Anda di halaman 1dari 9

ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL

DI BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

Disusun Oleh :
1. Adryan
2. Dwi Chandra Saputra
3. Fuad Musthafa Fajari
4. Mahesa Fathir Muhammad
5. Muhammmad Rakha Syamputra

XI MIPA 5

SMAN 1 CIBARUSAH
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Sosial Budaya ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari
golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah tentang
Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Sosial Budaya ini. Harapan kami semoga makalah
yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi
para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
di kemudian hari.

April, 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................................5
A. ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL DI BIDANG SOSBUD..............5
1. Ancaman dari Dalam............................................................................5
2. Ancaman dari Luar...............................................................................7
B. STRATEGI MENGATASI ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL DI
BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA.................................................................8
BAB III : PENUTUP............................................................................................9
A. KESIMPULAN.............................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan


yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi
bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat. Namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Kita ketahui dengan Keragaman Sosial dan Budaya di Indonesia yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia-manusia yang berbeda pula sehingga dapat
mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan
dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya
permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, dan Kerusakan
Lingkungan Akibat Ulah Manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa saja ancaman integrasi nasional di bidang sosial budaya?
2. Ancaman apa yang timbul akibat kondisi sosial budaya saat ini?
3. Apa yang dimaksud dengan ancaman gaya hidup konsumtif?
4. Bagaimana strategi mengatasi ancaman integrasi nasional di bidang sosial budaya?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL DI BIDANG SOSIAL BUDAYA

Berdasarkan dengan kondisi sosial tersebut, terdapat kemungkinan ancaman yang


timbul, baik ancaman dari pihak luar maupun dari dalam. Adapun ancaman-ancaman
tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Ancaman dari Dalam
Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya
permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang melekat-berurat berakar,
dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut lama kelamaan menjadi “kuman
penyakit” yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan
patriotisme. Watak kekerasan yang melekat dan berurat berakar berkembang, seperti api
dalam sekam di kalangan masyarakat yang menjadi pendorong konflik-konflik antar
masyarakat atau konflik vertikal Hubungan Struktural dan Fungsional Pemerintah Pusat
dan Daerah.
Konflik horizontal yang berdimensi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)
pada dasarnya timbul akibat watak kekerasan yang sudah melekat. Watak kekerasan itu
pula yang mendorong tindakan kejahatan termasuk perusakan lingkungan dan bencana
buatan manusia. Faktor-faktor tersebut berproses secara meluas serta menghasilkan efek
domino sehingga dapat melemahkan kualitas bangsa Indonesia. Pertumbuhan penduduk
yang terus berlangsung telah mengakibatkan daya dukung dan kondisi lingkungan hidup
yang terus menurun. Bersamaan dengan itu merebaknya wabah penyakit pandemi, seperti
flu burung, demam berdarah, HIV/AIDS, dan malaria merupakan tantangan serius yang
dihadapi di masa datang. Selain itu terdapat ancaman lain, sebagai berikut :
a. Munculnya Guncangan Kebudayaan (Cultural Shock)
Guncangan budaya umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena
melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda. Cultural
shock atau kejutan budaya dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang

5
saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan. Perubahan unsur-unsur budaya sering kali ditanggapi oleh
masyarakat dengan beragam. Bagi masyarakat yang belum siap menerima perubahan-
perubahan yang terjadi maka akan timbul guncangan (shock) dalam kehidupan sosial dan
budayanya yang mengakibatkan seorang individu menjadi tertinggal atau frustrasi.
Kondisi demikian dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang tidak
seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan. Contohnya, di era globalisasi ini unsur-unsur
budaya asing seperti pola pergaulan hedonis (memuja kemewahan), pola hidup konsumtif
sudah menjadi pola pergaulan dan gaya hidup para remaja kita. Bagi individu atau remaja
yang tidak siap dan tidak dapat menyesuaikan pada pola pergaulan tersebut. Mereka akan
menarik diri dari pergaulan atau bahkan ada yang frustrasi sehingga menimbulkan
tindakan bunuh diri atau perilaku penyimpangan yang lain.
b. Munculnya Ketimpangan Kebudayaan (Cultural Lag)
Kondisi ini terjadi manakala unsur-unsur kebudayaan tidak berkembang secara
bersamaan. Salah satu unsur kebudayaan berkembang sangat cepat sedangkan unsur
lainnya mengalami ketertinggalan. Ketertinggalan yang terlihat mencolok adalah
ketertinggalan alam pikiran dibandingkan pesatnya perkembangan teknologi. Kondisi ini
terutama terjadi pada masyarakat yang sedang berkembang seperti Indonesia. Untuk
mengejar ketertinggalan ini diperlukan penerapan sistem dan pola pendidikan yang
berdisiplin tinggi.
Contohnya, akibat kenaikan harga BBM pemerintah mengonversi bahan bakar
minyak menjadi gas dengan cara mensosialisasikan tabung gas ke masyarakat. Namun
berhubung sebagian masyarakat belum siap, terkait dengan kenyamanan dan keamanan
penggunaan tabung gas, maka masyarakat kebanyakan menolak konversi tersebut. Kondisi
demikian menunjukkan adanya ketertinggalan budaya (cultural lag) oleh sebagian
masyarakat terhadap perubahan budaya dan perkembangan kemajuan teknologi.
2. Ancaman dari Luar
Ancaman dari luar timbul bersamaan dengan dinamika yang terjadi dalam format
globalisasi dengan penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri sulit dibendung yang
mempengaruhi nilai-nilai di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan
dunia menjadi kampung global yang interaksi antarmasyarakat berlangsung dalam waktu
yang aktual. Yang terjadi tidak hanya transfer informasi, tetapi juga transformasi dan
sublimasi nilai-nilai luar secara serta merta dan sulit dikontrol. Sebagai akibatnya, terjadi

6
benturan peradaban, lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin
terdesak oleh nilai-nilai individualisme.
Fenomena lain yang juga terjadi adalah konflik berdimensi vertikal antara
pemerintah pusat dan daerah. Di samping konflik horizontal yang berdimensi etnoreligius
masih menunjukkan potensi yang patut diperhitungkan. Bentuk-bentuk ancaman sosial
budaya tersebut apabila tidak dapat ditangani secara tepat dapat membahayakan sendi-
sendi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Selain itu terdapat ancaman lain, sebagai
berikut.
1. Beberapa waktu yang lalu kembali terdengar mengenai pengklaiman beberapa
kebudayaan asli Indonesia oleh Malaysia di antaranya adalah Batik Tulis, Wayang
Kulit, lagu Rasa Sayange, Angklung, Reog Ponorogo, hingga makanan khas
Minang dari salah satu wilayah Indonesia yaitu rendang di klaim berasal dari
Malaysia. Sungguh mengherankan bukan, dari mulai wilayah hingga menu
makanan khas Indonesia diklaim sebagai kebudayaan Malaysia.
2. Kasus Reog Ponorogo, yang waktu itu mengakibatkan terjadinya berbagai
demonstrasi di Indonesia. Salah satunya yaitu demonstrasi yang dilakukan di depan
kedubes Malaysia oleh para “warok” dan para budayawan reog Ponorogo yang
tidak terima dengan pengklaiman Malaysia atas Reog Ponorogo dengan nama
Barongan. Kasus ini cukup menarik perhatian dari berbagai pihak dan masyarakat,
khususnya dari pemerintah kabupaten Ponorogo yang tidak terima dengan
pengklaiman tersebut. Karena pemerintah kabupaten Ponorogo sebenarnya telah
mendaftarkan tarian reog Ponorogo sebagai hak cipta milik Kabupaten Ponorogo
yang tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan disaksikan
langsung oleh Menteri Hukum dan HAM RI.
3. Konon awal mulanya isu ini, kesenian Reog Ponorogo dibawa oleh TKI yang
bekerja di Malaysia yang sering mengadakan pertunjukan tarian Reog Ponorogo
untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Tetapi polisi Malaysia memberikan
syarat jika reog tetap ingin dimainkan maka namanya harus diubah menjadi “Singa
Barongan UMNO”.
4. Diklaimnya Batik Tulis kita sebagai karya seni yang berasal dari Malaysia. Seni
batik ini sudah diwariskan oleh nenek moyang kita dari mulai kerajaan
Majapahit dan hingga digunakan sebagai pakaian untuk para Raja di dalam
kerajaan. Dan Malaysia pun mungkin iri dan ingin memiliki batik Indonesia untuk

7
diperkenalkan kepada dunia bahwa Batik merupakan karya seni yang berasal dari
Malaysia. Hingga pada akhirnya pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 02
Oktober sebagai hari Batik Indonesia
B. STRATEGI MENGATASI ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL DI BIDANG
SOSIAL DAN BUDAYA

Kehidupan sosial budaya di negara-negara berkembang, perlu memperhatikan


gejala perubahan yang terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyak faktor yang
mungkin menimbulkan perubahan sosial, di antaranya yang memegang peranan penting
ialah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktor-faktor itu berasal dari dalam maupun dari
luar. Biasanya, yang berasal dari luar lebih banyak menimbulkan perubahan. Agar dapat
memahami perubahan sosial yang terjadi, perlu dipelajari bagaimana proses perubahan itu
terjadi dan bagaimana perubahan itu diterima masyarakat.
Pengaruh dari luar yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang tidak
menguntungkan serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan nasional.
Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya kesengajaan pihak luar
untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan
keselarasan fundamental. Yaitu keseimbangan antara manusia dan lingkungan, manusia
dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan,
keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya
keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi
bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya.

Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari
luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan,
dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti
premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, dan Kerusakan Lingkungan Akibat Ulah
Manusia.

Anda mungkin juga menyukai