BAB 9
SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP
KEBERAGAMAN BUDAYA
1. Sikap Toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai
perbedaan dengan prang atau kelompok lain. Empati adalah sikap yang
secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Sikap tolerans
dan
empati
ini
sangat
penting
ditumbuhkembangkan
dalam
sosial
budya
akan
dapat
dikendalikan,
sehingga
tidak
mengembangkan
kehidupannya
secara
mandiri
sesuai
dengan
melainkan
memerlukan
bantuan
manusia
lainnya.
atau
ekonomi
dan
system
persenjataan
militer,
semua
itu
sja
sangat
berguna
untuk
membina
moral
dan
mentalitas
masyarakat Indonesia, yang cenderung bersikap santai dan malas. Selain itu,
masuknya benda-benda budaya fisik, seperti barang-barang beteknologi
canggih (televise, antenna parabola, telepon genggam, internet, faksimil,
mobil mewah, dan barang-barang mewah lainnya), semuanya sangat
berguna bagi masyarakat Indonesia unutk ditiru dan dikembangkan dalam
kehidupannya.
Sekalipun banyak manfaat yang diperoleh dari masuknya nilai-nilai
budaya global, tetap kita tetap peru waspada agar eksistensi jati diri bangsa
Indonesia tetap terjaga. Sebagai masyarakat religious, tentu saja kita tidak
menghendaki berkembangnya budaya secular dan materialis. Sebagai
bangsa yang menjungjung tinggi semangat kekeluargaan, gotongroyong dan
ramah tamah tentu saja kita tidak menghendaki berkembangnya buadaya
anarkis dan indiviualis. Oleh karena itu, kita harus tetap memelihara
eksistensi jati diri bangsa Indonesia.
Derasnya pengaruh nilai-nilai budaya global, sejalan dengan proses
modernisasi masyarakat, tentu saja menimbulkan masalah-masalah sosial.
mempengaruhi
sikap
dan
perilaku
masyarakat,
seperti
gelombang
terus-menerus
budaya
harus
global
diantisipasi
yang
dampak
demikian
positif
dan
kita
menerima
masuknya
teknologi
komputer
karena
banyak
yang
budaya
nasional
karena
itu
kita
perlu
menjaga
dan
mutu
pemakaian
bahasa
daerah
mancakup
nupaya
a.
penerjemahan karya
sastra
nilai
universal
dengan
demikian
,penegmbangan
bahasa
dan
sastra
daerah
media
ekspresi
pencarian
dan
pencerminan
jati
diri
dalam
hendaknya
dan
sastra
daerah serta
f.
Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang
memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adatistiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya
g.
Menerima suku-suku bangsa lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam
pergaulan di masyarakat, kita tidak hanya bertemu orang satu suku
bangsa. Apalagi kalau kita tinggal di kota. Orang-orang dari suku lain
harus kita terima. Mereka adalah saudara kita satu bangsa.
h.
Menambah pengetahuan kita tentang suku-suku lain. Mempelajari suku
bangsa lain tidak harus datang ke daerah tempat tinggal mereka. Kita bisa belajar tentang adat
istiadat, kesenian, dan bahasa mereka.
Dengan mengenal lebih dalam suku-suku lain, ki-ta akan memahami
adat istiadatnya. Dengan demikian kita tidak akan mudah curiga
Ini adalah cara lain yang bisa kita lakukan juga untuk menunjukan sikap toleransi kita
terhadap keragaman budaya di Indonesia
1. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat
istiadatnya.
2. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
3. Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
4. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional
seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan.
5. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.
Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan
kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.( makalah kelompok 1 xa )
2. Pendekatan kelingkunganPendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan
berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi
berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut
membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan
atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara
kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan
suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan
dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau
ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga
lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan,
pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan
antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan
kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan
lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta
kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut.
Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan
lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek,
yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam
pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi,
dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan
yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena
alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia
sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik
termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah
formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada
pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk
analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan
sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah
longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi
jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu.
(2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di
lokasi tersebut.
(3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
(cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
(4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan.
(5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.( makalah kelompok 2 XG)
3. Pendekatan Kewilayahan
dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah
dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah
perpaduan antara keduanya.
kesimpulannya:
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu
kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi
fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai
unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan
dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah.
Prinsip geografi
Terdapat empat prinsip geografi yang kita kenal yaitu:1. Prinsip Penyebaran/ spreading
Principle
prinsip penyebaran dapat digunakan untuk menggambarkan gejala dan fakta geografi dalam peta
serta mengungkapkan hubungan antara gejala geografi yang satu dengan yang lain. hal tersebut
disebabkan penyebaran gejala dan fakta geografi tidak merata antara wilayah yang satu dengan
wilayah yang lain.
2. prinsip interrelasi/ interrelationship principle
prinsip interrelasi digunakan untuk menganalisis hubungan antara gejala fisik dan non fisik.
prinsip tersebut dapat mengungkapkan gejala atau fakta Geografi di suatu wilayah tertentu.
3. prinsip deskripsi/ Descriptive Principle
prinsip deskripsi dalam geografi digunakan untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang
gejala dan masalah geografi yang dianalisis. prinsip ini tidak hanya menampilkan deskripsi
dalam bentuk peta, tetapi juga dalam bentuk diagram, grafik maupun tabel.
4. prinsip korologi/ Chorological principle
ini disebut juga prinsip keruangan. dengan prinsip ini dapat dianalisis gejala, fakta, dan masalah
geografi ditinjau dari penyebaran, interrelasi, dan interaksinya dalam ruang.
Aspek geografi
1. Aspek Fisikal
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka
buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)
2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek
ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola
penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa
kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.
2.
a.
1.
2.
3.
Lingkungan fisik yaitu segala sesuat di sekitar manusia yang berupa benda tak
hidup, contoh, tanah, udara, air, dan sinar matahari
2. Lingkungan biologis yaitu segala sesuatu di sekitar manusia berupa makhluk
hidup, contoh, binatang, tumbuhan, dan manusi itu sendiri
3. Lingkunagan sosial yaitu segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud
tindakan atau aktivitas manusia, baik dalam hubungannya dengan alam maupun
interaksi antar manusia.
b. Ilmu penunjang geografi
Berikut adalah beberapa disiplin ilmu yang sangat erat kaitannya dengan geografi :
1. Geologi yaitu ilmu yang mempelajari secara keseluruhan : kejadian, struktur,
komposisi, sejarah, dan proses pengembangannya
2. Geofisika yaitu ilmu yang mengkaji sifat-sift bagian dalam bumi dengan metode
teknik fisika, seperti mengukur gempa bumi, grafitasi, dan medan magnet bumi
3. Meteorologi yaitu ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena atmosfer seperti,
udara, cuaca, suhu, angin.
4. Astronomi yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda langit atau di luar atmosfer
bumi, seperti, matahari, bulan, planet, dll.
5. Biogeografi yaitu studi tentang persebaran makhluk hidup di permukaan bumi.
6. Geomorfologi yaitu studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan proses yang
menghasilkan bentuk-bentuk tersebut
7. Hidrografi yaitu ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survei, serta
pemetaan wilayah perairan seperti laut, danau, dan sungai
8. Oseanografi yaitu ilmu yang mempelajari lautan seperti sifat air laut, pasang
surut, arus, dan kedalaman
9. Paleontologi yaitu ilmu yang mengkaji tentang fosil-fosil serta bentuki bentuk
kehidupan di masa purba (prasejarah) yang terdapat di bawah lapisan bumi
10. Antropogeografi yaitu cabang geografi yang mempelajari penyebaran bangsabangsa di muka bumi di lihat dari sudut gegrafi, ilmu ini di sebut juga etnografi
11. Geografi matematik yaitu ilmu geografi yng berkenaan dengan bentuk ukuran,
serta gerakan bumi : lintang bujur, meridian, paralel, dan luas pemulaan bumi
(kadang kadang di sebut juga geografi teknik)
12. Geografi sejarah yaitu cabang geografi bumi yang mempelajari bumi dari sudut
sejarah dan perkembangannya
B.
1.
a.
b.
c.
a.
Aspek pengetahuan
i.
Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan
pola keruangan dan proses prosesnya
ii.
Mengembangkan pengetahuan tentang sumbaer daya alam,
peluang, dan keterbatasan pengetahuan
iii.
Mengembangkan konsep geografi yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar, wilayah negara, dan dunia.
b. Aspek keterampilan
i.
Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik,
lingkungan sosial, dan lingkungaan buatan
ii.
Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan mencatat
informasi yang bekaitan dengan aspek aspek keruangan
iii.
Mengembangkan keterampilan analisis dan sintesis terhadap
kecenderungan, dan hasil interaksi berbagai gejala geografi
c. Aspek sikap
i.
Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena
geografi yang terjadi di lingkungan sekitar
ii.
Mengembangkan sikap melindungi dan bertanggung jawab
terhadap lingkunga hidup
iii.
Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan
pemanfaatan sumber daya
iv.
Mengembangkan sikap toleranssi terhadap perbedaan sosial
dan budaya
v.
Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa
C.
1.
Konsep geografi
3.
4.
5.
6.
7.
Interelasi wilayah
Hubungan antar unsur alam menghasilkan suatu proses yang memberi ciri kusus
pada wilayah tersebut. Misalnya, kombinasi yang menguntungkn antara curah
hujan, suhu, vegetasi, jenis tanah, dan tofografi di nusa tenggara timur menjadikan
wilayah ini sebagai penghasil sapi.
Lokalisasi
Lokalisasi adalah pemusatan kegiatan pada sutu wilayah yang terbatas. Pemusatan
ini dapat mnambah fungsi wilayah. Misalnya, surabaya menjadi kota pelabuhan dan
lokasi industri perkapalan.
Interaksi keruangan
Kekususan suatau wilayah dapat mendorong suatu kerja sama dan pertukaran jasa
dengan wilayah lain. Perbedaan wilayah mendorong interaksi berupa perpindahan
manusia (migrasi), perdagangan, dan kebudayaan.
Skala wilayah
Studi geografis dapat berupa mikro. Artinya studi pada wilayah sempit namun
kesimpulannya daat di generalisibagi wilayah yang lebih luas.
Konsep perubahan
Geografi mempelajari perubahan pada suatu wilayah, yang berlaku pada saat ini
atau masa mendatang. Ada perubahan yang berjangka pendek dan ada perubahan
yang berjangka panjang. Perubahan iklim merupakan contoh perubahan yang
berjangka panjang, sedangkan perubahan cuaca dan musim merupakan contoh
jangka pendek.
2.
Hubungan antar gejala yangt satu dengan gejala yang lain di tempat atau wilayah
yang sama
3.
Hubungan antar gejala yang satu dengan gejala yang lain di tempat atau wilayah
yang berbeda
4.
5.
6.
7.
8.
9.