Anda di halaman 1dari 6

WAWASAN KEBHINEKAAN GLOBAL

Oleh: Beny Purwadi (NIM : 233113714832/ Bidang Studi :


PGSD)

1. Dunia yang Berwarna ( Topik 1 )

Dalam topik ini dibahas tentang keberagaman yang terjadi di dunia


ini. Dunia ini dipenuhi oleh manusia denga perbedaan yang sangat
kompleks, mulai dari latar belakang, agama, warna kulit, bahasa,
suku, hobi, dan lain-lain. Sejak dahulu kala manusia bermigrasi dari
tempat asalnya menuju tempat baru untuk mencari kehidupan yang
lebih baik. Manusia tidak dapat hidup menetap di tempat
kelahirannya tanpa bermigrasi atau berpindah tempat ke daerah
lain, sebab dengan bermigrasi maka manusia dapat berinteraksi
dengan sesama dan saling melengkapi satu sama lainnya.

Selama berabad-abad manusia dari berbagai ras dan bangsa hidup


berdampingan dengan damai. Manusia sebagai makhluk sosial
mempunyai rasa ketergantungan dan saling membutuhkan untuk
kelangsungan hidup. Tidak ada manusia di dunia ini yang mampu
hidup sendiri tanpa berdampingan dengan orang lain di sekitarnya.

Namun terkadang ada sosok pemimpin yang menginginkan hanya


orang pribumi saja yang boleh tinggal di daerahnya dan mengusir
pendatang. Ia merasa bahwa kaum pendatang hanya akan merusak
budaya dan kebiasaan yang sudah ada di daerahnya.

Unik dan menariknya, negara kita berasal dari berbagai suku, ras,
agama, dan budaya yang berbeda. Namun dengan perbedaan
tersebut kita semua menikmati alangkah indahnya Indonesia.
Sesuai dengan semboyan kita "Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda
tetapi tetap satu jua)". Kita dapat hidup berdampingan dengan
aman, tenteram dan damai dengan perbedaan-perbedaan tersebut.
Perbedaan tersebut justru menjadikan negara kita uik dan menarik
dengan keindahan aneka ragamnya budaya di negara kita.

Dengan mengedepankan sikap toleransi yang tinggi kita dapat hidup


berdampingan dengan nyaman, menumbuhkan rasa saling
menghormati dan menjaga kedamaian. Sudah seharusnya kita
nikmati dan merayakan keberagaman dengan penuh kebahagiaan.
2. Negeri Penuh Harmoni (Topik 2)

Hidup tenteram dan damai adalah dambaan semua insan di dunia.


Dengan keberagaman yang berwarna manusia dapat hidup damai
dengan toleransi.

a. Perbedaan Toleransi, Intoleransi dan Radikalisme.

Toleransi adalah sikap saling menghormati saling menerima dan


saling menghargai di tengah keragaman budaya kebebasan
berekspresi dan karakter manusia. (sumber United Nations
educational scientific and cultural organization, "UNESCO"). Sikap
toleransi inilah yang berperan sangat penting dalam keharmonian
berlangsungnya hidup.

Tindak kekerasan atas dasar diskriminasi terhadap suku agama ras


dan atau antargolongan (SARA) merupakan segala bentuk perbedaan
pengecualian pembatasan atau pemilihan berdasarkan pada SARA
yang mengakibatkan pencabutan atau pengurangan pengakuan
perolehan atau pelaksanaan atas hak asasi manusia dan kebebasan
dasar dalam suatu kesetaraan. (Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015
Pasal 6 )

Radikalisme adalah sikap atau tindakan menentang salah satu dari


empat pilar kenegaraan NKRI Pancasila Bhinneka Tunggal Ika. UUD
1945 SKB II K/L tentang penanganan radikalisme di kalangan ASN,
2019)

Setiap suku sulit mencapai tujuannya disebabkan karena belum


terbiasa, atau belum mengenal, hal ini menjadikan tantangan.
Rintangan dan tantangan yang menjadi kendala tercapainya tujuan
disebabkan karena tidak ada kesepakatan antara suku yang satu
dan suku yang lain. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita
memupuk sikap toleransi dan membuat kesepakatan bersama atau
menyamakan persepsi terlebih dahulu

b. Beragam Praktik Toleransi di Pelosok Negeri

Berdasarkan video praktik toleransi yang saya tonton pada saat


melakukan diklat wawasan kebhinekaan global, diantaranya:

1.Toleransi di Sekolah

Siswa SMP Kristen Yahya Bandung melakukan kunjungan ke SMP


Muhammadiyah 8 Bandung program yang diberi nama breaking down
the walls ini bertujuan untuk membangun jembatan pemahaman dan
meruntuhkan tembok prasangka.

2. Toleransi di Pesantren

Untuk menumbuhkan sikap toleransi dan pemahaman terhadap


budaya lain dalam satu kamar ditempatkan para santri yang berasal
dari berbagai daerah baik Jawa luar Jawa dan maupun santri dari
luar negeri

3. Toleransi di Masyarakat

Toleransi antar umat beragama di Kabupaten tambrauw, Papua


Barat menjadi contoh yang indah panitia yang bertugas pada
perayaan hari besar umat Kristen adalah umat Islam begitu juga
sebaliknya.

c. Hebat Jadi Moderat

Moderat berarti berada di tengah-tengah, seimbang dan tidak


berlebihan. Dengan menerapkan hidup moderat dikalangan berbagai
keanekaragaman kita dapat menciptakan suasana nayman dan
damai juga. Sikap moderat tidak hanya dalam beragama saja,
melainkan juga dalam berbagai aspek kehidupan.

"Kekayaan Indonesia bukan hanya dalam budaya, tradisi, seni, dan


ras saja, tetapi indonesia juga kaya dalam aneka makanan di
pelosok negeri. "

"Mari saling menjaga dan saling menghormati tumbuhkan moderasi


dengan toleransi di bumi pertiwi."

3. Damai Mulai dari Diri

Setiap manusia pasti mempunyai identitas. Identitas merupakan ciri


dari diri kita agar seseorang bisa mengenali kita dengan jelas.
Mungkin kita punya kesamaan identitas suku dengan seseorang
tetapi berbeda identitas agama dengan orang tersebut. Misalnya Si
A dan Si B sama-sama berasal dari suku Jawa, tetapi mereka
memeluk agama yang berbeda.

Ada identitas yang begitu saja kita terima sejak lahir dan tidak bisa
diubah ada juga identitas yang kita bangun ciptakan dan ubah.
Misalnya warna kulit, wajah, agama, dan jenis kelamin. Ada identitas
yang kita anggap sangat penting jika orang merendahkan identitas
tersebut kita akan merasa sangat tersinggung, misalnya ketika ada
seseorang merendahkan orangtua lainnya maka seseorang tersebut
akan merasa sangat tersinggung dan marah, sebab baginya orang
tua adalah orang yang harus dihargai dan dihormati.

Setiap orang unik dan tidak bisa dibandingkan dengan yang lain.
Salah satu contoh standar kata cantik bagi bintang iklan tidak bisa
kita jadikan patokan untuk mengukur diri sendiri. Oleh karenanya
sayangi diri sendiri, tumbuhkan kesadaran dari dalam diri, syukuri
dan nikmati dengan merawat dan melindungi diri dengan sikap
rendah hati.

4. Sekolahku yang Bhineka

a. Implementasi Toleransi di Sekolahku

Budaya kelas misalnya manajemen kelas,metode dan bahan ajar,


suasana dan lingkungan belajar. Misalnya piket kelas, tutor sebaya,
diskusi kelompok, pembelajaran di luar kelas, kreatiitas dan kreasi
media belajar yang menarik dan menyenangkan di kelas.

Budaya sekolah misalnya kebijakan sekolah dan lingkungan sekolah

Kegiatan siswa misalnya manajemen kegiatan, aktivitas kegiatan


atau program, dan materi atau konten

b. Memperkuat Budaya Sekolah dengan Aktivitas Kebhinekaan

Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat diterapkan


di sekolah untuk memperkuat budaya sekolah dengan aktivias
kebhinekaan.

1. Olahraga dan permainan misalnya pertandingan persahabatan,


festival permainan tradisional, dan sebagainya

2. Seni budaya dan agama misalnya pentas seni, batik Day, Culinery
days, perayaan hari besar agama, pekan kreativitas belajar.

3. Media komunikasi misalnya visual corner, mading online, e-


bulletin dan sebagainya.

4. Kolaborasi misalnya kerjasama dengan sekolah lain yang berbeda


agama atau budaya untuk membuat karya seperti komik Vlog film
pendek podcast dan sebagainya.
"Kebhinekaan bukan menjadi penghalang untuk menciptakan
sekolah yang maju dan berkembang."

5. Sekolahku yang Damai

a. Menjaga sekolah tetap damai

Untuk menjaga kedamaian sekolah kita


harus meningkatkan kapasitas dan mengurangi kerentanan
(R) dengan demikian resiko akan menjadi lebih kecil

Kerentanan dan resiko dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu baik


itu yang bersifat ancaman yang bersifat
kerentanan. Ancaman misalnya berasal dari faktor eksternal atau
luar sekolah dan tidak bisa dikendalikan seperti halnya beredarnya
berita-berita hoaks di lingkungan sekolah dan rumah.

Sedangkan kerentanan biasanya berasal dari faktor internal atau


dari dalam sekolah. Faktor ini masih bisa dikendalikan karena
kerentanan juga terjadi karena kurangnya wawasan, kesadaran dan
keterampilan serta titik-titik lemah yang perlu diperbaiki.
Kerentanan ini misalnya adalah ada adanya tindakan tidak
menghargai agama lain terhadap siswa lain, hal ini terjadi karena
adanya kurangnya kesadaran dari dalam diri siswa.

Untuk mengurangi kapasitas dari ancaman dan kerentanan tersebut


maka kita harus meningkatkan kapasitas sekolah misalnya dengan
menerapkan kesadaran diri, kebijakan sekolah, fasilitas sekolah dan
melakukan praktik praktik baik di sekolah. Dengan menerapkan
kesadaran disertai dengan adanya kebijakan dari sekolah serta
melakukan praktik baik di sekolah maka dapat mengurangi risiko
ancaman dan kerentanan sehingga sekolah akan menjadi damai.

b. Membangun Sistim Meningkatkan Kapasitas

Apa itu sekolah damai? sekolah damai adalah sekolah yang aman,
menyenangkan dan menciptakan budaya damai.Tidak ada satupun
dari warga sekolah baik itu siswa, guru dan tenaga pedidik lainnya di
sekolah itu yang merasa tertekan, tidak bahagia dan merasa
dipaksa. Semua warga sekolah merasakan suasana damai dengan
keberagaman yang ada.

Untuk menciptakan sekolah damai diperlukan beberapa


komponen. Komponen sekolah damai yaitu kebijakan, interaksi,
promosi, sarana dan partisipasi. Yang dimaksud adalah sekolah
mengeluarkan kebijakan terkait dengan sekolah damai yang diikuti
dengan adanya interaksi warga sekolah yang menumbuhkan sikap
damai seperti toleransi, moderasi dan saling menghormati, dan
seluruh warga sekolah berpartisipasi aktif dalam melaksanakan
kebijakan sekolah tersebut sesuai dengan yang sudah direncanakan.

b. Kerentanan (Diskriminasi dan Intoleransi )

Kerentanan berupa diskriminasi dan intoleransi bisa terjadi di


lingkungan sekolah, misalnya diskriminasi (pembatasan, pelecehan
atau pengucilan secara langsung ataupun tidak berdasarkan
perbedaan agama, suku, ras, etnik kelompok golongan, status
sosial, status ekonomi, dan aspek kehidupan lainnya. Sedangkan
pemaksaan misalnya, memaksa pihak lain, berperilaku secara
spontan baik melalui tindakan atau tidak bertindak dengan
menggunakan ancaman, imbalan atau intimidasi atau bentuk lain.
Perundungan misalnya dibuli karena agamanya, mempertimbangkan
agama dalam memilih teman, anak-anak disebut kafir Karena beda
agama, siswa SD diancam temannya Karena beda agama, dan anak
belajar membenci karena mencontoh orang dewasa.

Sekolah harus selalu waspada terhadap tindakan diskriminasi dan


intolerasi di atas untuk kelancaran keberlangsungan kedamaian
dalam keberagaman.

Kesimpulan

"Kebhinekaan global merupaka keberagaman yang terdapat di


seluruh lapisan dunia. Kita tidak dapat menghindari keberagaman
melainkan kita harus saling berkolaborasi dalam memanfaatkan
kebhinekaan dalam menciptakan kehidupan yang nyaman, tenteram,
dan damai. Suasana nyaman dan damai dapat kita ciptakan dengan
menumbuhkan sikap moderasi dan toleransi terhadap sesama
manusia."

Anda mungkin juga menyukai