Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RADIKALISME

Dosen :
ANDHIKA NANDA PERDHANA, S.PD.,M.PD

Disusun Oleh:

Galuh Kurniagung (22670034)


Ikhwanul Muslimin (22670032)
Reyhan kaila aksam k. (22670157)
Arifia Dhaningsih (226-----)

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

FAKULTAS TEKNIK DAN INFORMATIKA


2022/2023
KATA PENGANTAR

Pertama – tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat
dan hidayahnya. Kita dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Pendidikan Pancasila, dengan judul: “Radikalisme”.
Kami ucapkan terima kasih kepada bapak Andhika Nanda Perdhana, S.PD.,M.PD selaku dosen pengampu
mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan,
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
ABSTRAK....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
1.4 MANFAAT.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN RADIKALISME...............................................................................3
2.2 SEJARAH RADIKALISME.......................................................................................3
2.3 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RADIKALISME.................................................4
2.4 CARA MENCEGAH DAN MENGATASI RADIKALISME....................................4
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...........................................................................................................5
B. SARAN.......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................6

ii
ABSTRAK

Radikalisme menjadi salah satu yang selalu hangat untuk diperbincangkan. Radikalisme telah
muncul jauh sebelum masa reformasi. Radikalisme ini merupakan masalah kompleks yang tidak
berdiri sendiri. Seperti halnya ideologi yang terus meningkat. Radikalisme pada dasarnya
merupakan paham atau aliran yang bertujuan mengadakan perubahan secara drastis dalam
bidang sosial dan politik. Tindak radikal sering kali muncul sebagai sebuah gerakan dengan
menggunakan slogan khusus yang mengatasnamakan agama. Indonesia dikenal sebagai negara
pluralis, dimana kemajemukan hadir dan berkembang. Seperti suku, ras, budaya bahkan agama.
Kemajemukan yang terjadi tidak terlepas dari kemajuan di berbagai bidang ilmu yang
menyentuh berbagai sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Akibat dari kemajemukan tersebut
adalah adanya perjumpaan yang semakin intensif antar kelompok manusia. Radikalisme
menempuh jalur agama untuk dapat membenarkan segala tindakan anarki. Seperti contohnya
pergesekan yang seringkali terjadi di antara agama – agama yang berbeda keyakinan. Mereka
menganggap bahwa ajaran mereka atau apa yang mereka percaya itulah yang paling benar. Di
Indonesia radikalisme dalam agama sangat meningkat dan menjadikannya fenomena sekaligus
bukti nyata yang tidak bisa diabaikan dan hilangkan. Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk
berbagi pengetahuan mengenai perspektif masyarakat tentang makna radikalisme, Sejarah,
penyebab terjadinya radikalisme serta cara mencegah dan mengatasi radikalisme. Hasil dari
penelitian berupa kajian dari pemahaman radikalisme secara umum dan mengerti akan adanya
sejarah serta penyebab dan cara mengatasi radikalisme dikalangan generasi muda. Metode
penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dimana metode ini merupakan metode dengan
menggunakan literatur yang sudah ada diantaranya seperti buku, jurnal, maupun laporan hasil
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Kemudian dari literatur tersebut
akan dilakukan analisis sehingga mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
Kata Kunci: Radikalisme, Radikal.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kita mengenal Indonesia sebagai negara pluralis, di mana kemajemukan hadir dan
berkembang didalamnya. Seperti suku, ras, budaya, bahkan agama. Kemajemukan yang terjadi di
Indonesia pun tidak terlepas dari kemajuan di berbagai bidang ilmu yang menyentuh berbagai
sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Kemajemukan itu telah membawa akibat yaitu adanya
perjumpaan yang semakin intensif antar kelompok manusia. Salah satunya adalah pergesekan
yang seringkali terjadi di antara agama – agama yang berbeda. Ketika keyakinan terhadap suatu
agama itu cenderung dimutlakkan maka akan sangat berpotensi pada timbulnya pergesekan atau
ketegangan. Apabila hal itu tidak segera diatasi maka semakin lama akan terjadi benturan yang
mengakibatkan terpecah belahnya serta perusakan – perusakan kehidupan manusia serta
mengancam kemajemukan yang telah ada.
Radikalisme bukanlah suatu isu baru. Radikalisme telah muncul jauh sebelum masa
reformasi dan telah berkembang di Indonesia. Paham radikalisme ini terus berkembang secara
masif di berbagai kalangan. Radikalisme ini merupakan masalah kompleks yang tidak berdiri
sendiri. Layaknya sebuah ideologi yang terus meningkat, radikalisme menempuh jalur agama
untuk dapat membenarkan segala tindakan anarki.
Meningkatnya radikalisme dalam agama di Indonesia menjadi fenomena sekaligus bukti
bukti nyata yang tidak bisa begitu saja diabaikan ataupun dihilangkan. Peningkatan tindakan
radikal ini cukup banyak dan disebabkan oleh berbagai faktor. Radikalisme keagamaan yang
semakin meningkat di Indonesia ini ditandai dengan berbagai aksi kekerasan dan teror. Fenomena
tindak radikalisme dalam agama memang bisa dipahami secara beragam namun secara esensial,
radikalisme agama umumnya memang selalu dikaitkan dengan pertentangan antara nilai – nilai
yang diperjuangkan kelompok agama tertentu dengan tatanan nilai yang berlaku. Dengan
demikian, adanya pertentangan, pergesekan ataupun ketegangan pada akhirnya menyebabkan
konsep dari radikalisme selalu saja dikonotasikan dengan kekerasan fisik.
Radikalisme pada dasarnya merupakan paham atau aliran yang bertujuan mengadakan
perubahan atau pembaharuan secara drastis dan revolusioner dalam bidang sosial dan politik.
Berawal dari sebuah aliran, kemudian radikalisme muncul sebagai sebuah gerakan yang
seringkali menggunakan slogan khusus yang mengatasnamakan agama, khususnya Agama Islam.
Mereka menganggap bahwa ajaran mereka atau apa yang mereka percaya itulah yang paling
bener. Hal ini disebabkan karena pemahaman agama yang masih dangkal dan sempit, serta klaim
– klaim kebenaran yang bersifat sepihak seringkali muncul dari masing – masing golongan.

Radikalisme ini berkaitan erat dengan terorisme. Hal ini kerap memicu polemik, serta pro
kontra di masyarakat. Sebagian masyarakat memandang radikalisme berbasis keagamaan adalah
suatu kondisi yang sengaja diciptakan dan direkayasa oleh pihak-pihak tertentu. Namun, tak
sedikit pula masyarakat yang merasa resah dengan semakin merebaknya gerakan radikal berbasis
keagamaan ini.
Fenomena ini sayangnya membawa islam sebagai agama yang diidentikan dengan
kekerasan, karena banyak dari gerakan radikal tersebut umumnya menegakkan syariat islam.

1
Sehingga menimbulkan padangan bahwa islam adalah organisasi radikal. Selian itu, begitu
cepatnya arus teknologi informasi semakin memperkaya istilah dan pengetahuan masyarakat
mengenai radikalisme. Kembali, hal ini mengerucut pada islam dalam posisi yang negatif karena
konstruksi yang berkembang seolah mengarah kepada hal yang demikian.
Radikal dan radikalisme adalah dua istilah yang memiliki kemiripan dalam sebutan,
namun berbeda dalam makna yang sesungguhnya. Istilah ini hampir selalu diartikan sebagai hal
yang negatif dan membahayakan. Tak jarang istilah ini juga dikaitkan dengan terorisme. Dalam
perkembangannya, radikalisme mengalami pemahaman yang berbeda terkait maknanya, karena
minimnya sudut pandang yang digunakan, masyarakat hanya melihat praktek kekerasan yang
dilakukan kelompok radikal tanpa memahami apa yang sebenernya mereka cari.
Oleh karena itu, pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengulas kembali apa itu makna
radikalisme yang sesungguhnya. Selain itu, makalah ini juga akan membahas kembali bagaimana
sejarah radikalisme serta apa saja penyebab dari radikalisme tersebut. Tak hanya itu, di makalah
ini juga akan membahas bagaimana cara penanggulangan atau pencegahan radikalisme di
masyarakat khususnya di kalangan generasi muda bangsa Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan beberapa pokok permasalahan
sebagai berikut:

 Memahahami kembali makna radikalisme


 Sejarah radikalisme
 Penyebab terjadinya radikalisme
 Mengetahui cara mencegah dan mengatasi radikalisme di kalangan muda

1.3 TUJUAN
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pancasila dan Kewarganegaraan, dan juga untuk berbagi pengetahuan tentang betapa pentingnya
mengetahui dan mencegah radikalisme pada generasi penerus.

1.4 MANFAAT
Melalui makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat memahami arti radikalisme dan
memahami pengertian serta dapat mencegah terjadinya radikalisme di negara Indonesia
khususnya kalangan generasi muda.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN RADIKALISME
Kata radikal berasal dari bahasa yunani ‘radix’ yang berarti akar. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, radikal memiliki arti “secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip); atau
maju dalam berpikir atau bertindak. Dalam konteks ini, berfikir radikal merupakan proses berfikir
secara mendalam sampai pada makna kebeneran yang tertinggi. Berbeda dengan radikalisme.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, radikalisme diartikan sebagai suatu paham atau aliran
yang menginginkan perubahan atau permbaharuan dengan cara kekerasan (sikap ekstrim) atau
drastis. Melihat dari makna diatas, dapat disimpulkan bahwa radikal dan radikalisme adalah dua
hal yang bertolak belakang. Sebab, radikalisme merupakan paham ekstrim yang seringkali
menggunakan pemaksaan dan kekerasan agar apa yang ia yakini diterima orang lain dengan
menghalalkan berbagai macam cara.
Radikalisme adalah salah satu paham yang saat ini tengah berkembang di masyarakat.
Radikalisme ini merujuk pada sifat fanatisme yang tinggi terhadap agama yang berakibat sikap
penganutnya yang menggunakan kekerasan dalam mengajak orang yang berbeda paham untuk
sejalan dengan paham yang mereka anut. Dari pernyataan di atas, dapat kita lihat bahwa ciri-ciri
dari radikalisme adalah bersikap intoleran terhadap sesuatu yang berbeda paham atau keyakina
orang lain, fanatik atau merasa paling benar dan menganggap sesuatu yang berbeda itu salah serta
cenderung menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

2.2 SEJARAH RADIKALISME


Radikal dan fundamentalisme memiliki sebuah keterkaitan, keduanya memiliki arti yang
sama-sama bermakna inti. Kelompok radikalisme muncul dengan dilandasi paham
fundamentalisme. Istilah radikalisme muncul pada abad ke-18 sebagai pendukung gerakan
radikal. Fenomena radikalisme di dunia Islam diyakini munvul pada abad ke-20, di Timur Tengah
sebagai hasil dari krisis identitas yang berujung pada reaksi dan resistensi terhadap bangsa barat
yang melebarkan kolonialisme dan imperialisme ke dunia Islam. Terpecahnya dunia Islam ke
dalam berbagai negara dan proyek modersnisasi yang dilaksanakan oleh pemerintah baru
berhaluan Barat, menyebabkan munculnya gerakan radikal dalam islam. Tidak hanya itu, gerakan
ini melakukan perlawanan terhadap rezim yang dianggap secular dan menyimpang dari ajaran
agama yang murni.
Di Indonesia sendiri, gerakan radikalisme ini muncul pada masa kemerdekaan Indonesia.
Seperti DI(Darul Islam) atau TII(Tentara Islam Indonesia) dan Negara Islam Indonesia(NII) yang
muncul pada ahun 1950. Gerakan ini disatukan oleh visi dan misi untuk menjadikan syariat
sebagai dasar negara Indonesia. Gerakan DI ini berhenti setelah pemimpinnya terbunuh pada awal
1960-an Kemudian, pada awal 1970-an dan 1980-an muncul kembali gerakan islam garis keras,
seperti Komando Jihad, ali Imron, Kasus Talangsari oleh Warsidi dan Teror Warman di Lampung
untuk mendirikan negara Islam dan sebagainya.
Gerakan radikalisme ini awalnya muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap komunisme
di Indonesia serta penerapan pancasila sebagai asas tunggal dalam polituk. Bagi golongan radikal,
sistem demokrasi pancasila itu dianggap haram hukumnya dan pemerintah di dalamnya adalah
kafir taghut (istilah bahasa arab yang merujuk pada setan), begitu pula masyarakat sipil yang
bukan termasuk golongan mereka. Oleh karena itu bersama kelompoknya, golongan ini
menerapkan formalisasi syariah sebagai solusi kehidupan bernegara.

3
2.3 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RADIKALISME
Radikalisme menjadi suatu ancaman yang nyata bagi generasi muda di Indonesia.
Radikalisme ini terjadi karena beberapa faktor dan bukanlah sebuah paham yang datang begitu
saja. Beberapa faktor pendorong radikalisme diantaranya :
a. Faktor Internal
Adanya letimigasi teks keagamaan dalam melakukan perlawanan yang dianggap sebagai
bentuk tindak kekerasan dengan dalih menjalankan syariat oleh golongan radikalisme. Selain itu,
golongan ini juga seringkali menafsirkan teks-teks keislaman menurut cita rasa mereka sendiri
tanpa memperhatikan kentekstualisasi dan aspek historis lainnya, serta dikarenakan golongan
tersebut mengalami frustasi yang mendalam karena belum mampu mewujudkan berdirinya
Negara Islam Internasional sehingga melampiaskan hal itu secara anarkis seperti mengebom
fasilitas umum publik dan terorisme.
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Sosial Politik
Kurangnya ketegasan pemerintah dalam mengendalikan masalah radikalisme diyakini
sebagai salah faktor masih marakanya radikalisme di Indonesia
2. Faktor Emosi Keagamaan
Salah satunya adalah faktor sentimen keagamaan, termasuk di dalamnya gerakan
solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu.
3. Faktor kultural
Faktor ini menekankan pada budaya barat yang mendominasi kehidupan saat ini. Budaya
sekularisme yang dianggap sebagai musuh besar menyebabkan adanya kelompok
masyarakat yang ingin melepaskan diri dari jeratan kebudayaan tertentu yang diangggap
tidak sesuai ini.
4. Faktor Ekonomi Politik
Kekuasaan pemerintah yang diduga menyeleweng dari fundamental islam dianggap
sebagai salah satu faktor penyebab muncul radikalisme.
5. Faktor Ideologis Anti westernisme
Westernisme merupakan suatu pemikiran yang membahayakan dalam mengaplikasikan
syariat Islam. Sehingga simbol-simbol bangsa Barat dihancurkan demi penegakan syariat
islam.
6. Faktor Kebijakan Pemerintah
Ketidakmapuan pemerintah dalam bertindak untuk memperbaiki situasi atas masalah
yang dihadapi menyebabkan munculnya tindak kekerasan(radikalisme).

2.4 CARA MENCEGAH DAN MENGATASI RADIKALISME


1. Memperkuat Pendidikan Kewarganegaraan dengan menamakan pemahaman yang
mendalam terhadap empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan
Bhineka Tunggal Ika
2. Menghabiskan waktu luang untuk kegiatan yang berkualitas baik di bidang agama, sosial,
politik, budaya dan lain sebagainya. Kegiatan positif ini akan memacu generasi muda
menjadi aktif sehingga dapat mengantisipasi dari pengaruh radikalisme.
3. Memberikan pemahaman agama yang damai dan toleran, sehingga generasi muda tidak
mudah terjebak radikalisme
4. Menerima keberagaman dan kemajemukan bangsa Indonesia

4
5. Banyak membaca berbagai referensi sehingga mampu menghindarkan generasi muda dari
pemikiran yang sempit dalam memahami sebuah ajaran
6. Mampu menyaring paham-paham negatif serta memberikan penyuluhan ataupun
sosialisasi berkenaan dengan radikalisme.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Radikalisme adalah suatu paham yang menggunakan cara kekerasan untuk mencapai
tujuannya. Radikalisme dan radikal adalah suatu hal yang bertolak belakang. Banyak faktor
yang menyebabkan terjadinya atau muculnya Radikalisme, baik itu dari faktor internal
maupun faktor eksternal. Meskipun begitu, ada banyak cara untuk mencegah dan mengatasi
radikalisme, seperti memperkuat pemahaman Pendidikan Kewarganegaraan, menghabiskan
waktu luang untuk kegiatan yang berkualitas, memberikan pemahaman agama yang damai
dan toleran, dan yang lainnya.

B. SARAN
Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang
kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami
harapkan agar pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan
pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan
makalah ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

Rokhmad, A. (2012). Radikalisme Islam dan upaya deradikalisasi paham radikal. Walisongo: Jurnal
Penelitian Sosial Keagamaan, 20(1), 79-114.

Satriawan, I., Islami, M. N., & Lailam, T. (2019). Pencegahan Gerakan Radikalisme melalui Penanaman
Ideologi Pancasila dan Budaya Sadar Konstitusi Berbasis Komunitas. Jurnal Surya Masyarakat, 1(2),
99-110.

Watimena, R. A., & Arifin, B. (2018). MELAMPAUI TERORISME: PENDEKATAN KOMPREHENSIF


UNTUK MEMAHAMI DAN MENANGKAL TERORISME. Mandala: Jurnal Ilmu
Hubungan Internasional, 1(1), 38-55.

Basalim, U. (2013). MENELUSURI AKAR RADIKALISME. Ilmu Dan Budaya, 37(35), 3843-
3856.

Rahayu, A. S. (2020). Mengatasi Potensi Radikalisme. Arsip Publikasi Ilmiah Biro Administrasi
Akademik.

Ikomatussuniah. Radikalisme. PhD Candidate of Centre for Policy Research and International Studies
(CenPRIS).

Asrori, A. (2015). Radikalisme di Indonesia: Antara historisitas dan antropisitas. Kalam, 9(2), 253-
268.

Anda mungkin juga menyukai