Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR PKN

KELAS IX SEMESTER 2

Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Kompetensi Dasar :

Menganalisis prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
(SARA), sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Pertemuan 1

3.4.1 Mendeskripsikan makna persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA), sosial,ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika (C4)

3.4.2 Mengidentifikasikan prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA), sosial, budaya,ekonomi, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika (C4)

3.4.3 Menganalisis bentuk bentuk keberagaman Suku, Agama, Ras, antargolongan


(SARA) dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui kegiatan mengamati tayangan slide ppt , peserta didik mampu


mendeskripsikan makna persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA), sosial, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika dengan tepat
2. Melalui kegiatan mengamati tayangan slide ppt, peserta didik mampu
mendeskripsikan prinsip-prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras,
dan antargolongan (SARA), sosial, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika dengan tepat
3. Melalui kegiatan mengamati penayangan video,peserta didik mampu menganalisis
bentuk keberagaman Suku, Agama, Ras, Antar golongan (SARA) dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika dengan tepat
URAIAN MATERI

A. Makna Persatuan dalam Kebangsaan

Persatuan berarti perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk


menjadi satu. Sedangkan kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah
menjadi satu dan utuh. Maka kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Kesatuan
berbangsa Indonesia, berarti keadaan yang merupakan satu keutuhan sebagai bangsa
Indonesia. Sedangkan kesatuan bertanah air, merupakan satu keutuhan di dalam
wilayah yang dihuni secara turun temurun oleh bangsa Indonesia.

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia telah tumbuh dan terbentuk dalam
nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Jauh sebelum kemerdekaan persatuan bagi
bangsa Indonesia memiliki makna yang sangat mendalam sepanjang sejarah
perjuangan bangsa. Karena berkat persatuan dan kesatuan dari segenap elemen
bangsalah kita dapat mengusir penjajah, mendirikan negara atas kehendak bangsa
sendiri, berjuang mempertahankan kemerdekaan, serta mengisi kemerdekaan dengan
upaya-upaya pembangunan nasional. Walaupun kondisi masyarakat Indonesia
beragam suku bangsa, agama, ras, budaya, dan adat istiadatnya, namun tetap
merupakan keluarga besar bangsa Indonesia di bawah naungan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.

Alat yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia, yaitu

✓ Dasar negara Pancasila


✓ Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
✓ Bhinneka Tunggal Ika
✓ Lambang-lambang identitas nasional (bendera Merah Putih, lambang negara
Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya)

B. Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan

Untuk mewujudkan persatuan dalam keberagaman, masyarakat Indonesia perlu


berpegang kepada prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan. Prinsipprinsip itu, di
antaranya sebagai berikut.

1). Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, bahasa, agama, dan
adat kebiasaan. Hal ini mewajibkan kita untuk bersatu sesuai dengan makna dari
Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri, yaitu walaupun berbeda-beda tetapi
merupakan satu kesatuan.
2). Prinsip Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah air, adanya
kesiapsiagaan dari warga negara untuk membela tanah airnya. Kita mencintai
bangsa kita, namun bukan berarti mengagung-agungkan bangsa kita sendiri.
Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada
bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kepada bangsa lain. Sebab,
pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap
seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3). Prinsip kebebasan yang Bertanggung Jawab


Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, sesamanya,
dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara
memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan kebebasan yang
kebablasan. Namun, kebebasan yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan
Tuhan Yang Maha Esa, kepada sesama manusia, serta kepada bangsa dan
negara.

4). Prinsip Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya yang merupakan satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu, kedudukan
manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial,
budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Manusia Indonesia merasa satu,
senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

5). Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi


Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan
makmur sebagai cita-cita bangsa di era Reformasi ini.

Keberagaman di Indonesia

1. Keberagaman Suku

Suku bangsa atau yang sering disebut etnik dapat diartikan sebagai pengelompokan
atau penggolongan orang-orang yang memiliki satu keturunan. Pengelompokan
tersebut ditandai dengan kesamaan budaya, bahasa, agama, hingga perilaku.

Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari suku bangsa yang beragam.
Setiap suku bangsa memiliki karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun
budaya. Tercatat, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok suku, tepatnya 1.340
suku bangsa.

2. Keberagaman Agama

Sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa", merupakan salah satu tanda
bahwa Indonesia adalah negara yang religius. Setiap warga negara berhak dan bebas
menentukan agama yang akan dianutnya. Kebebasan beragama dijamin dalam UUD
1945 Pasal 29.

Terdapat 6 agama yang diakui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Antara lain Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dilansir dari Portal
Informasi Indonesia, agama Islam memiliki penganut terbesar sekitar 87,2%,
kemudian disusul Kristen Protestan sebesar 6,9%.

3. Keberagaman Ras

Ras adalah klasifikasi manusia berdasarkan ciri-ciri fisik (fenotipe) dan asal usul
geografisnya. Keberagaman ras di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
kedatangan bangsa asing, sejarah penyebaran ras dunia, dan kondisi geografis
Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki beberapa jenis ras. Antara lain Ras Malayan-Mongoloid
yang mendiami wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan
Sulawesi, dan Ras Melanesoid mendiami wilayah Papua, Maluku, dan juga Nusa
Tenggara Timur.

Selain kedua ras di atas, terdapat Ras Asiatic Mongoloid yang tersebar di berbagai
wilayah Indonesia, Seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea, serta Ras Kaukasoid,
yaitu orang-orang India, Timur-Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

4. Keberagaman Antar Golongan

Indonesia adalah masyarakat multikultural. Keberagaman golongan dapat terjadi


akibat hierarki lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam serta anggota
golongan setara dan tidak ada hierarki.

Golongan hierarki atau golongan yang terbentuk secara vertikal meliputi status sosial,
pendidikan, jabatan, dan lain sebagainya. Sedangkan golongan setara meliputi agama,
idealisme, adat istiadat, dan sebagainya.

Keberagaman golongan jenis kedua ini dapat memicu timbulnya etnosentrisme, yakni
merasa anggota golongannya paling benar sehingga merendahkan anggota golongan
lain.
Sumber Belajar

- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2018. Buku Siswa Kelas IX Pelajaran


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Hal 1-31.Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2018. Buku Guru Kelas IX Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Hal 51-75.Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
- https://guruppkn.com/tokoh-perumusan-pancasila
- Martiyono (2019). Buku siswa kelas IX Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Jakarta: Quadra
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5712610/4-bentuk-keberagaman-di-indonesia-
suku-hingga-antar-golongan

Anda mungkin juga menyukai