Disusun oleh
Aqil Ikhsan (2006103010044)
3. 1 Kesimpulan ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan
Tujuan penulis dalam memberikan penjelasan terhadap bencana alam gempa bumi agar
memudahkan para pembaca untuk memahami bencana alam gempa bumi. Bagaimana
sifatnya, dampak yang ditimbulkan, dana bagaimana cara mitigasi pencegahan bencana alam
gempa bumi.
1
Bab II
PEMBAHASAN
Akibat dari gempa bumi memang membuat kerugian banyak hal, baik dari segi fisik
hingga moril. Trauma serta perasaan tidak tenang terutama dialami oleh sebagian besar
masyarakat, bukan hanya anak kecil saja. Dampak gempa bumi dibedakan menjadi dua
bagian.
1. Dampak fisik
Dilansir dari website resmi BPBD Kota Banda Aceh, bahwa akibat gempa bumi
yang pertama dan pasti terjadi ialah dampak fisik. Begitu banyak bangunan yang retak,
roboh, hingga hancur, terutama bagi wilayah yang terhitung dekat dengan pusat gempa.
Selain menyerang bangunan, akibat gempa bumi juga biasanya nampak pada retaknya
jalan, tanah menjadi meerkat, dan beberapa jembatan atau jalan yang terputus.
2. Dampak sosial
Masih dari kutipan yang sama, bahwa akibat gempa bumi juga bisa menimbulkan
kerugian seperti, kemiskinan, kelaparan, dan warga yang sakit, baik dari penyakit
maupun luka akibat runtuhan. Selain itu, pada gempa bumi dengan skala besar bisa
menganggu sistem ekonomi dan politik.
2
2.3 Mitigasi pencegahan bencana gempa bumi
Mitigasi merupakan upaya untuk meminimalisir dampak dari gempa bumi sendiri.
mitigasi pencegahan terbagi dua yaitu mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural. Upaya
struktural dalam menangani bencana gempa bumi adalah upaya teknis yang bertujuan
untuk meminimalkan kerusakan bangunan ( terutama permukiman ), korban jiwa dan harta
benda akibat gempa bumi. Langkah mitigasi yang bertujuan utama untuk secara bertahap
meningkatkan kualitas bangunan non-engineered di suatu wilayah sehingga memenuhi
persyaratan ltahan gempa, baik terhadap bangunan baru maupun bangunan lama, melalui
peningkatan kualitas material yang digunakan, kualitas sistem strukturnya dan kualitas
pengerjaan serta keterampilan para tukang/pekerja bangunan di wilayah tersebut. Upaya-
upaya lain yang dilakukan antara lain :
1. Penyediaan Peta Zonasi Gempa yang digunakan sebagai dasar perencanaan dan
pengembangan daerah.
2. Penyediaan layanan evaluasi gratis ( oleh instansi yang berwenang ) kondisi struktural
bangunan yang telah ada dan konsultasi teknis cara-cara penguatannya.
Upaya non struktural merupakan upaya non teknis yang menyangkut penyesuaian
dan pengaturan tentang kegiatan manusia agar sejalan dan sesuai dengan upaya mitigasii
struktural maupun upaya lainnya. Upaya non struktural tersebut antara lain meliputi:
1. Membuat pedoman konstruksi bangunan baru yang tahan gempa khusus untuk non-
engeneered buildings yang sesuai untuk tiap-tiap wilayah.
2. Membuat pedoman cara pengkuatan dan retrofitting bangunan yang sudah ada agar
tahan gempa.
3. Menyelenggarakan penyuluhan pada masyarakat dan petugas terkait secara intensif
dan berkesinambungan mengenai butir 1 dan 2 serta mengakrabkan masyarakat
dengan permasalahan bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah yang
ditempatinya berikut cara penyesuaian diri dan mempersepsinya secara positif.
4. Menyelenggarakan pelatihan bagi para konsultan perencana/pengawas, kontraktor
dan staf teknis mengenai butir 1 dan 2.
5. Menyelenggarakan program sertifikasi dan lisensi untuk pembangun dan kontraktor.
6. Pengembangan sistem peringatan dini gempa bumi.
3
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bencana alam gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak bisa kita hindari,
dikarenakan itu merupakan salah satu aktivitas dalam pergeseran lempeng bumi. Tetapi kita
bisa menghindari atau meminimalisir bencana gempa bumi agar tidak menimbulkan dampak
fisik maupun dampak sosial, upaya yang harus dilakukan adalah mengetahui karakteristik
bagaimana gempa bumi itu, dan bagaimana cara mitigasi pencegahan bencana gempa bumi
itu. Karena itu Pemerintah dan masyarakat melakukan kesiapsiagaan menghadapi ancaman
gempa dan tsunami melalui simulasi. Praktik simulasi gempa dan tsunami ini sangat penting
dan perlu bagi masyarakat, dan masyarakat memberikan respon yang baik terhadap kegiatan
simulasi tersebut.
4
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, R. (2014). Latar belakang terjadinnya gempa bumi. Bencana alam gempa bumi, 8.