DISUSUN OLEH
KELAS A
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Peran Pancasila di Era Globalisasi" dengan
tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang peran Pancasila di Era
Globalisasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Drs. Agus Surono, M.H. selaku dosen pengampu mata kuliah Pancasila Dan
Kewarganegaraan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini, baik
dari segi EBI, kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang kemudian akan penulis
jadikan sebagai evaluasi.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
nilai – nilai yang terkandung didalamnya.
b. Untuk memahami pengertian dan dampak dari globalisasi.
c. Untuk memberikan pemahaman tentang peran dan cara menerapkan nilai – nilai
Pancasila di era globalisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Emanuel Ritcher, globalisasi diartikan sebagai suatu jaringan kerja global yang
mempersatukan masyarakat dimana mereka sebelumnya berpencar dan terisolasi
yang nantinya akan saling memiliki ketergantungan dan mampu mewujudkan
persatuan dunia.
2. John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan kejadian, kegiatan dan
keputusan di salah satu belahan dunia yang berubah menjadi suatu konsekuensi
yang signifikan untuk seluruh masyarakat di daerah yang jauh sekalipun.
3. Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi sebagai proses terbentuknya sistem
komunikasi dan kelompok antara masyarakat yang ada di penjuru dunia untuk
mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.
4. Malcom Waters menurutnya, makna globalisasi adalah proses sosial yang selalu
berakibat tidak adanya batasan geografis antara masyarakat satu dengan
masyarakat dunia.
5. Princenton N. Lyman mengartikan globalisasi sebagai pertumbuhan yang sangat
cepat atas dasar hubungan saling ketergantungan dan hubungan antara negara-
negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
6. Thomas L. Friedman, dalam pandangannya globalisasi adalah salah satu dimensi
ideologi dan teknologi. Dimensi ideologi yang tumbuh karena globalisasi adalah
kapitalisme dan juga pasar bebas. Sementara itu, dimensi teknologi yang lainnya,
yakni teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
Berdasarkan pengertian globalisasi menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa globalisasi adalah suatu proses asimilasi dalam skala internasional
yang terjadi akibat adanya pertukaran berbagai aspek dari luar yang masuk ke dalam
negeri.
A. Dampak Positif
1. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat sejak era globalisasi.
Dengan adanya perkembangan ini, ilmu pengetahuan dan teknologi mampu
dijangkau oleh semua masyarakat dan mendorong masyarakat untuk berpikir
lebih maju. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju ini juga mampu
memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi maupun memudahkan
masyarakat untuk mencari ilmu yang berdampak pada kemajuan negara.
2. Tingkat kehidupan menjadi lebih baik
3
Dibukanya industri yang memproduksi alat alat komunikasi dan
transportasi yang canggih mampu mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
3. Semangat berkompetisi
perkembangan arus globalisasi menuntut masyarakat untuk bersaing
tidak hanya dalam negara, tetapi mampu bersaing dalam dunia internasional.
Globalisasi juga mempengaruhi berbagai sektor yang ada di dunia, yaitu:
1. Pengaruh globalisasi dalam sektor hukum, pertahanan dan keamanan
● Menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
● Pembuatan peraturan perundang-undang dan regulasi hukum yang mampu
bermanfaat dan memihak kepada masyarakat.
● Meningkatnya tuntutan terhadap tugas penegak hukum yang lebih
profesional, transparan, dan akuntabel.
2. Pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya
● Meningkatnya pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup,
pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
● Meningkatkan etos kerja tinggi, mampu bekerja keras, disiplin, mandiri, dan
lain sebagainya.
3. Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
● Arus masuk perdagangan barang dari luar negeri mampu meningkatkan
defisit perdagangan nasional.
● Perdagangan barang dan jasa layanan mampu bersaing dalam perdagangan
luar negeri, terutama dalam pertanian,perikanan, tekstil, dan bahan tambang.
● Menariknya minat perusahaan asing untuk memindahkan produksinya ke
negara negara bekembang dengan pertimbangan keuntungan geografis.
B. Dampak Negatif
1. Sikap individualistik
Dengan adanya globalisasi banyak masyarakat yang merasa
dimudahkan dengan adanya teknologi yang semakin pesat yang membuat
masyarakat merasa tidak membutuhkan orang lain dalam beraktivitas.
2. Pergeseran dan pertentangan nilai
Masuknya nilai nilai baru yang secara otomatis akan diintegrasikan
dalam kehidupan bermasyarakat yang mana nilai nilai tersebut terkadang tidak
sejalan dengan nilai luhur dari pandangan hidup masyarakat mampu
menyebabkan lunturnya nilai luhur bangsa.
3. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup ke arah negatif mulai menggeser budaya asli
indonesia, dengan gaya hidup kebarat-baratan, pergaulan bebas dan
menanamkan gaya hidup hedonis.
4. Kesenjangan sosial
Adanya kesenjangan dalam bermasyarakat yang mampu mengikuti arus
globalisasi akan memberikan perbedaan yang dalam antara individu dengan
individu yang stagnan.
4
Globalisasi juga mampu memberi pengaruh negatif dalam berbagai sektor, antara
lain:
5
Banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa
melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti
radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Selain itu globalisasi ini telah mempengaruhi
salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong royong. Globalisasi membawa Indonesia pada
masyarakat yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-royong
merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila
kepada generasi muda di tengah arus globalisasi. Hal tersebut membuat masyarakat
mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan kurangnya efektivitas serta
daya tarik pembelajaran Pancasila.Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup, yang
mempunyai syarat-syarat tertentu untuk menjadi suatu negara, yaitu harus mempunyai
rakyat tertentu,daerah tertentu dan pemerintahan tertentu (Nasroen, 1986, hal. 33). Untuk
menciptakan kondisi negara yang harmonis dan tertib maka diperlukan bentuk negara,
sistem pemerintahan, tujuan negara serta proses mewujudkan tujuan negara dan
jawabannya akan ditentukan oleh dasar negara yang dianut oleh negara tersebut. Secara
terminologi dasar negara dapat diartikan sebagai norma dan sumber dari segala sumber
hukum negara untuk penyelenggaraan negara dan cita-cita hukum baik tertulis maupun
tidak tertulis. Secara etimologis, dasar negara identik dengan istilah Grundnorm (norma
dasar), rechtsidee (cita hukum), staatsidee (cita negara), philosophische grondslag (dasar
filsafat negara).
6
5. "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" artinya menjaga keseimbangan
antara hak dan kewajiban dalam kehidupan sosial sehingga keadilan sangat
diutamakan. Ketika fenomena global tidak menjadi suatu keadilan bagi
masyarakat Indonesia, maka hal tersebut tidak bisa masuk ke Indonesia.
Pancasila berkedudukan tetap sebagai ideologi yang berarti isinya tidak boleh
diubah. Pancasila sendiri memiliki sifat yang terbuka terhadap perubahan pola
kehidupan yang terjadi pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai yang dikandungnya.
Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru. Rakyat
Indonesia juga perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap
perkembangan zaman, tetapi Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya
asli. Pancasila dapat digunakan untuk memilah nilai mana yang dapat diserap untuk
kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, Pancasila tidak
menutup jalan bagi adanya perubahan dan memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru
untuk tumbuh dalam negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.
7
menanamkan nilai kebenaran, kebaikan, dan kejujuran, generasi penerus dapat
senantiasa menjaga moral bangsa dalam menyambut masa mendatang.
2) Sila Kedua
Sila kedua dalam Pancasila mengandung suatu nilai kesadaran terhadap moral
dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada norma-norma dan kebudayaan, baik
terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungan. Dengan
menjunjung tinggi kemanusiaan dan persamaan derajat, manusia dapat menjadikannya
sebagai prinsip sebelum berlaku terhadap sesamanya, baik di kehidupan nyata maupun
dalam platform digital.
3) Sila Ketiga
Nilai luhur pada sila ini merupakan nilai inti dalam berbangsa dan bernegara
yakni adanya satu arah dan satu tekat untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Dalam hal ini, setiap warga negara harus menempatkan kepentingan nasional di atas
kepentingan pribadi atau golongan, mengobarkan semangat untuk membela tanah air,
memiliki kebanggaan pada tanah air, dan mencintai perdamaian. Adanya persatuan
yang kuat antar sesama warga negara merupakan suatu bentuk bela negara yang dapat
melindungi kedaulatan negara dari berbagai ancaman persatuan baik dari dalam negeri
atau luar negeri.
4) Sila Keempat
Sila ini memiliki nilai luhur yang mencerminkan kehidupan masyarakat
memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam mengambil keputusan harus
dilaksanakan dengan musyawarah untuk hasil akhir yang dapat dirasakan untuk
kebaikan bersama, tanpa adanya pemaksaan kehendak.
5) Sila Kelima
Nilai luhur dalam sila ini adalah adanya sikap kekeluargaan, gotong royong,
demokrasi yang mengatur keseimbangan hak dan kewajiban sesama warga negara,
menghargai hak orang lain dan mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
Apabila Pancasila dilaksanakan dengan baik maka keeksistensian bangsa akan terjaga
dan menimbulkan ketentraman dalam kehidupan bernegara. Salah satu upaya yang sudah
dilakukan untuk menanamkan kembali nilai tersebut adalah dengan pengadaan pendidikan
kewarganegaraan sebagai mata pembelajaran wajib di bangku sekolah. Dengan bekal nilai-
nilai luhur tersebut, generasi muda dapat menyaring pengaruh negatif dari derasnya arus
globalisasi.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pemaparan isi makalah ini mengenai hakikat
manusia dalam pandangan Islam, antara lain:
1. Pengertian Pancasila sebagai ideologi negara dapat diartikan bahwa Pancasila
Pancasila digunakan sebagai pedoman masyarakat dalam menjalankan
kehidupannya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila
menjadi landasan masyarakat dalam kehidupan beragama, bersosialisasi, hak
asasi manusia, dan bekerja sama.
2. Globalisasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu globalization, global yang
berarti mendunia dan lization yang berarti proses. Berdasarkan pengertian
globalisasi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi
adalah suatu proses asimilasi dalam skala internasional yang terjadi akibat
adanya pertukaran berbagai aspek dari luar yang masuk ke dalam negeri. Jadi
secara terminologi, globalisasi berarti suatu proses yang mendunia. Globalisasi
dan modernisasi merupakan fenomena sosial yang muncul sejak zaman
reformasi. Fenomena ini membawa dampak positif maupun negatif bagi
masyarakat indonesia. Fenomena globalisasi mampu menghasilkan dua sisi
yang saling kontradiktif, di satu sisi dapat memberikan kemudahan dan di sisi
lainnya dapat memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat.
3. Pancasila merupakan dasar dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dan sekaligus harus dijadikan rujukan dalam
memecahkan segala persoalan bangsa yang sedang dan akan dihadapi. Pancasila
merupakan ideologi yang reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan
bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
4. Pancasila sudah seharusnya menjadi pedoman dan motivasi bagi bangsa
Indonesia dalam berperilaku dan berkehidupan. Nilai-nilai dalam setiap sila
Pancasila dapat berfungsi sebagai penyaring untuk membentengi ancaman dan
tantangan yang mungkin terjadi khususnya akibat globalisasi, serta dapat
memperkuat identitas dan jati diri bangsa.
5. Apabila Pancasila dilaksanakan dengan baik maka keeksistensian bangsa akan
terjaga dan menimbulkan ketentraman dalam kehidupan bernegara.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_inventa/article/view/3549/3194
https://edukasi.okezone.com/read/2022/11/25/624/2714622/apa-saja-nilai-nilai-yang-
terkandung-dalam-pancasila?page=3
https://mediaindonesia.com/humaniora/539619/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-
pancasila-dari-sila-1-sampai-5
Amri, S. R. (2018). Pancasila Sebagai Sistem Etika. Jurnal Voice Of Midwifery,
8(1), 760-768.
Sitorus, J. H. E. (2016). Pancasila-based social responsibility accounting.
Procedia -Social and Behavioral Sciences,219, 700–709
Damanhuri, et al. (2016). Implementasi Nilai –Nilai Pancasila Sebagai
Upaya Pembangunan Karakter Bangsa. Untirta Civic Education Journal, 1(2),
185-198
http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?kirimdaftar&1458812896&1&&2016
Ramadhan, M. A., Syaifi, S. R. A., Arsalan, F. N., & FITRIONO, R. A. (2022).
PERANAN PANCASILA DI ERA GLOBALISASI. JURNAL EKONOMI,
SOSIAL & HUMANIORA, 4(03), 78-84.
Anwar, S. Pengaruh Globalisasi Terhadap Hak Dan Kewajiban Negara Indonesia.
Terdapat pada: academia. edu.
https://dosensosiologi.com/pengertian-globalisasi-teori-dan-prosesnya-lengkap/
Nurhaidah, M (2015). Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa
Indonesia. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
https://jurnal.usk.ac.id/PEAR/article/view/7506/6178
Savitri, Aini Shifa & Dinie Anggraeni Dewi (2021). Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Dalam Kehidupan Di Era Globalisasi. Diakses pada 26 Februari 2023,
dari
https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_inventa/article/view/3549/3194
Simanjuntak, Ridho Ansari et. all. Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi
Pancasila Sebagai Staatsfundamentalnorm Bagi Bangsa dan Negara Indonesia
dalam Pembentukan Hukum Nasional. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
http://jurnal.bundamediagrup.co.id/index.php/iuris/article/view/122
lemhannas.go.id. (2020, 9 Maret). Pancasila di Tengah Era Globalisasi. Diakses pada
23 Februari 2023, dari https://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-
utama/844-pancasila-di-tengah-era-globalisasi
lemhannas.go.id. Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI. Diakses pada 26 Februari
2023, dari http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-
011600000000261/swf/5855/files/basic-html/page15.html
lpmedentsundip.com. (2020, 20 Juni). Pancasila dan Perannya dalam Menghadapi
Arus Globalisasi. Diakses pada 26 Februari 2023, dari
https://penerbitdeepublish.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-website/
10
Sallamah, D. & Dewi, D. A. (2021). Peran dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
dalam Berkehidupan di Era Globalisasi. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu
Humaniora, 1(6), 192-197. Diakses pada 25 Februari 2023, dari
https://journal.actual-insight.com/index.php/antropocene/article/view/242/954
11