Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH RADIKALISME

Nama : Izza Ramadhan

NIM : C040423001

Kelas : TRPE 1 A

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Radikalisme”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banjarmasin, 23 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB 1 ......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................................................5
BAB 2.......................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Cara Radikalisme Dapat Mempengaruhi Keamanan Nasional.......................6
2.2 Upaya Pencegahan Radikalisme yang Efektif.............................................7
BAB 3.......................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
Kesimpulan...........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang radikalisme adalah produk dari dinamika yang kompleks dan
multifaset dalam masyarakat. Ini melibatkan ketidakpuasan sosial, ketegangan identitas,
konflik politik, pengaruh eksternal, faktor agama, perkembangan teknologi, serta masalah
ekonomi yang saling berinteraksi. Ketidakpuasan sosial sering kali muncul akibat
ketidaksetaraan ekonomi, ketidakadilan sosial, atau ketidaksetaraan politik. Individu atau
kelompok yang merasa terpinggirkan atau tidak memiliki akses yang sama ke sumber daya
dan peluang sering mencari perubahan radikal sebagai solusi untuk ketidakpuasan ini.
Ketegangan identitas, seperti konflik etnis, agama, atau nasional, juga dapat memicu
radikalisme. Ketidaksetujuan atau diskriminasi berdasarkan identitas tertentu dapat
memotivasi individu atau kelompok untuk bergabung dalam gerakan radikal yang
memperjuangkan hak-hak identitas mereka.

Kesenjangan generasi dapat menciptakan ketegangan antara pandangan yang berbeda


dari generasi yang lebih muda dan generasi yang lebih tua. Generasi muda mungkin merasa
bahwa generasi sebelumnya telah gagal dalam mencapai tujuan mereka, dan hal ini dapat
memotivasi mereka untuk mencari perubahan radikal. Konflik politik, seperti pertempuran
antara pemerintah dan kelompok oposisi atau antarpartai politik, dapat mendorong
radikalisme. Ketidakpuasan terhadap sistem politik yang ada dan keinginan untuk perubahan
drastis dalam tatanan politik sering kali memotivasi individu untuk terlibat dalam gerakan
radikal.

Pengaruh dari luar, seperti dukungan finansial, pelatihan, atau propaganda dari
kelompok radikal internasional, dapat memengaruhi individu atau kelompok lokal untuk
bergabung dalam gerakan radikal. Faktor eksternal ini seringkali memperkuat motivasi dan
kemampuan kelompok radikal. Faktor agama sering menjadi komponen penting dalam latar
belakang radikalisme. Interpretasi ekstrem dari agama atau ideologi agama yang
membenarkan kekerasan dapat memicu radikalisme. Konflik agama atau ketidaksetujuan
terhadap agama lain juga dapat memotivasi individu untuk mengadopsi pandangan atau
tindakan radikal.

Perkembangan teknologi dan media sosial telah memungkinkan penyebaran ideologi


radikal dengan cepat dan efisien. Media sosial juga dapat digunakan untuk rekrutmen dan
mobilisasi kelompok radikal, menciptakan latar belakang yang kuat. Faktor ekonomi, seperti
ketidakstabilan ekonomi, pengangguran, dan kemiskinan, juga dapat memotivasi individu
untuk mencari solusi radikal terhadap masalah ekonomi mereka.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana radikalisme dapat mempengaruhi keamanan nasional ?

2. Apa upaya pencegahan radikalisme yang efektif yang dapat diterapkan oleh
pemerintah dan masyarakat sipil ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana radikallisme dapat mempengaruhi keamanan nasional !

2. Untuk mengetahui apa saja upaya pencegahan radikalisme yang efektif serta dapat
diterapkan oleh pemerintah maupun masyarakat sipil !
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Cara Radikalisme Dapat Mempengaruhi Keamanan Nasional

Radikalisme memiliki potensi besar untuk memengaruhi keamanan nasional dalam


berbagai cara yang sangat serius. Salah satu dampak utamanya adalah dalam bentuk
terorisme. Kelompok atau individu yang terlibarasi oleh pandangan radikal dapat
merencanakan dan melaksanakan serangan teroris yang merusak infrastruktur, mengancam
kehidupan warga negara, dan mengganggu stabilitas keamanan nasional. Terorisme ini sering
kali menimbulkan konsekuensi jangka panjang yang melampaui serangan fisik itu sendiri.
Selain itu, radikalisme dapat menjadi pemicu untuk pemberontakan dan konflik internal.
Kelompok-kelompok radikal mungkin berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang sah
atau menciptakan ketidakstabilan politik yang dapat merusak fungsi negara dan ekonomi
nasional. Hal ini bisa memicu perpecahan dan ketidakharmonisan sosial yang dapat
berdampak negatif pada stabilitas keamanan nasional.

Radikalisme juga dapat menghasilkan radikalisasi massal dalam masyarakat.


Penyebaran pandangan ekstrem melalui media sosial dan propaganda dapat menyebabkan
terciptanya kelompok-kelompok radikal yang semakin besar. Ini memecah belah masyarakat,
menciptakan ketidakharmonisan sosial, dan mempengaruhi kesatuan nasional.

Ancaman terhadap infrastruktur dan keamanan fisik juga merupakan konsekuensi dari
radikalisme. Kelompok radikal seringkali merencanakan serangan terhadap fasilitas kritikal
seperti energi, komunikasi, dan transportasi. Ini dapat merusak ekonomi dan kemampuan
negara untuk melindungi warganya.

Selain itu, radikalisme dapat memiliki dampak internasional. Radikalisme dalam satu
negara dapat mempengaruhi hubungan antarnegara dan perdamaian internasional. Ketika
kelompok radikal mendukung atau terlibat dalam konflik di negara lain, hal ini dapat memicu
ketegangan antarnegara yang dapat mengancam keamanan nasional.

Lebih lanjut, radikalisme sering memperdalam perpecahan dalam masyarakat dengan


mempromosikan pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, hak asasi
manusia, dan toleransi. Ini dapat mengganggu stabilitas sosial dan politik, yang dapat
membahayakan kohesi nasional.

Untuk mengatasi dampak negatif radikalisme pada keamanan nasional, pemerintah,


lembaga keamanan, dan masyarakat harus bekerja sama dalam upaya pencegahan.
2.2 Upaya Pencegahan Radikalisme yang Efektif

Upaya pencegahan radikalisme yang efektif memerlukan kerjasama antara


pemerintah dan masyarakat sipil. Pendekatan ini melibatkan beberapa elemen kunci, yaitu ;

Pertama, pendidikan dan kesadaran masyarakat adalah langkah penting. Melalui


program pendidikan, masyarakat dapat diberi pemahaman yang lebih baik tentang risiko dan
konsekuensi radikalisme. Kampanye kesadaran dapat membantu individu mengenali tanda-
tanda radikalisme dan melaporkannya.

Pengembangan keterampilan juga penting. Masyarakat perlu diberdayakan dengan


keterampilan sosial dan kritis yang membantu mereka menganalisis informasi dengan bijak,
membedakan antara pandangan ekstrem dan moderat, serta berpartisipasi dalam diskusi yang
konstruktif.

Pemberdayaan masyarakat melalui pengurangan masalah sosial dan ekonomi yang


mendasari radikalisme adalah tindakan penting. Upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan,
pengangguran, dan ketidakadilan sosial dapat membantu mengurangi ketidakpuasan yang
dapat dimanfaatkan oleh kelompok radikal.

Komitmen terhadap kebebasan berpendapat dan keberagaman pandangan adalah


prinsip dasar. Ini membantu mencegah kelompok radikal mencoba memanfaatkan
ketidakpuasan terhadap pemerintah sebagai alat rekrutmen.

Kemitraan yang kuat antara pemerintah dan lembaga sipil adalah kunci sukses. Kerja
sama antara pemerintah, LSM, dan sektor swasta dapat membantu mengidentifikasi,
mendukung, dan mendanai program pencegahan radikalisme.

Meningkatkan literasi media dan literasi digital membantu masyarakat mengenali


propaganda radikal dan informasi palsu. Media harus memainkan peran positif dalam
menyampaikan narasi yang seimbang dan konstruktif.

Pola komunikasi positif dapat membantu mengatasi konflik dan perpecahan dalam
masyarakat. Dialog antaragama, budaya, dan suku dapat membantu membangun pemahaman
dan kerjasama.

Keamanan dan penegakan hukum perlu dijalankan dengan cermat. Pemerintah harus
mengidentifikasi, mengawasi, dan menindak kelompok radikal dan individu yang
merencanakan atau terlibat dalam aktivitas ekstrem.
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, radikalisme adalah fenomena sosial yang dapat memiliki dampak yang
signifikan pada keamanan nasional. Hal ini terutama terkait dengan potensi tindakan
terorisme, pemberontakan, konflik internal, serta berbagai konsekuensi sosial dan politik
yang dapat mengancam stabilitas suatu negara. Terorisme yang dipicu oleh radikalisme dapat
merusak infrastruktur, menimbulkan kerugian manusia, dan mengganggu ketertiban sosial.
Pemberontakan dan konflik internal yang dipicu oleh pandangan radikal dapat memicu
ketidakstabilan politik dan ekonomi, serta memperdalam perpecahan dalam masyarakat.

Radikalisme juga dapat menghasilkan radikalisasi massal dalam masyarakat, di mana


individu-individu yang terpapar pandangan ekstrem menjadi lebih rentan untuk terlibat dalam
aktivitas radikal. Ancaman terhadap infrastruktur dan keamanan fisik, seperti serangan
terhadap fasilitas penting, juga menjadi konsekuensi dari radikalisme.

Penting untuk diingat bahwa dampak radikalisme tidak terbatas pada level nasional saja.
Radikalisme dalam satu negara dapat berdampak pada hubungan antarnegara, memicu
ketegangan internasional, dan bahkan memicu konflik lintas negara jika kelompok radikal di
satu negara mendukung atau terlibat dalam konflik di negara lain. Selain itu, radikalisme
sering memperdalam perpecahan sosial dan polarisasi dalam masyarakat, yang dapat
mengancam integritas nasional dan stabilitas sosial serta politik.

Upaya pencegahan radikalisme yang efektif memerlukan kerjasama erat antara pemerintah,
lembaga keamanan, dan masyarakat sipil. Ini mencakup pendidikan dan kesadaran
masyarakat, pemberdayaan individu melalui pengurangan masalah sosial dan ekonomi yang
mendasari radikalisme, dan komitmen terhadap kebebasan berpendapat serta keberagaman
pandangan. Kemitraan yang kuat antara pemerintah dan lembaga sipil, peningkatan literasi
media dan literasi digital, serta komunikasi positif antarwarga negara juga menjadi bagian
penting dalam upaya pencegahan radikalisme.
DAFTAR PUSAKA

Anda mungkin juga menyukai