Disusun Oleh:
BAHRIN
FAHRI
JUAN
PATIMAH
RAIFANDI
SUCI SARO
Alhamdulillah,puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan masalah ancaman integrasi Nasional di bidang sosial budaya ini.Shalawat beserta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi muhammad SAW,keluarga,sahabat,
serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan
syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenaan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah tentang Ancaman
integrasi Nasional di bidang sosial budaya ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini
dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca ,menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah
ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kualitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada
segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Integrasi Nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya-budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat. Namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan keragaman sosial dan
budaya di Indonesia yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia-manusia yang
berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Ancaman dibidang sosial budaya dapat di bedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.
Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
keadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme,
separatisme, terorisme, kekerasan, dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut:
Ancaman apa saja yang timbul akibat kondisi sosial budaya saat ini?
Aspek sosial biasanya mengacu pada masalah struktur sosial dan pola hubungan sosial yang
ada di dalamnya. Sedangkan kalau kita bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan
yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan. Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh
dua cirinya bersifat unik. Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan berdasarkan
perbedaan suku-bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan. Secara vertikal struktur
masyarakat Indonesia ditandai oleh perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam.
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional. Yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa. Bersatu.cinta tanah air. Berkualiatas . maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras. serasi dan seimbang. Serta kemampuan
menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
B. Ancaman integrasi sosial budaya dari dalam
Ancaman terhadap integrasi nasional bidang sosial budaya dari dalam didorong oleh faktor-
faktor sebagai berikut:
Isu kemiskinan
Isu kebodohan
Isu keterbelakangan
Isu ketidakadilan
Isu-isu tersebut dapat menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan dalam bangsa Indonesia,
antara lain:
Separatisme
Terorisme
Kekerasan
Bencana akibat perbuatan manusia
Adanya isu-isu yang menjadi faktor pendorong ancaman terhadap integrasi nasional tersebut akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme.
Penyebab ancaman terhadap integrasi sosial budaya dari luar adalah pengaruh negatif
globalisasi. Berikut ini beberapa pengaruh negatif globalisasi terhadap integrasi sosial budaya:
Dampak negatif globalisasi adalah munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi
barang-barang dari luar negri.
Hedonisme adalah paham yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup
tertinggi.
Hedonisme berakibat membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan
kenikmatan pribadinya meski harus melanggar norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
Sikap individualisme adalah sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain
itu tidak ada dan tidak bermakna.
Sikap individualisme dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain. Misalnya sikap
menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
Westernisasi adalah gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi
terlebih dahulu.
Misalnya meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Contoh perempuan memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting, dan sebagainya.
Pengaruh negatif globalisasi di bidang sosial budaya dapat terlihat dari semakin memudarnya
semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Dampak negatif globalisasi pada bidang sosial budaya yaitu semakin lunturnya nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional.
B. Saran
Jika kebiasaan kredit konsumtif sudah mulai melebihi batas. Tentunya harus mulai
menyadari bahwa telah terjerumus dalam konsumtif. Dan harus mengambil tindakan agar
kebiasaan ini tidak menjadi beban. Jangan biarkan menjadi terlarut dalam pola hidup
konsumtif. Maka banyaklah berpikir untuk masa depan.