai proses terbentuknya sistem
komunikasi dan kelompok antara masyarakat yang ada di penjuru dunia untuk
mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.
4. Malcom Waters menurutnya, makna globalisasi adalah proses sosial yang selalu
berakibat tidak adanya batasan geografis antara masyarakat satu dengan
masyarakat dunia.
5. Princenton N. Lyman mengartikan globalisasi sebagai pertumbuhan yang sangat
cepat atas dasar hubungan saling ketergantungan dan hubungan antara negara-
negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
6. Thomas L. Friedman, dalam pandangannya globalisasi adalah salah satu dimensi
ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi yang tumbuh karena globalisasi adalah
kapitalisme dan juga pasar bebas. Sementara itu, dimensi teknologi yang lainnya,
yakni teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Berdasarkan pengertian globalisasi menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa globalisasi adalah suatu proses asimilasi dalam skala internasional
yang terjadi akibat adanya pertukaran berbagai aspek dari luar yang masuk ke dalam
negeri.

2.2 b Dampak Globalisasi


Globalisasi dan modernisasi merupakan fenomena sosial yang muncul sejak
zaman reformasi. Fenomena ini membawa dampak positif maupun negatif bagi
masyarakat indonesia. Fenomena globalisasi mampu menghasilkan dua sisi yang saling
kontradiktif, di satu sisi dapat memberikan kemudahan dan di sisi lainnya dapat
memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat.

A. Dampak Positif
1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat sejak era globalisasi.
Dengan adanya perkembangan ini, ilmu pengetahuan dan teknologi mampu
dijangkau oleh semua masyarakat dan mendorong masyarakat untuk berpikir
lebih maju. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju ini juga mampu
memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi maupun memudahkan
masyarakat untuk mencari ilmu yang berdampak pada kemajuan negara.
2. Tingkat kehidupan menjadi lebih baik

3
Dibukanya industri yang memproduksi alat alat komunikasi dan
transportasi yang canggih mampu mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Semangat berkompetisi
perkembangan arus globalisasi menuntut masyarakat untuk bersaing
tidak hanya dalam negara, tetapi mampu bersaing dalam dunia internasional.
Globalisasi juga mempengaruhi berbagai sektor yang ada di dunia, yaitu:
1. Pengaruh globalisasi dalam sektor hukum, pertahanan dan keamanan
● Menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
● Pembuatan peraturan perundang-undang dan regulasi hukum yang mampu
bermanfaat dan memihak kepada masyarakat.
● Meningkatnya tuntutan terhadap tugas penegak hukum yang lebih
profesional, transparan, dan akuntabel.
2. Pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya
● Meningkatnya pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup,
pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
● Meningkatkan etos kerja tinggi, mampu bekerja keras, disiplin, mandiri, dan
lain sebagainya.
3. Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
● Arus masuk perdagangan barang dari luar negeri mampu meningkatkan
defisit perdagangan nasional.
● Perdagangan barang dan jasa layanan mampu bersaing dalam perdagangan
luar negeri, terutama dalam pertanian,perikanan, tekstil, dan bahan tambang.
● Menariknya minat perusahaan asing untuk memindahkan produksinya ke
negara negara bekembang dengan pertimbangan keuntungan geografis.

B. Dampak Negatif
1. Sikap individualistik
Dengan adanya globalisasi banyak masyarakat yang merasa
dimudahkan dengan adanya teknologi yang semakin pesat yang membuat
masyarakat merasa tidak membutuhkan orang lain dalam beraktivitas.
2. Pergeseran dan pertentangan nilai
Masuknya nilai nilai baru yang secara otomatis akan diintegrasikan
dalam kehidupan bermasyarakat yang mana nilai nilai tersebut terkadang tidak
sejalan dengan nilai luhur dari pandangan hidup masyarakat mampu
menyebabkan lunturnya nilai luhur bangsa.
3. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup ke arah negatif mulai menggeser budaya asli
indonesia, dengan gaya hidup kebarat-baratan, pergaulan bebas dan
menanamkan gaya hidup hedonis.
4. Kesenjangan sosial
Adanya kesenjangan dalam bermasyarakat yang mampu mengikuti arus
globalisasi akan memberikan perbedaan yang dalam antara individu dengan
individu yang stagnan.

4
Globalisasi juga mampu memberi pengaruh negatif dalam berbagai sektor, antara
lain:

1. Pengaruh globalisasi dalam sektor hukum, pertahanan, dan keamanan


● Tanggung jawab masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
negara semakin berkurang.
● Lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dalam
bermasyarakat.
2. Pengaruh globalisasi dalam sektor sosial budaya
● Memudahkan masuknya nilai nilai barat melalui internet maupun media
cetak.
● Memudarnya apresiasi terhadap nilai nilai budaya lokal yang melahirkan
gaya hidup individualisme (mementingkan kepentingan sendiri daripada
orang lain).
● Memudarnya nilai nilai pelestarian budaya, gotong royong, ramah-tamah,
dan sopan santun digantikan dengan budaya kebarat baratan yaitu pergaulan
bebas.
3. Pengaruh globalisasi dalam sektor ekonomi
● Timbulnya biaya yang besar akibat terbukanya pasar barang dan pasar
finansial.
● Tenaga pekerja yang tidak terampil mengalami keterpurukan dan
menyebabkan beban sosial semakin besar.

2.3 Kondisi dan Tantangan Pancasila dalam Arus Globalisasi


Pancasila mendapatkan legitimasi dengan diakuinya sebagai dasar dan ideologi
negara dalam Tap MPR Rl Nomor XVIII/MPR/1998, dengan demikian Pancasila
merupakan dasar dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dan sekaligus harus dijadikan rujukan dalam memecahkan segala persoalan bangsa yang
sedang dan akan dihadapi. Pancasila merupakan ideologi yang reformatif, dinamis, dan
terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif
dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi
Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun
mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit sehingga memiliki kemampuan yang
reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa berkembang
seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan IPTEK serta jaman.
Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi.
Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif
dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli
bangsa Indonesia, ada kemungkinan terjadinya pergeseran dan pertentangan nilai yang
dapat menyebabkan perubahan gaya hidup. Harus ada kewaspadaan nasional terhadap
ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus
ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila
malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-
hari.

5
Banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa
melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti
radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Selain itu globalisasi ini telah mempengaruhi
salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong royong. Globalisasi membawa Indonesia pada
masyarakat yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-royong
merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila
kepada generasi muda di tengah arus globalisasi. Hal tersebut membuat masyarakat
mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan kurangnya efektivitas serta
daya tarik pembelajaran Pancasila.Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup, yang
mempunyai syarat-syarat tertentu untuk menjadi suatu negara, yaitu harus mempunyai
rakyat tertentu,daerah tertentu dan pemerintahan tertentu (Nasroen, 1986, hal. 33). Untuk
menciptakan kondisi negara yang harmonis dan tertib maka diperlukan bentuk negara,
sistem pemerintahan, tujuan negara serta proses mewujudkan tujuan negara dan
jawabannya akan ditentukan oleh dasar negara yang dianut oleh negara tersebut. Secara
terminologi dasar negara dapat diartikan sebagai norma dan sumber dari segala sumber
hukum negara untuk penyelenggaraan negara dan cita-cita hukum baik tertulis maupun
tidak tertulis. Secara etimologis, dasar negara identik dengan istilah Grundnorm (norma
dasar), rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara), philosophische grondslag (dasar
filsafat negara).

2.4 Peran Pancasila Sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Globalisasi


Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan dasar negara Indonesia, sekaligus
sebagai jati diri bangsa Indonesia atau pandangan hidup bangsa Indonesia pada dasarnya
dapat merupakan instrumen utama dalam mengembangkan wawasan kebangsaan
Indonesia. Pancasila sudah seharusnya menjadi pedoman dan motivasi bagi bangsa
Indonesia dalam berperilaku dan berkehidupan. Nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila
dapat berfungsi sebagai penyaring untuk membentengi ancaman dan tantangan yang
mungkin terjadi khususnya akibat globalisasi, serta dapat memperkuat identitas dan jati diri
bangsa.
Peranan Pancasila dalam menghadapi pengaruh globalisasi terhadap masyarakat
Indonesia dapat diaktualisasikan dan dijabarkan dari masing-masing kelima sila:
1. "Ketuhanan Yang Maha Esa" artinya percaya terhadap Tuhan dan menjalankan
kewajiban-Nya serta tidak memaksa orang lain terhadap suatu keyakinan. Ketika
sudah percaya akan Tuhan dan tetap menjalankan kewajiban-Nya, masyarakat
tidak akan cepat terpengaruh dan dapat menjaga diri dari pengaruh global.
2. "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" artinya mengakui persamaan derajat
sesama manusia dalam hak dan kewajiban. Tidak hanya mengakuinya di dalam
negara saja, tetapi antar negara lain juga saling menghormati.
3. "Persatuan Indonesia" artinya mengutamakan kepentingan bangsa dibandingkan
kepentingan individu. Ketika masyarakat sudah cinta terhadap budaya sendiri,
maka budaya luar tidak akan secara mudah diterima di Indonesia.
4. "Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan" artinya seluruh pengambilan keputusan akan selalu
berdasarkan hasil musyawarah dan kepentingannya untuk bangsa dan negara. Hal
tersebut akan memfilterisasi budaya luar ketika hasil keputusan dari masyarakat
Indonesia terhadap masuknya budaya tersebut tidak disetujui.

6
5. "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" artinya menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban dalam kehidupan sosial sehingga keadilan sangat
diutamakan. Ketika fenomena global tidak menjadi suatu keadilan bagi
masyarakat Indonesia, maka hal tersebut tidak bisa masuk ke Indonesia.
Pancasila berkedudukan tetap sebagai ideologi yang berarti isinya tidak boleh
diubah. Pancasila sendiri memiliki sifat yang terbuka terhadap perubahan pola
kehidupan yang terjadi pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai yang dikandungnya.
Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru. Rakyat
Indonesia juga perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap
perkembangan zaman, tetapi Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya
asli. Pancasila dapat digunakan untuk memilah nilai mana yang dapat diserap untuk
kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, Pancasila tidak
menutup jalan bagi adanya perubahan dan memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru
untuk tumbuh dalam negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.

2.5 Implementasi Pancasila dalam Menghadapi Era Globalisasi


Dalam keberlangsungannya, globalisasi dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua
bagi kehidupan bernegara. Di satu sisi, perkembangan zaman dapat mengantar masyarakat
menuju kemajuan. Namun, tentu akan ada tantangan saat kita menggenggamnya.
Perkembangan global seharusnya tidak hanya ditelan bulat-bulat. Sebagai generasi muda, kita
harus menanggapinya secara bijak agar terhindar dari penyimpangan nilai-nilai luhur
Pancasila.
(Rajasa, 2007) menyatakan bahwa generasi muda harus mengembangkan sikap nasionalisme
melalui tiga cara, yaitu :
1) Sebagai character builder, artinya bahwa generasi muda harus membangun karakter
yang positif dan mempunyai kemauan keras untuk menjunjung nilai-nilai Pancasila
dan mengaktualisasikannya pada kehidupan.
2) Sebagai character enabler, bahwa generasi muda bisa menjadi teladan bagi generasi
penerusnya dan sebelumnya dalam membangun kesadaran ketika mengatasi masalah.
3) Sebagai character engineer, yaitu generasi muda yang memiliki peran dalam
melibatkan prestasi dalam ilmu yang mereka kuasai atau tentang budaya indonesia,
sehingga terlibat dalam perkembangan jati diri positif yang berguna bagi negara dan
zaman.
Dalam pandangan pancasila, hubungan sosial yang selaras, serasi, dan seimbang antara
individu dengan masyarakatnya tidak netral, melainkan dijiwai oleh nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila pancasila sebagai kesatuan. Maka dari itu, jawaban dari persoalan
yang diakibatkan oleh adanya arus globalisasi dapat diatasi melalui pengamalan sila-sila
pancasila itu sendiri, sebagai contoh :
1) Sila Pertama
Pancasila pada sila pertama merupakan sebuah falsafah yang sesuai dengan
agama. Keberagaman kepercayaan sudah semestinya tidak bersifat hierarkis, tetapi
harus bersikap egaliter, dimana kebebasan berkeyakinan harus dihargai lewat adanya
toleransi. Nilai ketuhanan dapat menjadi benteng diri bagi kita agar selalu melakukan
hal-hal yang baik serta menjauhkan diri kita dari perbuatan tercela. Dengan

7
menanamkan nilai kebenaran, kebaikan, dan kejujuran, generasi penerus dapat
senantiasa menjaga moral bangsa dalam menyambut masa mendatang.
2) Sila Kedua
Sila kedua dalam Pancasila mengandung suatu nilai kesadaran terhadap moral
dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada norma-norma dan kebudayaan, baik
terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan. Dengan
menjunjung tinggi kemanusiaan dan persamaan derajat, manusia dapat menjadikannya
sebagai prinsip sebelum berlaku terhadap sesamanya, baik di kehidupan nyata maupun
dalam platform digital.
3) Sila Ketiga
Nilai luhur pada sila ini merupakan nilai inti dalam berbangsa dan bernegara
yakni adanya satu arah dan satu tekat untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Dalam hal ini, setiap warga negara harus menempatkan kepentingan nasional di atas
kepentingan pribadi atau golongan, mengobarkan semangat untuk membela tanah air,
memiliki kebanggaan pada tanah air, dan mencintai perdamaian. Adanya persatuan
yang kuat antar sesama warga negara merupakan suatu bentuk bela negara yang dapat
melindungi kedaulatan negara dari berbagai ancaman persatuan baik dari dalam negeri
atau luar negeri.
4) Sila Keempat
Sila ini memiliki nilai luhur yang mencerminkan kehidupan masyarakat
memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam mengambil keputusan harus
dilaksanakan dengan musyawarah untuk hasil akhir yang dapat dirasakan untuk
kebaikan bersama, tanpa adanya pemaksaan kehendak.
5) Sila Kelima
Nilai luhur dalam sila ini adalah adanya sikap kekeluargaan, gotong royong,
demokrasi yang mengatur keseimbangan hak dan kewajiban sesama warga negara,
menghargai hak orang lain dan mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
Apabila Pancasila dilaksanakan dengan baik maka keeksistensian bangsa akan terjaga
dan menimbulkan ketentraman dalam kehidupan bernegara. Salah satu upaya yang sudah
dilakukan untuk menanamkan kembali nilai tersebut adalah dengan pengadaan pendidikan
kewarganegaraan sebagai mata pembelajaran wajib di bangku sekolah. Dengan bekal nilai-
nilai luhur tersebut, generasi muda dapat menyaring pengaruh negatif dari derasnya arus
globalisasi.

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pemaparan isi makalah ini mengenai hakikat
manusia dalam pandangan Islam, antara lain:
1. Pengertian Pancasila sebagai ideologi negara dapat diartikan bahwa Pancasila
Pancasila digunakan sebagai pedoman masyarakat dalam menjalankan
kehidupannya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila
menjadi landasan masyarakat dalam kehidupan beragama, bersosialisasi, hak
asasi manusia, dan bekerja sama.
2. Globalisasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu globalization, global yang
berarti mendunia dan lization yang berarti proses. Berdasarkan pengertian
globalisasi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi
adalah suatu proses asimilasi dalam skala internasional yang terjadi akibat
adanya pertukaran berbagai aspek dari luar yang masuk ke dalam negeri. Jadi
secara terminologi, globalisasi berarti suatu proses yang mendunia. Globalisasi
dan modernisasi merupakan fenomena sosial yang muncul sejak zaman
reformasi. Fenomena ini membawa dampak positif maupun negatif bagi
masyarakat indonesia. Fenomena globalisasi mampu menghasilkan dua sisi
yang saling kontradiktif, di satu sisi dapat memberikan kemudahan dan di sisi
lainnya dapat memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat.
3. Pancasila merupakan dasar dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dan sekaligus harus dijadikan rujukan dalam
memecahkan segala persoalan bangsa yang sedang dan akan dihadapi. Pancasila
merupakan ideologi yang reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan
bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
4. Pancasila sudah seharusnya menjadi pedoman dan motivasi bagi bangsa
Indonesia dalam berperilaku dan berkehidupan. Nilai-nilai dalam setiap sila
Pancasila dapat berfungsi sebagai penyaring untuk membentengi ancaman dan
tantangan yang mungkin terjadi khususnya akibat globalisasi, serta dapat
memperkuat identitas dan jati diri bangsa.
5. Apabila Pancasila dilaksanakan dengan baik maka keeksistensian bangsa akan
terjaga dan menimbulkan ketentraman dalam kehidupan bernegara.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_inventa/article/view/3549/3194
https://edukasi.okezone.com/read/2022/11/25/624/2714622/apa-saja-nilai-nilai-yang-
terkandung-dalam-pancasila?page=3
https://mediaindonesia.com/humaniora/539619/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-
pancasila-dari-sila-1-sampai-5
Amri, S. R. (2018). Pancasila Sebagai Sistem Etika. Jurnal Voice Of Midwifery,
8(1), 760-768.
Sitorus, J. H. E. (2016). Pancasila-based social responsibility accounting.
Procedia -Social and Behavioral Sciences,219, 700–709
Damanhuri, et al. (2016). Implementasi Nilai –Nilai Pancasila Sebagai
Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta Civic Education Journal, 1(2),
185-198
http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?kirimdaftar&1458812896&1&&2016
Ramadhan, M. A., Syaifi, S. R. A., Arsalan, F. N., & FITRIONO, R. A. (2022).
PERANAN PANCASILA DI ERA GLOBALISASI. JURNAL EKONOMI,
SOSIAL & HUMANIORA, 4(03), 78-84.
Anwar, S. Pengaruh Globalisasi Terhadap Hak Dan Kewajiban Negara Indonesia.
Terdapat pada: academia. edu.
https://dosensosiologi.com/pengertian-globalisasi-teori-dan-prosesnya-lengkap/
Nurhaidah, M (2015). Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa
Indonesia. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
https://jurnal.usk.ac.id/PEAR/article/view/7506/6178
Savitri, Aini Shifa & Dinie Anggraeni Dewi (2021). Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Dalam Kehidupan Di Era Globalisasi. Diakses pada 26 Februari 2023,
dari
https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_inventa/article/view/3549/3194
Simanjuntak, Ridho Ansari et. all. Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi
Pancasila Sebagai Staatsfundamentalnorm Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
dalam Pembentukan Hukum Nasional. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
http://jurnal.bundamediagrup.co.id/index.php/iuris/article/view/122
lemhannas.go.id. (2020, 9 Maret). Pancasila di Tengah Era Globalisasi. Diakses pada
23 Februari 2023, dari https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-
utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi
lemhannas.go.id. Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI. Diakses pada 26 Februari
2023, dari http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-
011600000000261/swf/5855/files/basic-html/page15.html
lpmedentsundip.com. (2020, 20 Juni). Pancasila dan Perannya dalam Menghadapi
Arus Globalisasi. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-website/

10
Sallamah, D. & Dewi, D. A. (2021). Peran dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
dalam Berkehidupan di Era Globalisasi. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu
Humaniora, 1(6), 192-197. Diakses pada 25 Februari 2023, dari
https://journal.actual-insight.com/index.php/antropocene/article/view/242/954

Perbawa, N. K. (2021). Peranan Pancasila dalam Menghadapi Era Globalisasi dan


Modernisasi. Diakses pada 25 Februari 2023, dari https://e-
journal.unmas.ac.id/index.php/semnasfh/article/download/4819/3748
Yuniar, C. (2020). Pancasila dan Perannya dalam Menghadapi Arus Globalisasi.
Diakses pada 25 Februari 2023, dari http://lpmedentsundip.com/pancasila-dan-
perannya-dalam-menghadapi-arus-globalisasi/
Nunaprilia, S. & Dewi, A. D. (2021). Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Bagi
Generasi Muda di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan, 9(2),
447-457. Diakses pada 25 Februari 2023, dari
https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/article/download/137/1
91/
Kholisah, N. & Dewi, A. D. (2022). PERANAN PANCASILA DALAM MEMBENTUK
KARAKTER PADA I-GENERASI DAN MILENIAL YANG TERKANDUNG DI
DALAM NILAI-NILAI PANCASILA. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 1728-1729.
Diakses pada 25 Februari 2023, dari
https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/download/2818/pdf/6892.
Wahyuni, D., Furnamasari, Y. F. & Dewi, A. D. (2021) Penerapan Nilai-Nilai
Pancasila dalam Kehidupan Generasi “Z” di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 5(3), 9061-9065. Diakses pada 25 Februari 2023, dari
https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/2420/2112/4782.
Asnul. (2021). Mencermati Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara Di Era
Digital. Media Mahasiswa Indonesia. Diakses pada 25 Februari 2023, dari
https://mahasiswaindonesia.id/implementasi-pancasila-dalam-kehidupan-
masyarakat-di-era-globalisasi/.

11

Anda mungkin juga menyukai