A. Menghargai Keberagaman Keberagaman di masyarakat mencakup banyak hal, seperti suku bangsa, agama, pekerjaan dll. Semakin tinggi keberagaman masyarakat kita harus mengetahui cara menyikapinya. Karena dengan tingkat keberagaman yang tinggi, akan ada banyak tantangan dalam kehidupan bermasyarakat. 1. Pengertian Keberagaman Keberagaman adalah suatu kondisi yang terkait dengan banyaknya perbedaan yang terjadi dalam masyarakat. Di Indonesia, karena banyaknya pulau yang ada menyebabkan masyarakatnya memiliki beragam bahasa, kepercayaan, agama, ras, dll. Para pendiri negara menyadari bahwa Indonesia yang merdeka bukanlah negara yang dibangun untuk sekelompok golongan. Namun, dibangun atas banyaknya keberagaman. keberagaman bukan untuk ditawar, tetapi untuk diterima dan disyukuri. Semboyan Bhineka Tunggal Ika menggambarkan keberagaman tersebut sekaligus pemersatu. 2. Keberagaman Gender Keberagaman gender bersifat universal atau berlaku bafi selururh umat manusia di dunia. Kesetaraan gender berarti suatu keadaan setara antara laki-laki dan perempuan dalam pemenuhan hak da kewajiban. Hak perempuan dan laki-laki sebagai anggota masyarakat mapun warga negara adalah sama. 3. Keberagaman Ras a. Ras Malayan-Mongoloid Bertempat tinggal di Sumatra, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi, dan Kalimantan. Ciri utamanya adalah memiliki kulit kuning langsat hingga kecoklatan serta bermata besar. b. Ras Melanesoid Bertempat tinggal di Papua, Maluku, dan NTT. Ciri utamanya adalah kulitnya yang cenderung hitam serta memiliki rambut keriting c. Ras Asiatic-Mongoloid Biasanya keturunan dari Tionghoa, jepang, atau Korea. Ciri utamanya adalah wajah berbentuk oval, kulit kuning langsat, dan mata yang sipit d. Kaukasoid Biasanya keturunan dari Timur atengah, India, Australia, Eropa, dan Amerika. Ciri utamanya adalah badan tinggi, kulit putih hingga kuning langsat, dan hidung mancung. 4. Keberagaman Suku Suku bangsa atau dapat diartikan sebagai pengelompokkan orang-orang yang memiliki satuketurunan. Setiap suku memiliki budayanya sendiri. Indonesia memiliki 1.128 suku banda. 5. Keberagaman Budaya Indonesia yang memiliki banyak suku, maka budaya yang dimiliki pun akan sama banyakrnya. Budaya terdiri atas kesenian, tradisi, arsitektur rumah, maknan khas, hingga adat-istiadat. 6. Keberagaman Agama dan Kepercsyaan Terdapat 6 agama yang sudah sah diakui oleh Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, daan Konghucu. Meskipun agama di indonesia berbeda-beda, namun masyarakat Indonesia sudah memiliki rasa toleransi sejak dulu. Di Indonesia juga terdapat bermacam- macam aliran kepercayaan. Misalnya, kepercayaan Kaharingan dari masyarakat adat Dayak, Pasundan Kawitan dari Jawa Barat, dan masih banyak lagi. 7. Keberagaman Golongan Keberagaman golongan menandakan perbedaan dalam bidang ekonomi, politik, dan kegiatan dalam masyarakat.
B. Menjaga Kebhinekaan Bangsa Indonesia
1. Nilai Penting Kebhinekaan Antarindividu atau antarkelompok harus bisa bekerja sama satu sama lain dan menggabungkan kelebihannya masing-masing sehingga akan membentuk masyarakat yang rukun dan harmonis. Setiap kelompok atau masyarakat akan meningkat kualitasnya jika mau bekerja sama. 2. Merawat Kebhinekaan Fungsi mendasar Bhineka Tunggal Ika adalah sebagai landasan persatuan dan kesatuan. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, merawat Kebhinekaan menadi kewajiban bagi kita semua. Merawat kebhinekaan dilakukan dengan cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap-sikap yang harus dikembangkan oleh masyarakat adalah sebagai berikut. a. Kasih sayang dan rela berkorban b. Toleransi terhadap perbedaan c. Mengembangkan muusyawarah d. Sikap inklusif (persaudaraan) e. Bersikap konvergen (menyatukan) f. Kerja sama 3. Potensi Konflik dalam Kebhinekaan Salah satu konflik horizontal yang dapat memecah belah kita sebagai sebuah bangsa adalah konflik berlatar belakang agama, terutama yang disertai aksi-aksi kekerasan. Penyebabnya adalah fanatisme ekstrem terhadap tafsir dan sikap saling menyalahkan pemahaman keagamaan. Konflik anatargolongan, misalnya konflik buruh dengan pengusaha mengenai penetapan upah minimum berdasarkan wilayah, konflik akibat pemilu, dsbg. Konflik antarsuku, yaitu pertentangan antara suku satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku, seperti adat istiadat, budaya, norma sosial dalam masyarakat, dll. Konflik antarras, yaitu pertentangan antara ras satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan oleh sikap rasialis, yaitu mempelakukan seseoramg secara berbeda- beda(diskriminasi) berdadarkan ras. Jadi, pemerintah dan kita harus nisa menerapkan deteksi dini denga peduli terhadap gejala- gejala penyebab konflik dan kerja sama atau kolaborasi dalam pencegahan. Pengalaman konflik pada masa penjajahan harus menjadi pelajaran agar tidak terulang lagi pada bangsa kita. 4. Penerapan Moderasi Beragama Moderasi beragama adalah cara pandang atau sikap yang praktik beragama yang mengamalakan esensi ajaran-ajaran agama yang pada hakikatnya mengandung nilai-nilai kemanusiaan dan menebarkan kemaslahatan bersama. Ide dasar moderasi adalah untuk mencari persamaan bukan mempertajam perbedaan. Ada 4 hal yang menjadi esensi moderasi beragama, yaitu sebagai berikut. a. Cara pandang atau sikap dan praktik keberagamaan b. Pengalamaan esensi agama yang hakikatnya adalah kemanusiaan dan kemaslahatan bersama c. Keadilan dan keseimbangan d. Taat pada konstitusi Indikator moderasi beragama ada 4 hal, yaitu komitmen, kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal. Indikator ini dapat digunakan untuk mengenali seberapa kuat moderasi beragama yang dipraktikan dan seberapa besar kerentanan yang dimiliki. Kerentanan tersebut harus dikenali agar kita bisa menemukenali dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melakukan penguatan moderasi beragama. 5. Kasus-Kasus yang Mengganggu Kebhinekaan a. Diskriminasi b. Perundungan c. Setreotip d. Prasangka
C. Mempromosikan Bhineka Tunggal Ika
1. Jalur Pendidikan Pendidikan kebhinekaan merupakan pendidikan yang memerdekaan dari berbagai bias dan pransngka etnosenntris dan untuk mengeksplorasi dan belajar dari berbagai perspektif dan budaya lain. Artinya, pendidikan kebhinekaan diperlukan agar setiap siswa memiliki kesadaran akan pentingnya budaya kemasyarakatan. Fokus pendidikan kebhinekaan, yaitu sikap peduli dan mau mengerti ataupun pengakuan terhadap orang lain yang berbeda. Pendidikan kebhinekaan dalam konteks berbangsa berfungsi untuk memperkuat nasionalisme.
2. Jalur Budaya dan Pariwisata
Mempromosikan kebhinekaan dapat dilakukan melalui sarana budaya dan tradisi. Hal tersebut sekaligus akan meningkatkan sektor pariwisata. 3. Jalur Olahraga Permainan tradisional adalah salah satu bentuk promosi kebhinekaan. Pesan nilai yang ditanamkan seperti mempertahankan budaya luhur, kearifan lokal, dan kerja sama, serta tetap terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Melaluli permainan tradisional diharapkan terbina rasa saling menghargai, saling pengertian, kerja sama atau gotong royong. 4. Jalur Seni atau Hiburan Film, musik, video iklan, dll. Merupakan media yang dapat digunakan untuk membina dan mempromosikan kebhinekaan. 5. Jalur Diplomasi Para pejabat negara, seperti duta besar dan para diplomat Indonesia membawa misi untuk mengenalkan kebhinekaan bangsa. Keragaman yang berhasil dikelola harus disebarluaskan di dunia sehingga dapat menginspirasi negara-negara lain untuk bersatu.
D. Menjaga dan Melestarikan Lingkungan dan Budaya Lokal
1. Sikap dan Keterampilan dalam Masyarakat yang Penuh Keberagaman Sikap dan keterampilan yang perlu dikembangkan dalam hidup di lingkungan masyarakat yang penuh dinamika dan tantangan adalah peka terhadap lingkungan, berkomunikasi, bernegosiasi dan kompromi, bekerja sama, dan kejujuran. 2. Menjaga dan melestarikan Lingkungan Sekitar Masyarakat di suatu wilayah dapat memiliki budaya dan prilaku yang berbeda dengan masyarakat di daerah lain karena faktor lingkungan alamnya yang berbeda. Masyarakat dengan budaya dan perilaku yang berbeda itulahyang yang membentuk lingkungan sosial. 3. Menghormati Penyayang Disabilitas Penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki kedudukan, kewajiban, hak, dan peran yang sama dengan masyarakat Indonesia lainnya. Dengan demikian, setiap orang mempunyai kewajiban untuk menghormati hak-hak para penyandang disabilitas. Pelaksanaan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas berdasarkan pada beberapaasas berikut. a. Penghormatan terhadap martabat b. Tanpa diskriminasi c. Partisipasi penuh d. Keberagaman manusia dan kemanusiaan e. Kesamaan kesempatan kesetaraan f. Aksesibilitas g. Kapasitas yang terus berkembang dan identitas h. Inklusif i. Perlakuan khusus dan perlindungan lebuh Berikut tujuan pelaksanaan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. a. Mewujudkan penghormatan b. Menjamin upaya penghormatan c. Mewujudkan taraf kehidupan penyandang disabilitas yang lebih berkualitas d. Melindungi penyandang disabilitas dari penelantaran dan eksploitasi e. Memastikan pelaksanaan upaya, penghormatan, pemajuan, perlindungan, dan pemenuhan hak. 4. Menghargai Kearifan Lokal Kearifan lokal dianggap sebagai pandangan hidup masyarakat yang diambil atau berdasarkan budaya lokal masyarakat setempat. Semua kearifan lokal di setiap daerah di Indonesia mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan sebagainya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Dilihat dari fungsinya, kearifan lokal berperan ikut mengembangkan sumber daya alam dan menyejahterakan masyarakat. Nilai-nilai lokal dalam masyarakat perlu dipertahankan dan dilindungi sebagai salah satu kekayaan budaya yang tumbuh di tengah- tengah masyarakat. 5. Kolaborasi Budaya Kolaborasi budaya diperlukan untuk memperkaya khazanah budaya dan memperoleh nilai tambah yang positif. Dalam kolaborasi dituntut untuk bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, dan menghormati perspektif. Kolaborasi menjadi penting untuk mencapai hasil yang diinginkan terutama dalam penyelesaian kegiatan bersama atau masalah yang membutuhkan sollusi bersama, dan peningkatan hubungan timbal balik.