Anda di halaman 1dari 7

2

Keberagaman
Masyarakat
Indonesia dalam
Bingkai Bhineka

Keberagaman Masyarakat Indonesia


Keadaan masyarakat Indonesia yang beraneka ragam merupakan salah
satu rahmat dan anugerah dari Tuhan Yang Mahakuasa kepada bangsa
Indonesia. Keanekaragaman tersebut perlu dipupuk dan dipelihara sehingga
dapat memperkaya budaya bangsa dan memperkokoh rasa persatuan dan
kesatuan bangsa.

3
A.Makna Persatuan dalam Kebangsaan
Indonesia kaya akan keberagaman mulai dari suku, agama, etnis, maupun budaya, sehingga rentan
adanya perpecahan. Maka persatuan dan kesatuan pun menjadi kunci untuk menjaga bangsa
Indonesia tetap utuh. Hal ini sebagaimana terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
yang memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua.

Makna yang terkandung dalam kata persatuan sendiri pada hakikatnya adalah satu, yang artinya
bulat dan tidak terpecah-pecah meskipun dengan berbagai macam keanekaragaman yang ada.
Maka memaknai persatuan dan kesatuan merupakan hal yang penting dalam hidup berbangsa dan
bernegara, sehingga bisa saling bahu membahu dalam mempertahankan, mengisi, maupun
menjaga kemerdekaan bangsa.

Konsep persatuan kesatuan ini melambangkan satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang dibangun atas persamaan nasib, satu kesatuan budaya, kesatuan wilayah serta satu
kesatuan Ketuhanan yang masa esa. Walaupun harus diakui di dalamnya terdapat banyak
keberagaman tetapi tidak membatasi semangat untuk bersatu dan berpadu mewujudkan tujuan
negara Indonesia.

B. Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Suku,


Agama, Ras, dan Antargolongan
1. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki
keanekaragaman suku, bahasa, agama, dan adat istiadat.

Hal ini juga mewajibkan kita untuk bersatu sesuai dengan makna dari Bhinneka Tunggal itu sendiri,
yaitu walaupun berbeda-beda tetapi merupakan satu kesatuan.

2. Prinsip Nasionalisme Indonesia

“Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mengharuskan kita bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman suku,
budaya, bahasa, agama, adat, dan lainnya.” Nasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah
air, adanya kesiapsiagaan dari warga negara untuk membela tanah air kita mencintai bangsa kita,
namun, bukan berarti menganggap bangsa kita jauh lebih unggul daripada bangsa lain.Kita tidak
ingin memaksakan kehendak kepada bangsa lain, sebab pemikiran seperti ini dapat membahayakan
kita. Selain itu, pemikiran ini juga bertentangan dengan sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

4
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung Jawab

“Setiap masyarakat Indonesia wajib memiliki rasa nasionalisme.” Manusia Indonesia adalah
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu
terhadap dirinya, sesama, dan dalam hubungannya dengan Tuhan. Setiap warga negara memiliki
kebebasan untuk melakukan sesuatu, akan tetapi bukan kebebasan yang mengarah kepada hal-hal
negatif. Namun, kebebasan yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
kepada sesama manusia, serta kepada bangsa dan negara.

4. Prinsip Wawasan Nusantara

Terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan guna mewujudkan keberagaman.Terdapat


beberapa prinsip yang dapat digunakan guna mewujudkan keberagaman. Wawasan nusantara
merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang merupakan satu
kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan dengan wawasan itu,
kedudukan masyarakat Indonesia dapat ditempatkan di dalam kerangka kesatuan politik, sosial,
budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan,ketika masyarakat Indonesia merasa satu,
masyarakat Indonesia akan memiliki satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

5. Prinsip Membangun Cita-Cita

Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan
pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu, hal ini merupakan cita-cita
bangsa di era Reformasi. Kebinekaan yang dimiliki Indonesia juga merupakan sebuah potensi besar
sekaligus juga sebagai tantangan. Mengapa disebutkan sebagai potensi? Sebab, hal tersebut
membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah, baik
kekayaan alam atau pun budaya.Hal ini juga dapat menarik minat dari wisatawan asing untuk
mengunjungi Indonesia

C. Permasalahan Keberagaman dalam Masyarakat


Indonesia
1. Bentuk Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Bentuk keberagaman di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya, baik dari segi sumber daya alam maupun keberagamannya.
Ada beberapa bentuk keberagaman di Indonesia, mulai dari keberagaman suku, keberagaman
agama, keberagaman ras, dan juga keberagaman anggota golongan.

Keberagaman suku

5
Indonesia adalah negara kepulauan. Dari geografis yang berbeda-beda tersebut, Indonesia memiliki
banyak sekali suku. Suku bangsa atau yang disebut juga etnik dapat diartikan sebagai
pengelompokan atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Selain itu,
kelompok suku bangsa ditandai dengan adanya kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau
ciri-ciri biologis yang dimiliki.Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam
aspek sosial maupun budaya. Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, lebih tepatnya
1.340 suku bangsa.

Keberagaman agama

Indonesia adalah negara yang religius. Hal itu dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang
menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Di Indonesia sendiri, ada enam agama yang diakui
oleh negara. Agama-agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha,
dan juga Konghucu. Keenam agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan prinsip
toleransi antarumat beragama.

Keberagaman ras

Ras merupakan klasifikasi yang digunakan untuk mengategorikan manusia melalui ciri fenotipe (ciri
fisik) dan asal usul geografis. Asal mula keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh beberapa
faktor seperti bangsa asing yang singgah di Tanah Air, sejarah penyebaran ras dunia, dan juga
kondisi geografis. Ada beberapa ras yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Ras Malayan-
Mongoloid yang berada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ada
juga ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu seperti orang
Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir, ada ras Kaukasoid, yaitu orang-orang India, Timur-Tengah,
Australia, Eropa, dan Amerika

2. Pengaruh Keberagaman Masyarakat Indonesia

Pengaruh keberagaman masyarakat Indonesia terhadap pola perilaku menyebabkan rentan muncul
konflik yang berkaitan dengan suku, agara, ras dan antar golongan. Kondisi masyarakat yang
beragam, sangat signifikan di mana masyarakat mudah terpecah dengan isu-isu menyangkut
agama, kebudayaan, ras dan lain sebagainya.

3. Permasalahan yang mungkin Muncul dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia

Masyarakat Indonesia dikenal majemuk. Majemuk dalam hal ini diartikan sebagai berbeda-beda
namun merupakan satu kesatuan utuh. Keberagaman di Indonesia bukan sekedar adanya

6
perbedaan suku bangsa, budaya, bahasa, agama dan lain sebagainya tetapi juga mencakup
perbedaan karakteristik, pilihan politik, pendapat dan lain sebagainya. Segala keberagaman yang
ada jika tidak dipandang positif maka tentu saja akan menjadi sumber masalah yang menjadikan
hidup jauh dari kerukunan.

Masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat Indonesia adalah:

• Terjadinya perpecahan, permusuhan dan konflik yang menjadikan hidup tidak bisa rukun dan
harmonis.

• konflik berkepanjangan maka akan melemahkan bangsa dari dalam.

•Selain itu, pembangunan nasional akan terhambat sebab pemerintah akan lebih sibuk menghadapi
konflik dalam masyarakat.

D. Upaya Pencegahan Konflik yang bersifat


SARA
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman baik itu suku, ras, agama, dan
antargolongan. Nah, untuk mendapatkan lingkungan yang damai dan aman, tentunya kita harus
menghargai keberagaman tersebut. Upaya pencegahan konflik yang bersifat SARA dilingkungan
sekolah, masyarakat, maupun bangsa dan negara dapat dilakukan dengan sebagai berikut :

• Tidak memanggil orang lain dengan Julukan berdasarkan SARA.

• Tidak menghakimi dan berpikiran negatif mengenai SARA.

• Menyadari pentingnya toleransi.

• menghargai keberagaman

• Membuat aturan baik aturan sekolah aturan dalam masyarakat maupun aturan bernegara yang
tercantum dalam undang-undang untuk menghargai keberagaman.

Anda mungkin juga menyukai